Giro pada Bank Indonesia Giro pada Bank Lain

PT BANK INA PERDANA TBK Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain - 32 -

4. Giro pada Bank Indonesia

Merupakan rekening giro dalam mata uang Rupiah yang ditempatkan pada Bank Indonesia. Sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, setiap bank di Indonesia diwajibkan memiliki saldo giro minimum di Bank Indonesia untuk cadangan likuiditas sebesar persentase tertentu dari dana pihak ketiga baik dalam Rupiah maupun valuta asing. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Giro Wajib Minimum GWM Perusahaan dalam mata uang Rupiah untuk GWM Utama masing-masing adalah sebesar Rp 88.263 dan Rp 103.371, serta untuk GWM sekunder masing-masing adalah sebesar Rp 44.131 dan Rp 32.303. Rasio GWM Perusahaan untuk mata uang Rupiah pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah: 2013 2012 GWM yang telah dibentuk GWM Primer 8,05 8,07 GWM Sekunder 19,63 3,04 GWM LDR 0,01 -

5. Giro pada Bank Lain

2013 2012 PT Bank Mandiri Persero Tbk 403 35 PT Bank CIMB Niaga Tbk 27 26 PT Bank Central Asia Tbk 63 1 PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk 3 5 Jumlah 496 67 Cadangan kerugian penurunan nilai - 1 Jumlah - bersih 496 66 Seluruh giro pada bank lain pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah dalam Rupiah. Kolektibilitas dari giro pada bank lain pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dikelompokkan Lancar. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 tidak terdapat saldo giro pada bank lain yang diblokir. Suku bunga rata-rata pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar 0,16 dan 0,91 per tahun. I LAPORAN TAHUNAN 2013 I BANK INA PERDANA 32 PT BANK INA PERDANA TBK Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain - 33 - Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai giro pada bank lain adalah sebagai berikut: 2013 2012 Saldo awal 1 3 Pemulihan tahun berjalan 1 2 Saldo akhir - 1 Manajemen tidak membentuk cadangan kerugian penurunan nilai giro pada bank lain pada tanggal 31 Desember 2013, karena manajemen berpendapat bahwa seluruh giro pada bank lain dapat ditagih. Sedangkan, manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai giro pada bank lain pada tanggal 31 Desember 2012 adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya giro pada bank lain.

6. Penempatan pada Bank Indonesia