Penyebaran Kuesioner Karakteristik Analisis Faktor

35 Pelajar membutuhkan perhatian dan dukungan dari orang tua dan keluarga yang memperdulikan sudah sejauh mana persiapannya dalam menghadapi UN. Pelajar tidak perlu belajar keras mempersiapkan diri manghadapi UN karena yakin sewaktu pelaksanaan UN akan mendapat bocoran soal. Pelajar akan sibuk memikirkan UN sewaktu sudah kelas XII, sewaktu kelas X dan kelas XI waktu pelajar bermain-main dan menikmati masa mudanya. Pelajar tidak punya waktu mengembangkan bakat dan talentanya dibidang seni, olahraga, dll karena sibuk persiapan UN. Pelajar menjadikan persiapan UN sekaligus untuk mempersiapkan diri menghadapi Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri. Berdasarkan kumpulan soal-soal tahun sebelumnya, soal-soal yang diujikan di UN telalu sulit dan terkadang ada materi soal yang tidak pernah dipelajari di sekolah. Pelajar tidak perlu mempelajari palajaran seperti Agama, Kewarganegaraan karena tidak termasuk mata pelajaran yang diujikan di UN, oleh karena itu pelajar tidak memiliki ahlak dan pengetahuan agama yang baik.

3.2 Penyebaran Kuesioner

Kuesioner penelitian disebarkan ke 5 Sekolah Menengah Atas Negeri yang terpilih secara acak dari sejumlah Sekolah Menengah Atas Negeri SMAN di kota Medan. Setiap sekolah disebarkan 30 kuesioner penelitian ke Kelas XI dan Kelas XII tahun ajaran 20122013 yang bertindak sebagai responden penelitian. Pada tabel 3.3 berikut ini adalah jumlah responden untuk setiap sekolah, program studi, dan kelas responden tahun ajaran 20122013. Universitas Sumatera Utara 36 Tabel 3.3 Penyebaran Kuesioner No Sekolah Kelas Program Studi Jumlah Responden 1 SMAN 1 XI IPA 15 XII IPS 15 2 SMAN 6 XI IPS 15 XII IPA 15 3 SMAN 11 XI IPS 15 XII IPA 15 4 SMAN 12 XI IPS 15 XII IPA 15 5 SMAN 15 XI IPA 15 XII IPS 15 Jumlah 150

3.3 Karakteristik Analisis Faktor

Hasil pengolahan data melalui program SPSS 17.0 menunjukkan hasil uji KMO Kaiser Meyer Olkin sebesar 0,771 dan hasil uji Bartlett atau biasa disebut sebagai Bartlett’s test of sphericity menunjukkan signifikansi 0,000. Artinya matriks korelasi antar variabel yang dijadikan masukan dalam perhitungan tidak manghasilkan matriks identitas. Tabel 3.4 Pengukuran KMO dan Bartlett’s test of sphericity Kaiser-Meyer-Olkin KMO 0,771 Bartlett’s test of sphericity 0,000 Hasil pengolahan berikutnya adalah informasi tentang MSA Measure of Sampling Adequacy. Nilai MSA ketigabelas variabel lebih besar dari 0,5. Hal ini menunjukkan bahwa semua variabel layak untuk dianalisis dan pengolahan data dapat dilanjutkan dengan analisis faktor. Universitas Sumatera Utara 37 Tabel 3.5 Pengukuran MSA No Variabel Penelitian Anti-image Correlation 1 0,679 2 0,750 3 0,684 4 0,864 5 0,796 6 0,844 7 0,778 8 0,742 9 0,824 10 0,796 11 0,760 12 0,772 13 0,769 Hasil ekstraksi faktor awal memberikan informasi bahwa terdapat 4 faktor dari 13 variabel yang dapat diolah dengan variansi kumulatif sebesar 75,034. Korelasi antar variabel-variabel dan faktor factor loading hasil ekstraksi tersebut dapat dilihat pada tabel barikut. Tabel 3.6 Factor Loading Variabel Penelitian Faktor 1 2 3 4 0,381 -0,514 0,458 0,405 0,606 -0,087 -0,645 0,176 0,418 -0,558 0,367 0,412 0,464 -0,427 0,420 0,196 0,643 -0,113 -0,576 0,193 0,661 -0,067 0,124 -0,543 0,716 -0,159 0,099 -0,483 Universitas Sumatera Utara 38 0,493 0,631 0,173 0,289 0,427 0,677 0,134 0,013 0,457 0,636 0,136 0,163 0,616 -0,189 -0,575 0,188 0,725 -0,247 0,157 -0,463 0,482 0,656 0,254 0,110 Dari tabel 3.7 dapat dilihat bahwa ada variabel-variabel berkorelasi kuat dengan lebih dari satu faktor, sehingga sulit untuk menginterpretasikan faktor-faktor tersebut. Dalam hal ini, factor loading perlu dirotasi agar masing-masing variabel berkorelasi kuat hanya pada satu faktor. Berikut ini adalah factor loading setelah dirotasi rotated loading factor. Tabel 3.7 Rotated Factor Loading Variabel Penelitian Faktor 1 2 3 4 -0,020 0,035 0,077 0,881 0,087 0,892 0,134 0,013 -0,060 0,135 0,086 0,873 0,028 0,039 0,266 0,735 0,106 0,867 0,159 0,087 0,154 0,116 0,842 0,065 0,113 0,195 0,841 0,153 0,856 0,121 -0,004 0,083 0,785 0,031 0,155 -0,132 0,803 0,094 0,064 -0,019 0,031 0,861 0,159 0,117 0,066 0,174 0,854 0,247 0,849 -0,003 0,137 0,015 Universitas Sumatera Utara 39 Factor loading hasil rotasi menunjukkan bahwa variabel-variabel berkorelasi kuat hanya pada satu faktor tertentu, misalnya korelasi antara variabel dan faktor 1 sebesar 0,856 korelasi kuat, sedangkan korelasi dengan faktor 2, faktor 3, dan faktor 4 masing-masing sebesar 0,121, -0,004, dan 0,083 korelasi lemah. Nilai eigen value dari faktor yang diekstraksi mencerminkan jumlah variansi yang dapat dijelaskan oleh suatu faktor. Pada tabel berikut ini adalah hasil rekapitulasi faktor yang dihasilkan dengan metode analisis faktor yaitu terbagi menjadi 4 faktor. Tabel 3.8 Rekapitulasi Faktor Faktor Eigen value Variansi setelah dirotasi Nilai Variansi Variansi Kumulatif Variansi Variansi Kumulatif 1 4,036 31,049 31,049 21,389 21,389 2 2,598 19,982 51,031 18,588 39,977 3 1,780 13,689 64,721 18,042 58,019 4 1,341 10,313 75,034 17,014 75,034

3.4 Interpretasi Faktor