Definisi Operasional No. Lokasi dan Waktu Penelitian .1 Lokasi Penelitian

3.3.4 Variabel Tidak Terkendali

a. Geografis tempat tumbuh lerak kondisi tanah, iklim, curah hujan dan lingkungan sekitar tanaman b. Umur buah lerak c. Perlakuan terhadap buah lerak selama tumbuh d. Suhu dan lamanya waktu penyimpanan buah lerak setelah dipetik dari pohon sampai ekstraksi buah lerak e. Lama waktu dan suhu saat pengiriman dari bahan coba sampai ke Laboratorium Pusat Penyakit Tropis Surabaya

3.4 Definisi Operasional No.

Variabel Bebas Definisi Operasional Alat Ukur Satuan Ukur Skala Ukur 1. Ekstrak etanol lerak 100 Ekstrak yang didapat dengan melarutkan 1g ekstrak kental lerak dalam 1 ml MHB Electronic balance dan mikropipet Gram dan mililiter Nominal 2. Ekstrak etanol lerak 50 Ekstrak yang didapat dengan mengambil setengah dari konsentrasi ekstrak etanol lerak 100 dan dilarutkan dalam 1 ml MHB Mikropipet Mililiter Nominal 3. Ekstrak etanol lerak 25 Ekstrak yang didapat dengan mengambil setengah dari konsentrasi ekstrak etanol lerak 50 dan dilarutkan dalam 1 ml MHB Mikropipet Mililiter Nominal 4. Ekstrak etanol lerak 12,5 Ekstrak yang didapat dengan mengambil setengah dari konsentrasi ekstrak etanol lerak 25 dan dilarutkan dalam 1 ml MHB Mikropipet Mililiter Nominal Universitas Sumatera Utara 5. Ekstrak etanol lerak 6,25 Ekstrak yang didapat dengan mengambil setengah dari konsentrasi ekstrak etanol lerak 12,5 dan dilarutkan dalam 1 ml MHB Mikropipet Mililiter Nominal 6. Ekstrak etanol lerak 3,125 Ekstrak yang didapat dengan mengambil setengah dari konsentrasi ekstrak etanol lerak 6,25 dan dilarutkan dalam 1 ml MHB Mikropipet Mililiter Nominal 7. Ekstrak etanol lerak 1,625 Ekstrak yang didapat dengan mengambil setengah dari konsentrasi ekstrak etanol lerak 3,125 dan dilarutkan dalam 1 ml MHB Mikropipet Mililiter Nominal No. Variabel Tergantung Definisi Operasional Alat Ukur Satuan Ukur Skala Ukur 1. KHM Kadar Hambat Minimum Konsentrasi minimal bahan coba yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri 50 setelah diinkubasi 24 jam Spektrofoto meter CFUml Colony Forming Unitmill iliter Rasio 2. KBM Kadar Bunuh Minimum Konsentrasi minimal bahan coba yang dapat membunuh bakteri 99,9 - 100 setelah diinkubasi 24 jam Visual dengan bantuan mikroskop CFUml Colony Forming Unitmill iliter Rasio Universitas Sumatera Utara 3.5 Bahan dan Alat Penelitian 3.5.1 Bahan Penelitian Bahan penelitian yang dipakai adalah: 1. Buah lerak 940 gram Desa Maga, Kec. Panyabungan Tapanuli Selatan, Indonesia 2. Media Mueller Hinton Difco, USA 3. Stem cell P.gingivalis ATCC 33277 Laboratorium Pusat Penyakit Tropis Surabaya, Indonesia 4. Etanol 96 Kimia Farma, Indonesia 4 liter 5. NaCl 0,9 Kimia Farma, Indonesia 1 liter 6. Akuades Kimia Farma, Indonesia 3 liter

3.5.2 Alat Penelitian

Alat penelitian yang dipakai adalah: 1. Electronic balance Ohyo JP2 6000, Japan dan Denver Instrument Company, USA 2. Timbangan Home Line, China 3. Alat destilasi pelarut Electrothermal, England 4. Blender Waring, Japan 5. Kertas saring Whatman no.42, England 6. Autoklaf Tomy, Japan 7. Vaccum rotavapor Antriebs ATB, England 8. Erlenmeyer Pyrex, USA 9. Vortexwhirli mixer Iwaski model TM-100, Japan 10. Inkubator CO 2 Sanyo, Japan 11. Pipet mikro Gilson, France 12. Piring petri Pyrex, Japan Universitas Sumatera Utara 3.6 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.6.1 Lokasi Penelitian 1. Laboratorium Tanaman Obat Fakultas Farmasi USU

2. Laboratorium Lembaga Pusat Penyakit Tropis UNAIR 3.6.2 Waktu Penelitian

Waktu penelitian adalah 6 bulan Agustus 2013 – Januari 2014 3.7 Prosedur Penelitian 3.7.1 Ekstraksi buah lerak

Dokumen yang terkait

Efek Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Afrika (Vernonia amygdalina) sebagai Bahan Alternatif Medikamen Saluran Akar terhadap Porphyromonas gingivalis (In Vitro)

39 299 83

Daya Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana L) Terhadap Porphyromonas Gingivalis Sebagai Bahan Alternatif Medikamen Saluran Akar (In Vitro)

3 81 67

Efek Antibakteri Ekstrak Etanol Siwak (Salvadora persica) sebagai Alternatif Bahan Irigasi Saluran Akar terhadap Enterococcus faecalis (Secara In Vitro)

3 56 77

Efek Antibakteri Ekstrak Etanol Pegagan (Centella asiatica (L.) Urban) sebagai Alternatif Medikamen Saluran Akar terhadap Porphyromonas gingivalis (Secara In-Vitro)

3 71 74

Sitotoksisitas Ekstrak Lerak (Sapindus rarak DC) Terhadap Sel Fibroblas Sebagai Bahan Irigasi Saluran Akar Secara In Vitro

6 63 80

Pengaruh Konsentrasi dan Waktu Kontak Ekstrak Etanol Lerak (Sapindus rarak DC) Sebagai Alternatif Bahan Irigasi Saluran Akar Terhadap Kelarutan Jaringan Pulpa (Penelitian in Vitro)

1 55 78

Pengaruh Konsentrasi dan Waktu Kontak Ekstrak Etanol Lerak (Sapindus rarak DC) Sebagai Alternatif Bahan Irigasi Saluran Akar Terhadap Kelarutan Jaringan Pulpa (Penelitian in Vitro)

0 0 14

Pengaruh Konsentrasi dan Waktu Kontak Ekstrak Etanol Lerak (Sapindus rarak DC) Sebagai Alternatif Bahan Irigasi Saluran Akar Terhadap Kelarutan Jaringan Pulpa (Penelitian in Vitro)

0 0 2

Pengaruh Konsentrasi dan Waktu Kontak Ekstrak Etanol Lerak (Sapindus rarak DC) Sebagai Alternatif Bahan Irigasi Saluran Akar Terhadap Kelarutan Jaringan Pulpa (Penelitian in Vitro)

0 0 4

Pengaruh Konsentrasi dan Waktu Kontak Ekstrak Etanol Lerak (Sapindus rarak DC) Sebagai Alternatif Bahan Irigasi Saluran Akar Terhadap Kelarutan Jaringan Pulpa (Penelitian in Vitro)

0 0 13