Tugas dan Kewenangan Agen Asuransi

suatu perusahaan asuransi, karena melalui para agenlah, perusahaan mendapatkan pemegang polis sebagai sumber pendapatan dan keuntungan. 85

C. Tugas dan Kewenangan Agen Asuransi

Secara umum, tugas agen adalah : 86 1. Memperlajari kebutuhan calon nasabahnya 2. Menawarkan secara jelas dan lengkap bagaimana produk asuransi dapat berfungsi baik fitur, manfaat dan syarat-syarat yang berlaku didalamnya 3. Mengisi Surat Permohonan Asuransi Jiwa SPAJ secara lengkap dan jelas 4. Menyerahkan polis apabila telah selesai dengan nasabah Secara administrasi, tugas agen adalah : 87 1. Surat Permohonan Asuransi Jiwa SPAJ 2. Laporan rahasia agen 3. Underwriting medis dan keuangan calon nasabah 4. Pemulihan polis 5. Klaim jatuh tempo 6. Klaim kematian Agen asuransi, menurut AAJI memiliki beberapa kewajiban dalam menjalankan tugasnya. Pengertian tenaga pemasar dalam hal ini adalah pihak agen asuransi dan di dalam kode etik tenaga pemasar, nasabah dan calon nasabah adalah pihak pemegang asuransi dan calon pemegang asuransi. Beberapa kewajiban tenaga pemasar menurut kode etik, yaitu : 85 Ibid, hlm. 22. 86 Agen Asuransi, http:jhonymiracleteam.wordpress.comcategoryagen-asuransi.htm . diakses tanggal 22 Juli 2014. 87 Ibid Universitas Sumatera Utara 1. Kewajiban terhadap profesi a. Perjanjian keagenan b. Agen wajib memiliki dan menandatangani perjanjian keagenan hanya dengan satu perusahaan asuransi jiwa, kecuali ditentukan lain oleh peraturan perasuransian yang berlaku. Ketentuan ini tidak berlaku bagi tenaga pemasar non agen. c. Sertifikasi keagenan d. Tenaga pemasar wajib memiliki sertifikat keagenan yang dikeluarkan oleh AAJI sebelum melakukan pemasaran danatau penjualan produk asuransi jiwa e. Pelatihan dan pengembangan f. Tenaga pemasar wajib mengikuti pelatihan dan pengembangan dasar dan lanjutan untuk meningkatkan profesionalisme pekerjaanya sebagaimana diisyaratkan oleh peraturan perundang-undangan, peraturan AAJI dan peraturan asuransi jiwa. 2. Kewajiban terhadap perusahaan asuransi jiwa a. Dokumen pemasaran Tenaga pemasar wajib menggunakan dokumen pemasaran resmi dan terkini yang dikeluarkan oleh perusahaan asuransi jiwa yang diwakilinya Universitas Sumatera Utara b. Kegiatan pemasaran Tenaga pemasar wajib melakukan kegiatan pemasaran sesuai dengan ketentuan yang berlaku di perusahaan asuransi jiwa yang diwakilinya c. Premi 1 Tenaga pemasar wajib memberitahukan jumlah premi yang telah dibayarkan oleh calon nasabah atau nasabah sesuai dengan yang ditetapkan oleh perusahaan asuransi jiwa 2 Tenaga pemasar wajib segera menyetor premi kepada perusahaan asuransi jiwa, dalam hal ini tenaga pemasar diberikan kewenangan oleh perusahaan asuransi jiwa yang diwakilinya untuk menerima titipan pembayaran premi dari nasabah 3 Tenaga pemasar wajib menjelaskan ketentuan dari tanda terimakuitansi sementara kepada calon nasabah atau nasabah sebelum menerima titipan premi dari calon nasabah atau nasabah d. Hak milik intelektual Tenaga pemasar wajib mendapatkan persetujuan dari perusahaan asuransi jiwa yang diwakilinya dalam hal tenaga pemasar dimaksud menggunakan karya cipta, paten, merek danatau logo, termasuk namun tidak terbatas pada piranti lunak komputer software dari perusahaan asuransi jiwa yang diwakilinya Universitas Sumatera Utara e. Kepemilikan dan kerahasiaan atas data nasabah Setiap data nasabah adalah milik dari perusahaan asuransi jiwa. Tenaga pemasar dilarang untuk memberitahukan kepada pihak ketiga danatau menggunakan data nasabah dan informasi lainnya yang didapatkan dalam rangka menjalankan kewajibannya sebagai tenaga pemasar termasuk informasi mengenai perusahaan asuransi jiwa kepada pihak ketiga selain kepentingan perusahaan asuransi jiwa, kecuali: 1 Setelah mendapat persetujuan dari perusahaan asuransi jiwa dalam hal informasi yang berkaitan dengan perusahaan asuransi jiwa dan nasabah dalam hal berkaitan dengan data nasabah, atau 2 Untuk melaksanakan perintah dari pejabat pemerintah dan AAJI berdasarkan peraturan yang berlaku f. Surat Permintaan Asuransi Jiwa SPAJ dan kelengkapannya Tenaga pemasar wajib selalu memastikan bahwa nasabah memberikan informasi yang jelas, benar dan lengkap dengan pengisian Surat Permintaan Asuransi Jiwa selanjutnya disingkat dengan SPAJ maupun dalam dokumen kelengkapan lainnya. Tenaga pemasar dilarang memanipulasi dan merubah data-data yang diberikan oleh nasabah kecuali dengan persetujuan tertulis terlebih dahulu dari nasabah dalam perusahaan asuransi jiwa dalam hal polis telah diterbitkan g. Laporan tenaga pemasar Setiap permohonan asuransi jiwa dari calon nasabah, tenaga pemasar wajib senantiasa memberikan informasi yang jelas, benar dan Universitas Sumatera Utara lengkap tentang nasabah dalam laporan tenaga pemasar sebagaimana ditetapkan oleh perusahaan asuransi jiwa h. Tindah pidana pencucian uang Money Laundering Tenaga pemasar wajib senantiasa mematuhi segala aturan dan ketentuan tentang tindak pidana pencucian uang dan mengikuti pelatihan-pelatihan mengenai anti pencucian uang yang diselenggarakan oleh perusahaan asuransi jiwa sebagaimana ditetapkan oleh perundang-undangan dan aturan pemerintah yang berlaku. i. Pooling Tenaga pemasar dilarang untuk mengalihkan penjualan produk yang telah dilakukannya kepada tenaga pemasar lainnya. Tenaga pemasar yang telah tercatat dalam dokumen Surat Permintaan Asuransi Jiwa selanjutnya disingkat dengan SPAJ merupakan tenaga pemasar yang melakukan prospek, presentasi dan penjualan kepada calon nasabah atau nasabah hingga pada saat calon nasabah atau nasabah melakukan penandatanganan SPAJ tersebut. Tenaga pemasar wajib menolak namanya dicantumkan dalam dokumen SPAJ apabila dirinya tidak melakukan prospek atau penjualan produk asuransi jiwa kepada calon nasabah atau nasabah. j. Rekrutmen agen Dengan tetap mengindahkan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, setiap agen yang melakukan perekrutan agen bagi Universitas Sumatera Utara perusahaan asuransi jiwa wajib memastikan bahwa agen yang akan direkrut menyerahkan : 1 Salinan surat pengunduran diri agen dari perusahaan agen asuransi jiwa terdahulu apabila pengakhiran perjanjian keagenan terjadi karena agen mengundurkan diri dan salinan surat persetujuan perusahaan asuransi jiwa atas pengunduran diri agen tidak diperlukan apabila perusahaan asuransi jiwa terdahulu tidak mengeluarkan surat persetujuan dalam jangka waktu 30 tigapuluh hari sejak surat pengunduran diri tersebut diterima oleh perusahaan asuransi jiwa terdahulu; atau salinan surat pengakhiran perjanjian keagenan apabila pengakhiran perjanjian keagenan terjadi karena pemutusan perjanjian oleh perusahaan asuransi jiwa terdahulu 2 Salinan surat pernyataan agen yang berpindah dari suatu perusahaan asuransi jiwa ke perusahaan asuransi jiwa lainnya untuk tidak melakukan Twisting k. Perpindahan tenaga pemasar 1 Apabila agen bermaksud untuk pindah dari suatu perusahaan asuransi jiwa, maka agen wajib melakukan perpindahan sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku dan wajib menyerahkan kepada perusahaan asuransi jiwa terdahulu a Asli surat pengunduran diri b Asli surat pernyataan agen yang berpindah untuk tidak melakukan twisting Universitas Sumatera Utara Dan selanjutnya wajib menyerahkan kepada perusahaan asuransi jiwa yang baru : a Salinan surat pengunduran diri apabila pengakhiran perjanjian keagenan diakhiri dengan pengunduran diri dan salinan surat persetujuan perusahaan asuransi. Salinan surat persetujuan perusahaan asuransi jiwa atas pengunduran diri agen tidak diperlukan apabila perusahaan asuransi jiwa terlebih dahulu tidak mengeluarkan surat persetujuan dalam jangka waktu 30 hari sejak pengunduran diri tersebut diterima oleh perusahaan asuransi jiwa terdahulu; atau salinan surat pengakhiran perjanjian keagenan b Salinan surat pernyataan agen yang akan berpindah untuk tidak melakukan twisting. 2 Perpindahan tenaga pemasar non-agen Tenaga pemasar non agen yang berpindah dari suatu perusahaan yang memiliki kerjasama pemasaran produk asuransi dengan suatu perusahaan asuransi jiwa ke perusahaan lainnya yang memiliki kerjasama pemasaran produk asuransi dengan suatu perusahaan asuransi jiwa wajib memberitahukan kepada AAJI mengenai perpindahan tersebut dalam jangka waktu selambat- lambatnya 30 hari setelah perpindahan terjadi. Universitas Sumatera Utara L. Keterbukaan Tenaga pemasar wajib setiap saat memberikan informasi yang jelas, benar dan lengkap kepada perusahaan asuransi jiwa yang diwakili, calon nasabah dan nasabah. Tenaga pemasar dilarang menyampaikan informasi yang keliru dan menyesatkan kepada perusahaan asuransi jiwa yang diwakili, calon nasabah dan nasabah M. Bantuan investigasi, pemeriksaan dan audit Tenaga pemasar wajib senantiasa memberikan bantuan yang wajar kepada perusahaan asuransi jiwa yang diwakili dalam hal terjadi investigasi atau pemeriksaan terkait usaha perasuransian, baik dari tim pemeriksa perusahaan asuransi jiwa sendiri, pihak ketiga maupun dari pihak yang berwenang dari pemerintah. Bantuan tersebut termasuk tapi tidak terbatas pada memberikan kesempatan, akses terhadap data-data terkait yang ada pada tenaga pemasar. N. Presentasi penjualan Tenaga pemasar dalam melakukan pemasaran danatau penjualan wajib memastikan termasuk tapi tidak terbatas atas hal-hal sebagai berikut : 1 Calon nasabah atau nasabah telah memahami produk asuransi yang hendak dibeli termasuk dan tidak terbatas pada ketentuan mengenai resiko, premi dan manfaat asuransi. 2 Tenaga pemasar wajib meminta calon nasabah atau nasabah untuk mengisi formulir SPAJ sendiri. Jika calon nasabah atau nasabah Universitas Sumatera Utara tidak dapat melakukannya, tenaga pemasar wajib menjelaskan formulir SPAJ tersebut kepada calon nasabah atau nasabah dengan membacakan pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab calon nasabah sehingga calon nasabah atau nasabah mengerti dan bisa mendiktekan jawaban-jawabannya. 3 Calon nasabah atau nasabah telah memahami bahwa calon nasabah atau nasabah wajib mengungkapkan dengan jujur segala informasi yang berkaitan dengan riwayat kesehatan, usia, pekerjaan dan hal- hal lain yang dapat mempengaruhi keputusan perusahaan asuransi jiwa dalam hal penjualan produk asuransi atau besarnya premi kepada calon nasabah atau nasabah. O. Manipulasi penjualan Tenaga pemasar dilarang untuk memanipulasi penjualan untuk tujuan mendapatkan insentif untuk memenangkan kontes atau award. Termasuk contoh dalam memanipulasi penjualan adalah melakukan bujukan untuk mengakhiri polis segera setelah mendapatkan insentif atau memenangkan kontes atau award P. Pencemaran nama baik Tenaga pemasar dilarang mencemarkan nama baik dan reputasi perusahaan asuransi jiwa dan lembaga asuransi lainnya. Universitas Sumatera Utara Q. Pelaporan pelanggaran Tenaga pemasar wajib melaporkan kepada perusahaan asuransi jiwa jika ia mengetahui adanya agen lain yang melakukan pelanggaran atas kode etik tenaga pemasar ini dan atau peraturan perasuransian yang berlaku. Agen asuransi yang merupakan pihak memberikan jalan bagi perusahaan asuransi untuk mendapatkan pemegang polis, selain bekerja sesuai dengan fungsinya, terdapat tugas-tugas yang membuat agen asuransi tersebut terus berusaha dalam meningkatkan kualitasnya. Tugas agen asuransi bukan semata-mata menjual dan mengarahkan orang agar membeli produknya, seorang agen asuransi juga secara profesional membantu prospek atau calon pemegang polis untuk mengenali kebutuhan dan masalah inansial mereka dengan memerikan solusi jasa asuransi jiwa 88 Agen asuransi perlu terus menerus menjaga terjalinnya komunikasi antara perusahaan dengan pemegang polis dalam tugasnya melakukan konservasi. Selama masa kontrak asuransi berjalan, pastilah terjadi sedikit banyak perubahan di kalangan para pemegang polis. Perubahan kebutuhan tersebut akan berdampak pada perubahan rencana keuangannya. Peran agen asuransi kemudian diperlukan dalam hal ini berarti secara tidak langsung seorang agen asuransi berfungsi sebagai manager financial si pemegang polis apabila si pemegang polis tersebut memiliki masalah maupun butuh bantuan mengenai hal pengaturan kebutuhan yang mana dalam hal ini perlu bantuan agen asuransi dalam management finansialnya. 88 Sugeng Widodo, Mindset Sukses Agen Asuransi Jakarta :PT Gramedia Pustaka Utama,2011, hlm. 10. Universitas Sumatera Utara untuk menciptakan pembelian ulang oleh para pemegang polis, dengan begitu pendapatan premi perusahaan pun bertambah. 89 Agen asuransi juga dituntut untuk tanggap terhadap permintaan pelayanan dari pemegang polis. Bila ada keluhan dari pemegang polis, agen asuransi wajib membantu mencairkan solusinya dengan menyampaikan keluhan tersebut kepada pihak perusahaan lalu pihak perusahaan bertanggung jawab segera menyelesaikan keluhan itu agar hubungan baik tetap terjaga. Perlu diperhatikan, hal ini dapat berjalan sesuai dengan apa yang tertulis apabila pihak agen tersebut memiliki sifat yang terbuka dan memberikan kenyamanan yang lebih sehingga pemegang polis tersebut merasa mendapatkan kepastian dari perusahaan asuransi tersebut. Bagaimanapun sikap agen asuransi tersebut menentukan si pemegang polis akan menambah polisnya dan bahkan membawa teman dan sanak saudaranya untuk ikut membuat polis karena pemegang polis merasa agen asuransi memberikan kepastian bahwa produk asuransi yang ia tawarkan menguntungkan dan tidak lepas tanggung jawab apabila dibutuhkan. 90 89 Ibid, hlm. 11. Agen asuransi tidak hanya menawarkan polis, namun mereka harus mengerti batasan, aturan mengenai polis, perusahaan dan juga peraturan yang berlaku di Indonesia yang berkaitan dengan usaha perasuransian karena semakin banyaknya pemegang polis yang ia dapatkan, semakin banyak juga keluhan yang akan diterima, terutama pemegang polis yang kurang mengerti jalannya produk asuransi, tugas penting agen asuransi utk menjelaskan secara lengkap apa yang akan menjadi kewajiban pemegang polis, 90 Ibid, hlm. 12. Universitas Sumatera Utara bukan hanya berbicara sebatas keuntungan dan hak, namun memberikan edukasi mengenai polis yang akan dipegang oleh calon penanggung seperti : 91 1. Pihak-pihak yang terikat dalam perjanjian Pihak-pihak yang terikat dalam perjanjian, meliputi penanggung perusahaan asuransi jiwa, pemegang polis tertanggung dan agen asuransi harus memberitahu kepada penanggung siapa pihak yang dituju untuk menerima uang pertanggungan suamiistri, anak danatau orang tua 2. Jenis asuransipertanggungan jiwa yang diikuti konsumen Untuk ini diperlukan pemahaman konsumen terhadap produk-produk asuransi jiwa yang ditawarkan. Tidak mengherankan apabila terdapat produk asuransi jiwa yang dikemas dengan program beasiswa berencana. Apabila konsumen meninggal dunia dalam masa pertanggungan, disamping menerima uang pertanggungan, anak konsumen akan tetap menerima beasiswa pada waktu yang telah ditentukan polis. 3. Jumlah uang pertanggungan Jumlah uang pertanggungan sesuai kesepakatan kedua belah pihak. Besarnya jumlah uang pertanggungan ini akan berpengaruh terhadap besarnya premi yang dibayarkan 4. Besarnya premi Besarnya premi yang dibayar hendaknya dihitung dan dipahami secara teliti oleh pihak tertanggung sesuai dengan kemampuan keuangan konsumen. Terlalu mudah menuruti besarnya premi yang ditawarkan agen asuransi 91 Yusuf Shofie, Perlindungan Konsumen dan Instrumen-Instrumen Hukumnya Bandung :PT Citra aditya bakti, 2009, hlm.195-199. Universitas Sumatera Utara tanpa memperhitungkan kemampuan finansial akan membuat kesulitan bagi konsumen di kemudian hari, misalnya pemungutan pembayaran premi asuransi 5. Masa berlakunya polis Masa berlakunya polos masa pertanggungan berkisar 10, 15 dan 20 tahun. Penetapan lamanya masa pertanggungan atas dasar kesepakatan kedua belah pihak dengan sendirinya sama dengan masa pembayaran premi asuransi jiwa yang diikuti konsumen 6. Manfaat asuransi Manfaat asuransi, yakni sejumlah pembayaran danatau kompensasi yang menjadi hak konsumen atau pihak yang ditunjuk untuk menerima pembayaran, baik karena terjadinya risiko kematian pada tertanggung maupun berakhirnya masa pertanggungan insurance period. Besarnya manfaat yang diperoleh tertanggung atau pihak yang ditunjuk bergantung pada jenis asuransi jiwa yang diikuti. Pemahaman konsumen terhadap produk asuransi jiwa mutlak sangat diperlukan. 7. Tata cara pembayaran manfaat asuransi Apabila tertanggung meninggal dunia, pihak yang ditunjuk untuk menerima manfaat asuransi segera mengajukan klaim pembayaran pencairan manfaat asuransi. Pengajuan klaim dilengkapi persyaratan : a. Polis asuransi jiwa; b. Bukti pembayaran premi berakhir; c. Bukti identitas yang bersangkutan; dan Universitas Sumatera Utara d. Surat keterangan dokterpejabat yang berwenang menerangkan sebab- sebab meninggalnya tertanggung Berakhirnya masa pertanggungan dengan sendirinya mewajibkan perusahaan asuransi membayarkan manfaat asuransi meskipun tertanggung masih hidup. Sebelum menerima pembayaran itu, tertanggung menyerahkan polis asuransi jiwa, bukti pembayaran premi terakhir, dan bukti identitas yang bersangkutan kepada perusahaan asuransi. Untuk kepentingan hukum konsumen, hendaknya konsumen membiasakan tertib administrasi dengan meminta bahkan mendesak perusahaan asuransi untuk memberikan bukti pengajuan pembayaranpencairan klaim manfaat asuransi. 8. Tata cara penagihan.permbayaran premi asuransi Sebaiknya konsumen tetap mewaspadai caveat emptor atas berbagai bentuk pelayanan pembayaran premi yang ditawarkan perusahaan asuransi. Kemudahan pelayanan pembayaran premi, seperti penagihan premi ke alamat rumahkantor , penagihan premi melalui kartu kredit, dan sebagainya pada hakikatnya merupakan salah satu bentuk pemasaran produk asuransi. Persoalan muncul jika petugas penagih premi membawa lari uang premi tertanggung. Polis tertanggung dapat saja terancam batal dengan alasan pembayaran premi yang tertunggak. Apabila argumentasi pihak tertanggung merujuk pada kelalaian petugas, pihak tertanggung sering disudutkan seolah- olah menunggak pembayaran premi. Syarat-syarat umum polis yang tertuang dalam rumusan kalimat yang kecil-kecil sulit dibaca karena terlalu kecil, Universitas Sumatera Utara perusahaan asuransi mematahkan argumentasi pihak tertanggung dengan rumusan pasal : “Penagihan premi asuransi di alamat penagihan atau melalui cara penagihan lainnya yang diselenggarakan perusahaan asuransi, tidak membebaskan pemegang polis dari kewajibannya untuk selalu melunasi premi asuransi.” 9. Pembatalan polis asuransi Pembatalan polis asuransi sering dilakukan secara sepihak oleh perusahaan asuransi dalam hal terpenuhinya satu atau lebih syarat berikut : a. Pemegang polis memberikan keterangan atau pernyataan tidak jujur atau sengaja dipalsukan pada waktu mengisi formulir-formulir yang disiapkan terlebih dahulu oleh perusahaan asuransi. Pemberian keteranganpernyataan tersebut diberikan sebelum diterbitkannya polis perjanjian asuransi. b. Selambat-lambatnya dalam masa leluasa grace period biasanya kurang lebih tiga bulan sejak tertunggaknya pembayaran premi, tertanggung belum juga melunasi pembayarannya Konsekuensi pembatalan polis berdasarkan alasan butir a, tidak memberikan hak apapun kepada tertanggung untuk menuntut pembayaran, kecuali konsumen dapat membuktikan keterangan atau pernyataanya diberikan secara jujur dan benar. Sebaliknya, pembatalan polis pada butir b, memberi hak kepada konsumen atas pembayaran nilai tunai jika polisnya telah mempunyai nilai tunai. Perincian besarnya nilai tunai itu sesuai dengan Universitas Sumatera Utara daftar yang dilampirkan pada polis. Sangat dianjurkan kepada konsumen untuk meminta penjelasan secara terperinci mengenai perhitungan nilai tunai itu sebelum konsumen menyetujui mengikuti asuransi jiwa. Pastikan pula informasi nilai tunai yang diinformasikan itu tidak berbeda dengan yang dilampirkan pada polis asuransi. 10. Penolakan pembayaran klaim manfaat asuransi Penolakan pembayaran klaim manfaat asuransi terjadi dalam hal : a. Tertanggung meninggal dunia karena bunuh diri b. Tertanggung meninggal dunia karena kejahatan yang dilakukannya c. Tertanggung meninggal dunia karena perkelahian, kecuali sebagai pihak yang membela diri Walaupun perusahaan asuransi menolak pembayarannya berdasarkan salah satu alasan tersebut, perusahaan asuransi tetap berkewajiban membayarkan nilai tunainya atas polis yang telah memiliki nilai tunai. Sebaliknya, jika tertanggung terbukti meninggal dunia akibat kejahatan yang dilakukan pihak ketiga yaitu pihak yang ditunjuk untuk menerima uang pertanggungan, pihak perusahaan asuransi dibebaskan untuk membayar apapun kepada pihak ketiga itu. Kewenangan agen asuransi adalah menjual produk polis dan berbisnis dengan produk yang ditawarkan oleh perusahaan asuransi tersebut, namun tetap harus mengedukasi pihak tertanggung dan menginformasikan hal terburuk yang akan terjadi mengenai kelemahan produk asuransi yang telah dijelaskan diatas. Tidak ada diluar daripada itu, karena sesuai dengan fungsinya agen asuransi Universitas Sumatera Utara hanyalah pihak perantara yang telah disahkan oleh perusahaan asuransi untuk membantu perusahaan tersebut mendapatkan pemegang polis. Universitas Sumatera Utara

BAB IV PERTANGGUNGJAWABAN AGEN ASURANSI DALAM

Dokumen yang terkait

Perlindungan Hukum Terhadap Nasabah Bank Ditinjau Dari Undang-Undang No.8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen

0 53 70

Tanggung Jawab Pelaku Usaha Terhadap Penyampaian Informasi Periklanan Barang Produksinya Ditinjau dari Undang-Undang No.8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen

1 44 104

Undang Undang No. 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN

1 1 45

Tanggung Jawab Pelaku Usaha Terhadap Penyampaian Informasi Periklanan Barang Produksinya Ditinjau dari Undang-Undang No.8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen

0 0 7

Tanggung Jawab Pelaku Usaha Terhadap Penyampaian Informasi Periklanan Barang Produksinya Ditinjau dari Undang-Undang No.8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen

0 0 1

Tanggung Jawab Pelaku Usaha Terhadap Penyampaian Informasi Periklanan Barang Produksinya Ditinjau dari Undang-Undang No.8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen

0 0 14

Tanggung Jawab Pelaku Usaha Terhadap Penyampaian Informasi Periklanan Barang Produksinya Ditinjau dari Undang-Undang No.8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen

0 0 37

Tanggung Jawab Pelaku Usaha Terhadap Penyampaian Informasi Periklanan Barang Produksinya Ditinjau dari Undang-Undang No.8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen

0 0 4

BAB II ASPEK HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN DENGAN KEGIATAN ASURANSI A. Usaha Perasuransian - Pertanggungjawaban Agen Asuransi Dalam Penyampaian Informasi Produk Ditinjau Dari Undang-Undang No.8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen

0 0 28

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Pertanggungjawaban Agen Asuransi Dalam Penyampaian Informasi Produk Ditinjau Dari Undang-Undang No.8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen

0 0 17