Model Matematis Analisis Faktor Statistik yang Relevan dengan Analisis Faktor

24 b. Indeks perbandingan antara koefisien korelasi dengan korelasi parsialnya kecil. Jika jumlah kuadrat koefisien korelasi parsial untuk seluruh pasangan variabel tidak banyak berbeda, maka ini menunjukkan perbandingan antara koefisien korelasi dengan korelasi parsialnya secara keseluruhan adalah kecil. Perbandingan ini dapat diidentifikasi berdasarkan nilai Kaisar-Meyer-Olkin. c. Indeks perbandingan antara koefisien korelasi dengan korelasi parsial setiap variabel adalah kecil. Analisis faktor dapat dilanjutkan, jika nilai measure of sampling adequacy MSA berkisar antara 0,5 - 1,0. Apabila ada beberapa variabel memiliki nilai MSA kurang dari 0,5 maka variabel tersebut harus dikeluarkan satu persatu secara bertahap.

2.9.2 Model Matematis Analisis Faktor

Secara matematis, analisis faktor agak mirip dengan analisis regresi, yaitu dalam bentuk fungsi linier. Jumlah varians yang dikontribusi dari sebuah variabel dengan seluruh variabel lainnya lebih dikelompokkan sebagai komunalitas. Kovarians diantara variabel dijelaskan terbatas dalam sejumlah kecil komponen ditambah sebuah faktor unik untuk setiap variabel. Faktor-faktor tersebut tidak secara eksplisit diamati. Jika variabel-variabel dibakukan, model faktor bisa ditulis sebagai berikut: Dimana: Variabel ke yang dibakukan rata-ratanya nol, standar deviasinya satu Koefisien regresi parsial yang dibakukan untuk variabel pada common factor ke Common factor ke Koefisien regresi yang dibakukan untuk variabel ke pada vektor unik ke Faktor unik variabel ke faktor yang tidak secara jelas terlihat. Banyaknya common factor Universitas Sumatera Utara 25 Faktor yang unik tidak berkorelasi dengan sesama faktor yang unik dan juga tidak berkorelasi dengan common factor. Common factor sendiri bisa dinyatakan sebagai kombinasi linear dari variabel-variabel yang terobservasi hasil penelitian lapangan. Dimana; Perkiraan faktor ke didasarkan pada nilai variabel dengan koefisiennya Timbangan atau koefisien nilai faktor ke Banyaknya variabel.

2.9.3 Statistik yang Relevan dengan Analisis Faktor

Statistik yang relevan dengan analisis faktor adalah sebagai berikut: a. Bartlett’s test of sphericity yaitu suatu uji statistik yang dipergunakan untuk menguji hipotesis bahwa variabel tidak saling berkorelasi uncorrelated dalam populasi. Dengan perkataan lain matriks korelasi populasi merupakan matriks identitas identity matrix, dimana setiap variabel berkorelasi dengan variabel itu sendiri , tetapi tidak berkorelasi dengan variabel lainnya . b. Kaiser-Meyer-Olkin KMO merupan suatu indeks yang dipergunakan untuk meneliti ketepatan analisis faktor. Analisis faktor dikatakan tepat apabila nilai KMO berkisar antara 0,5 - 1,0 dan sebaliknya jika KMO kurang dari 0,5 berarti analisis faktor tidak tepat. ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ Keterangan : = koefisen korelasi sederhana antara variabel ke- dan ke- = koefisien korelasi parsial antara variabel ke- dan ke- Universitas Sumatera Utara 26 c. Measure of Sampling Adequacy MSA yaitu suatu indeks perbandingan antara koefisien korelasi parsial untuk setiap variabel. MSA digunakan untuk mengukur kecukupan sampel. Pada output SPSS, MSA ditandai dengan pangkat a yang terletak pada diagonal utama matriks anti image correlation. Nilai MSA variabel ke- dirumuskan sebagai berikut : ∑ ∑ ∑ d. Correlation matrix Matriks Korelasi Matriks korelasi adalah matriks yang menunjukkan kprelasi sederhana r antara seluruh kemungkinan pasangan variabel yang dilibatkan dalam analisis. Nilai atau angka pada diagonal utama semuanya sama yaitu 1. Jadi jika ada 3 atau 4 variabel, bentuk matriks korelasinya menjadi : Jika , maka bentuk matriks korelasinya adalah [ ] Jika ,maka bentuk matriks korelasinya adalah [ ] e. Communality Komunalitas Komunalitas adalah jumlah varian yang dikontribusi dari sebuah variabel dengan seluruh variabel lainnya dalam analisis. Ini juga merupakan proporsi dari varians yang diterangkan oleh komponen faktor. Dengan, communality variabel ke- nilai factor loading Universitas Sumatera Utara 27 f. Eigen Value Nilai Eigen Nilai eigen merupakan jumlah varians yang dijelaskan oleh setiap faktor-faktor yang mempunyai nilai eigen value 1, maka faktor tersebut akan dimasukkan ke dalam model. g. Factor Loadings Faktor Muatan Faktor muatan adalah korelasi sederhana antara variabel dengan faktor. h. Factor Loading Plot Plot Faktor Muatan Plot faktor muatan adalah suatu plot dari variabel asli dengan menggunakan factor loading sebagai koordinat. i. Factor Matrix Faktor Matriks Matriks faktor mengandung factor loading dari seluruh variabel dalam seluruh faktor yang dikembangkan. j. Percentage of variance Persentase varians Persentase varians adalah persentase total varians yang disumbangkan oleh setiap faktor. k. Residuals Residuals adalah selisih antara korelasi yang terobservasi berdasarkan input correlation matrix dan korelasi hasil reproduksi yang diestimasi dari matriks faktor. l. Scree Plot Scree plot adalah sebuah plot dari eigen value untuk menentukan banyaknya faktor. Universitas Sumatera Utara 28

2.9.4 Langkah-Langkah Analisis Faktor