Kerangka Teori Kerangka Konsep Hipotesis Penelitian

2.4 Kerangka Teori

? Cleaning Preparasi Biomekanis Shaping Teknik irigasi Bahan irigasi Jenis bahan irigasi NaOCl CHX EDTA MTAD Syarat bahan irigasi Ekstrak etanol lerak P.gingivalis Pelarut jaringan nekrotik dan smear layer Tegangan permukaannya rendah Tidak toksik Pelumas Membunuh mikroorganisme Universitas Sumatera Utara

2.5 Kerangka Konsep

Penelitian ini dilakukan dengan menguji daya antibakteri ekstrak etanol lerak Sapindus rarak DC sebagai bahan alternatif medikamen saluran akar terhadap bakteri P.gingivalis dengan penentuan nilai Kadar Hambat Minimum KHM dan nilai Kadar Bunuh Minimum KBM. Suhu inkubasi bakteri, waktu inkubasi bakteri, dan konsentrasi ekstrak etanol lerak yang digunakan dapat mempengaruhi penentuan KHM dan KBM.

2.6 Hipotesis Penelitian

Hipotesis penelitian ini adalah ekstrak etanol lerak Sapindus rarak DC mempunyai efek antibakteri terhadap P.gingivalis sehingga dapat digunakan sebagai alternatif bahan irigasi saluran akar dengan mencari nilai KHM dan KBM. Ekstrak etanol lerak Sapindus rarak DC dengan konsentrasi 100, 50, 25, 12,5, 6,25, 3,135 dan 1,625. Pertumbuhan bakteri P.gingivalis pada media MHB dan MHA dengan penentuan nilai KHM dan KBM. Universitas Sumatera Utara

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian : Posttest Only Control Group Design

Jenis Studi Penelitian : Eksperimental Laboratorium 3.2 Populasi, Sampel dan Besar Sampel 3.2.1 Populasi : Bakteri Porphyromonas gingivalis 3.2.2 Sampel : Koloni Porphyromonas gingivalis ATCC 33277 yang telah diisolasi dan dibiakkan dengan media Mueller Hinton Agar MHA 3.2.3 Besar Sampel Penentuan besar sampel berdasarkan penelitian sebelumnya, yaitu sesuai dengan SOP Standard Operational Prosedure yang ada di Laboratorium Pusat Penyakit Tropis, Universitas Airlangga untuk mendapatkan hasil yang representatif. Jumlah pengulangan yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan rumus Federer 1991: t – 1 r – 1 ≥ 15 7 -1 r – 1 ≥ 15 6 r -1 ≥ 15 6r – 6 ≥ 15 6r ≥ 21 r ≥ 3,5 ≈ 4 Keterangan : t = jumlah kelompok perlakuan r = jumlah perlakuan ulang Jumlah pengulangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 4 kali pengulangan. Adapun penentuan besar sampel dilakukan sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Efek Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Afrika (Vernonia amygdalina) sebagai Bahan Alternatif Medikamen Saluran Akar terhadap Porphyromonas gingivalis (In Vitro)

39 299 83

Daya Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana L) Terhadap Porphyromonas Gingivalis Sebagai Bahan Alternatif Medikamen Saluran Akar (In Vitro)

3 81 67

Efek Antibakteri Ekstrak Etanol Siwak (Salvadora persica) sebagai Alternatif Bahan Irigasi Saluran Akar terhadap Enterococcus faecalis (Secara In Vitro)

3 56 77

Efek Antibakteri Ekstrak Etanol Pegagan (Centella asiatica (L.) Urban) sebagai Alternatif Medikamen Saluran Akar terhadap Porphyromonas gingivalis (Secara In-Vitro)

3 71 74

Sitotoksisitas Ekstrak Lerak (Sapindus rarak DC) Terhadap Sel Fibroblas Sebagai Bahan Irigasi Saluran Akar Secara In Vitro

6 63 80

Pengaruh Konsentrasi dan Waktu Kontak Ekstrak Etanol Lerak (Sapindus rarak DC) Sebagai Alternatif Bahan Irigasi Saluran Akar Terhadap Kelarutan Jaringan Pulpa (Penelitian in Vitro)

1 55 78

Pengaruh Konsentrasi dan Waktu Kontak Ekstrak Etanol Lerak (Sapindus rarak DC) Sebagai Alternatif Bahan Irigasi Saluran Akar Terhadap Kelarutan Jaringan Pulpa (Penelitian in Vitro)

0 0 14

Pengaruh Konsentrasi dan Waktu Kontak Ekstrak Etanol Lerak (Sapindus rarak DC) Sebagai Alternatif Bahan Irigasi Saluran Akar Terhadap Kelarutan Jaringan Pulpa (Penelitian in Vitro)

0 0 2

Pengaruh Konsentrasi dan Waktu Kontak Ekstrak Etanol Lerak (Sapindus rarak DC) Sebagai Alternatif Bahan Irigasi Saluran Akar Terhadap Kelarutan Jaringan Pulpa (Penelitian in Vitro)

0 0 4

Pengaruh Konsentrasi dan Waktu Kontak Ekstrak Etanol Lerak (Sapindus rarak DC) Sebagai Alternatif Bahan Irigasi Saluran Akar Terhadap Kelarutan Jaringan Pulpa (Penelitian in Vitro)

0 0 13