Efek Samping Antibiotik Antibiotik 1. Definisi Antibiotik

3. Perubahan tempatikatan. Misalnya, aminoglikosida dan eritromisin terikat pada ribosom bakteri dan manghambat sintesis protein. 4. Perkembangan jalur metabolik alternatif. Bakteri dapat menjadi resisten terhadap sulfonamide dan trimethoprim karena obat ini masing-masing menghasilkan enzim dihidropteroat sintetase dan dihidrofolat reduktase termodifikasi yang mempunyai sedikit afinitas terhadap obat Neal, 2006.

2.2.5. Efek Samping Antibiotik

Menurut Setiabudy dkk, 2009 antibiotik dapat dikelompokkan seperti berikut : 1. Reaksi alergi dapat ditimbulkan oleh semua antibiotik dengan melibatkan sistem imun tubuh hospes; terjadinya tidak bergantung pada besarnya dosis obat. Manifestasi gejala dan derajat beratnya reaksi dapat bervariasi. Orang yang pernah mengalami reaksi alergi, umpamanya oleh penisilin, tidak selalu mengalami reaksi itu kembali ketika diberikan obat yang sama. Sebaliknya orang tanpa riwayat alergi dapat mengalami reaksi alergi pada penggunaan ulang penisilin. 2. Reaksi idiosinkrasi gejala ini merupakan reaksi abnormal yang diturunkan secara genetik terhadap pemberian antibiotik tertentu. Sebagai contoh, 10 pria berkulit hitam akan mengalami anemia hemolitik berat bila mendapat primakuin. Ini di sebabkan mereka kekurangan enzim G6PD. 3. Reaksi toksik antibiotik umumnya bersifat toksik-selektif, tetapi sifat ini relatif. Efek toksik pada hospes ditimbulkan oleh semua jenis antibiotik. Yang mungkin dapat dianggap relatif tidak toksik sampai kini ialah golongan penisilin. Contohnya golongan aminoglikosida pada umumnya bersifat toksik terutama terhadap N.VIII, golongan tetrasiklin cukup terkenal Universitas Sumatera Utara dalam mengganggu pertumbuhan jaringan tulang, termasuk gigi, akibat deposisi kompleks tetrasiklin kalsium-ortofosfat. Di samping faktor jenis obat, berbagai faktor dalam tubuh dapat turut menentukan terjadinya reaksi toksik ; antara lain fungsi organ sistem tertentu sehubungan dengan biotransformasi dan ekskresi obat. 4. Perubahan biologic dan metabolik pada hospes pada tubuh hospes, baik yang sehat maupun yang menderita infeksi, terdapat populasi mikroflora normal. Dengan keseimbangan ekologik, populasi mikroflora tersebut biasanya tidak menunjukkan sifat pathogen. Misalya pada penggunaan antibiotik, terutama yang berspektrum luas, dapat mengganggu keseimbangan ekologik mikroflora sehingga jenis mikroba yang meningkat jumlah populasinya dapat menjadi pathogen.

2.2.6. Penggunaan Antibiotik yang benar