s pgsd kelas 1101364 chapter4

(1)

58 BAB IV

PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki proses dan hasil pembelajaran menulis ringkasan isi buku. Dalam prosesnya dilaksanakan dalam beberapa siklus sesuai dengan model penelitian Kemmis dan Mc. Taggart (dalam Wiriaatmadja, 2008, hlm. 66). Tahapan model itu meliputi tahap perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Sebelum melaksanakan siklus, dilakukan terlebih dahulu pengambilan data awal sebagai landasan permasalahan. Kemudian dilaksanakan tindakan dalam beberapa siklus hingga target tercapai. Berikut ini dipaparkan data awal dan data hasil siklus.

A. Paparan Data Awal

Data awal diperlukan untuk melihat kondisi awal pembelajaran sebelum diberi tindakan. Data yang diambil meliputi kinerja guru dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran, aktivitas siswa serta hasil belajar siswa. Data awal ini diambil dengan melakukan observasi dan tes (tabel hasil observasi terlampir).

1. Paparan Data Perencanaan

Langkah pertama dalam pembelajaran adalah membuat perencanaan pembelajaran pada materi meringkas isi buku. Guru menyiapkan skenario pembelajaran meringkas isi buku, membuat penilaian, dan menyiapkan sumber belajar. Perencanaan yang dibuat secara keseluruhan dinilai baik dengan persentase pencapaiannya 70% dan rata-rata nilai pada setiap aspeknya 2,01. Dalam perumusan tujuan sudah baik. Dalam pemilihan dan pengorganisasian materi rata-rata bernilai dua. Namun, untuk pengorganisasian waktu masih kurang. Dalam aspek pemilihan sumber belajar dan media pembelajaran masih kurang. Guru tidak memilih media pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa. Dalam perencanaan kegiatan pembelajaran dinilai kurang. Guru tidak merencanakan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa. Metode yang digunakan berpusat pada guru saja sehingga kurang membangkitkan antusias dan keterlibatan siswa. Dalam aspek evaluasi guru sudah cukup baik karena prosedur


(2)

2. Paparan Data Pelaksanaan

Pelaksanaan pembelajaran secara keseluruhan dinilai cukup dengan persentase pencapaiannya 67% dan nilai rata-rata adalah 2,01. Beberapa aspek yang memiliki kekurangan dalam pelaksanaan pembelajaran meliputi pengkondisian siswa sebelum belajar. Ruangan kelas masih belum rapi dan guru tidak menyiapkan media. Guru kurang mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari siswa, hanya menanyakan pengalaman mereka membaca buku. Alokasi waktu yang digunakan tidak sesuai dengan perencanaan. Waktu yang digunakan melebihi dari seharusnya. Guru pun kurang menguasai kelas. Hal ini ditandai dengan siswa yang bercanda dan kurang memperhatikan penjelasan guru. Siswa pun tidak terlalu antusias dan kurang terlibat dalam pembelajaran karena pembelajaran berpusat pada guru.

3. Paparan Data Aktivitas Siswa

Siswa kelas V SDN Sirahcipelang berjumlah 24 orang. Pada saat pembelajaran, aktivitas siswa belum terlibat dalam pembelajaran secara baik. Hal ini terlihat dari observasi dan wawancara pada siswa. Aktivitas siswa pada saat pembelajaran terlihat kondusif dan tidak ribut. Namun, saat mendengarkan penjelasan guru sekitar sembilan orang siswa bercanda dengan temannya hingga ada yang menggangu teman lainnya yang sedang fokus mendengarkan penjelasan guru. Ada siswa yang memperhatikan guru namun pandangannya seperti melamun. Ada siswa yang tidak fokus memperhatikan guru seperti melihat keluar jendela saja.

Pada saat mengerjakan tugas dalam kelompok tidak semuanya bekerja, ada siswa yang mengerjakan dan ada siswa yang diam saja bahkan bercanda. Siswa yang tidak mengerjakan tugas hanya mengandalkan siswa rajin dan pintar saja.Enam siswa mengerjakan dengan sungguh-sungguh. Namun mereka sering bertanya dan sedikit bingung dengan tugasnya. Sebagian besar siswa laki-laki merasa gelisah karena tidak bisa mengerjakan tugas sehingga berjalan-jalan dan melihat-lihat pekerjaan temannya yang lain dan terkadang saling bercanda. Setelah dilakukan validasi dengan mewawancarai siswa, ternyata sebagian besar siswa kurang antusias mengikuti pembelajaran. Mereka merasa bosan karena harus banyak menulis dan hanya mendengarkan guru saja.


(3)

4. Paparan Data Hasil Belajar

Setelah dilakukan evaluasi dalam pembelajaran meringkas isi buku, didapat hasil belajar siswa. Aspek yang dinilai meliputi pengetahuan tentang pengertian ringkasan dan tahap meringkas. Sedangkan untuk aspek keterampilan menulis meliputi gagasan ringkasan, panjang ringkasan, dan huruf kapital serta tanda titik. Hanya lima orang siswa yang melampaui batas KKM. Berikut ini disajikan data hasil belajar siswa.

Tabel 4.1

Data Awal Hasil Tes Siswa Kelas V SDN Sirahcipelang Dalam Pembelajaran Meringkas Buku

No.

Nama

Aspek yang dinilai

Skor Nilai Interpretasi A B C D E

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Adis Saputra 0 1 3 2 3 9 52.94 BT 2 Alif Setiawan 0 2 3 2 2 9 52.94 BT

3 Andini Putri Lestari 1 4 3 2 3 13 76.47 T 4 Anggyta Sry Wulandary 1 4 2 2 2 11 64.71 BT

5 Azka Saputra 0 0 2 2 2 6 35.29 BT 6 Dea Septiani 1 4 2 2 2 11 64.71 BT 7 Dede Andi Triana 0 0 2 1 1 4 23.53 BT

8 Edwar 0 0 1 2 1 4 23.53 BT

9 Elen Windita 1 3 3 0 1 8 47.06 BT 10 Ganjar Mujijat 0 0 1 1 1 3 17.65 BT

11 Heryanto 0 0 2 2 2 6 35.29 BT

12 Irna Ningsih 1 4 2 1 2 10 58.82 BT 13 Lisnawati 1 3 2 2 2 10 58.82 BT 14 Muhamad Farhan A. 0 0 3 2 2 7 41.18 BT

15 Nur Fadilah Aini A. 1 4 3 2 3 13 76.47 T 16 Opik Ramadan 0 0 3 0 1 4 23.53 BT

17 Septi Rahma Juwita 1 4 2 1 2 10 58.82 BT

18 Shelomita 1 3 2 1 1 8 47.06 BT

19 Sinta Laudya Maharani 1 4 2 2 3 12 70.59 T

20 Siti Hapiya 1 4 2 2 3 12 70.59 T

21 Siti Nurhasanah 1 4 1 1 3 10 58.82 BT 22 Taofik Hidayat 0 0 2 1 2 5 29.41 BT

23 Tari Febriani 1 4 2 2 3 12 70.59 T

24 Vipit Maryani 1 2 2 1 1 7 41.18 BT

Jumlah 204 1200 19 5

Persentase (%) 79,17% 20,83%

Rata-rata 8,5 50

Keterangan:

a. Aspek yang dinilai

A (kolom 3) = pengertian ringkasan B (kolom 4) = tahapan meringkas C (kolom 5) = kelengkapan gagasan D (kolom 6) = panjang ringkasan E (kolom 7) = penggunaan ejaan


(4)

b. Skor ideal adalah 17.

c. KKM= 70

T = Tuntas

BT = Belum Tuntas d. Tuntas apabila ≥ 70.

Dilihat dari hasil siswa yang telah dinilai berdasarkan aspek kognitif menjelaskan pengertian meringkas, 14 siswa atau 58, 33% dari 24 siswa dapat menjelaskan pengertian meringkas dengan benar, 10 siswa atau 41,67% dari 24 siswa masih menjelaskan pengertian meringkas dengan salah. Sedangkan untuk menjelaskan tahapan meringkas, 10 siswa atau 41,67% dari 24 siswa menjawab empat tahap dengan benar, tiga siswa atau 12,5% dari 24 siswa menjawab tiga tahap dengan benar, dua orang siswa atau 8,3% dari 24 siswa menjawab dua tahap dengan benar, satu siswa atau 4,17% dari 24 siswa menjawab satu tahap dengan benar, dan delapan orang siswa atau 33,33% dari 24 siswa menjawab dengan semua tahap salah.

Berdasarkan keterampilan menulis ringkasan, dalam aspek kelengkapan gagasan tidak ada siswa atau 0% dari 24 siswa yang menulis ringkasan dengan 21-18 gagasan sesuai buku, tujuh orang siswa atau 29,7% dari 24 siswa menulis ringkasan dengan 17-12 gagasan sesuai buku, 14 siswa 58,33% dari 24 siswa menulis ringkasan dengan 16-11 gagasan sesuai buku, tiga orang siswa atau 12,5% dari 24 siswa menulis ringkasan dengan 5-1 gagasan sesuai buku, tidak ada siswa atau 0% dari 24 siswa yang menulis ringkasan tanpa ada gagasan yang sesuai dengan buku.

Dalam aspek panjang ringkasan, tidak ada siswa atau 0% dari 24 siswa yang membuat ringkasan dengan panjang ringkasan 2,5 halaman dan gagasan lengkap, tidak ada siswa atau 0% dari 24 siswa yang membuat ringkasan dengan panjang kurang dari 2,5 halaman tetapi gagasan lengkap, 14 siswa atau 58,33% dari 24 siswa membuat ringkasan dengan panjang 2,5 halaman tetapi gagasan tidak lengkap, delapan siswa atau 33,33% dari 24 siswa membuat ringkasan dengan panjang kurang dari 2,5 dan gagasan tidak lengkap, dua siswa atau 8,3% dari 24 siswa membuat ringkasan dengan panjang lebih dari 2,5 halaman dan gagasan tidak lengkap.


(5)

Dalam aspek penggunaan ejaan, tidak ada siswa atau 0% dari 24 siswa yang tidak salah dalam penulisan huruf kapital dan tanda titik, tujuh siswa atau 29,7% dari 24 siswa terdapat 1-29 kesalahan penggunaan huruf kapital dan tanda titik, 10 siswa atau 41,67% dari 24 siswa terdapat 30-61 kesalahan penggunaan huruf kapital dan tanda titik, delapan siswa atau 33,33% dari 24 siswa terdapat 62-94 kesalahan penggunaan huruf kapital dan tanda titik, tidak ada siswa atau 0% dari 24 siswa yang melakukan lebih dari 94 kesalahan penggunaan huruf kapital dan tanda titik.

Berdasarkan pemaparan data di atas dapat disimpulkan bahwa keterampilan menulis ringkasan isi buku siswa kelas V SDN Sirahcipelang masih rendah. Dalam proses pembelajaran pun belum semua siswa antusias dan terlibat dalam pembelajaran. Kinerja guru juga perlu ditingkatkan agar proses dan hasil pembelajaran dapat meningkat. Dengn demikian perlu digunakan metode pembelajaran yang dapat meningkatkan aktivitas siswa dan keterampilan menulis ringkasan isi buku siswa. Alternatif metode yang digunakan adalah metode 6P.

B. Paparan Data Tindakan

1. Paparan Data Tindakan Siklus I

Berdasarkan paparan data awal maka dilaksanakan tindakan untuk memperbaiki pembelajaran baik dalam aspek kinerja guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa. Tindakan perbaikan tersebut dilaksanakan pada siklus satu dengan menggunakan metode 6P pada materi meringkas isi buku di kelas V SDN Sirahcipelang. Data yang dipaparkan telah divalidasi dengan menggunakan bentuk triangulasi dan expert opinion. Berikut ini dipaparkan hasil dari tindakan siklus pertama.

a. Paparan Data Perencanaan Siklus I

Sebelum melaksanakan pembelajaran meringkas isi buku menggunakan metode 6P di kelas V SDN Sirahcipelang, maka dilakukan pembuatan perencanaan pembelajaran oleh guru. Berikut ini dijelaskan perencanaan pembelajarannya.


(6)

1) Mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode 6P. 2) Merumuskan tujuan pembelajaran menggunakan metode 6P. Adapun tujuan

pembelajarannya meliputi :

a) setelah memperhatikan contoh ringkasan, siswa dapat menjelaskan pengertian ringkasan dengan benar,

b) setelah melakukan tahapan meringkas, siswa dapat menjelaskan tahapan meringkas dengan benar,

c) setelah menggunakan metode 6P, siswa dapat meringkas isi buku dengan panjang ringkasan sesuai aturan dengan benar,

d) setelah menggunakan metode 6P siswa dapat meringkas isi buku dengan gagasan yang lengkap,

e) setelah menggunakan metode 6P siswa dapat meringkas isi buku dengan dengan penggunaan ejaan yang benar.

3) Mempersiapkan materi pembelajaran meringkas buku seperti pengertian ringkasan dan tahap meringkas yang dibuat lebih mudah dicerna siswa. 4) Memilih sumber belajar yaitu buku yang harus diringkas siswa. Buku tersebut

dipilih yang sesuai dengan karakteristik siswa sekolah dasar. Buku yang dipilih kemudian dihitung jumlah katanya agar bisa ditentukan panjang ringkasan yang harus dibuat siswa.

5) Menyiapkan media belajar berupa pensil warna untuk menggaris bawahi kata kunci agar lebih menarik. Pensil warna yang digunakan adalah pensil warna yang bisa dihapus dan dibersihkan.

6) Membuat lembar kerja siswa yang sesuai dengan materi dan metode 6P serta menarik. Lembar kerja tersebut meliputi pemetaan pikiran berwarna dan lembar ringkasan yang panjangnya sudah dibatasi oleh guru.

7) Membuat skenario pembelajaran sesuai dengan langkah metode 6P yang meliputi pasangan, pantau, pangkas, padukan, panggil, periksa.

8) Membuat alat penilaian proses aktivitas siswa dan hasil belajar siswa. Penilaian aktivitas pembelajaran siswa meliputi aspek mengerjakan tugas, memperhatikan penjelasan guru, dan antusiasme.

9) Membuat pedoman observasi untuk menilai kinerja guru baik perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran.


(7)

10)Melaksanakan penjelasan tentang metode 6P pada guru pengamat.

Setelah RPP dibuat maka dinilai oleh pengamat melalui lembar observasi. Berikut ini hasil dari penilaian kinerja guru dalam perencanaan pembelajaran.

Tabel 4.2

Kinerja Guru dalam Perencanaan Pembelajaran Siklus I

No. Aspek yang dinilai Skor

3 2 1 0

A. Perumusan Tujuan

1. Kelengkapan cakupan rumusan √

2. Kesesuaian dengan kompetensi dasar √

Jumlah A 6

Persentase 100

Interpretasi BS

B. Pengorganisasian Materi

1. Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran √

2. Kesesuaian dengan alokasi waktu √

3. Keruntutan dan sistematika materi √

Jumlah B 8

Persentase 88,88

Interpretasi BS

C. Pemilihan Sumber dan Media Pembelajaran

1. Kesesuaian sumber belajar dengan tujuan pembelajaran √ 2. Kesesuaian sumber belajar dengan karakteristik siswa √

Jumlah C 4

Persentase 66,67

Interpretasi B

D. Skenario Kegiatan Pembelajaran

1. Kesesuaian metode pembelajaran dengan tujuan

pembelajaran √

2. Kesesuaian metode pembelajaran dengan karakteristik siswa

3. Kelengkapan langkah-langkah dalam setiap tahap

pembelajaran dengan tujuan pembelajaran √

Jumlah D 8

Persentase 88,88

Interpretasi BS

E. Penilaian Hasil Belajar

1. Kesesuaian teknik penilaian dengan tujuan pembelajaran √

2. Kelengkapan instrumen penilaian √

Jumlah E 5

Persentase 83,33

Interpretasi BS

Jumlah keseluruhan (JK) 31

Persentase = (JK) X 100

36 86,11%


(8)

Dari Tabel 4.2 dapat terlihat hasil penilainnya. Jumlah skor keseluruhan adalah 31 dengan persentase pencapaian 86,11%. Jika diinterpretasikan maka sudah mencapai kriteria baik sekali. Meskipun pada siklus ini sudah baik, namun belum mencapai target 100%.

Beberapa aspek masih perlu ditingkatkan seperti pemilihan media yang masih belum optimal, metode yang belum meningkatkan antusias siswa secara keseluruhan meskipun sudah meningkat dari sebelum menggunakan metode 6P. Selain itu teknik penilaian dengan tujuan masih perlu ditingkatkan. Hal ini di dasari oleh catatan pengamat dan wawancara di mana jumlah soal harus sama dengan jumlah tujuan. Dalam soal hanya ada tiga soal, dua soal terpisah sesuai tujuan tetapi nomor 3 mencakup tiga tujuan. Pengamat mengerti jika tiga tujuan sudah tercantum, namun menurut pengamat perlu ada pemisahan tiap soalnya. Hal ini perlu divalidasikan dengan menggunakan expert opinion pada pembimbing.

b. Paparan Data Kinerja Guru dalam Pelaksanaan Siklus I

Pelaksanaan pembelajaran siklus satu ini dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 13 Mei 2015. Dimulai dari pukul 08.00 sampai dengan selesai sesuai alokasi yang ditentukan yaitu 3x35 menit. Pembelajaran diikuti 24 siswa. Pengamat adalah wali kelas V SDN Sirahcipelang.

Pada prapembelajaran guru mempersiapkan ruang dan kesiapan siswa dengan baik. Keadaan kelas rapi dan bersih. Pada saat membuka pembelajaran guru melakukan apersepsi dengan baik dengan menanyakan pengalaman siswa membaca buku. Tiga orang siswa menceritakan pengalamannya membaca buku. Namun, pada saat menjelaskan garis besar materi dan langkah pembelajaran guru hanya menjelaskan secara sekilas.

Pada pelaksanaan kegiatan inti guru mengarahkan siswa untuk melaksanakan langkah metode 6P. Guru membagi siswa dalam enam kelompok dengan kondusif. Guru juga membagikan LKS. Pada saat guru membagikan pensil berwarna dan buku, siswa sedikit berebut untuk memilih warna dan memegang bukunya. Setelah semua mendapatkan buku dan pensil warna guru meminta siswa untuk membuka-buka buku dan membacanya sekilas. Siswa terlihat senang membaca buku yang sudah dibagikan.


(9)

Selanjutnya guru mengarahkan siswa untuk menggarisbawahi kata kunci dari setiap paragraf dalam buku menggunkan pensil berwarna. Pada tahap ini banyak siswa yang bertanya bagaimana memillih kata kuncinya. Guru menjawab pertanyaan siswa dengan menghampirinya dan memberikan cara mencari kata kunci dan contoh menggarisbawahi. Namun guru tidak membimbing siswa karena harus menjawab pertanyaan dari siswa lain.

Setelah tahap pangkas, guru meminta siswa memadukan kata kuncinya di pemetaan pemikiran pada LKS. Guru memberikan contoh di papan tulis untuk memadukan kata kuncinya. Guru berkeliling untuk membimbing siswa mengerjakan LKS. Siswa terlihat tidak kebingunan, namun kurang antusias.

Guru kemudian mengarahkan siswa untuk berpasangan dalam kelompok. Kemudian guru memberikan contoh tahap panggil dan memberikan petunjuk pada siswa. Satu orang siswa diminta untuk membacakan pemetaan pikiran yang telah dibuat dan siswa lain mendengarkannya. Guru berkeliling untuk membimbing siswa.

Setelah itu, guru meminta siswa untuk menuliskan apa yang telah ia ceritakan pada lembar ringkasan yang sudah dibagikan. Guru membimbing siswa di setiap kelompok. Guru juga menjawab beberapa pertanyaan siswa yang kebingungan. Guru meminta siswa agar ringkasannya tidak melebihi garis yang sudah disediakan. Guru kemudian meminta siswa untuk memeriksa penulisan huruf kapital dan tanda titik. Guru memberikan contoh penulisan huruf kapital yang benar. Kemudian siswa diminta untuk membacakan hasilnya di depan kelas.

Guru memelihara keterlibatan siswa dalam pembelajaran dengan mendekati siswa jika akan ribut, merespon pertanyaan siswa. Namun guru merasa terlalu repot menjawab dan menghampiri siswa yang bertanya. Waktu yang digunakan sesuai dengan alokasi. Evaluasi dilaksanakan dengan baik. Namun, berdasrakan catatan lapangan ada siswa yang menghapus lagi sebagian hasil ringkasannya. Saat menyimpulkan pembelajaran, guru kurang menuntun siswa menemukan kesimpulan sendiri karena terbatas oleh waktu. Berikut ini tabel hasil observasi kinerja guru dalam pelaksanaan pembelajaran.


(10)

Tabel 4.3

Kinerja Guru dalam Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I

No. Aspek yang dinilai Skor

3 2 1 0

A. Prapembelajaran

1. Mempersiapkan ruang dan media pembelajaran √

2. Memeriksa kesiapan siswa √

Jumlah 6

Persentase 100

Interpretasi BS

B. Membuka Pembelajaran

1. Menjelaskan materi, tujuan dan langkah pembelajaran √

2. Melakukan apersepsi √

Jumlah 5

Persentase 83,33

Interpretasi BS

C. Kegiatan Inti Pembelajaran

1. Melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai tujuan √

2. Memberi penjelasan mengenai materi pembelajaran

menulis ringkasan buku

3. Menjelaskan tahapan metode 6P √

4. Mengarahkan siswa agar melaksanakan tahap pasangan √

5. Mengarahkan siswa agar melaksanakan tahap pantau √

6. Mengarahkan siswa agar melaksanakan tahap pangkas √

7. Mengarahkan siswa agar melaksanakan tahap padukan √

8. Mengarahkan siswa agar melaksanakan tahap panggil √

9. Mengarahkan siswa agar melaksanakan tahap periksa √

Jumlah 23

Persentase 85,18%

Interpretasi BS

D. Pembelajaran yang Memelihara Keterlibatan Siswa

1. Memelihara ketertiban siswa √

2. Membangkitkan antusias siswa √

3. Membimbing bekerja sama dalam kelompok √

4. Menangani respon dan pertanyaan siswa √

5. Pengorganisasian waktu √

Jumlah 12

Persentase 80

Interpretasi B

E. Kegiatan Penutup Pembelajaran

1. Menyimpulkan pembelajaran √

2. Mengadakan evaluasi √

Jumlah 5

Persentase 83,33

Interpretasi BS

Jumlah keseluruhan (JK) 51

Persentase = (JK) X 100

60 85%


(11)

Pada Tabel 4.3 dapat dilihat hasil pelaksanaan pembelajaran siklus satu. Persentase pencapaiannya mencapai 83% dengan jumlah keseluruhan skor 51 dan interpretasi baik sekali. Namun, pada beberapa aspek masih perlu ditingkatkan lagi seperti pada kegiatan inti yang meliputi mengarahkan siswa agar melaksanakan tahap pasangan, pangkas, panggil dan periksa. Selain itu juga perlu meningkatkan pemeliharaan keterlibatan siswa dalam pembelajaran.

c. Paparan Data Aktivitas Siswa Siklus I

Pada saat pembelajaran, dilakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa. Aspek yang diamati meliputi mengerjakan tugas, memperhatikan penjelasan guru, dan antusiasme.

Tabel 4.4

Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I

No.

Nama

Aspek yang dinilai

Skor

Interpretasi Mengerjakan tugas Memperhatikan

penjelasan guru Antusiasme

3 2 1 0 3 2 1 0 3 2 1 0 B C K

1 Adis Saputra √ √ √ 8 B

2 Alif Setiawan √ √ √ 6 C

3 Andini Putri L. √ √ √ 9 B

4 Anggyta Sry W. √ √ √ 8 B

5 Azka Saputra √ √ √ 6 C

6 Dea Septiani √ √ √ 7 B

7 Dede Andi T. √ √ √ 5 C

8 Edwar √ √ √ 5 C

9 Elen Windita √ √ √ 9 B

10 Ganjar Mujijat √ √ √ 6 C

11 Heryanto √ √ √ 5 C

12 Irna Ningsih √ √ √ 9 B

13 Lisnawati √ √ √ 9 B

14 M. Farhan A. √ √ √ 6 C

15 Nur Fadilah Aini √ √ √ 9 B

16 Opik Ramadan √ √ √ 5 C

17 Septi Rahma J. √ √ √ 8 B

18 Shelomita √ √ √ 6 C

19 Sinta Laudya M. √ √ √ 8 B

20 Siti Hapiya √ √ √ 8 B

21 Siti Nurhasanah √ √ √ 8 B

22 Taofik Hidayat √ √ √ 6 C

23 Tari Febriani √ √ √ 9 B

24 Vipit Maryani √ √ √ 9 B

Jumlah 13 9 2 0 12 11 1 0 8 14 2 0 174 14 10 0 Persentase (%) 54 37 9 0 50 45 5 0 33 58 9 0 58 42 0


(12)

Dari hasil observasi pada Tabel 4.4 terlihat pada asepk mengerjakan tugas, 13 siswa atau 54% mengerjakan tugas dengan sungguh-sungguh tidak bercanda dan tidak mengganggu orang lain. Sembilan siswa atau 37% hanya memenuhi dua kriteria. Dua orang siswa hanya memenuhi satu kriteria. Pada aspek memperhatikan penjelasan guru 12 siswa atau 50% memperhatikan dengan fokus, tidak bercanda, dan tidak terpengaruh teman yang bercanda. Sebelas siswa atau 45% hanya memenuhi dua kriteria saja. Sedangkan satu siswa atau 5% memenuhi satu kriteria saja. Pada asepk antusiasme delapan siswa atau 33% terlihat tertarik, senang dan bersemangat. Siswa yang memenuhi dua kriteria berjumlah 14orang atau 58%. Sedangkan dua siswa atau 9% memenuhi satu kriteria saja.

Secara keseluruhan, siswa yang mendapat kriteria baik berjumlah 14 orang atau 58%. Kriteria cukup diperoleh 10 siswa atau 42%. Tidak ada siswa yang mendapat kriteria kurang atau 0%. (penghitungan pada aktivitas siswa dilakukan pembulatan angka)

Siswa terlihat tertarik saat membaca buku dan menggunakan pensil warna. Pada pelaksanaan pembelajaran siklus satu ini tidak ada lagi siswa yang berjalan-jalan menghampiri kelompok lain sehingga tidak menimbulkan kegaduhan. Hanya beberapa kali saja terjadi kegaduhan akibat dua siswa yang bercanda. Hampir semua anggota dalam kelompok bekerja, terlihat dari LKS yang diisi menggunakan pensil warna memiliki banyak warna. Hal ini menandakan semua anggota mengerjakan tugas meski masih ada kelompok yang beberapa anggotanya mendominasi pekerjaan. Berdasarkan wawancara, siswa yang hanya sedikit mengerjakan tugas merasa sedikit kebingungan meskipun ia dibantu teman yang lain, sehingga teman yang membantunya lebih memilih untuk mengerjakannya saja agar tidak lama.

Berdasarkan paparan data aktivitas siswa tersebut, disimpulkan bahwa perlu adanya perbaikan untuk meningkatkan lagi aktivitas siswa dalam mengerjakan tugas, memperhatikan penjelasan guru, dan antusias siswa karena belum mencapai target yang diharapkan.


(13)

d. Paparan Data Hasil Tes Siswa Siklus I

Data hasil belajar ini diperoleh setelah siswa mengikuti pembelajaran menggunakan metode 6P. Pengumpulan data ini menggunakan teknik tes dengan bentuk soal uraian. Penilaiannya menggunakan teknik analitik dan format penilaiannya menggunakan rubrik. Aspek yang dinilai meliputi pengertian ringkasan, tahap meringkas, kelengkapan gagasan, panjang ringkasan, dan penggunaan ejaan berupa huruf kapital dan tanda titik. Berikut ini dipaparkan hasil tes siswa dengan tabel yang disederhanakan. Tabel data yang lengkap terlampir.

Tabel 4.5

Data Hasil Tes Siswa Siklus I

No.

Nama

Aspek yang dinilai Skor

Nilai Interpretasi A B C D E

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Adis Saputra 1 4 3 2 3 13 76,47 T

2 Alif Setiawan 0 4 3 2 2 11 64,71 BT 3 Andini Putri Lestari 1 4 3 4 3 15 88,23 T 4 Anggyta Sry Wulandary 1 4 4 2 2 13 76,47 T 5 Azka Saputra 1 3 3 2 2 11 64,71 BT

6 Dea Septiani 1 3 2 2 4 12 70,59 T

7 Dede Andi Triana 0 0 2 1 0 3 17,64 BT

8 Edwar 0 0 2 2 3 7 41,18 BT

9 Elen Windita 1 4 3 2 3 13 76,47 T

10 Ganjar Mujijat 0 0 2 2 2 6 35,29 BT

11 Heryanto 0 4 3 2 2 11 64,71 BT

12 Irna Ningsih 1 4 3 4 3 15 88,23 T

13 Lisnawati 1 4 3 4 3 15 88,23 T

14 Muhamad Farhan A. 0 4 3 2 2 11 64,71 BT 15 Nur Fadilah Aini A. 1 4 4 4 4 17 100 T 16 Opik Ramadan 0 0 1 1 0 2 11,76 BT 17 Septi Rahma Juwita 1 4 3 4 3 15 88,23 T

18 Shelomita 1 3 3 2 1 10 58,82 BT

19 Sinta Laudya Maharani 1 4 4 4 4 17 100 T

20 Siti Hapiya 1 4 4 2 4 15 88,23 T

21 Siti Nurhasanah 1 4 4 4 3 16 94,12 T 22 Taofik Hidayat 0 0 2 1 3 6 35,29 BT

23 Tari Febriani 1 4 4 2 3 14 82,35 T

24 Vipit Maryani 1 4 4 4 3 16 94,12 T

Jumlah 284 1670,56 10 14

Persentase (%) 41,67 58,33

Rata-rata 11,83 69,61

Keterangan:

1) Aspek yang dinilai

A (kolom 3) = pengertian ringkasan B (kolom 4) = tahapan meringkas C (kolom 5) = kelengkapan gagasan


(14)

D (kolom 6) = panjang ringkasan E (kolom 7) = penggunaan ejaan 2) Skor ideal adalah 17.

3) KKM= 70

T = Tuntas

BT = Belum Tuntas 4) Tuntas apabila ≥ 70.

Berdasarkan Tabel 4.5 secara keseluruhan keterampilan menulis ringkasan siswa mengalami peningkatan. Pada siklus satu ini 14 siswa atau 58,33% memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM) menulis ringkasan. Sedangkan 10 siswa atau 41,67% belum memenuhi KKM. Pada data awal hanya lima siswa atau 20,83% yang mencapai KKM. Rata-rata nilai siswa meningkat dari 50 menjadi 69,61.

Pada aspek pengertian ringkasan, 16 siswa atau 66% menjawab pengertian ringkasan dengan benar. Sedangkan delapan siswa atau 33.33% menjawab dengan salah.

Pada aspek tahapan meringkas, 16 siswa atau 66,67 menjawab dengan 4 tahap benar. Tiga siswa atau 12,5% menjawab tiga tahap dengan benar. Tidak ada siswa atau 0% menjawab dua tahap dengan benar. Tidak ada siswa atau 0% menjawab satu tahap dengan benar. Sedangkan lima siswa atau 20,83% jawabannya salah dan tidak diisi.

Pada aspek kelengkapan gagasan tujuh orang siswa atau 29,17% menulis dengan 8-10 gagasan sesuai buku. Sebelas siswa atau 45,83% menulis dengan 5-7 gagasan sesuai buku. Lima siswa atau 20,83% menulis 3-4 gagasan sesuai buku. Satu siswa atau 4,17% menulis 1-2 gagasan sesuai buku. Tidak ada siswa atau 0% yang menulis ringkasan tidak ada gagasannya sesuai buku.

Pada aspek panjang ringkasan delapan siswa atau 33,33% yang panjang ringkasannya enam baris dengan gagasan lengkap. Tidak ada siswa atau 0% yang panjang ringkasannya kurang dari enam baris dengan gagasan lengkap. Tiga belas siswa atau 54,17% panjang ringkasannya enam baris tetapi gagasan tidak lengkap atau panjang ringkasannya lebih sedikit dari enam baris namun gagasan lengkap. Tiga siswa atau 12,5% panjang ringkasannya kurang dari enam baris dan gagasan


(15)

tidak lengkap. Tidak ada siswa atau 0% panjang ringkasannya lebih dari 6 baris dan gagaasn tidak lengkap. Gagasan dikatakan lengkap jika pada aspek kelengkapan gagasan siswa mendapat skor 3-4.

Pada aspek penggunaan ejaan, empat siswa atau 16,67% tidak ada kesalahan dalam penulisan huruf kapital dan tanda titik. Sebelas siswa atau 45,83% terdapat 1-3 kesalahan dalam penulisan huruf kapital dan tanda titik. Enam siswa atau 25% terdapat 7-4 kesalahan dalam penulisan huruf kapital dan tanda titik. Satu siswa atau 4,17% terdapat 8-10 kesalahan dalam penulisan huruf kapital dan tanda titik. Dua siswa atau 8,33% terdapat 8-10 kesalahan dalam penulisan huruf kapital dan tanda titik.

Pada saat membuat ringkasan, ada siswa yang menghapus sebagian ringkasannya. Setelah diwawancara, siswa menghapusnya karena guru mengatakan tidak boleh melebihi batas yang sudah disediakan.

e. Analisis dan Refleksi Siklus I

1) Analisis Siklus I

Setelah memaparkan data, dilakukan analisis. Analisis tersebut meliputi temuan-temuan pada kinerja guru dalam perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, aktivitas siswa, serta hasil belajar siswa dengan menggunakan metode 6P. Berikut ini merupakan hasil analisis data pada siklus satu.

a) Kinerja Guru

(1) Guru belum optimal dalam memilih dan menggunakan media pembelajaran. (2) Selain itu teknik penilaian dengan tujuan masih perlu ditingkatkan dalam

penyusunan soal.

(3) Pada kegiatan pangkas guru kurang membimbing siswa untuk menggarisbawahi kata-kata kunci.

(4) Pada kegiatan panggil guru kurang jelas dalam memberikan petunjuk

(5) Pada kegiatan periksa guru kurang memberikan petunjuk dan membimbing siswa.

(6) Guru kurang memelihara keterlibatan siswa dalam pembelajaran. Guru tidak menegur dengan tegas siswa yang bercanda. Guru juga kurang meningkatkan antusias siswa.


(16)

(7) Guru kerepotan menjawab pertanyaan-pertanyaan siswa.

b) Aktivitas Siswa

(1) Siswa masih ada yang suka bercanda meskipun tidak membuat kegaduhan besar.

(2) Saat menuliskan ringkasan pada tahap padukan, siswa terlihat kurang begitu antusias.

(3) Siswa masih belum fokus dalam memperhatikan guru.

(4) Siswa ada yang masih mendominasi dalam mengerjakan LKS. (5) Siswa sering bertanya padahal guru sudah menjelaskan.

c) Hasil Tes Keterampilan Menulis Siswa

(1) Siswa masih belum menyadari tahapan meringkas yang mereka lakukan karena guru hanya memberi penegasan sekilas.

(2) Siswa masih kesulitan untuk memilih kata kunci pada tahap pangkas. Terlihat pada LKS siswa yang panjang ringkasannya masih melebihi batas, serta adanya siswa yang menghapus hasil ringkasannya karena melebihi batas. (3) Gagasan yang ditulis siswa masih kurang lengkap karena dibatasinya tempat

menulis ringkasan.

(4) Siswa masih kurang memahami pada penulisan ejaan baik huruf kapital dan tanda titik. Masih ada siswa yang menuliskan huruf kapital di tengah kalimat.

2) Refleksi Siklus I

Setelah dilaksanakan analisis terhadap data yang telah dipaparkan, maka dilaksanakan refleksi. Refleksi merupakan perenungan terhadap tindakan yang telah dilakukan serta membuat solusi dari kekurangan tindakan yang telah dilaksanakan. Refleksi ini akan dilaksanakan pada siklus dua karena masih perlu dilakukan perbaikan. Refleksi dilakukan pada aspek kinerja guru, aktivitas siswa dan hasil belajar siswa.

a) Kinerja Guru

(1) Media yang guru gunakan kurang optimal. Meskipun pembelajaran ini menekankan pada penggunaan metode, media pun perludigunakan. Media yang akan digunakan guru dalam pembelajaran siklus dua yaitu gambar pemetaan pikiran yang menarik.


(17)

(2) Untuk penyusunan soal pada siklus dua, setelah dilakukan validasi akan dibuat soal yang sesuai dengan peraturan yang benar.

(3) Pada tahap menggarisbawahi, di siklus dua guru akan lebih meningkatkan bimbingannya terhadap setiap kelompok. Tidak hanya memberikan petunjuk secara lisan saja.

(4) Pada kegiatan panggil di siklus dua, guru akan memberikan petunjuk di LKS agar siswa dapat membacanya dengan jelas.

(5) Pada tahap kegiatan panggil di siklus dua, guru akan memberikan petunjuk tertulis disertai contoh pada LKS.

(6) Untuk memelihara keterlibatan siswa berupa ketertiban dan antusias siswa, di siklus dua guru akan mempertegas peraturan kelas agar tidak bercanda dan fokus dalam pembelajaran, serta menyebut nama siswa yang bercanda. (7) Untuk menangani guru yang kerepotan menjawab pertanyaan yang diajukan,

di siklus dua guru akan memberikan kesempatan pada siswa unggul untuk membantu menjawab pertanyaan.

b) Aktivitas Siswa

(1) Untuk siswa yang suka bercanda meskipun tidak membuat kegaduhan besar, di siklus dua guru akan memberikan bintang merah pada papan ketertiban siswa. Jika siswa mendapatkan 2 bintang merah maka ia mendapat sanksi. (2) Pada tahap padukansiswa terlihat kurang begitu antusias. Oleh sebab itu, di

siklus dua guru akan membebaskan siswa membuat pola pemetaan pemikirannya agar anak bisa berkreasi dengan pensil warnanya.

(3) Untuk siswa yang masih belum fokus dalam memperhatikan penjelasan guru, di siklus dua guru akan menyampaikan penjelasan dengan gaya bahasa yang menarik.

(4) Siswa ada yang masih mendominasi dalam mengerjakan LKS. Untuk menghindari hal tersebut pada pembelajaran di siklus dua guru akan mempertegas peraturan penggunaan pensil warna. Setiap orang harus bergantian secara bergiliran mengerjakan LKS dengan pensil warnanya.


(18)

(5) Siswa sering bertanya padahal guru sudah menjelaskan. Untuk mengatasi hal tersebut, di siklus dua guru akan membuat petunjuk langkah menulis ringkasan pada pembelajaran selanjutnya.

c) Hasil Tes Keterampilan Menulis Siswa

(1) Siswa masih belum menyadari tahapan meringkas yang mereka lakukan karena guru hanya memberi penegasan sekilas. Pada pembelajaran siklus dua, guru akan memberikan petunjuk tertulis dan lisan agar siswa sadar bahwa ia sedang melakukan tahap meringkas

(2) Siswa masih masih kesulitan untuk memilih kata kunci pada tahap pangkas. Terlihat pada LKS siswa yang panjang ringkasannya masih melebihi batas, serta adanya siswa yang menghapus hasil ringkasannya karena melebihi batas. Pada pembelajaran siklus dua akan dilakukan tahap pangkas kedua saat siswa sudah menghasilkan ringkasan.

(3) Gagasan yang ditulis siswa masih kurang lengkap karena dibatasinya tempat menulis ringkasan. Kurangnya gagasan bukan karena siswa tidak mengetahui gagasan, namun karena ringkasannya melebihi batas. Maka, pada pembelajaran siklus dua akan dibimbing untuk menggunakan kalimat-kalimat tunggal dan sedikit pengulangan kata.

(4) Masih ada siswa menuliskan huruf kapital yang belum tepat. Guru akan menegaskan kembali penggunaan huruf kapital dan memberikan contoh tertulis, serta memberikan kesempatan pada semua anggota untuk memeriksa dan memperbaiki.


(19)

Tabel 4.6

Rangkuman Hasil Analisis Data Siklus I yang Terkumpul Aspek yang

diamati Fakta yang Ditemukan Target Keterangan

Kinerja Guru Pada perencanaan siklus satu jumlah

skor keseluruhan adalah 31 dengan

persentase pencapaian 86,11%

dengan kriteria baik sekali.

Hasil pelaksanaan pembelajaran

siklus satu jumlah skor keseluruhan

adalah 51 dengan persentase

pencapaiannya 85% dan termasuk kriteria baik sekali.

Target yang

diharapkan

mencapai ≥ 100%, semua aspek yang dinilai memperoleh

skor 3 dan

mendapat interprestasi baik.

Target belum

tercapai diperlukan perbaikan pada

tindakan di

siklus dua.

Aktivitas Siswa

Siswa yang mendapat kriteria baik berjumlah 14 orang atau 58%. Kriteria cukup diperoleh 10 siswa atau 42%. Tidak ada siswa yang mendapat kriteria kurang atau 0%.

Target yang

diharapkan adalah

semua siswa

memndapat kriteria

baik dengan

mencapai ≥ 85% .

Target belum

tercapai diperlukan perbaikan pada

tindakan di

siklus dua.

Tes Hasil

Pembelajaran

Pada siklus satu 14 siswa atau

58,33% memenuhi kriteria

ketuntasan minimal (KKM) menulis ringkasan. Sedangkan 10 siswa atau 41,67% belum memenuhi KKM. Pada data awal hanya lima siswa atau 20,83% yang mencapai KKM. Rata-rata nilai siswa meningkat dari 50 menjadi 69,61.

Target yang

diharapkan yaitu

20 siswa atau ≥ 85% yang tuntas KKM.

Target belum

tercapai diperlukan perbaikan pada

tindakan di

siklus dua.

2. Paparan Data Tindakan Siklus II

Berdasarkan data yang telah diperoleh pada siklus satu yang belum memenuhi target, maka masih perlu adanya perbaikan pada pembelajaran menulis ringkasan isi buku di kelas V SDN Sirahcipelang siklus dua. Hal ini sesuai dengan model penelititan ini di mana jika hasil penelitian belum memenuhi target maka harus dilaksanakan siklus kedua dan siklus selanjutnya sampai target tercapai.

Setelah dilaksanakan pembelajaran siklus dua, didapatkan data yang meliputi kinerja guru dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran, aktivitas siswa dalam pembelajaran, serta hasil tes siswa. Data yang dipaparkan telah divalidasi dengan menggunakan bentuk triangulasi dan expert opinion. Berikut dipaparkan data dalam tindakan siklus dua.

a. Paparan Perencanaan Siklus II

Sebelum melakukan pelaksanaan pembelajaran maka dibuat suatu perencanaan pembelajaran. Perencanaan yang digunakan pada siklus dua merupakan hasil analisis dan refleksi dari siklus satu. Hal ini dikarenakan agar


(20)

perencanaan pada siklus dua lebih baik daripada siklus satu. Berikut ini pemaparan perencanaan pembelajaran siklus dua.

(1) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran dengan metode 6P yang diperbaiki sesuai dengan refleksi pada siklus satu.

(2) Pada pembuatan soal berdasarkan hasil validasi dengan expert opinion, didapat kesimpulan bahwa jumlah soal tidak selalu harus sama dengan jumlah tujuan pembelajaran jika dalam satu soal saja sudah dapat mencakup beberapa tujuan. Hal ini menghindari ambiguitas soal dan kebingungan siswa jika soal dibuat secara terpisah. Maka, guru membuat soal yang sama seperti pada siklus satu.

(3) Mempersiapkan buku untuk diringkas dengan menyediakan kata utama pada setiap pembahasan dalam buku.

(4) Membuat media gambar pemetaan pikiran yang menarik.

(5) Membuat buku sederhana pintar meringkas sebagai petunjuk lengkap tahap meringkas beserta contoh pada setiap tahapnya.

(6) Guru mempersiapkan diri untuk membimbing siswa dengan baik pada setiap tahap meringkas.

(7) Guru akan mempertegas peraturan kelas agar tidak bercanda dan fokus dalam pembelajaran, serta menyebut nama siswa yang bercanda.

(8) Mempersiapkan papan ketertiban. Guru akan memberikan bintang merah pada siswa yang bercanda, tidak mengerjakan tugas, dan tidak memperhatikan penjelasan guru dan menempelkannya di papan ketertiban siswa. Jika siswa mendapatkan dua bintang merah maka ia mendapat sanksi. (9) Guru akan memberikan kesempatan pada siswa unggul untuk membantu

menjawab pertanyaan.

(10) Membuat LKS yang lebih baik di mana siswa dibebaskan membuat pola pemetaan pemikirannya sendiri agar anak bisa berkreasi dengan pensil warnanya.

(11) Guru akan menyampaikan penjelasan dengan gaya bahasa yang menarik. (12) Guru akan mempertegas peraturan penggunaan pensil warna. Setiap orang

harus bergantian secara bergiliran mengerjakan LKS dengan pensil warnanya.


(21)

(13) Akan dilakukan tahap pangkas kedua saat siswa sudah menghasilkan ringkasan.

(14) Siswa dibimbing untuk menggunakan kalimat-kalimat tunggal dan sedikit pengulangan kata.

Berikut ini hasil dari penilaian kinerja guru dalam perencanaan pembelajaran.

Tabel 4.7

Kinerja Guru dalam Perencanaan Pembelajaran Siklus II

No. Aspek yang dinilai Skor

3 2 1 0

A. Perumusan Tujuan

1. Kelengkapan cakupan rumusan √

2. Kesesuaian dengan kompetensi dasar √

Jumlah A 6

Persentase 100

Interpretasi BS

B. Pengorganisasian Materi

1. Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran √

2. Kesesuaian dengan alokasi waktu √

3. Keruntutan dan sistematika materi √

Jumlah B 9

Persentase 100

Interpretasi BS

C. Pemilihan Sumber dan Media Pembelajaran

1. Kesesuaian sumber belajar dengan tujuan pembelajaran √ 2. Kesesuaian sumber belajar dengan karakteristik siswa √

Jumlah C 6

Persentase 100

Interpretasi B

D. Skenario Kegiatan Pembelajaran

1. Kesesuaian metode pembelajaran dengan tujuan

pembelajaran √

2. Kesesuaian metode pembelajaran dengan karakteristik

siswa √

3. Kelengkapan langkah-langkah dalam setiap tahap

pembelajaran dengan tujuan pembelajaran √

Jumlah D 9

Persentase 100

Interpretasi BS

E. Penilaian Hasil Belajar

1. Kesesuaian teknik penilaian dengan tujuan pembelajaran √

2. Kelengkapan instrumen penilaian √

Jumlah E 5

Persentase 83,33

Interpretasi BS

Jumlah keseluruhan (JK) 35

Persentase = (JK) X 100

36 97,22%


(22)

Dari Tabel 4.7 dapat dilihat hasil penilaian perencanaan pembelajaran siklus dua. Jumlah skor keseluruhan adalah 35 dengan persentase 97,22%. Hal ini jika diinterpretasikan maka termasuk kriteria baik sekali. Jika dibandingkan dengan perencanaan pembelajaran siklus satu, maka terjadi peningkatan. Pada siklus satu jumlah skor keseluruhan mencapai 31 dengan persentase 86,11%.

Meskipun pada siklus dua ini sudah mencapai kiteria baik sekali, tetapi masih perlu diadakan perbaikan pada aspek kesesuaian teknik penilaian dengan tujuan pembelajaran. Pada aspek ini didapat skor dua. Berdasarkan wawancara dengan guru pengamat, ia menilai bahwa bentuk soal yang digunakan berupa uraian tidak mencakup semua karakter siswa di mana beberapa siswa masih kesulitan. Sehingga diharapkan dapat digunakan bentuk soal lain. Hal ini perlu divalidasi dengan membandingkan terhadap hasil tes siswa.

b. Paparan Data Kinerja Guru dalam Pelaksanaan Siklus II

Pelaksanaan pembelajaran siklus dua ini dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 26 Mei 2015. Dimulai dari pukul 08.00 sampai dengan selesai sesuai alokasi yang ditentukan yaitu 3x35 menit. Pembelajaran diikuti 23 siswa. Seorang siswa bernama Dede Andi Triana tidak masuk sekolah. Pengamat adalah wali kelas V SDN Sirahcipelang.

Pada prapembelajaran, guru mempersiapkan ruang dan media pembelajaran dengan menempelkan gambar peta pemikiran di papan tulis dan papan ketertiban di dinding kelas. Kelas terlihat bersih, siswa duduk dengan rapi pada kelompoknya masing-masing. Guru juga memeriksa kesiapan siswa dengan mengecek kehadiran siswa. Ternyata seorang siswa tidak hadir, sehingga pembelajaran hanya diikuti 23 siswa.

Guru membuka pembelajaran dan melakukan yel-yel. Guru menjelaskan garis besar materi, kegiatan, dan tujuan pembelajaran. Guru juga melakukan apersepsi dengan mengingatkan materi sebelumnya dan mengaitkan dengan pembelajaran yang dilaksanakan. Guru juga memberitahu manfaat pembelajaran menulis ringkasan. Kemudian guru membagikan seperangkat alat pembelajaran pada setiap ketua kelompok yang dipanggil ke depan. Alat itu meliputi pensil warna, LKS, buku, contoh ringkasan, dan buku pintar meringkas. Guru juga menjelaskan aturan bintang merah pada siswa. Selain itu, guru juga menegaskan


(23)

pada siswa tentang peraturan penggunaan pensil warna, bahwa setiap orang harus bergantian secara bergiliran mengerjakan LKS dengan menggunakan pensil warna.

Pada kegiatan inti, guru melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai tujuan dan menjelasakan materi menulis ringkasan isi buku pada setiap tahapnya. Setiap siswa melakukan tahapan meringkas, guru selalu mengingatkan bahwa siswa sedang melakukan tahap itu dengan menulis di papan tulis dan mengumumkannya pada siswa.

Guru menjelaskan pada siswa untuk membaca buku pintar meringkas. Pada tahap pertama siswa diminta membaca buku sekilas. Pada metode 6P, tahap ini adalah tahap pantau. Guru mencatat dan mengingatkan siswa jika mereka sedang melaksanakan tahap membaca sekilas buku. Guru meminta siswa membuka-buka buku dan membaca sekilas isi buku. Siswa terlihat antusias dengan buku yang dibagikan karena judul buku yang diberikan berbeda dengan buku pada siklus satu.

Setelah tahap pantau selesai, guru meminta siswa membaca tahap kedua di buku pintar, yaitu tahap mencatat ide pokok. Langkah pada tahap ini yaitu pangkas dan padukan. Guru meminta siswa untuk menggarisbawahi kata penting yang berhubungan dengan kata utama pada setiap pembahasan di buku. Guru membimbing siswa dengan baik. Setelah siswa selesai menggarisbawahi, siswa diminta untuk membuat peta pikiran. Sebelum siswa membuatnya, guru menjelaskan cara membuatnya dengan memperlihatkan gambar yang telah dipajang dipapan tulis. Siswa terlihat antusias dengan cara beberapa siswa mendekati gambar tersebut. Guru membimbing siswa pada setiap kelompok. Setelah siswa terlihat selesai mengerjakan, guru mencatat di papan tulis dan mengingatkan siswa bahwa mereka sudah melaksanakan tahap mencatat ide pokok.

Setelah itu, guru meminta siswa membaca buku pintar tahap ketiga yaitu membuat ringkasan. Pada tahap ini dilakukan langkah panggil. Guru membimbing siswa agar seorang siswa menceritakan peta pikiran yang mereka buat, teman yang lain memperhatikannya jika ada yang terlewat. Kemudian guru membimbing siswa membuat ringkasan dengan kalimat yang singkat serta


(24)

memberikan contoh. Beberapa siswa bertanya tentang kalimat singkat itu seperti apa. Guru pun menjawab dan memberikan contoh. Ada lagi siswa yang bertanya dengan pertanyaan hampir sama, dan guru menjawabnya kembali. Berdasarkan wawancara dengan guru pengamat, guru praktikan masih perlu menangani respon siswa dengan efektif. Setelah siswa terlihat hampir beres membuat ringkasan, guru mengingatkan siswa dan mencatat di papan tulis bahwa mereka sedang melakukan tahap membuat ringkasan.

Kemudian guru meminta siswa membaca buku pintar tahap keempat yaitu meninjau kembali tulisan. Guru meminta seorang siswa untuk memeriksa huruf kapital dan tanda titik, teman yang lain memperbaiki jika ada kekeliruan. Begitu seterusnya sampai semua siswa memeriksa dan memperbaiki. Guru mengingatkan agar ringkasan yang dibuat siswa tidak melebihi batas. Jika melebih batas harus dibuat lebih ringkas lagi dengan kalimat yang lebih singkat. Guru membimbing setiap kelompok dengan baik.

Kemudian guru meminta perwakilan kelompok untuk menceritakan ringkasannya pada kelompok lain di depan kelas. Saat siswa memperlihatkan gambar pemetaan pikirannya, siswa yang lain bertepuk tangan karena gambar yang dibuatnya bagus dan rapi.

Pada kegiatan penutup, guru menyimpulkan pembelajaran bersama siswa. Guru memberikan stimulus pada siswa untuk menyimpulkan pembelajaran. Kegiatan evaluasi juga dilaksanakan dengan baik dan lancar. Berikut ini hasil pengamatan pelaksanaan kinerja guru pada siklus dua.


(25)

Tabel 4.8

Kinerja Guru dalam Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II

No. Aspek yang dinilai Skor

3 2 1 0

A. Prapembelajaran

1. Mempersiapkan ruang dan media pembelajaran √

2. Memeriksa kesiapan siswa √

Jumlah 6

Persentase 100

Interpretasi BS

B. Membuka Pembelajaran

1. Menjelaskan materi, tujuan dan langkah pembelajaran √

2. Melakukan apersepsi √

Jumlah 6

Persentase 100

Interpretasi BS

C. Kegiatan Inti Pembelajaran

1. Melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai tujuan √

2. Memberi penjelasan mengenai materi pembelajaran

menulis ringkasan buku √

3. Menjelaskan tahapan metode 6P √

4. Mengarahkan siswa agar melaksanakan tahap pasangan √

5. Mengarahkan siswa agar melaksanakan tahap pantau √

6. Mengarahkan siswa agar melaksanakan tahap pangkas √

7. Mengarahkan siswa agar melaksanakan tahap padukan √

8. Mengarahkan siswa agar melaksanakan tahap panggil √

9. Mengarahkan siswa agar melaksanakan tahap periksa √

Jumlah 26

Persentase 96,29

Interpretasi BS

D. Pembelajaran yang Memelihara Keterlibatan Siswa

1. Memelihara ketertiban siswa √

2. Membangkitkan antusias siswa √

3. Membimbing bekerja sama dalam kelompok √

4. Menangani respon dan pertanyaan siswa √

5. Pengorganisasian waktu √

Jumlah 14

Persentase 93,33

Interpretasi BS

E. Kegiatan Penutup Pembelajaran

1. Menyimpulkan pembelajaran √

2. Mengadakan evaluasi √

Jumlah 6

Persentase 100

Interpretasi BS

Jumlah keseluruhan (JK) 58

Persentase = (JK) X 100

60 96,67%


(26)

Berdasarkan Tabel 4.8 mengenai kinerja pelaksanaan pembelajaran menulis ringkasan dengan metode 6P di kelas V SDN Sirahcipelang pada siklus dua ini, dapat dilihat bahwa jumlah skor keseluruhan mencapai 58 dengan persentasenya 96,67%, sedangkan interpretasinya adalah baik sekali. Jika dibandingkan dengan hasil siklus satu, maka terjadi peningkatan di mana pada siklus satu jumlah skor keseluruhan adalah 51 dengan persentase pencapaiannya 85% dan interpretasinya baik sekali. Meskipun terdapat peningkatan yang baik pada siklus dua ini, masih perlu perbaikan pada aspek periksa di kegiatan inti dan menangani respon siswa agar target 100% tercapai.

c. Paparan Data Aktivitas Siswa Siklus II

Pada siklus dua, dilakukan juga pengamatan pada aktivitas pembelajaran siswa. Aspek yang diamati masih sama dengan siklus satu yang meliputi mengerjakan tugas, memperhatikan penjelasan guru, dan antusiasme. Berikut ini disajikan data aktivitas siswa.

Tabel 4.9

Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II

No.

Nama

Aspek yang dinilai

Skor Interpretasi Mengerjakan tugas Memperhatikan

penjelasan guru Antusiasme

3 2 1 0 3 2 1 0 3 2 1 0 B C K

1 Adis Saputra √ √ √ 9 B

2 Alif Setiawan √ √ √ 9 B

3 Andini Putri L. √ √ √ 9 B

4 Anggyta Sry W. √ √ √ 9 B

5 Azka Saputra √ √ √ 6 C

6 Dea Septiani √ √ √ 9 B

7 Dede Andi T.

8 Edwar √ √ √ 6 C

9 Elen Windita √ √ √ 9 B

10 Ganjar Mujijat √ √ √ 7 B

11 Heryanto √ √ √ 6 C

12 Irna Ningsih √ √ √ 9 B

13 Lisnawati √ √ √ 9 B

14 M. Farhan A. √ √ √ 9 B

15 Nur Fadilah Aini √ √ √ 9 B

16 Opik Ramadan √ √ √ 6 C

17 Septi Rahma J. √ √ √ 9 B

18 Shelomita √ √ √ 7 B

19 Sinta Laudya M. √ √ √ 9 B

20 Siti Hapiya √ √ √ 9 B

21 Siti Nurhasanah √ √ √ 9 B

22 Taofik Hidayat √ √ √ 7 B

23 Tari Febriani √ √ √ 9 B

24 Vipit Maryani √ √ √ 9 B

Jumlah 16 7 0 0 16 7 0 0 19 4 0 0 189 19 4 0 Persentase (%) 69 31 0 0 69 31 0 0 82 18 0 0 82 18 0


(27)

Dari hasil observasi pada Tabel 4.9 terlihat pada aspek mengerjakan tugas, 16 siswa atau 69% mengerjakan tugas dengan sungguh-sungguh, tidak bercanda, dan tidak mengganggu orang lain. Siswa yang hanya memenuhi dua kriteria berjumlah tujuh orang atau 31%. Tidak ada siswa atau 0% yang memenuhi satu kriteria. Pada aspek memperhatikan penjelasan guru, 16 siswa atau 69% memperhatikan dengan fokus, tidak bercanda, dan tidak terpengaruh teman yang bercanda. Siswa yang hanya memenuhi dua kriteria saja berjumlah tujuh orang atau 31%. Tidak ada siswa atau 0% memenuhi satu kriteria. Pada asepk antusiasme 19 siswa atau 82% terlihat tertarik, senang dan bersemangat. Siswa yang memenuhi dua kriteria berjumlah empat orang atau 18%. Tidak ada siswa atau 0% yang memenuhi satu kriteria (penghitungan pada aktivitas siswa dilakukan pembulatan angka).

Secara keseluruhan, siswa yang mendapat kriteria baik berjumlah 19 orang atau 82%. Kriteria cukup diperoleh empat siswa atau 18%. Tidak ada siswa yang mendapat kriteria kurang atau 0%. Jika dibandingkan dengan siklus satu, aktivitas siswa di siklus dua ini meningkat. Pada siklus satu, siswa yang mendapat kriteria baik berjumlah 14 orang atau 58%. Kriteria cukup diperoleh 10 siswa atau 42%. Tidak ada siswa yang mendapat kriteria kurang atau 0%. Dari hasil pemaparan data tersebut, dapat disimpulkan bahwa masih perlu adanya perbaikan pembelajaran untuk memenuhi target 85% siswa mendapat kriteria baik.

Pada saat pembelajaran, aktivitas siswa dapat terpantau pada papan ketertiban. Siswa yang bercanda, tidak mengerjakan tugas dan kurang memperhatikan penjelasan guru dilaporkan oleh ketua kelompoknya atau guru sendiri yang melihatnya. Terdapat empat orang siswa yang mendapat bintang merah, masing-masing siswa mendapatkan satu bintang merah. Setelah dilakukan wawancara, siswa bercanda karena sedang menunggu giliran mengerjakan tugas. Ada juga yang terpengaruh oleh teman yang bercanda.

Berdasarkan hasil catatan lapangan, pada saat membuat peta pikiran, siswa terlihat antusias. Mereka membuat gambar yang menandakan sesuatu dalam ringkasannya. Saat siswa melihat peta pemikiran buatan guru, beberapa siswa mendekati gambar dan merasa tertarik. Saat teman mereka mempresentasikan


(28)

gambar pemetaan pikirannya siswa bertepuk tangan karena gambarnya bagus dan rapi.

Pada saat proses membuat ringkasan dengan kalimat yang singkat, siswa di kelompok 4 bertanya. Tidak lama kemudian siswa dari kelompok lain juga bertanya dengan pertanyaan hampir sama. Pada pembelajaran siklus dua, tidak lagi ditemukan dominasi dari siswa tertentu.

Pada saat memeriksa ejaan, di beberapa kelompok, siswa unggul sudah membimbing siswa asor untuk menuliskan ringkasan dan memperbaiki penulisan ejaan dengan benar. Namun, siswa asor seringkali melakukan kesalahan.

d. Paparan Data Hasil Tes Siswa Siklus II

Setelah melaksanakan pembelajaran menulis ringkasan dengan beberapa perbaikan, maka diperoleh hasil tes siswa. Hasil tes tersebut dipaparkan pada tabel berikut.

Tabel 4.10

Data Hasil Tes Siswa Siklus II

No.

Nama

Aspek yang dinilai

Skor Nilai Interpretasi A B C D E

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Adis Saputra 1 4 4 4 3 16 94,12 T

2 Alif Setiawan 1 4 3 4 4 16 94,12 T

3 Andini Putri Lestari 1 4 4 3 4 16 94,12 T 4 Anggyta Sry Wulandary 1 4 4 4 3 16 94,12 T

5 Azka Saputra 1 4 4 4 2 15 88,23 T

6 Dea Septiani 1 4 3 4 4 16 94,12 T

7 Dede Andi Triana

8 Edwar 0 1 4 2 2 9 52,94 BT

9 Elen Windita 1 4 4 4 4 17 100 T

10 Ganjar Mujijat 0 4 2 2 2 10 58,82 BT

11 Heryanto 1 4 3 4 2 14 82,35 T

12 Irna Ningsih 1 4 4 4 3 16 94,12 T

13 Lisnawati 1 4 4 4 3 16 94,12 T

14 Muhamad Farhan A. 1 4 4 4 2 15 88,23 T 15 Nur Fadilah Aini A. 1 4 4 4 4 17 100 T 16 Opik Ramadan 0 4 3 4 0 11 64,71 BT 17 Septi Rahma Juwita 1 4 3 4 3 15 88,23 T

18 Shelomita 1 4 2 2 2 11 64,71 BT

19 Sinta Laudya Maharani 1 4 4 4 4 17 100 T

20 Siti Hapiya 1 4 4 4 4 17 100 T

21 Siti Nurhasanah 1 4 4 4 4 17 100 T

22 Taofik Hidayat 1 4 2 2 2 11 64,70 BT

23 Tari Febriani 1 4 4 4 3 16 94,12 T

24 Vipit Maryani 1 4 4 4 4 17 100 T

Jumlah 284 1670,56 5 18

Persentase (%) 21,74 78,26


(29)

Keterangan:

1) Aspek yang dinilai

A (kolom 3) = pengertian ringkasan B (kolom 4) = tahapan meringkas C (kolom 5) = kelengkapan gagasan D (kolom 6) = panjang ringkasan E (kolom 7) = penggunaan ejaan 2) Skor ideal adalah 17.

3) KKM= 70

T = Tuntas

BT = Belum Tuntas 4) Tuntas apabila ≥ 70.

Berdasarkan Tabel 4.10 secara keseluruhan keterampilan menulis ringkasan siswa mengalami peningkatan. Pada siklus dua ini, 18 siswa atau 78,26% memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM) menulis ringkasan. Sedangkan lima siswa atau 21,74% belum memenuhi KKM. Jika dibandingkan dengan siklus satu maka pada siklus dua terdapat peningkatan. Pada siklus satu hanya 14 siswa atau 58,33% yang memenuhi KKM.

Pada aspek pengertian ringkasan, 20 siswa atau 86,95% menjawab pengertian ringkasan dengan benar. Sedangkan tiga siswa atau 13,04% menjawab dengan salah.

Pada aspek tahapan meringkas, 22 siswa atau 95,65% menjawab dengan empat tahap benar. Tidak ada siswa atau 0% yang menjawab tiga tahap dengan benar. Tidak ada siswa atau 0% menjawab dua tahap dengan benar. Hanya seorang siswa atau 4,35% menjawab satu tahap dengan benar. Tidak ada siswa atau 0% jawabannya salah dan tidak diisi.

Pada aspek kelengkapan gagasan 15 orang siswa atau 65,21% menulis dengan 8-10 gagasan sesuai buku. Lima siswa atau 21,74% menulis dengan 5-7 gagasan sesuai buku. Tiga siswa atau 17,39% menulis 3-4 gagasan sesuai buku. Tidak ada siswa atau 0% menulis 1-2 gagasan sesuai buku. Tidak ada siswa atau 0% yang menulis ringkasan tidak ada gagasannya sesuai buku.


(30)

Pada aspek panjang ringkasan 18 siswa atau 78,26% yang panjang ringkasannya enam baris dengan gagasan lengkap. Seorang siswa atau 4,35% yang panjang ringkasannya kurang dari enam baris dengan gagasan lengkap. Empat siswa atau 17,39% yang panjang ringkasannya enam baris tetapi gagasan tidak lengkap atau panjang ringkasannya lebih sedikit dari enam baris namun gagasan lengkap. Tidak ada siswa atau 0% yang panjang ringkasannya kurang dari enam baris dan gagasan tidak lengkap. Tidak ada siswa atau 0% yang panjang ringkasannya lebih dari enam baris dan gagaasn tidak lengkap. Gagasan dikatakan lengkap jika pada aspek kelengkapan gagasan siswa mendapat skor 3-4.

Pada aspek penggunaan ejaan, sembilan siswa atau 39,13% tidak ada kesalahan dalam penulisan huruf kapital dan tanda titik. Delapan siswa atau 34,78% terdapat 1-3 kesalahan dalam penulisan huruf kapital dan tanda titik. Enam siswa atau 26,09% terdapat 7-4 kesalahan dalam penulisan huruf kapital dan tanda titik. Tidak ada siswa atau 0% terdapat 8-10 kesalahan dalam penulisan huruf kapital dan tanda titik. Tidak ada siswa atau 0% terdapat 8-10 kesalahan dalam penulisan huruf kapital dan tanda titik.

Pada siklus dua, tidak terdapat siswa yang menghapus tulisannya. Persentase pada setiap aspek menulis ringkasannya sudah meningkat dan lebih baik. Pada aspek pengertian dan tahap meringkas, persentase skor siswa yang mendapatkan skor bagus sudah cukup tinggi. Hal ini membantah anggapan guru pengamat bahwa soal uraian dirasa terlalu sulit bagi siswa.

Namun, pada aspek penggunaan ejaan siswa yang memperoleh skor 4 masih rendah. Pada saat bekerja kelompok, siswa saling mengingatkan dan memperbaiki penggunaan ejaan. Tetapi, saat evaluasi masih banyak siswa yang tidak menggunakan huruf kapital dan tanda titik yang benar karena mereka bekerja secara individu.

e. Analisis dan Refleksi Siklus II

1) Analisis Siklus II

Setelah memaparkan data, dilakukan analisis. Analisis tersebut meliputi temuan-temuan pada kinerja guru dalam perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, aktivitas siswa, serta hasil belajar siswa dengan menggunakan metode 6P. Dari analisis ini akan dibuat refleksi untuk perbaikan-perbaikan dalam


(31)

pembelajaran menulis ringkasan isi buku di kelas V SDN Sirahcipelang pada pembelajaran siklus tiga. Berikut ini merupakan hasil analisis data pada siklus dua.

a) Kinerja Guru

(1) Pada kegiatan periksa guru kurang memberikan contoh dan membimbing siswa.Meskipun dalam buku pintar meringkas sudah terdapat penjelasan mengenai penggunaan huruf kapital dan tanda titik disertai dengan contohnya, namun siswa masih belum bisa mengaplikasikannya saat ia menulis.

(2) Guru masih kurang memeliharafokus siswa dalam mengerjakan tugas dan memperhatikan penjelasan guru saat pembelajaran. Meskipun guru sudah menegur dan mengingatkan adanya bintang merah.

(3) Guru selalu menanggapi pertanyaan-pertanyaan siswa hanya dalam kelompok saja, sehingga kelompok lain juga menanyakan hal yang sama.

b) Aktivitas Siswa

(1) Siswa masih ada yang masih suka bercanda meskipun tidak banyak.

(2) Masih ada siswa yang kurang fokus dalam memperhatikan penjelasan guru.

c) Hasil Tes Keterampilan Menulis Siswa

(1) Siswa masih kurang memahami penulisan ejaan baik huruf kapital dan tanda titik. Masih ada siswa yang menuliskan huruf kapital di tengah kalimat. Persentase perolehan skor pada aspek penggunaan ejaan juga masih rendah.

2) Refleksi Siklus II

Setelah dilaksanakan analisis terhadap data yang telah dipaparkan, maka dilaksanakan refleksi. Refleksi merupakan perenungan terhadap tindakan yang telah dilakukan serta membuat solusi dari kekurangan tindakan yang telah dilaksanakan. Refleksi ini akan dilaksanakan pada siklus tiga karena target pencapaian belum tercapai semua sehingga masih perlu dilakukan perbaikan. Refleksi dilakukan pada aspek kinerja guru, aktivitas siswa dan hasil belajar siswa.


(32)

a) Kinerja Guru

(1) Pada kegiatan periksa guru kurang memberikan contoh dan membimbing siswa.Di siklus tiga, guru akan lebih menekankan pada pembimbingan penggunaan ejaan dengan memberikan contoh, meskipun tidak melepaskan bimbingan di tahap lain. Hal ini dilakukan agar siswa mengetahui penggunaan huruf kapital yang tepat dan benar.

(2) Untuk lebih meningkatkan fokus siswa, selain memberlakukan bintang merah, guru pada siklus tiga akan melaksanakan kuis kecil dan melemparkan pertanyaan pada siswa yang kurang fokus saat mengerjakan tugas dan memperhatikan penjelasan guru. Siswa yang menjawab pertanyaan dengan benar akan mendapat hadiah.

(3) Untuk menangani pertanyaan siswa yang sering berulang, guru akan melaksanakan mini lesson. Mini lesson diberikan pada kelompok yang masih kurang memahami materi pembelajaran. Pada mini lesson ini, siswa diberi tips dan langkah-langkah pada suatu fokus materi seperti pada tahap periksa.

b) Aktivitas Siswa

(1) Agar siswa tidak bercanda, pada siklus tiga guru akan menegaskan kembali peraturan bintang merah. Bintang merah akan diberikan pada siswa yang bercanda, tidak fokus, dan tidak mengerjakan tugas. Siswa yang mendapat bintang merah pada pertemuan siklus dua akan diakumulasikan dengan pembelajaran di siklus tiga.

(2) Agar siswa fokus saat memperhatikan penjelasan guru, pada siklus tiga siswa diminta mencatat di buku catatanny masing-masing apa yang dijelaskan guru sebagai bahan kuis. Jika ada siswa yang tidak mencatat maka mendapat bintang merah.

c) Hasil Tes Keterampilan Menulis Siswa

(1) Untuk mengatasi siswa yang masih kurang memahami penulisan ejaan baik huruf kapital dan tanda titik, pada siklus tiga guru akan melatih siswa dengan memberikan kuis untuk memperbaiki kesalahan penulisan huruf kapital dan tanda titik yang ada di papan tulis. Siswa yang ke depan merupakan siswa


(33)

yang belum paham benar tentang penggunaan huruf kapital ini. Jika siswa masih melakukan kesalahan, maka akan dibantu dengan siswa unggul.

Berikut ini disajikan kesimpulan hasil analisis siklus II.

Tabel 4.11

Rangkuman HasilAnalisis Data Siklus II yang Terkumpul Aspek yang

diamati Fakta yang Ditemukan Target Keterangan

Kinerja Guru Hasil kinerja guru dalam perencanaan

pembelajaran siklus dua jumlah skor

keseluruhan adalah 35 dengan

persentase 97,22%. Hal ini jika

diinterpretasikan maka termasuk

kriteria baik sekali. Jika dibandingkan

dengan perencanaan pembelajaran

siklus satu, maka terjadi peningkatan.

Pada siklus satu jumlah skor

keseluruahan mencapai 31 dengan persentase 86,11%.

Hasil kinerja guru dalam pelaksanaan pembelajaran siklus dua, jumlah skor

keseluruhan mencapai 58 dengan

persentasenya 96,67%, sedangkan

interpretasinya adalah baik sekali. Jika dibandingkan dengan hasil siklus satu, maka terjadi peningkatan di mana pada siklus satu jumlah skor keseluruhan

adalah 51 dengan persentase

pencapaiannya 85% dan interpretasinya baik sekali.

Target yang diharapkan mencapai ≥ 100%, semua

aspek yang dinilai

memperoleh skor 3 dan

mendapat interprestasi

baik.

Target belum

tercapai, diperlukan

perbaikan pada

tindakan di siklus tiga.

Aktivitas Siswa Secara keseluruhan, siswa yang

mendapat kriteria baik berjumlah 19 orang atau 83%. Kriteria cukup diperoleh empat siswa atau 17%, dan tidak ada siswa yang mendapat kriteria kurang atau 0%. Jika dibandingkan dengan siklus satu, aktivitas siswa di siklus dua ini meningkat. Pada siklus satu siswa yang mendapat kriteria baik berjumlah 14 orang atau 58%. Kriteria cukup diperoleh 10 siswa atau 42%. Tidak ada siswa yang mendapat kriteria kurang atau 0%.

Target yang diharapkan

adalah semua siswa

mendapat kriteria baik dengan mencapai ≥ 85% .

Target belum

tercapai, diperlukan

perbaikan pada

tindakan di siklus tiga.

Tes Hasil

Pembelajaran

Pada siklus dua ini 18 siswa atau 78,26% memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM) menulis ringkasan. Sedangkan lima siswa atau 21,74%

belum memenuhi KKM. Jika

dibandingkan dengan siklus satu maka pada siklus dua terdapat peningkatan. Pada siklus satu hanya 14 siswa atau 58,33% yang memenuhi KKM.

Target yang diharapkan yaitu 20 siswa atau ≥ 85% memenuhi KKM.

Target belum

tercapai, diperlukan

perbaikan pada

tindakan di siklus tiga.


(34)

3. Paparan Data Tindakan Siklus III

Berdasarkan paparan data siklus dua, hasil yang dicapai masih belum memenuhi target pencapaian penelitian ini. Dengan adanya hasil analisis dan refleksi di siklus dua, maka dilaksanakan pembelajaran menulis ringkasan isi buku di siklus tiga untuk memperbaiki pembelajaran agar target dapat tercapai.

Setelah dilaksanakan siklus tiga, diperoleh hasil dari beberapa aspek seperti kinerja guru dalam perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, aktivitas siswa dalam pembelajaran, serta hasil belajar siswa. Data yang dipaparkan telah divalidasi dengan menggunakan bentuk triangulasi. Berikut ini dipaparkan hasil dari pelaksanaan siklus tiga pembelajaran menulis ringksan isi buku di kelas V SDN Sirahcipelang.

a. Paparan Data Perencanaan Siklus III

Perencanaan pembelajaran pada siklus tiga merupakan hasil dari refleksi pada pembelajaran di siklus dua. Perencanaan ini, dibuat lebih baik dari pembelajaran sebelumnya. Berikut ini paparan perencanaan pembelajaran pada siklus tiga.

(1) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran dengan metode 6P yang diperbaiki sesuai dengan refleksi pada siklus dua.

(2) Membuat soal evaluasi.

(3) Mempersiapkan buku untuk diringkas dengan menyediakan kata utama pada setiap pembahasan dalam buku.

(4) Membuat media gambar pemetaan pikiran yang menarik.

(5) Menyiapkan buku pintar meringkas sebagai petunjuk lengkap tahap meringkas beserta contoh pada setiap tahapnya.

(6) Guru mempersiapkan materi untuk melaksanakan mini lesson.

(7) Guru mempersiapkan bintang merah. Bintang merah akan diberikan pada siswa yang bercanda, tidak mengerjakan tugas, tidak memperhatikan penjelasan guru dan tidak mencatat materi, lalu menempelkannya di papan ketertiban siswa. Jika siswa mendapatkan dua bintang merah maka ia mendapat sanksi. Jumlah bintang merah pada pembelajaran siklus dua diakumulasi dengan bintang merah pada pembelajaran siklus tiga.


(35)

(8) Guru menyiapkan pertanyaan untuk mini kuis dan menyiapkan hadiah bagi siswa yang dapat menjawab pertanyaan dengan benar.

Setelah perencanaan pembelajaran dibuat, maka dilakukan penilaian oleh pengamat. Berikut ini hasil dari penilaian kinerja guru dalam perencanaan pembelajaran.

Tabel 4.12

Kinerja Guru dalam Perencanaan Pembelajaran Siklus III

No. Aspek yang dinilai Skor

3 2 1 0

A. Perumusan Tujuan

1. Kelengkapan cakupan rumusan √

2. Kesesuaian dengan kompetensi dasar √

Jumlah A 6

Persentase 100

Interpretasi BS

B. Pengorganisasian Materi

1. Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran √

2. Kesesuaian dengan alokasi waktu √

3. Keruntutan dan sistematika materi √

Jumlah B 9

Persentase 100

Interpretasi BS

C. Pemilihan Sumber dan Media Pembelajaran

1. Kesesuaian sumber belajar dengan tujuan pembelajaran √ 2. Kesesuaian sumber belajar dengan karakteristik siswa √

Jumlah C 6

Persentase 100

Interpretasi BS

D. Skenario Kegiatan Pembelajaran

1. Kesesuaian metode pembelajaran dengan tujuan

pembelajaran √

2. Kesesuaian metode pembelajaran dengan karakteristik

siswa √

3. Kelengkapan langkah-langkah dalam setiap tahap

pembelajaran dengan tujuan pembelajaran √

Jumlah D 9

Persentase 100

Interpretasi BS

E. Penilaian Hasil Belajar

1. Kesesuaian teknik penilaian dengan tujuan pembelajaran √

2. Kelengkapan instrumen penilaian √

Jumlah E 6

Persentase 100

Interpretasi BS

Jumlah keseluruhan (JK) 36

Persentase = (JK) X 100

36 100%


(36)

Dari Tabel 4.12 mengenai kinerja guru dalam merencanakan pembelajaran siklus tiga, diperoleh jumlah skor keseluruhan adalah 36 dengan persentase 100% dan interpretasi baik sekali. Jika dibandingkan dengan hasil pada siklus dua terjadi peningkatan. Pada siklus dua, jumlah skor keseluruhan adalah 35 dengan persentase 97,22% dan interpretasi baik sekali. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru pengamat, perencanaan pembelajaran telah dibuat dengan sangat baik. Hal ini berdasarkan perbaikan-perbaikan yang telah dilaksanakan.

b. Paparan Data Kinerja Guru Dalam Pelaksanaan Siklus III

Pelaksanaan pembelajaran siklus tiga ini dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 4 Juni 2015. Dimulai dari pukul 08.00 sampai dengan selesai sesuai alokasi yang ditentukan yaitu 3x35 menit. Pembelajaran diikuti oleh 24 siswa. Semua siswa hadir pada pembelajaran siklus tiga ini. Pengamat adalah wali kelas V SDN Sirahcipelang. Secara garis besar, pelaksanaan pembelajaran hampir sama dengan pelaksanaan pada siklus dua. Namun, ada sedikit penambahan langkah pada pembelajarannya seperti pemberian mini kuis dan mini lesson. Berdasarkan catatan lapangan, guru tidak mengalami kendala dalam pelaksanaan pemelajaran.

Pada prapembelajaran, guru mempersiapkan ruang dan media pembelajaran dengan menempelkan gambar peta pemikiran di papan tulis. Kelas terlihat bersih, siswa duduk dengan rapi pada kelompoknya masing-masing. Guru juga memeriksa kesiapan siswa dengan mengecek kehadiran siswa. Semua siswa kelas V SDN Sirahcipelang hadir.

Guru membuka pembelajaran dan melakukan yel-yel bersama siswa. Guru menjelaskan garis besar materi, kegiatan, dan tujuan pembelajaran. Guru juga melakukan apersepsi dengan mengingatkan materi sebelumnya dan mengaitkan dengan pembelajaran yang dilaksanakan. Guru juga memberitahu manfaat pembelajaran menulis ringkasan. Kemudian guru membagikan seperangkat alat pembelajaran pada setiap ketua kelompok yang dipanggil ke depan. Alat itu meliputi pensil warna, LKS, buku, contoh ringkasan, dan buku pintar meringkas. Guru juga menjelaskan dan menekankan kembali aturan bintang merah pada siswa. Selain itu, guru juga menegaskan kembali pada siswa tentang peraturan penggunaan pensil warna. Guru juga memberikan tugas untuk mencatat apa yang guru tulis di papan tulis. Untuk siswa yang tidak mencatat, maka ia akan


(37)

mendapat bintang merah. Selain itu, guru menjelaskan akan dilakukan mini kusi pada saat pembelajaran. Suatu ketika, guru akan memberikan pertanyaan pada beberapa siswa. Siswa yang menjawab dengan benar akan mendapatkan hadiah.

Pada kegiatan inti, guru melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan perencanaan pembelajaran dengan baik. Guru menjelasakan materi menulis ringkasan isi buku pada setiap tahapnya. Setiap siswa melakukan tahapan meringkas, guru selalu mengingatkan bahwa siswa sedang melakukan tahap itu dengan menulis di papan tulis dan mengumumkannya pada siswa, atau terkadang guru juga memberikan kuis untuk mengingatkan siswa.

Guru menjelaskan pada siswa untuk membaca buku pintar meringkas. Pada tahap pertama siswa diminta membaca buku sekilas. Pada metode 6P, tahap ini adalah tahap pantau. Guru mencatat dan mengingatkan siswa jika mereka sedang melaksanakan tahap membaca sekilas buku. Guru meminta siswa membuka-buka buku dan membaca sekilas isi buku. Siswa terlihat antusias dengan buku yang dibagikan karena judul buku yang diberikan berbeda dengan buku pada siklus dua.

Setelah tahap pantau selesai, guru meminta siswa membaca tahap kedua di buku pintar, yaitu tahap mencatat ide pokok. Langkah pada tahap ini yaitu pangkas dan padukan. Guru meminta siswa untuk menggarisbawahi kata penting yang berhubungan dengan kata utama pada setiap pembahasan di buku. Guru membimbing siswa dengan baik. Setelah siswa selesai menggarisbawahi, siswa diminta untuk membuat peta pikiran. Sebelum siswa membuatnya, guru menjelaskan cara membuatnya dengan memperlihatkan gambar yang telah dipajang dipapan tulis. Guru melakukan mini lesson pada dua kelompok yang mengajukan pertanyaan tentang cara menggarisbawahi. Setelah diberikan mini

lesson, siswa terlihat lebih paham daripada hanya dijawab pertanyaannya saja.

Setelah siswa terlihat selesai mengerjakan, guru mencatat di papan tulis dan mengingatkan siswa bahwa mereka sudah melaksanakan tahap mencatat ide pokok.

Setelah itu, guru meminta siswa membaca buku pintar tahap ketiga yaitu membuat ringkasan. Pada tahap ini dilakukan langkah panggil. Guru membimbing siswa agar seorang siswa menceritakan peta pikiran yang mereka buat, teman


(1)

efek. Stimulus dalam pemberlakuan bintang merah adalah adanya konsekuensi, sedangkan respon yang diharapkan adalah perilaku siswa yang tertib.

Pada siklus satu di aspek menaggapi respon siswa, guru sudah menanggapi pertanyaan siswa dengan baik namun kurang efektif. Hal ini diperbaiki pada siklus tiga dengan melaksanakan mini lesson. Mini lesson ini, diberikan pada kelompok yang memerlukan bimbingan. Dalam kegiatan ini, guru memfasilitasi siswa untuk memberikan tips dan memberikan langkah-langkah memecahkan kesulitan pada fokus materi. Menurut Susiwi (tanpa tahun, hlm 33) dalam kegiatan ini “Peran guru adalah sebagai organisator KBM, sumber informasi bagi siswa, pendorong siswa untuk belajar, penyedia materi dan kesempatan belajar bagi siswa, pendiagnosa dan pemberi bantuan kepada siswa sesuai kebutuhannya.”

Pada penggunaan waktu pembelajaran, guru sudah mampu mengorganisasikan waktu dengan baik sehingga pembelajaran pada setiap siklusnya sudah sesuai dengan alokasi waktu yang ditetapkan. Guru juga memberikan bimbingan dengan baik.

Berikut ini diagram peningkatan kinerja guru dalam melaksanakan pembelajaran.

Diagram 4.2

Kinerja Guru dalam Pelaksanaan Pembelajaran

Pada siklus satu, jumlah skor keseluruhan adalah 51 dengan persentase pencapaian 85% dan mendapat kriteria baik sekali. Pada siklus dua, jumlah skor keseluruhan adalah 58 dengan persentase 96,67% dan mendapat kriteria baik sekali. Hal ini dikarenakan perbaikan pada aspek membuka pelajaran, kegiatan ini

51 58 60

85

96,67 100

0 20 40 60 80 100 120

Siklus 1 Siklus 2 Siklus 3

Skor Persentase


(2)

pada tahap pangkas, panggil dan periksa, pembelajaran yang memelihara keterlibatan siswa, serta kegiatan menyimpulkan pembelajaran. Sedangkan pada siklus tiga, jumlah skor keseluruhan adalah 60 dengan persentase 100% dan interpretasi baik sekali. Hal ini dikarenakan dilaksanakan perbaikan pada aspek kegiatan inti pada tahap periksa, pembelajaran yang memelihara keterlibatan siswa pada aspek menangani respon dan pertanyaan siswa. Pada siklus tiga, hasil penilaian pelaksanaan pembelajaran telah mencapai target penelitian dengan perolehan skor ideal 60 dengan persentase 100% dan interpretasi baik sekali.

3. Aktivitas Siswa

Dalam proses pembelajaran, siswa merupakan subjek kegiatan belajar bukan hanya menjadi objek. Siswa dituntut untuk terlibat dalam pembelajaran dengan melakukan aktivitas belajar secara mandiri. Aktivitas ini tentu berada dalam bimbingan guru. Aktivitas siswa dalam kegiatan belajar yang diamati dalam penelitian ini meliputi aspek mengerjakan tugas, memperhatikan penjelasan guru, serta antusiasme. Berdasarkan pengamatan dalam setiap siklus, aktivitas siswa selalu meningkat. Hal ini akibat dari proses pembelajaran yang selalu diperbaiki pada setiap siklusnya. Untuk meningkatkan aktivitas siswa kelas V SDN Sirahcipelang pada pembelajaran menulis ringkasan buku, dilakukan beberapa kegiatan seperti pengelompokan siswa, penggunaan pensil warna, pemberian bintang merah, dan adanya kuis.

Pada siklus satu, siswa dikelompokan dengan jumlah anggota tiap kelompoknya adalah empat. Pengelompokan ini memudahkan siswa dalam belajar agar dapat saling membantu dalam kelompoknya. Hal ini sesuai dengan pendapat Suprijono (2012, hlm. 58) bahwa “Model pembelajaran kooperatif akan dapat menumbuhkan pembelajaran efektif yaitu pembelajaran yang bercirikan memudahkan siswa belajar sesuatu yang bermanfaat seperti fakta, keterampilan, nilai, konsep, dan bagaimana hidup serasi dengan sesama…”

Untuk meningkatkan respon siswa dalam bentuk keterlibatan siswa dalam pembelajaran maka diadakan sebuah kuis di siklus tiga agar siswa lebih tertarik, mau mencatat, dan antusias. Pemberian bintang merah yang dilakukan di siklus dua juga memberikan efek agar siswa tertib dalam mengerjakan tugas. Hal ini sesuai dengan pendapat Edward L. Thorndike (dalam Djuanda, 2014, hlm. 9)


(3)

“Dalam melakukan kontrol perlu diperhatikan tiga hal yaitu law of effect atau kaidah efek, law of excersise atau kaidah latihan, law of readinnes atau kaidah kesiapan.”

Siswa juga diberikan pensil warna saat harus menggarisbawahi kata kunci dan membuat pemetaan pikiran. Pada saat membuat peta pikiran mereka membuat gambar-gambar sebagai penanda kata kunci. Mereka terlihat antusias dan senang. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Buzan (2004) bahwa gambar dapat memusatkan pikiran dan mengandung seribu kata, sedangkan warna dapat meningkatkan kreatifitas, membuat lebih hidup, dan lebih menyenangkan. Selain itu Iswara (2014) mengemukakan bahwa saat menggarisbawahi penggunaan pensil warna akan lebih mudah dihapus dan lebih menyenangkan.

Berikut ini disajikan diagram peningkatan aktivitas siswa dalam setiap siklus.

Diagram 4.3 Aktivitas Siswa

Pada siklus satu terdapat 14 siswa atau 58% mendapat kriteria baik, 10 siswa atau 58% mendapat kriteria cukup, dan tidak tidak ada siswa yang mendapat kriteria kurang atau 0%. Hal ini dikarenakan dilaksanakannya pembelajaran secara berkelompok dan penggunaan pensil warna. Pada siklus dua siswa yang mendapat kriteria baik berjumlah 19 orang atau 83%, kriteria cukup diperoleh 4 siswa atau 17%, dan tidak ada siswa yang mendapat kriteria kurang atau 0%. Hal ini dikarenakan selain tindakan pada siklus satu diberlakukan juga bintang merah dan pembebasan pembuatan peta pikiran. Pada siklus tiga, siswa yang mendapat kriteria baik berjumlah 23 siswa dengan persentase 96%.

14

19

23

10

4

1 0

5 10 15 20 25

Siklus 1 Siklus 2 Siklus 3

Baik Cukup Kurang


(4)

Sedangkan siswa yang mendapat kriteria cukup hanya seorang dengan persentase 4% dan tidak ada siswa yang mendapat kriteria kurang, sehingga persentasenya 0%. Hal ini dikarenakan siswa selain tindakan pada siklus dua diberikan juga mini kuis sehingga mereka lebih aktif.

4. Keterampilan Menulis Ringkasan Siswa

Menulis ringkasan buku merupakan salah satu kompetensi dasar dalam pelajaran bahasa Indonesia yang harus dikuasai siswa. Kompetensi ini akan tercapai jika melalui proses pembelajaran. Setelah dilakukan proses pembelajaran maka akan dilihat hasilnya.

Hasil pembelajaran menulis ringkasan buku siswa kelas V SDN Sirahcipelang setelah diterapkannya metode 6P meningkat dan menjadi baik. Siswa sudah mampu menjelaskan pengertian ringkasan dan tahap meringkas. Aspek ringkasan lainnya seperti kelengkapan gagasan, panjang ringkasan, serta penggunaan huruf kapital dan tanda titik sudah baik.

Hasil belajar yang didapat siswa pada aspek pengertian dan menjelaskan tahap meringkas di setiap siklus meningkat. Hal ini akibat dari pembelajaran yang dilakukan dengan learning by doing, di mana siswa melakukan dan mengalami tahap-tahap meringkas dan dikuatkan dengan buku pintar meringkas yang guru sediakan sebagai petunjuknya di siklus dua.

Siswa kelas V SDN Sirahcipelang juga sudah mampu meringkas buku yang membutuhkan suatu pengembangan pemikiran. Sesuai dengan perkembangan tulisan siswa di mana siswa pada tingkatan kelas tinggi sudah mampu menulis secara abstrak. Mereka juga sudah memahami penggunaan ejaan yang benar. Hal ini sesuai dengan pendapat Farris (dalam Resmini, dkk. 2006) bahwa siswa kelas tinggi pada tahap pramenulis sudah mampu memfokuskan pada suatu topik dan berpikir abstrak.Pada tahap perbaikan, siswa mampu menyunting tulisannya dan menerapkan aspek mekanikal seperti tanda baca dan ejaan pada tulisnnya.

Kemampuan siswa menulis dengan gagasan yang lengkap dan penggunaan huruf kapital serta tanda titik juga dipengaruhi oleh pelaksanaan proses menulis (writing proces) di mana siswa pada setiap siklus dalam penelitian ini melakukan drafting pada tahap pemetaan pikiran, perbaikan pada tahap panggil, dan


(5)

penyuntingan pada tahap periksa. Siswa juga melaksanakan pemublikasian dengan membacakan hasil ringkasan di depan kelas. Hal ini sesuai dengan pendapat Resmini, dkk. (2006) bahwa proses menulis terdiri dari menyusun rencana (perencanaan dan pramenulis), menulis draft, perbaikan, penyuntingan, dan pemublikasian.

Siswa juga telah mampu menemukan gagasan dari buku dengan mengaitkan kata kunci yang digarisbawahi menjadi suatu peta pikiran. Hal ini sesuai dengan teori belajar konstruktivisme, di mana siswa mampu mengontruksi pengetahuannya berdasarkan pengalaman dan konsep yang rasional. Hal ini sesuai dengan implikasi teori konstruktivisme pada pembelajaran bahasa Indonesia yang dikemukakan Djuanda (2014, hlm. 118) bahwa “Pemahaman kenyataan dan pemecahan masalah menghasilkan pengetahuan baru dalam proses yang aktif dan dinamis. Siswa merekonstruksi pengetahuannya oleh dirinya sendiri.” Selain itu, siswa sudah dapat menemukan ringkasan secara umum dalam proses pikirannya dengan membuka-buka buku pada tahap pantau. Hal ini sesuai dengan pendapat Iswara (2014) yang mengemukakan bahwa setiap orang membuka-buka buku, ia akan melihat paragraf, judul gambar, dan lain sebagainya. Saat seseorang membuka-buka buku ia pasti membaca satu atau dua kata pada halaman tersebut. Dengan demikian orang tersebut dapat menduga gambaran secara ringkas buku tersebut.

Pada data awal yang menggunakan model pembelajaran konvensional, masih banyak siswa yang belum memenuhi KKM. Setelah menggunakan metode 6P dalam model pembelajaran kooperatif, keterampilan menulis ringkasannya meningkat. Hal ini sesuai dengan pendapat Suprijono (2012, hlm. 58) bahwa “Model pembelajaran kooperatif akan dapat menumbuhkan pembelajaran efektif yaitu pembelajaran yang bercirikan memudahkan siswa belajar sesuatu yang bermanfaat seperti fakta, keterampilan, nilai, konsep, dan bagaimana hidup serasi dengan sesama…”

Dalam penelitian ini, pembelajaran menulis ringkasan buku dilaksanakan menggunakan metode 6P. Dalam pelaksanaannya, dilakukan dalam tiga siklus. Setiap siklusnya terdapat peningkatan terhadap kemampuan siswa dalam menulis ringkasan buku. Berikut ini diagram peningkatan di setiap siklusnya.


(6)

Diagram 4.4

Keterampilan Siswa Menulis Ringkasan Buku

Siswa yang dikatakan memiliki kemampuan menulis ringkasan buku yang baik adalah siswa yang hasil tesnya mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditetapkan yaitu 70. Pada siklus satu hanya 14 siswa atau 58,33% yang memenuhi KKM. Hal ini meningkat dari data awal karena diterapkannya metode 6P. Pada siklus dua, 18 siswa atau 78,26% memenuhi KKM. Hal ini dikarenakan metode 6P dilengkapi dengan penggunaan buku pintar meringkas dan pembebasan konsep pemetaan pikiran yang disertai dengan contoh. Pada siklus tiga, 23 siswa atau 95,83% memenuhi KKM. Hal ini meningkat dari siklus dua karena diberikannya mini kuis sebagai latihan dan mini lesson.

Berdasarkan pemaparan data dan pembahasan temuan, maka hipotesis penelitian ini terbukti bahwa penggunaan metode 6P dapat meningkatkan keterampilan menulis ringkasan buku pada siswa kelas V SDN Sirahcipelang Kecamatan Conggeang Kabupaten Sumedang.

14 18 23

58,33

78,26

95,83

0 20 40 60 80 100 120

Siklus 1 Siklus 2 Siklus 3

Jumlah Siswa Persentase