87
Al-Quran Hadis Kurikulum 2013
tannya sendiri. Tidak ada baginya pelindung dan pemberi syafaat pertolongan selain Allah. Dan jika dia hendak menebus dengan segala macam tebusan apa pun, niscaya ti-
dak akan diterima. Mereka itulah orang-orang yang dijerumuskan ke dalam neraka, karena perbuatan mereka sendiri. Mereka mendapat minuman dari air yang mendidih
dan azab yang pedih karena keka iran mereka dahulu QS. al-An ām [ ]:
.
b. Penjelasan Ayat
Dalam ayat ini Allah memerintahkan kepada Nabi Muhammad ṣallāllāhu ʻalaihi wasallam
dan orang-orang yang beriman agar meninggalkan dan memutuskan hubungan dengan orang-orang yang menjadikan agama mereka sebagai main-main
dan senda gurau dengan memperolok-olokkan agama itu, mengerjakan perintah- perintahnya dan menghentikan larangan-larangannya atas dasar main-main dan
tidak dengan sungguh-sungguh. Mereka itu tidak membersihkan diri dan jiwa mer- eka dan tidak memperbaiki budi pekerti mereka sebagaimana yang telah diconto-
hkan Nabi Muhammad ṣallāllāhu ʻalaihi wasallam. Mereka lupa akan pertemuan dengan Allah untuk mempertanggungjawabkan semua perbuatan semasa hidupnya
di akhirat nanti, dan mereka menyia-nyiakan waktu yang berharga dengan mengisi perbuatan-perbuatan yang merugikan diri mereka sendiri.
Selanjutnya Allah subḥānahū wa taʻālā memerintahkan pula agar rasul dan kaum muslimin memberi peringatan kepada mereka dengan ayat-ayat al-Qur an,
agar tiap-tiap diri jika tidak dijerumuskan ke dalam neraka karena perbuatan mer- eka sendiri, yang pada hari itu tidak sesuatupun yang dapat menolong, mendatang-
kan kebaikan atau menolak kejahatan dan kesengsaraan yang mereka alami, selain dari Allah. Pada hati itu tidak ada sesuatu tebusanpun yang dapat dijadikan untuk
menebus diri agar terhindar dari azab Allah subḥānahū wa taʻālā.
4. QS. an-Nis ā’ [4] :36
ق اقتق
ْ لاقغ قبْرُ
ْ لا يقذقبقغ اًنا قسْحقث قنْيق قلاقو
ْ لاقبقغ اً ْيقش قهقب او
ُكق ْشُت لقغ ق ٰلا اغُدُبْعاقغ اقمقغ قليقب َسلا قنْباقغ قبْنق
ْ لاقب قبقحا َ لاقغ قبُنُ
ْ لا قراق
ْ لاقغ قبْرُ
ْ لا يقم قراق
ْ لاقغ قيقكا قسقم
ْ لاقغ
٦ اًروُخقف لاقتْ ُم قن قك ْنقم ُبق ُي ل ق ٰلا َنقث ْمُكُناقمْي ق
أ ْ قكقلقم
a. Terjemah Ayat
Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Dan berbuat-baiklah kepada kedua orang tua, karib-kerabat, anak-anak ya-
tim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil
Buku Guru Kelas XI
88
dan hamba sahaya yang kamu miliki. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang som- bong dan membanggakan diri
QS. an-Nisā [ ] : .
b. Penjelasan Ayat
Secara umum ayat ini menjelaskan tentang kewajiban manusia kepada Allah subḥānah” wa taʻālā dan kepada sesamanya. Perintah ibadah ini bukan hanya iba-
dah ritual maḥḍah yaitu ibadah yang cara, kadar dan waktunya telah ditentukan Allah dan Rasul-Nya, seperti salat, zakat, puasa, dan haji. Tapi ibadah juga mencak-
up ibadah gairu maḥḍah, yaitu semua pekerjaan yang baik yang dikerjakan dalam rangka patuh kepada Allah subḥānah” wa taʻālā saja bukan karena yang lain, sep-
erti membantu fakir miskin, memelihara anak yatim, dan mengajar orang, yang pelaksanaan dan tata caranya tidak diatur secara rinci dan di lapangan diserahkan
pada manusia. Atau dengan kata lain mencakup segala aktivitas atau perbuatan yang hendak dilakukan hanya karena Allah subḥānah” wa taʻālā .
Selanjutnya dalam ayat ini Allah mengatur kewajiban manusia untuk berbuat baik kepada kedua orang tua. Setelah memerintahkan berbuat baik kepada kedua
orang tua, Allah menyuruh berbuat baik kepada karib kerabat. Karib kerabat adalah orang yang paling dekat hubungannya dengan seseorang sesudah orang tua. Setelah
itu berlanjut untuk berbuat baik kepada anak yatim dan orang-orang miskin. Semua perbuatan baik itu di dasarkan pada tuntunan agama dan rasa perikemanusiaan
yang tinggi sebagai realisasi dari ketaqwaan kepada Allah subḥānah” wa taʻālā .
Selain itu Allah juga memerintahkan untuk berbuat baik kepada tetangga baik yang dekat atau yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahaya. Di akhir
ayat ini Allah menegaskan bahwa Dia tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan diri. Keduanya mengandung makna kesombongan, kata
ﻻﺎﺘﺨﻣ
yaitu kesombongan yang terlihat dalam tingkah laku, dan kata kesombongan yang terlihat dalam ucapan-ucapannya
.
5. QS. H ūd [11]:117-119