EKO RAMADHAN HANDYAN, 2016 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY BERBANTU MULTIMEDIA ANIMASI INTERAKTIF
MENGGUNAKAN PENDEKATAN ANTICIPATION AND STAGING PADA MATERI JARINGAN DASAR Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
digunakan untuk mengukur tes prestasi belajar peserta didik setelah dilakukanya treatmen pada kelas kontrol dan kelas ekperimen, sedangkan instrument kuisioner
digunakan untuk mengukur responsi peserta didik terhadap media pembelajaran inquiry yang telah diberikan pada kelas eksperimen.
Instrument kognitif ini yang akan dijadikan sebagai alat tolak ukur tingkat pemahaman kelompok eksperiment dengan kelompok control. Namun
sebelumnya instrument kognitif ini diuji coba terlebih dahulu pada kelompok yang bukan termasuk sampel.
Sedangkan pada instrument angket akan dijadikan sebagai alat tolak ukur response peserta didik yang diberikan treatmen berupa media pembelajaran
inquiry hanya pada kelas eksperimen saja. Pada instrument angket digunakan skala pengukuran. Skala pengukuran
merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut
bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif.
3.9 Instrumen Validasi Ahli
Instrumen validasi media bertujuan untuk mengetahui penilaian para ahli terhadap multimedia pembelajaran yang dikembangkan, sehingga selanjutnya
dapat digunakan dilapangan . para ahli yang dimaksud adalah ahli media dan ahli materi.
3.9.1 Instrumen Validasi Ahli Media
Instrumen validasi ahli media yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket yang diukur dengan menggunakan skala pengukuran rating
scale, sedangkan untuk penilaian multimedia merujuk pada instrumen penilaian learning object yang bernama LORI Lerning Object Review
Instrument versi 1.5. Ada Sembilan aspek yang digunakan untuk mengevaluasi suatu objek belajar dalam LORI, diantaranya:
1 Content Quality
Veracity, yaitu kesesuaian materi dengan teori dan konsep yang ada. Accuracy, ketepatan dari isi materi.
EKO RAMADHAN HANDYAN, 2016 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY BERBANTU MULTIMEDIA ANIMASI INTERAKTIF
MENGGUNAKAN PENDEKATAN ANTICIPATION AND STAGING PADA MATERI JARINGAN DASAR Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Balanced presentation of ideas atau keseimbangan penyajian ide. Appropriate level of detail, detail dari materi.
2 Learning Goal Alignment
Tujuan pembelajaran Kegiatan activities
Kegiatan penilaian assessments Karakter peserta didik
3 Feedback and Adaptation
Adaptif konten atau umpan balik yang didorong oleh masukan pelajar yang berbeda atau pemodelan peserta didik.
4 Motivation
Dapat memotivasi peserta didik untuk lebih tertarik dalam pembelajaran. 5
Presentation Design Tampilan atau penyajian materi berupa gambar maupun suara yang dapat
meningkatkan proses mental secara efisien. 6
Interaction Usability Navigasi yang mudah dimengerti
Antarmuka yang mudah dipahami Kualitas dari antarmuka bantuan
7 Accessibility
Mudah diakses oleh peserta didik. 8
Reusability Dapat digunakan dalam konteks belajar yang lain dan dengan karakter
peserta didik yang berbeda-beda. 9
Standards Compliance Patuh terhadap standar internasional dan spesifikasinya.
Selain penilaian berdasarkan LORI , penilaian multimedia juga merujuk pada pendapat Wahono2006 bahwa penilaian melibatkan tiga yaitu aspek
umum, aspek instructional designdesain pembelajaran, dan aspek komunikasi
EKO RAMADHAN HANDYAN, 2016 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY BERBANTU MULTIMEDIA ANIMASI INTERAKTIF
MENGGUNAKAN PENDEKATAN ANTICIPATION AND STAGING PADA MATERI JARINGAN DASAR Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Adapun aspek penilaian multimedia yang digunakan dalam multimedia ini meliputi : aspek umum, aspek desain presentation design, aspek
kemudahan untuk digunakan interaction usability, aspek kemudahan akses accessibility, aspek usabilitas reusability dan aspek memenuhi standar
standards compliance.
3.9.2 Instrumen Validasi Ahli Materi