Buku Guru Kelas XI
20
٠ قتَنقج قلُخْلاقغ٩ يقلاقبقع قف
Wahai jiwa yang tenang Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang rida dan diridai-Nya. Maka masuklah ke dalam golongan hamba-hamba-Ku, dan masuklah
ke dalam surga-Ku QS. al-Fajr [89] : 27-30. Dari ketiga nafsu yang disebutkan al-Qur an tersebut, dapat diketahui bahwa
an-nafsul-amm ārah mendorong manusia untuk berbuat maksiat. Kemaksiatan akan
menjauhkan kita dari rahmat Allah subḥānahū wa taʻālā serta akan menimbulkan kegelisahan dalam hati. Oleh karenanya slam mengajarkan mujāhadatun-nafs su-
paya hidup kita bahagia dunia dan akhirat.
awa nafsu memiliki kecenderungan untuk mencari berbagai macam kesenan- gan dengan tidak mempedulikan aturan agama. Jika kita menuruti hawa nafsu
maka sesungguhnya hati kita telah tertawan dan diperbudak oleh hawa nafsu itu. Nabi Muhammad ṣallāllāhu ʻalaihi wasallam menyebut jihad melawan hawa nafsu
sebagai jihad besar jihādul-akbar, sedangkan jihad berperang di medan perang sebagai jihad kecil jihādul-aṣgar. Mengapa demikian? al ini dikarenakan jihad
melawan nafsu berarti jihad melawan hal-hal yang menyenangkan, digemari, dan disukai. Sedangkan jihad berperang di medan perang berarti jihad melawan musuh
yang kita benci. Bukankah menghindari sesuatu yang kita senangi jauh lebih berat daripada menghindari sesuatu yang kita benci? Perhatikan hadis berikut ini :
قتاقوقه َشلاقب ُراَلا ْ قبق ُح : قظاقق قمَلقسقغ قهْيقلقع ُ ٰلا َل قص ق ٰلا قظوُسقر َنقث قحقرْيقرُه قبقث ْنقع
. يراخلا عاغر قعقر
قكقمْلاقب ُةَنقْلا ْ قبق ُحقغ
Dari Ab ū Hurairah raḍiyallāhu ‘anhu, bahwasanya Rasūlullāh bersabda: «Neraka
dikelilingi dengan syahwat hal-hal yang menyenangkan nafsu, sedang surga dikel- ilingi hal-hal yang tidak disenangi nafsu”
R. al-Bukhārı̄ .
2. QS. al- Ḥujurāt [49]: 12
ْ بقتْغقي لقغ او ُس َسق
ق ت لقغ ٌمْٮقث كقن َظلا ق ْعقب َنقث كقن َظلا قنقم اًيق
قك اوُبقنقتْجا اوُنقمت قنيق َلا اقهُيقأقي َ
نقث ق ٰلا اوُ َتاقغ ُعوُمُتْهقر قكقف اًتْيقم قهيقخقث قمْقل قلُكْ قي ْنقث ْمُكُدقحقث ُبق ُيقأ ا ًضْعقب ْمُك ُضْعقب
٢ ٌميقحقر ٌجاَوقت ق ٰلا
21
Al-Quran Hadis Kurikulum 2013
a. Terjemah Ayat
Wahai orang-orang yang beriman Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain
dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yan g suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu
kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Pene- rima tobat, Maha Penyayang
QS. al-Ḥujurāt [ ]: .
b. Penjelasan QS. al- Ḥujurāt [49]: 12
QS. al-Ḥujurāt ayat berisi tentang larangan berprasangka buruk su’uẓ-ẓann. Berprasangka buruk merupakan perilaku tercela yang harus dihindari. Sebaliknya,
orang beriman diperintahkan untuk berprasangka baik ḥusnuẓ-ẓann, baik itu ḥusnuẓ-ẓann kepada Allah subḥānahū wa taʻālā, kepada sesama manusia, maupun
kepada diri sendiri.
Ḥusnuẓ-ẓann kepada Allah subḥānahū wa taʻālā, maksudnya berprasangka baik kepada Allah subḥānahū wa taʻālā. Dia memiliki sifat Maha Pengasih dan
Penyayang, dan mencintai hamba-Nya yang saleh, serta tidak membebani seseorang di luar batas kemampuannya. Dalam sebuah hadis qudsi dinyatakan:
قكن قظ قدْنقع اقنقأ : َلقجقغ َ قع ق ٰلا قنقع ُظوُ قي قمَلقسقغ قهْيقلقع ُ ٰلا َل قص ق ٰلا قظوُسقر ُ ْعقمقس
. د ا عاغر قءا قش اقم قب َن ُظقي
ْ لقف قب يقدْبقع
Saya mendengar Ras ūlullāh ṣallāllāhu ʻalaihi wasallam bersabda dari Allah
‘azza wajalla, Saya berada pada persangkaan hamba-Ku, maka berprasangkalah dengan-Ku sekehendaknya” HR. Ahmad.
Ḥusnuẓ-ẓann kepada orang lain. Orang beriman dilarang untuk berprasangka buruk kepada orang lain, mencari-cari kesalahan orang lain dan larangan
menggunjing orang lain. Sungguh, perbuatan tersebut adalah perbuatan dosa, bahkan Allah subḥānahū wa taʻālā mengibaratkan orang yang menggunjing
seperti memakan daging saudaranya yang sudah mati. Bukankah hal ini sangat menjijikkan. Sebagai muslim kita harus hidup berdampingan dengan
sesama muslim yang lain serta menghormati hak dan kewajibannya. Ras”lullāh
ṣallāllāhu ʻalaihi wasallam bersabda :
Buku Guru Kelas XI
22
ق مقلقس ْنقم ُمقل ْسُم
ْ لا :قمَلقسقغ قهْيقلقع ُ ٰلا َل قص ق ٰلا ُظوُسقر : قظاقق قظاقق قحقرْيقرُه قب
ق ث ْنقع
. يذمتلا عاغر قعقدقيقغ قهقنا قسقل ْنقم قنوُمقل ْسُم
ْ لا
Dari Ab ū Hurairah dia berkata, Rasūlullāh ṣallāllāhu ʻalaihi wasallam bersabda:
Seorang muslim yang sejati adalah orang yang mana orang muslim lainnya selamat dari bahaya lisan dan tangannya”
R. at-Tirmiżı̄ . Ḥusnuẓ-ẓann kepada diri sendiri. Seseorang yang berprasangka baik kepada diri
sendiri akan memiliki sikap percaya diri, optimis dan bekerja keras. Sebaliknya, jika seseorang berburuk sangka kepada diri sendiri maka ia akan merasa pesimis,
tidak percaya diri, dan malas berusaha. Allah subḥānahū wa taʻālā melarang hamba-Nya berputus asa dari rahmat-Nya sebagaimana QS. Y”suf [ ] ayat
berikut ini.
٧ قنغُرقف قك ْ
لا ُعْوق ْ
لا لقث ق ٰلا قحْغقر ْنقم ُسقئْيقي ق
ل ُهَنقث ق ٰلا قحْغقر ْنقم اوُس ق ْيقت قلقغ
....
Dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya yang berputus asa dari rahmat Allah, hanyalah orang-orang yang ka ir
QS. Y”suf [ ]: .
3. QS. Al- Ḥujurāt [49]: 10