Keterampilan menulis
juga berkaitan
dengan ketermapilan
berbicara.Menurut Humboldt dalam Tarigan, 2013 hlm. 1 6 „Bahasa tulis tidak
akan pernah menjelma dan tidak akan ada hari ini tanpa adanya ujaran atau bahasa lisan.‟Secara ideal, seorang pembicara yang baik adalah seorang penulis yang baik
pula.Namun, terkadang sulit dalam pengamalannya. Menurut Suparno dan Yunus 2011 menulis dan berbicra merupakan keterampilan yang bersifat aktif produktif
di mana dalam proses menulis dan berbicara bertujuan untuk menyampaikan pesan kepada orang lain. Banyak ahli berpendapat bahwa kedua keterampilan ini
saling berdiri sendiri di mana menulis merupakan bentuk tulisan sedangkan berbicara berbentuk ujaran.Namun, pada akhirnya lama-kelamaan kedua
keterampilan ini bertemu dalam sebuah hubungan retorik dan makna. Keterampilan
menulis berhubungan
pula dengan
keterampilan membaca.Ketika akan menulis, seorang penulis akan menyampaikan gagasan,
perasaan, atau informasi dalam bentuk tulisan. Terkadang ia mendapatkan gagasan-gagasan tersebut dari proses membaca karya orang lain, karena menurut
Frank Smith dalam Suparno dan Yunus, 2011 , hlm. 1.7 „Ketika membaca,
secara tidak sadar pembaca membaca seperti penulis.‟ Penulis juga harus bisa memperhatikan kebutuhan dari pembacanya. Seorang pembaca akan membaca
hasil tulisan dan mencoba memahami gagasan dan informasi yang disajikan dalam bentuk tulisan tersebut. Hal ini dikemukakan oleh Goodman dalam Suparno dan
Yunus, 2011, hlm. 1.8 „Baca tulis merupakan suatu kegiatan yang menjadikan penulis sebagai pembaca dan pembaca sebagai penulis.‟
Dalam penelitian ini, menulis ringkasan berkaitan erat dengan kemampuan membaca. Siswa tidak akan bisa menulis ringkasan jika ia tidak membaca buku
terlebih dahulu. Jika ia telah membaca buku, maka ia pasti akan mengetahui isi buku dan bisa meringkas isi bukunya.
4. Menulis dengan Ejaan yang Benar
Menulis yang baik tidak terlepas dengan penulisan ejaan yang benar.Menurut Wijayanti dkk. 2013, hlm. 1 “Ejaan adalah kaidah cara
menggambarkan atau melambangkan bunyi-bunyi ujaran kata, kalimat, dan sebagainya, dan bagaimana hubungan antara lambang-lambang itu pemisahan
dan penggabungannya dalam suatu bahasa.” Penggunaan ejaan mencakup penulisan huruf, kata, unsur serapan, angka dan pemakaian tanda baca.
Penggunaan huruf terdiri dari huruf kapital dan huruf miring.Berikut ini ini disajikan contoh dari penggunaan huruf kapital yang benar menurut Wijayanti
dkk. 2013.
Tabel 2.3 Penggunaan Huruf Kapital
No. Penggunaan Huruf Kapital
Contoh 1
Huruf pertama dalam penulisan nama Tuhan, nama pengganti dari Tuhan,
dan kitab suci. Allah
kuasa-Nya 2
Huruf pertama gelar kehormatan, keturunan yang diikuti nama orang.
Nabi Ibrahim Sultan Hasanudin
3 Huruf pertama nama jabatan dan
pangkat yang diikuti nama orang, instansi, atau nama tempat.
Gubernur Jawa Barat Presiden Joko Widodo
4 Huruf pertama nama bangsa, suku, dan
bahasa. bahasa Indonesia
suku Jawa 5
Huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya, dan peristiwa sejarah.
tahun Masehi bulan Januari
Republik Indonesia 6
Huruf pertama pada nama khas geografi.
Selat Sunda Danau Toba.
7 Huruf pertama nama resmi lembaga
Negara dan dokumen resmi. Kementerian Luar Negeri
Undang-Undang Dasar 8
Huruf pertama kata petunjuk hubungan kekerabatan yang dipakai sebagai kata
ganti atau sapaan. Hadiah Bapak sudah saya terima.
Ini apa, Bu? 9
Huruf pertama kata ganti anda. Terima kasih atas perhatian Anda.
Ada beberapa hal mengenai penggunaan huruf kapital yang dikemukakan pada pedoman penulisan karya ilmiah UPI tahun akademik 20142015. Huruf
kapital digunakan pada awal kalimat, huruf pertama petikan langsung, huruf pertama unsur nama orang.
Tanda baca atau pungtuasi menurut Zainurrahman 2013, hlm. 145 “Pungtuasi adalah seperangkat tanda baca yang berfungsi sebagai penanda dalam
teks yang memiliki seperangkat fungsi dan makna yang secara konvensional
dipahami oleh masyarakat pengguna.”Jika dalam berbicara ada intonasi dan gerak
tubuh yang dapat membantu lawan bicara memahami maksud dari pembicaraan, maka dalam menulis dibutuhkan tanda baca untuk membantu pembaca memahami
maksud tulisan. Ada 15 tanda baca yang lazimnya digunakan dalam menulis yaitu tanda titik, koma, titik koma, titik dua, tanda hubung, tanda pisah, tanda tanya,
tanda seru, tanda kurung, tanda kurung siku, tanda petik, tanda petik tunggal, tanda garis miring, dan tanda apostrof. Berikut ini hanya akan disajikan
penggunaan tanda titik beserta contohnya.
Tabel 2.4 Penggunaan Tanda Titik
No. Penggunaan Tanda Titik
Contoh 1.
Akhir kalimat pernyataan. Ayah tinggal di Solo.
2. Di belakang angka atau huruf
dalam satu bagan, ikhtisar atau daftar.
A. Pendahuluan
1. Latar Belakang 2. Rumusan Masalah
B. Kajian Pustaka
3. Memisahkan angka jam, menit,
dan detik dalam waktu. Pukul 11.31.3
4. Digunakan pada penulisan daftar
pustaka seteah nama penulis, tahun penerbitan, judul tulisan
tanpa tanda tanya, dan penerbit. Sanjaya, W. 2013. Penelitian
tindakan kelas
. Jakarta:
Prenadamedia Group.
5. Memisahkan
bilangan ribuan
yang menerangkan jumlah. 99.000
Dalam penelitian ini, ringkasan siswa dinilai dari segi penggunaan huruf kapital dan tanda titik. Penggunaan huruf kapital dan tanda titik dalam ringkasan
juga sangat penting. Kebanyakan huruf kapital yang digunakan dalam menulis ringkasan penelitian ini terletak pada awal kalimat dan nama tempat. Penggunaan
tanda titik dalam ringkasan penelitian ini, terletak pada akhir kalimat.
5. Menulis Ringkasan