28
2.9.4 Langkah-Langkah Analisis Faktor
Secara skematis langkah-langkah dalam analisis faktor dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 2.1 Langkah-Langkah dalam Analisis Faktor
1. Merumuskan Masalah
Merumuskan masalah meliputi beberapa hal yaitu tujuan analisis faktor harus diidentifikasi. Variabel yang akan digunakan dalam analisis faktor harus
dispesifikasi berdasarkan penelitian sebelumnya, teori dan pertimbangan subjektif dari penelitian. Pengukuran variabel berdasarkan skala interval dan
rasio. Besarnya sampel harus tepat, sebagai petunjuk umum besarnya sampel paling sedikit empat atau lima kali banyaknya variabel.
Menghitung nilai karakteristik eigen value
Menghitung vektor karakteristik eigen vector
Menentukan banyaknya faktor Menghitung matriks factor loading
Melakukan rotasi faktor
Interpretasi faktor Membentuk matriks korelsi
Merumuskan masalah
Universitas Sumatera Utara
29
2. Membentuk Matriks Korelasi
Proses analisis didasarkan pada suatu matriks korelasi antar variabel. Agar analisis faktor menjadi tepat, variabel-variabel yang dikumpulkan harus
berkorelasi. Dilakukan perhitungan matriks korelasi . Matriks korelasi
digunakan sebagai input analis faktor.
Tabel 2.1 Korelasi antar Varabel
1 1
1 1
1
3. Menghitung Nilai Karakteristik eigen value
Perhitungan nilai karakteristik eigen value berdasarkan persamaan karakteristik:
Dengan matriks korelasi
egen value matriks identitas
Eigen value adalah jumlah varian yang dijelaskan oleh setiap faktor.
4. Menghitung Vektor Karakteristik eigen vector
Penentuan vektor karakteristik eigen vector yang bersesuaian dengan nilai karaktetistik eigen value, yaitu dengan persamaan:
Dengan
Universitas Sumatera Utara
30
eigen vector
5. Menentukan Banyaknya Faktor
Ada beberapa prosedur yang dapat dipergunakan dalam menentukan banyaknya faktor yaitu :
a. Penentuan Secara Apriori
Kadang-kadang karena adanya dasar teori atau pengalaman sebelumnya, peneliti sudah dapat menentukan banyaknya faktor yang akan diekstraksi.
Hampir sebagian besar program komputer memungkinkan peneliti untuk menentukan banyaknya faktor yang diinginkan dengan pendekatan ini.
b. Penentuan Berdasarkan Eigenvalues
Pada pendekatan ini, hanya faktor dengan eigenvalue lebih besar dari satu yang dipertahankan. Eigenvalue merepresentasikan besarnya sumbangan
dari faktor terhadap varian seluruh variabel asli. Hanya faktor dengan varian lebih besar dari satu yang dimasukkan dalam model. Faktor dengan
varian lebih kecil dari satu tidak lebih dari variabel asli, sebab variabel yang dibakukan yang berarti rata-ratanya nol dan variannya satu.
c. Penentuan Berdasarkan Scree Plot
Scree Plot merupakan plot dari nilai eigenvalue terhadap banyaknya faktor dalam ekstraksinya. Bentuk plot yang dihasilkan digunakan untuk
menentukan banyaknya faktor.
d. Penentuan Berdasarkan Persentase Varian
Dalam pendekatan ini, banyaknya faktor yang diekstraksi ditentukan berdasarkan persentase kumulatif varian mencapai tingkat yang
memuaskan peneliti. Tingkat persentase kumulatif yang memuaskan peneliti tergantung kepada permasalahannya. Sebagai petunjuk umum
bahwa ekstraksi faktor dihentikan kalau kumulatif persentase varians sudah mencapai paling sedikit 60 atau 75 dari seluruh varians variabel asli.
Universitas Sumatera Utara
31
e. Penentuan Berdasarkan Split-Half Reliability
Sampel dibagi menjadi dua, dan analisis faktor diaplikasikan kepada masing-masing bagian. Hanya faktor yang memiliki faktor loading paling
tinggi antar dua bagian ini yang dipertahankan.
f. Penentuan Berdasarkan Uji Signifikan
Dimungkinkan untuk menentukan signifikansi statistik untuk eigenvalue yang terpisah dan mempertahankan faktor-faktor yang berdasarkan uji
statistik eigenvaluenya signifikan pada atau . Penentuan
banyak faktor dengan cara ini memiliki kelemahan, khususnya pada ukuran sampel yang besar misalnya diatas 200 responden, banyak faktor yang
menunjukan uji signifikan, walaupun dari pandangan praktis banyak faktor yang mempunyai sumbangan terhadap seluruh varians hanya kecil.
6. Menghitung Matriks Faktor Loading