Muhamad Ade Jaenudin, 2014
PENGARUH PEMBELAJARAN KASTI MODIFIKASI TERHADAP PENGEMBANGAN NILAI KERJASAMA DAN KEMAMPUAN GERAK DASAR SISWA KELAS RENDAH
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Menurut Ali 2011, hlm. 1 8 metode “pada dasarnya merupakan proses
melahirkan pemikiran secara tidak langsung, yakni menggunakan proposisi yang diajukan, kemudian dicari hubungannya dan diambil
kesimpulannya”. Terdapat beberapa metode yang bisa dipergunakan dalam suatu penelitian diantaranya historis,
deskriptif, dan eksperimen. Berdasarkan masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode eksperimen. Fraenkel 2011, hlm. 265
menyatakan: “
The experiment is the best way to establish cause-and-effect relationships among variables
”. Oleh karena itu dalam penelitian ini peneliti menggunakan desain penelitian
The Randomized Pretest-Posttest Control Group design
Fraenkel 2011, hlm. 272 seperti pada Gambar 3.1.
Treatment Group
R O
X O
Control Group
R O
C O
Gambar 3.1. Desain Eksperimen
The Randomized Pre-test and Post-test Control Group Designt
Ket: R
= Random O
= Test terdiri dari lempar target, lempar tangkap, memukul bola kasti dan lari X
= Pembelajaran kasti modifikasi C
= Pembelajaran kasti konvensional
B. Partisipan
Muhamad Ade Jaenudin, 2014
PENGARUH PEMBELAJARAN KASTI MODIFIKASI TERHADAP PENGEMBANGAN NILAI KERJASAMA DAN KEMAMPUAN GERAK DASAR SISWA KELAS RENDAH
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Dalam penelitian ini yang menjadi partisipan adalah siswa kelas rendah yaitu kelas satu, dua, dan tiga Sekolah Dasar Negeri Karyajaya. Jumlah siswa sebanyak 99
orang dengan usia mulai dari tujuh sampai sembilan tahun.
C. Populasi dan sampel
1. Populasi
Maksum 2012, hlm. 53 menyatakan bahwa populasi adalah keseluruhan individu atau objek yang dimaksudkan untuk diteliti, yang nantinya akan dikenai
generalisasi. Populasi adalah objek penelitian atau yang dijadikan sumber data dari suatu penelitian. Populasi memegang peranan penting dalam suatu penelitian, sebab
populasi merupakan objek yang akan dipergunakan sebagai bahan penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa laki-laki Sekolah Dasar Negeri Karyajaya dari kelas
satu sampai dengan kelas tiga yang berjumlah 99 orang. Jika dirinci populasi penelitian ini terdiri dari 30 orang siswa dari kelas satu, 34 orang siswa dari kelas dua, dan 35
siswa dari kelas tiga. Alasannya karena pada usia ini anak-anak sudah mencapai kematangan dan bisa mengontrol keseimbangan. Hal ini sebagaimana yang dikatakan
Rismayanthi 2011, hlm. 2 bahwa: Karakteristik perkembangan anak pada kelas satu, dua dan tiga SD biasanya
pertumbuhan fisiknya telah mencapai kematangan, mereka telah dapat melompat dengan kaki secara bergantian, dapat mengendarai sepeda roda dua, dapat
menangkap bola dan telah berkembang koordinasi tangan dan mata untuk dapat memegang pensil maupun memegang gunting.
Selain itu juga secara emosi anak kelas satu, dua dan tiga Sekolah Dasar sudah bisa mengekspresikan reaksi terhadap orang lain, mengontrol emosi dan mandiri.
Rismayanthi 2011, hlm. 2 mengatakan: Perkembangan anak usia 6-8 tahun dari sisi emosi antara lain anak telah dapat
mengekspresikan reaksi terhadap orang lain, telah dapat mengontrol emosi, sudah mampu berpisah dengan orang tua dan telah mulai belajar tentang konsep
nilai misalnya benar dan salah.
Berdasarkan penjelasan di atas bahwa perkembangan anak pada siswa kelas rendah telah mampu melakukan gerak dan melakukan penilaian terhadap sesuatu yang
benar dan yang salah. Oleh karena itu pengembanagn nilai kerjasama dan kemampuan gerak dasar dapat dilaksanakan pada siswa kelas rendah.
Muhamad Ade Jaenudin, 2014
PENGARUH PEMBELAJARAN KASTI MODIFIKASI TERHADAP PENGEMBANGAN NILAI KERJASAMA DAN KEMAMPUAN GERAK DASAR SISWA KELAS RENDAH
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
2. Sampel Penelitian
Sampel adalah wakil populasi yang diteliti. Fraenkel 2011, hlm. 93 menjelaskan pengertian sampel sebagai berikut:
“
A sample in a research study is the group on which information is obtained
”. Sampel penelitian merupakan kelompok dimana data diperoleh. Pendapat senada dikemukakan Sugiyono 2011, hlm. 297
bahwa sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Menurut penjelasan tersebut penulis memilih dan menentukan sebagian
populasi untuk dijadikan sampel penelitian. Adapun sampel dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik
Proportional Stratified Random Sampling.
Teknik ini digunakan karena populasinya tidak homogen, mengacu pada pendapat Sugiono 2011. hlm
, 82 bahwa, “
Stratified Random Sampling
digunakan bila populasi mempunyai anggota atau unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proposional”. Strata yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu kelas
satu, kelas dua, dan kelas tiga siswa Sekolah Dasar Negeri Karyajaya Kecamatan Bojongpicung.
Jumlah sampel total ditentukan dengan menggunakan rumus perhitungan Taro Yamane dan Slovin. Hal ini mengacu kepada pendapat Riduwan dan Engkos 2011,
hlm. 49 bahwa “teknik pengambilan sampel menggunakan rumus Yamane dan Slovin
apabila populasi sudah diketahui”. Adapun rumus tersebut adalah sebagai berikut:
Dimana n = Jumlah Sampel
N = Jumlah Popusai d
2
= Presisi Presisi yang ditetapkan 10 maka:
Muhamad Ade Jaenudin, 2014
PENGARUH PEMBELAJARAN KASTI MODIFIKASI TERHADAP PENGEMBANGAN NILAI KERJASAMA DAN KEMAMPUAN GERAK DASAR SISWA KELAS RENDAH
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Jumlah sampel bertingkat dilakukan dengan cara pengambilan sampel secara
Stratified Random Sampling
yaitu menggunakan rumus alokasi sebagai berikut:
Dimana : n
i
= Jumlah anggota sampel menurut strata n = Jumlah anggota sampel seluruhnya
N
i
= Jumlah anggota sampel menurut strata N = Jumlah anggota populasi seluruhnya
Maka jumlah anggota sampel berdasarkan pembelajaran kasti adalah: Kelas satu
= 15 Kelas dua
= 17 Kelas tiga
= 18 Penentuan sampel kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dilakukan secara
acak
Random
yaitu dengan cara mengundi. Menurut Sudjana 2005, hlm. 171, langkah-langkah pengambilan sampel secara acak
Random Assesment
dapat dideskripsikan sebagai berikut:
1. Persiapkan 50 helai kertas yang diberi nomor 1 sampai 50.
2. Gulung seluruh helaian kertas tersebut dan masukan kedalam sebuah kotak.
3. Setelah diaduk kemudian tiap siswa dari masing-masing tingkatan mengambil
satu gulungan kertas. 4.
Siswa yang mendapat nomor ganjil menjadi kelompok eksperimen dan siswa yang mendapat nomor genap menjadi kelompok kontrol.
Maka akan terdapat dua kelompok yaitu untuk nomor ganjil termasuk ke dalam kelas eksperimen dan nomor genap termasuk ke dalam kelas kontrol. Dengan demikian
sampel dalam penelitian ini berjumlah 50 siswa, terdiri dari 25 siswa kelas kontrol dan 25 siswa kelas eksperimen.
D. Definisi Operasional
Muhamad Ade Jaenudin, 2014
PENGARUH PEMBELAJARAN KASTI MODIFIKASI TERHADAP PENGEMBANGAN NILAI KERJASAMA DAN KEMAMPUAN GERAK DASAR SISWA KELAS RENDAH
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel bebas dan dua variabel terikat. Dua variabel bebas adalah 1 Pembelajaran kasti modifikasi 2 Pembelajaran kasti
konvensional. Dua variabel terikat yaitu, 1 Nilai kerjasama dan 2 Kemampuan Gerak dasar.
Pada penelitian ini variabel nilai kerjasama dilihat dari dua sisi yaitu kerjasama dalam permainan dan kerjasama dalam satu tim. Kerjasama dalam permainan dilihat
dari ketaatan, kepatuhan, dan keinginan untuk mengikuti aturan resmi dengan peraturan permainan. Kerjasama dengan tim ditunjukkan pada tingkat kesalahan dalam mengikuti
aturan dan peraturan kasti modifikasi. Pada penelitian ini variabel gerak dasar dilihat dari keterampilan gerak inti
dalam permainan bola kasti. Gerak dasar yang terlibat dalam permainan bola kasti mencakup gerak dasar ekstremitas atas seperti melempar, memukul, dan menangkap,
dan gerak dasar ekstremitas bawah seperti berlari. Penelitian ini akan menilai kemampuan gerak dasar yang terdiri dari kemampuan gerak, melempar, menangkap,
memukul dan berlari. Variabel-variabel tersebut didefinisikan sebagai berikut: 1.
Pengaruh. Menurut kamus Besar Bahasa Indonesia edisi kedua 1997, hlm. 747, kata pengaruh yakni “daya yang ada atau timbul dari sesuatu orang atau benda
yang ikut membentuk watak kepercayaan dan perbuatan seseorang”.
Poerwardaminta 2007, hlm. 731 berpendapat bahwa pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu, baik orang maupun benda dan sebagainya yang
berkuasa atau yang berkekuatan dan berpengaruh terhadap orang lain. 2.
Pembelajaran. Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistim Pendidikan Nasional Pasal 1 Ayat 20
adalah “proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar”. Selanjutnya Sudjana 2008,
hlm. 8 mendefinisikan pembelajaran sebagai berikut: “Pembelajaran dapat diberi
arti sebagai upaya yang sistematis dan disengaja oleh pendidik untuk menciptakan kondisi-kondisi agar peserta didik melakukan kegiatan belajar.
Dalam kegiatan ini terjadi interaksi edukatif antara dua pihak, yaitu antara peserta didik siswa, peserta didik. Pelatihan, dll yang melakukan kegiatan
belajar dengan pendidik guru, tutor, pelatih dll yang melakukan kegiatan
Muhamad Ade Jaenudin, 2014
PENGARUH PEMBELAJARAN KASTI MODIFIKASI TERHADAP PENGEMBANGAN NILAI KERJASAMA DAN KEMAMPUAN GERAK DASAR SISWA KELAS RENDAH
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
membelajarkan”. Berdasarkan beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaraan proses belajar yang dibangun dengan cara menciptakan
interaksi antara guru dan siswa agar dapat mengembangkan kreativitas berpikir, meningkatkan penguasaan pengetahuan baru, sebagai upaya meningkatkan
penguasaan terhadap materi pelajaran yang diberikan guru. 3.
Modifikasi. Menurut Suherman 2000, hlm. 1 esensi modifikasi adalah menganalisis sekaligus mengembangkan materi pelajaran dengan cara
menentukannya dalam bentuk aktivitas belajar yang potensial sehingga dapat mempelancar siswa dalam belajarnya, modifikasi pembelajaran pendidikan
jasmani dianggap penting untuk diketahui oleh para guru pendidikan jasmani. 4.
Permainan tradisional kasti. Menurut Ridwan dan Sulaeman 2008, hlm. 12, “Kasti merupakan salah satu jenis permainan bola kecil. Permainan kasti
termasuk permainan beregu. Permainan ini mengutamakan kegembiraan dan ketangkasan para pemainnya. Untuk dapat memenangkan permainan, satu regu
dituntut untuk bekerja sama dengan baik”. 5.
Kerjasama. Menurut Husdarta 2010, hlm. 121 kerjasama adalah gejala saling mendekati untuk mengurus kepentingan bersama dan tujuan bersama. Jadi
kerjasama merupakan usaha yang dilakukan oleh anggota tim atau beberapa orang untuk mencapai tujuan bersama yang diobservasi dengan pedoman
observasi. 6.
Keterampilan gerak dasar. Menurut
Leah E Robinson
,
Jacqueline D Goodway, 2009,
adalah gerak yang terdiri dari “...
basic movement skills
i.e.,
throwing, kicking, catching, running, jumping, and hopping
. 7.
Kelas rendah. Menurut Supandi 1992. hlm, 44 Kelas rendah terdiri dari kelas satu, dua, dan tiga, sedangkan kelas tinggi terdiri dari kelas empat, lima, dan
enam.
E. Instrumen Penelitian