Menghitung Matriks Faktor Loading Melakukan Rotasi Faktor Perhitungan Skor Faktor atau Nilai Faktor. Interpretasi Faktor

31 e. Penentuan Berdasarkan Split-Half Reliability Sampel dibagi menjadi dua, dan analisis faktor diaplikasikan kepada masing-masing bagian. Hanya faktor yang memiliki faktor loading paling tinggi antar dua bagian ini yang dipertahankan. f. Penentuan Berdasarkan Uji Signifikan Dimungkinkan untuk menentukan signifikansi statistik untuk eigenvalue yang terpisah dan mempertahankan faktor-faktor yang berdasarkan uji statistik eigenvaluenya signifikan pada atau . Penentuan banyak faktor dengan cara ini memiliki kelemahan, khususnya pada ukuran sampel yang besar misalnya diatas 200 responden, banyak faktor yang menunjukan uji signifikan, walaupun dari pandangan praktis banyak faktor yang mempunyai sumbangan terhadap seluruh varians hanya kecil.

6. Menghitung Matriks Faktor Loading

Matriks loading factor L diperoleh dengan mengalikan matriks eigenvector V dengan akar dari matriks eigenvalue λ. Atau dalam persamaan matematis ditulis √

7. Melakukan Rotasi Faktor

Rotasi faktor bertujuan untuk menyederhanakan struktur faktor , agar lebih mudah dalam menginterpretasikannya. Dalam rotasi faktor dikenal dua jenis rotasi, yaitu rotasi orthogonal dan rotasi oblique. Dalam rotasi orthogonal variabel-variabel diekstraksi sedemikian rupa, sehingga variabel-variabel tersebut independent satu dengan yang lain, dengan melakukan rotasi dengan sudut 90º. Sedangkan pada oblique tidak perlu dilakukan sudut 90º. Untuk menyederhanakan struktur faktor dikenal tiga metode rotasi orthogonal, yaitu metode varimax, metode quartimax dan metode equamax. a. Varimax digunakan untuk menyederhanakan kolom. b. Quartimax digunakan untuk menyederhanakan baris Universitas Sumatera Utara 32 c. Equamax merupakan kombinasi Variamax dan Quartimax Dalam penelitian ini digunakan metode Varimax, karena bertujuan untuk mengekstraksi sejumlah variabel menjadi beberapa faktor. Selain itu metode ini menghasilkan struktur relatif lebih sederhana dan mudah diinterpretasikan.

8. Perhitungan Skor Faktor atau Nilai Faktor.

Setelah dilakukan rotasi faktor, maka dihitung koefisien skor faktor atau nilai faktor. Nilai faktor mencerminkan keadaan karakteristik variabel yang terkandung dalam suatu faktor. , dimana ∑ Dengan, = matriks koefisien skor faktor = matriks bobot faktor = matriks variabel yang dibakukan standardized Pendekatan perhitungan dalam analisis faktor yang digunakan pada penlitian ini dikerjakan dengan suatu paket program komputer SPSS 17.0 Statistical Package Social Science.

9. Interpretasi Faktor

Dalam hal ini faktor yang terbentuk diberi label sesuai dengan nama variabel- varibel yang memiliki muatan terbesar pada faktor tersebut. Interpretasi dipermudah dengan mengidentifikasi variabel yang loadingnya besar pada faktor yang sama. Faktor tersebut kemudian dapat diinterpretasikan menurut variabel-variabel yang memiliki loading tinggi dengaan faktor tersebut. Universitas Sumatera Utara 33 BAB 3 PEMBAHASAN Analisis dilakukan terhadap data yang telah dikumpulkan dan diolah sesuai dengan metodologi penelitian pada bab sebelumnya. Analisis ini mencakup pengujian kuesioner dan analisis faktor dari data sampel. Sehingga dari hasil tersebut diharapkan dapat diketahui faktor-foktor apa saja yang menjadi dampak Ujian Nasional terhadap pelajar SMAN di kota Medan.

3.1 Pengujian Kuesioner