Effective Standards in the Current Year

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE PERIOD ENDED MARCH 31, 2016 AND 2015 Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated Continued - 11 - • PSAK 5, Segmen Operasi • PSAK 5, Operating segments PSAK 5 Penyesuaian 2015 menambahkan persyaratan pengungkapan yang dibuat oleh manajemen ketika menerapkan kriteria penggabungan segmen operasi, termasuk deskripsi singkat segmen operasi yang telah digabungkan dan indikator ekonomi yang telah dinilai dalam menentukan bahwa segmen operasi yang digabungkan memiliki karakteristik ekonomi yang serupa. PSAK 5 Adjustment 2015 adds disclosure requirements made by management when applying the aggregation criteria to operating segments, including a brief description of operating segments combined and economic indicators assessed in determining that the operating segments combined have similiar economic characteristics. PSAK 5 Penyesuaian 2015 juga mengklarifikasi bahwa rekonsiliasi total aset segmen dilaporkan terhadap aset entitas hanya diungkapkan jika aset segmen dilaporkan secara reguler. PSAK 5 Adjustment 2015 also clarified that the reconciliations of the total of the reportable segments’ assets to the entity’s assets only disclosed if the segments’ assets are reported regularly. • PSAK 7, Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi • PSAK 7, Related Party Disclosures PSAK 7 Penyesuaian 2015 menambahkan persyaratan kriteria pihak-pihak berelasi. Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor ketika entitas, atau anggota dari kelompok yang mana entitas merupakan bagian dari kelompok tersebut, menyediakan jasa personil manajemen kunci kepada entitas pelapor atau kepada entitas induk entitas pelapor. PSAK 7 Adjustment 2015 adds requirements of related parties criteria. An entity related to the reporting entity when the entity, or a member of a group in which the entity is part of the group, providing key management personnel services to the reporting entity or to the parent of the reporting entity. PSAK 7 Penyesuaian 2015 juga mengklarifikasi bahwa entitas pelapor tidak disyaratkan untuk mengungkapkan imbalan yang dibayarkan oleh entitas manajemen kepada pekerja atau direktur entitas manajemen. Dan mensyaratkan agar entitas pelapor mengungkapkan jumlah yang dibayarkan kepada entitas manajemen atas jasa personil manajemen kunci yang disediakan oleh entitas manajemen. PSAK 7 Adjustment 2015 also clarify that reporting entity are not required to disclose the compensation paid by the management entity to employees or directors of the management entity. Also requiring that reporting entity disclose the amount paid to management entity on key management personnel services provided by management entity. • PSAK 13, Properti Investasi • PSAK 13, Investment property PSAK 13 Penyesuaian 2015 mengklarifikasi bahwa PSAK 13 dan PSAK 22 saling mempengaruhi. Entitas dapat mengacu pada PSAK 13 untuk membedakan antara properti investasi dan properti yang digunakan sendiri. Selain itu, entitas juga dapat mengacu kepada PSAK 22 sebagai pedoman apakah akuisisi properti investasi merupakan kombinasi bisnis. PSAK 13 Adjustment 2015 clarifies that PSAK 13 and PSAK 22 affect each other. An entity may refer to PSAK 13 to differentiate between investment property and own-use property. In addition, the entity also can refer to PSAK 22 as a guide whether the acquisition of an investment property is a business combination. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE PERIOD ENDED MARCH 31, 2016 AND 2015 Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated Continued - 12 - • PSAK 15 revisi 2013, Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama • PSAK 15 revised 2013, Investments in Associates and Joint Ventures PSAK 15 revisi 2009, “Investasi pada Entitas Asosiasi” telah diubah namanya menjadi PSAK 15 revisi 2013, “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”. Ruang lingkup standar revisi diperluas untuk mencakup entitas dimana investor memilki pengendalian bersama atau pengaruh signifikan atas investee. PSAK 15 revised 2009, “Investments in Associates” has been renamed PSAK 15 revised 2013, “Investments in Associates and Joint Ventures”. The scope of the revised standard was expanded to cover entities that are investors with joint control of, or significant influence over, an investee. Amandemen PSAK 15 memberikan klarifikasi tentang pengecualian konsolidasi untuk entitas investasi ketika kriteria tertentu terpenuhi. Jika entitas yang bukan merupakan entitas investasi memiliki kepentingan pada entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan entitas investasi, maka ketika menerapkan metode ekuitas, entitas dapat mempertahankan pengukuran nilai wajar yang diterapkan oleh entitas investasi entitas asosiasi atau ventura bersama pada entitas anak dimana entitas investasi entitas asosiasi atau ventura bersama tersebut berkepentingan. The amendments of PSAK 15 provides clarification on the consolidation exeption for investment entity when certain criteria are met. If non-investment entity has an interest in associate or joint venture which is an investment entity, then when applying the equity method, the entity may retain the fair value measurement applied by investment entity an associate or joint venture to subsidiary where the investment entity an associate or joint venture are interests. Penerapan PSAK 15 tidak mempunyai pengaruh material atas pengungkapan atau jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian. The application of PSAK 15 has had no material impact on the disclosures or on the amounts recognized in the consolidated financial statements. • PSAK 16, Aset Tetap • PSAK 16, Fixed assets Amandemen PSAK 16 memberikan tambahan penjelasan bahwa pengurangan yang diperkirakan terjadi di masa depan atas harga jual suatu barang yang diproduksi menggunakan suatu aset dapat mengindikasikan perkiraan keusangan teknis atau komersial aset tersebut. Hal ini dapat mencerminkan pengurangan manfaat masa depan dari asset tersebut. The amendments to PSAK 16 provide additional explanation that the reduction expected to occur in the future on the selling price of goods produced by using an asset may indicate the estimate of technical or commercial obsolescence of the asset. This may reflect a reduction in the future economic benefit of the asset. Amandemen PSAK 16 juga mengklarifikasi bahwa metode penyusutan yang didasarkan pada pendapatan yang dihasilkan oleh aktivitas yang menggunakan suatu aset adalah tidak tepat. The amendments to PSAK 16 also clarifies that the depreciation method based on the revenues that is generated by the activity that include the use of asset is not appropriate. • PSAK 19, Aset Takberwujud • PSAK 19, Intangible Assets Amandemen PSAK 19 memberikan tambahan penjelasan bahwa pengurangan yang diperkirakan terjadi dimasa depan atas harga jual suatu barang yang diproduksi menggunakan suatu aset takberwujud mengindikasikan perkiraan keusangan teknis atau komersial aset tersebut. Hal ini dapat mencerminkan pengurangan manfaat masa depan dari asset tersebut. The amendments to PSAK 19 provide additional explanation that the reduction expected to occur in the future on the selling price of goods produced using an intangible asset may indicate the estimate of technical or commercial obsolescence of the asset. This may reflect a reduction in the future economic benefit of the asset. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE PERIOD ENDED MARCH 31, 2016 AND 2015 Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated Continued - 13 - Amandemen PSAK 19 juga memberikan klarifikasi bahwa: Amendments to PSAK 19 also clarified that: a. Terdapat praduga bahwa penggunaan metode amortisasi yang berdasarkan pada pendapatan yang dihasilkan oleh aktivitas yang menggunakan aset takberwujud diduga tidak tepat karena mencerminkan faktor-faktor yang tidak berkaitan langsung dengan pemakaian manfaat ekonomik yang terkandung dalam aset takberwujud tersebut; a. There is a presumption that the use of amortization method based on the revenues that is generated by activity that includes the use of intangible assets allegedly not appropriate because it reflects factors that are not directly related to the use of economic benefits included in the intangible assets; b. Dasar pemilihan metode amortisasi yang sesuai adalah jika mencerminkan perkiraan pola pemakaian manfaat ekonomik; dan b. Basic selection amortization method is appropriate if the forecast reflects the usage patterns of economic benefits; and c. Dalam keadaan dimana faktor pembatas paling dominan yang inheren pada aset takberwujud adalah pencapaian ambang batas pendapatan maka pendapatan yang akan dihasilkan dapat menjadi dasar yang tepat untuk amortisasi. c. In circumstances where the dominant limiting factor inherent in intangible assets is the achievement of the revenue threshold of income to be generated can be a proper basis for amortization. • PSAK 22, Kombinasi Bisnis • PSAK 22, Business combinations PSAK 22 Penyesuaian 2015 mengklarifikasi bahwa PSAK 22 tidak diterapkan untuk akuntansi pembentukan pengaturan bersama dalam laporan keuangan pengaturan bersama itu sendiri. PSAK 22 Adjustment 2015 clarifies that PSAK 22 is not applied in accounting for the establishment of a joint arrangement in the financial statements of joint arrangement it self. PSAK 22 Penyesuaian 2015 juga mengklarifikasi bahwa kewajiban untuk membayar imbalan kontinjensi yang memenuhi definisi instrumen keuangan diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan atau sebagai ekuitas. PSAK 22 Adjustment 2015 also clarifies that the obligation to pay contingent consideration that meet the definition of financial instruments classified as financial liabilities or as equity. Selanjutnya, PSAK 22 Penyesuaian 2015 mengklarifikasi bahwa seluruh imbalan kontinjensi yang bukan merupakan ekuitas, baik keuangan maupun non-keuangan, diukur pada nilai wajar pada setiap tanggal pelaporan, dengan perubahan nilai wajar diakui dalam laba rugi. Furthermore, PSAK 22 Adjustment 2015 clarifies that the entire contingent consideration which is not an equity, both financial and non-financial, are measured at fair value at each reporting date, with changes in fair value are recognized in profit or loss. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE PERIOD ENDED MARCH 31, 2016 AND 2015 Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated Continued - 14 - • PSAK 24 revisi 2013, Imbalan Kerja • PSAK 24 revised 2013, Employee Benefits Amandemen terhadap PSAK 24 atas akuntansi program imbalan pasti dan pesangon. Perubahan paling signifikan terkait akuntansi atas perubahan dalam kewajiban manfaat pasti dan aset program. Amandemen mensyaratkan pengakuan perubahan dalam kewajiban imbalan pasti dan nilai wajar aset program ketika amandemen terjadi, dan karenanya menghapus pendekatan koridor yang diijinkan berdasarkan PSAK 24 versi sebelumnya dan mempercepat pengakuan biaya jasa lalu. Amandemen tersebut mensyaratkan seluruh keuntungan dan kerugian aktuaria diakui segera melalui penghasilan komprehensif lain agar supaya aset atau liabilitas pensiun bersih diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian mencerminkan jumlah keseluruhan dari defisit atau surplus program. Selanjutnya, biaya bunga dan ekspektasi imbal hasil aset program yang digunakan dalam PSAK 24 versi sebelumnya digantikan dengan nilai ”bunga neto” berdasarkan PSAK 24 Revisi 2013 yang dihitung dengan mengalikan tingkat diskonto dengan liabilitas atau aset imbalan pasti neto. The amendments to PSAK 24 change the accounting for defined benefit plans and termination benefits. The most significant change relates to the accounting for changes in defined benefit obligations and plan assets. The amendments require the recognition of changes in defined benefit obligations and in fair value of plan assets when they occur, and hence eliminate the corridor approach permitted under the previous version of PSAK 24 and accelerate the recognition of past service costs. The amendments require all actuarial gains and losses to be recognised immediately through other comprehensive income in order for the net pension asset or liability recognised in the consolidated statement of financial position to reflect the full value of the plan deficit or surplus. Furthermore, the interest cost and expected return on plan assets used in the previous version of PSAK 24 are replaced with a “net interest” amount under PSAK 24 revised 2013 which is calculated by applying the discount rate to the net defined benefit liability or asset. Selanjutnya PSAK 24 revisi 2013, memperkenalkan perubahan tertentu dalam penyajian biaya manfaat pensiun termasuk pengungkapan yang lebih luas. Ketentuan transisi yang spesifik berlaku untuk penerapan pertama kali atas PSAK 24 revisi 2013. Grup menerapkan ketentuan transisi yang relevan dan menyajikan kembali jumlah-jumlah komparatif atas dasar retrospektif Catatan 50. In addition, PSAK 24 revised 2013 introduces certain changes in the presentation of the defined benefit cost including more extensive disclosures. Specific transitional provisions are applicable to first-time application of PSAK 24 revised 2013. The Group has applied the relevant transitional provisions and restated the comparative amounts on a retrospective basis Note 50. • PSAK 25, Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan. • PSAK 25, Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Mistake. PSAK 25 Penyesuaian 2015 mengklarifikasi ketika tidak praktis bagi entitas untuk menerapkan kebijakan akuntansi baru secara retrospektif, karena entitas tidak dapat menentukan dampak kumulatif penerapan kebijakan untuk seluruh periode sebelumnya, maka entitas dapat menerapkan kebijakan baru secara prospektif dari dimulainya periode praktis paling awal. PSAK 25 Adjustment 2015 clarify when it is not practical for an entity to apply a new accounting policy retrospectively, because the entity can not determine the cumulative impacts of the implementation of the policy for the entire previous period, the entity may apply the new policy prospectively from the start of the earliest practical period. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE PERIOD ENDED MARCH 31, 2016 AND 2015 Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated Continued - 15 - • PSAK 53, Pembayaran Berbasis Saham • PSAK 53, Pembayaran Berbasis Saham PSAK 53 Penyesuaian 2015 mengklarifikasi definisi kondisi vesting dan secara terpisah mendefinisikan kondisi kinerja dan kondisi jasa. Kondisi vesting merupakan suatu kondisi yang menentukan apakah entitas menerima jasa yang memberikan hak kepada pihak lawan untuk menerima kas, aset lain, atau instrumen ekuitas entitas, dalam pengaturan pembayaran berbasis saham. Suatu kondisi vesting dapat berupa kondisi jasa atau kondisi kinerja. PSAK 53 Adjustment 2015 clarify the definition of vesting conditions and separately define the conditions of performance and service. Vesting condition is a condition that determines whether the entity receives the services that entitle the counterparty to receive cash, other assets, or equity instruments of the entity, in a share-based payment arrangement. A vesting conditions can be service conditions or performance conditions. Kondisi jasa adalah kondisi vesting yang mensyaratkan pihak lawan untuk menyelesaikan periode jasa tertentu selama jasa diberikan kepada entitas. Sedangkan kondisi kinerja adalah suatu kondisi vesting yang mensyaratkan pihak lawan untuk menyelesaikan periode jasa tertentu dan pencapaian target kinerja tertentu. Service conditions are vesting conditions that require the counterparty to complete a specified service period for services provided to the entity. While the performance condition is a vesting condition that requires the other party to complete a specified period of service and the achievement of certain performance targets. • PSAK 65, Laporan Keuangan Konsolidasian • PSAK 65, Consolidated Financial Statements PSAK 65 menggantikan bagian dari PSAK 4 Revisi 2009, Laporan Keuangan Konsolidasian dan Tersendiri, yang mengatur laporan keuangan konsolidasian, dan ISAK 7, Konsolidasian - Entitas Bertujuan Khusus. PSAK 65 replaces the part of PSAK 4 Revised 2009, Consolidated and Separate Financial Statements, that deals with consolidated financial statements, and ISAK 7, Consolidation - Special Purpose Entities. Berdasarkan PSAK 65, terdapat hanya satu dasar untuk konsolidasian bagi seluruh entitas, dan dasarnya adalah pengendalian. Under PSAK 65, there is only one basis for consolidation for all entities, and that basis is control. Definisi pengendalian yang lebih tegas dan diperluas termasuk tiga elemen: a kekuasaan atas investee; b eksposur atau hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee; dan c kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas investee untuk mempengaruhi jumlah imbal hasil investor. Sebelumnya, definisi pengendalian adalah kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional suatu entitas untuk memperoleh manfaat dari aktivitas entitas tersebut. A more robust definition of control has been developed that includes three elements: a power over an investee; b exposure, or rights, to variable returns from its involvement with the investee; and c ability to use its power over the investee to affect the amount of the investor’s returns. Previously, control was defined as the power to govern the financial and operating policies of an entity so as to obtain benefits from its activities. PSAK 65 juga menambahkan pedoman penerapan untuk membantu dalam penilaian apakah investor mengendalikan investee dalam skenario yang kompleks. PSAK 65 also adds an application guidance to assist in assessing whether an investor controls an investee in complex scenarios. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE PERIOD ENDED MARCH 31, 2016 AND 2015 Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated Continued - 16 - PSAK 65 mensyaratkan investor menilai kembali apakah investor tersebut mempunyai pengendalian atas investee pada saat ketentuan transisi, dan mensyaratkan penerapan pernyataan ini secara retrospektif. Penerapan amandemen tidak mempunyai pengaruh material atas pengungkapan atau jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian. PSAK 65 requires investors to reassess whether or not they have control over the investees on transition, and requires retrospective application. The application of the amendments has had no material impact on the disclosures or the amounts recognized in consolidated financial statements. • PSAK 66, Pengaturan Bersama • PSAK 66, Joint arrangements Amandemen PSAK 66 mensyaratkan bahwa seluruh prinsip kombinasi bisnis dalam PSAK 22: Kombinasi Bisnis dan PSAK lain beserta persyaratan pengungkapannya diterapkan untuk akuisisi pada kepentingan awal dalam operasi bersama dan untuk akuisisi kepentingan tambahan dalam operasi bersama, sepanjang tidak bertentangan dengan pedoman yang ada dalam PSAK 66. The amendments to PSAK 66 requires that all of the principles for business combinations in PSAK 22: Business Combinations and others PSAK and the requirements disclosure is applied to the acquisition of the initial interest in joint operations and for the acquisition of additional interest in a joint operation, as long as they do not conflict with the existing guidance in PSAK 66. Amandemen PSAK 66 tidak dapat diterapkan untuk: Amandemen PSAK 66 does not apply to: a. Pembentukan operasi bersama jika seluruh pihak yang berpartisipasi dalam operasi bersama hanya mengkontribusikan aset atau kelompok aset yang bukan merupakan bisnis untuk operasi bersama dalam pembentukannya; dan a. The formation of the joint operation if all the parties participating in joint operations only contribute assets or groups of assets that is not a business for joint operations in formation; and b. Akuisisi kepentingan dalam operasi bersama ketika para pihak yang berbagi pengendalian bersama berada di bawah pengendalian yang sama dari pihak pengendali utama paragraf PP33BD b. The acquisition of interests in joint operations when the parties share joint control are under the common control of the main controlling party. Amandemen PSAK 66 diterapkan baik untuk akuisisi pada kepentingan awal dalam operasi bersama maupun akuisisi kepentingan tambahan dalam operasi bersama yang sama. Namun, jika operator bersama mempertahankan pengendalian bersama ketika mengakuisisi kepentingan tambahan dalam operasi bersama yang sama, maka kepentingan yang telah dimiliki sebelumnya tidak dapat diukur kembali. Amendments to PSAK 66 is applied both to the acquisition of the initial interest in the joint operation and the acquisition of additional interests in a joint operation which is the same. However, if the joint operator retains joint control when it acquired additional interests in joint operations which is the same, the interest that has been previously owned can not be remeasured. • PSAK 67, Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain • PSAK 67, Disclosures of Interests in Other Entities PSAK 67 adalah standar pengungkapan baru dan berlaku untuk entitas yang mempunyai kepentingan dalam entitas anak, pengaturan bersama, entitas asosiasi atau entitas terstruktur yang tidak dikonsolidasi. PSAK 67 is a new disclosure standard and is applicable to entities that have interests in subsidiaries, joint arrangements, associates or unconsolidated structured entities. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE PERIOD ENDED MARCH 31, 2016 AND 2015 Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated Continued - 17 - Pada umumnya, penerapan PSAK 67, memberikan tambahan pengungkapan yang lebih luas atas laporan keuangan konsolidasian lihat Catatan 1b, 13 dan 31. In general, the application of PSAK 67, has resulted in more extensive disclosures in the consolidated financial statements as stated in Notes 1b, 13 and 31. • PSAK 68, Pengukuran Nilai Wajar • PSAK 68, Fair Value Measurements PSAK 68 menetapkan acuan tunggal atas pengukuran nilai wajar dan pengungkapan atas pengukuran nilai wajar. Standar tersebut tidak mengubah persyaratan mengenai pos-pos yang harus diukur atau diungkapkan pada nilai wajar. PSAK 68 establishes a single source of guidance for fair value measurements and disclosures about fair value measurements. The standard does not change the requirements regarding which items should be measured or disclosed at fair value. PSAK 68 mendefiniskan nilai wajar, menetapkan suatu kerangka dasar atas pengukuran nilai wajar, dan mensyaratkan pengungkapan tentang pengukuran nilai wajar. PSAK 68 defines fair value, establishes a framework for measuring fair value, and requires disclosure about fair value measurements. Ruang Lingkup PSAK 68 berlaku pada pos- pos instrumen keuangan dan pos-pos instrumen non-keuangan ketika PSAK lain mensyaratkan atau mengijinkan pengukuran nilai wajar dan pengungkapan atas pengukuran nilai wajar, kecuali kondisi tertentu. The scope of PSAK 68 applies to both financial instrument items and non-financial instrument items for which other PSAK require or permit fair value measurements and disclosures about fair value measurements, except in specified circumstances. PSAK 68 mengharuskan penerapan secara prospektif sejak 1 Januari 2015. PSAK 68 requires prospective application from January 1, 2015. Selain itu, ketentuan transisi khusus diberikan kepada entitas sehingga entitas tidak perlu menerapkan persyaratan pengungkapan yang ditetapkan dalam standar ini dalam informasi komparatif yang disediakan untuk periode sebelum penerapan awal dari standar. Sesuai dengan ketentuan transisi ini, Grup tidak membuat pengungkapan baru yang disyaratkan oleh PSAK 68 untuk periode komparatif tahun 2014 lihat Catatan 47 untuk pengungkapan tahun 2015. Selain pengungkapan tambahan, penerapan PSAK 68 tidak berdampak material atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian. In addition, specific transitional provisions were given to entities such that they need not apply the disclosure requirements set out in this standard in comparative information provided for periods before the initial application of this standard. In accordance with these transitional provisions, the Group has not made any new disclosures required by PSAK 68 for the 2014 comparative period see Note 47 for the 2015 disclosures. Other than the additional disclosures, the application of PSAK 68 has not had any material impact on the amounts recognized in the consolidated financial statements. PSAK dan ISAK baru lainnya yang tidak berdampak signifikan atas penyajian dan jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan konsolidasian adalah: The other new PSAK and ISAK that did not have significant impact on presentation and amounts reported in consolidated financial statements are as follows: • PSAK 66 Pengaturan Bersama • PSAK 66 Joint Arrangements • ISAK 26 Penilain Kembali Derivatif Melekat • ISAK 26 Reassessment of Embedded Derivatives AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE PERIOD ENDED MARCH 31, 2016 AND 2015 Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated Continued - 18 -

b. Standar dan Interpretasi telah Diterbitkan tapi Belum Diterapkan

b. Standards and Interpretation in Issue Not Yet Adopted

Amandemen standar dan interpretasi berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2017, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu amandemen PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan tentang Prakarsa Pengungkapan dan ISAK 31: Interpretasi atas Ruang Lingkup PSAK 13: Properti Investasi. Amendments to standard and interpretation effective for periods beginning on or after January 1, 2017, with early application permitted are amendments to PSAK 1: Presentation of Financial Statements about Disclosure Initiative and ISAK 31, Scope Interpretation of PSAK 13: Investment property. Standar dan amandemen standar berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2018, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu PSAK 69: Agrikultur dan Amandemen PSAK 16: Aset Tetap tentang Agrikultur: Tanaman Produktif. Standard and amendment to standard effective for periods beginning on or after January 1, 2018, with early application permitted are PSAK 69: Agriculture and Amendments to PSAK 16: Property, Plant and Equipment about Agriculture: Bearer Plants. Manajemen telah mengantisipasi standar dan intrepetasi yang akan diadopsi dalam laporan keuangan konsolidasian Grup untuk periode buku yang dimulai pada 1 Januari 2016, 2017 dan 2018. The Management had anticipated that these standards and intrepetation which will be adopted in the Group’s consolidated financial statements for the annual period beginning January 1, 2016, 2017 and 2018. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian, manajemen sedang mengevaluasi dampak dari standar dan interpretasi terhadap laporan keuangan konsolidasian. As of the issuance date of the consolidated financial statements, management is evaluating the effect of these standards and interpretations on the consolidated financial statements.

3. IKHTISAR KEBIJAKAN

AKUNTANSI PENTING

3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

a. Pernyataan Kepatuhan

a. Statement of

Compliance Laporan keuangan konsolidasian ini telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, yang mencakup pernyataan dan interpretasinya yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan - Ikatan Akuntan Indonesia dan peraturan-peraturan serta pedoman dan penyajian dan pengungkapan laporan keuangan yang diterbitkan oleh Otoritas Jasa Keuangan OJK. The consolidated financial statements have been prepared and presented in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards, which comprise the statements and interpretation issued by the Financial Accounting Standard Board of the Indonesian Institute of Accountants and the regulations and the guidelines on financial statements and disclosures issued by Financial Services Authority OJK. b. Dasar Penyusunan b. Basis of Preparation Laporan keuangan konsolidasian, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian, disusun menggunakan dasar akrual. Dasar pengukurannya menggunakan biaya historis, kecuali beberapa akun tertentu yang menggunakan dasar pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. The consolidated financial statements, except for the consolidated statements of cash flows, are prepared under the accrual basis of accounting. The measurement basis used is historical cost, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies for those accounts. Biaya historis umumnya didasarkan pada nilai wajar dari imbalan yang diberikan dalam pertukaran barang dan jasa. Historical cost is generally based on the fair value of the consideration given in exchange for goods and services. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE PERIOD ENDED MARCH 31, 2016 AND 2015 Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated Continued - 19 - Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam suatu transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran, terlepas apakah harga tersebut dapat diobservasi secara langsung atau diestimasi menggunakan teknik penilaian lain. Dalam mengestimasi nilai wajar aset atau liabilitas, Grup memperhitungkan karakteristik aset atau liabilitas, jika pelaku pasar memperhitungkan karakteristik tersebut ketika menentukan harga aset atau liabilitas pada tanggal pengukuran. Nilai wajar untuk tujuan pengukuran danatau pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian ditentukan berdasarkan basis tersebut, kecuali untuk transaksi pembayaran berbasis saham dalam ruang lingkup PSAK 53, transaksi sewa dalam ruang lingkup PSAK 30, dan pengukuran yang memiliki beberapa kemiripan dengan nilai wajar tetapi bukan merupakan nilai wajar, seperti nilai realisasi neto dalam PSAK 14 dan nilai pakai dalam PSAK 48. Fair value is the price that would be received to sell an asset or paid to transfer a liability in an orderly transaction between market participants at the measurement date, regardless of whether that price is directly observable or estimated using another valuation technique. In estimating the fair value of an asset or a liability, the Group takes into account the characteristics the asset or a liability if market participants would take those characteristics into account when pricing the asset or liability at the measurement date. Fair value for measurement andor disclosure purposes in these consolidated financial statements is determined on such a basis, except for share-based payment transactions that are within the scope of PSAK 53, leasing transactions that are within the scope of PSAK 30, and measurements that have some similarities to fair value but are not fair value, such as net realizable value in PSAK 14 or value in use in PSAK 48. Selain itu, untuk tujuan pelaporan keuangan, pengukuran nilai wajar dikategorikan ke Level 1, 2 atau 3 berdasarkan tingkat input untuk pengukuran nilai wajar yang dapat diobservasi dan signifikansi input pada pengukuran nilai wajar secara keseluruhan, yang digambarkan sebagai berikut: In addition, for financial reporting purposes, fair value measurements are categorized into Level 1, 2 or 3 based on the degree to which the inputs to the fair value measurements are observable and the significance of the inputs to the fair value measurement in its entirety, which are described as follows: − Input Level 1 adalah harga kuotasian tanpa penyesuaian di pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik yang dapat diakses entitas pada tanggal pengukuran; − Level 1 inputs are quoted prices unadjusted in active markets for identical assets or liabilities that the entity can access at the measurement date; − Input Level 2 adalah input, selain harga kuotasian yang termasuk dalam Level 1, yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung maupun tidak langsung; dan − Level 2 inputs are inputs, other than quoted prices included within Level 1, which are observable for the asset or liability, either directly or indirectly; and − Input Level 3 adalah input yang tidak dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas. − Level 3 inputs are unobservable inputs for the asset or liability. Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. The consolidated statement of cash flows is prepared using the direct method with classifications of cash flows into operating, investing, and financing activities.

c. Dasar Konsolidasian

c. Basis of

Consolidation Laporan keuangan konsolidasian menggabungkan laporan keuangan Perseroan dan entitas yang dikendalikan oleh Perseroan entitas anak. Pengendalian tercapai dimana Perseroan memiliki kekuasaan atas investee; eksposur atau hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee; dan kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas investee untuk mempengaruhi jumlah imbal hasil investor. The consolidated financial statements incorporate the financial statements of the Company and entities controlled by the Company its subsidiaries. Control is achieved where the Company has the power over the investee; is exposed, or has rights, to variable returns from its involvement with the investee; and has the ability to use its power to affect its returns.