suatu perusahaan asuransi, karena melalui para agenlah, perusahaan mendapatkan pemegang polis sebagai sumber pendapatan dan keuntungan.
85
C. Tugas dan Kewenangan Agen Asuransi
Secara umum, tugas agen adalah :
86
1. Memperlajari kebutuhan calon nasabahnya
2. Menawarkan secara jelas dan lengkap bagaimana produk asuransi dapat
berfungsi baik fitur, manfaat dan syarat-syarat yang berlaku didalamnya 3.
Mengisi Surat Permohonan Asuransi Jiwa SPAJ secara lengkap dan jelas 4.
Menyerahkan polis apabila telah selesai dengan nasabah Secara administrasi, tugas agen adalah :
87
1. Surat Permohonan Asuransi Jiwa SPAJ
2. Laporan rahasia agen
3. Underwriting medis dan keuangan calon nasabah
4. Pemulihan polis
5. Klaim jatuh tempo
6. Klaim kematian
Agen asuransi, menurut AAJI memiliki beberapa kewajiban dalam menjalankan tugasnya. Pengertian tenaga pemasar dalam hal ini adalah pihak agen
asuransi dan di dalam kode etik tenaga pemasar, nasabah dan calon nasabah adalah pihak pemegang asuransi dan calon pemegang asuransi. Beberapa
kewajiban tenaga pemasar menurut kode etik, yaitu :
85
Ibid, hlm. 22.
86
Agen Asuransi, http:jhonymiracleteam.wordpress.comcategoryagen-asuransi.htm
. diakses tanggal 22 Juli 2014.
87
Ibid
Universitas Sumatera Utara
1. Kewajiban terhadap profesi
a. Perjanjian keagenan
b. Agen wajib memiliki dan menandatangani perjanjian keagenan hanya
dengan satu perusahaan asuransi jiwa, kecuali ditentukan lain oleh peraturan perasuransian yang berlaku. Ketentuan ini tidak berlaku bagi
tenaga pemasar non agen. c.
Sertifikasi keagenan d.
Tenaga pemasar wajib memiliki sertifikat keagenan yang dikeluarkan oleh AAJI sebelum melakukan pemasaran danatau penjualan produk
asuransi jiwa e.
Pelatihan dan pengembangan f.
Tenaga pemasar wajib mengikuti pelatihan dan pengembangan dasar dan lanjutan untuk meningkatkan profesionalisme pekerjaanya sebagaimana
diisyaratkan oleh peraturan perundang-undangan, peraturan AAJI dan peraturan asuransi jiwa.
2. Kewajiban terhadap perusahaan asuransi jiwa
a. Dokumen pemasaran
Tenaga pemasar wajib menggunakan dokumen pemasaran resmi dan terkini yang dikeluarkan oleh perusahaan asuransi jiwa yang
diwakilinya
Universitas Sumatera Utara
b. Kegiatan pemasaran
Tenaga pemasar wajib melakukan kegiatan pemasaran sesuai dengan ketentuan yang berlaku di perusahaan asuransi jiwa yang
diwakilinya c.
Premi 1
Tenaga pemasar wajib memberitahukan jumlah premi yang telah dibayarkan oleh calon nasabah atau nasabah sesuai dengan yang
ditetapkan oleh perusahaan asuransi jiwa 2
Tenaga pemasar wajib segera menyetor premi kepada perusahaan asuransi jiwa, dalam hal ini tenaga pemasar diberikan kewenangan
oleh perusahaan asuransi jiwa yang diwakilinya untuk menerima titipan pembayaran premi dari nasabah
3 Tenaga pemasar wajib menjelaskan ketentuan dari tanda
terimakuitansi sementara kepada calon nasabah atau nasabah sebelum menerima titipan premi dari calon nasabah atau nasabah
d. Hak milik intelektual
Tenaga pemasar wajib mendapatkan persetujuan dari perusahaan asuransi jiwa yang diwakilinya dalam hal tenaga pemasar dimaksud
menggunakan karya cipta, paten, merek danatau logo, termasuk namun tidak terbatas pada piranti lunak komputer software dari perusahaan
asuransi jiwa yang diwakilinya
Universitas Sumatera Utara
e. Kepemilikan dan kerahasiaan atas data nasabah
Setiap data nasabah adalah milik dari perusahaan asuransi jiwa. Tenaga pemasar dilarang untuk memberitahukan kepada pihak ketiga
danatau menggunakan data nasabah dan informasi lainnya yang didapatkan dalam rangka menjalankan kewajibannya sebagai tenaga
pemasar termasuk informasi mengenai perusahaan asuransi jiwa kepada pihak ketiga selain kepentingan perusahaan asuransi jiwa, kecuali:
1 Setelah mendapat persetujuan dari perusahaan asuransi jiwa dalam
hal informasi yang berkaitan dengan perusahaan asuransi jiwa dan nasabah dalam hal berkaitan dengan data nasabah, atau
2 Untuk melaksanakan perintah dari pejabat pemerintah dan AAJI
berdasarkan peraturan yang berlaku f.
Surat Permintaan Asuransi Jiwa SPAJ dan kelengkapannya Tenaga pemasar wajib selalu memastikan bahwa nasabah
memberikan informasi yang jelas, benar dan lengkap dengan pengisian Surat Permintaan Asuransi Jiwa selanjutnya disingkat dengan SPAJ
maupun dalam dokumen kelengkapan lainnya. Tenaga pemasar dilarang memanipulasi dan merubah data-data yang diberikan oleh nasabah
kecuali dengan persetujuan tertulis terlebih dahulu dari nasabah dalam perusahaan asuransi jiwa dalam hal polis telah diterbitkan
g. Laporan tenaga pemasar
Setiap permohonan asuransi jiwa dari calon nasabah, tenaga pemasar wajib senantiasa memberikan informasi yang jelas, benar dan
Universitas Sumatera Utara
lengkap tentang nasabah dalam laporan tenaga pemasar sebagaimana ditetapkan oleh perusahaan asuransi jiwa
h. Tindah pidana pencucian uang Money Laundering
Tenaga pemasar wajib senantiasa mematuhi segala aturan dan ketentuan tentang tindak pidana pencucian uang dan mengikuti
pelatihan-pelatihan mengenai anti pencucian uang yang diselenggarakan oleh perusahaan asuransi jiwa sebagaimana ditetapkan
oleh perundang-undangan dan aturan pemerintah yang berlaku. i.
Pooling Tenaga pemasar dilarang untuk mengalihkan penjualan produk
yang telah dilakukannya kepada tenaga pemasar lainnya. Tenaga pemasar yang telah tercatat dalam dokumen Surat Permintaan Asuransi
Jiwa selanjutnya disingkat dengan SPAJ merupakan tenaga pemasar yang melakukan prospek, presentasi dan penjualan kepada calon
nasabah atau nasabah hingga pada saat calon nasabah atau nasabah melakukan penandatanganan SPAJ tersebut. Tenaga pemasar wajib
menolak namanya dicantumkan dalam dokumen SPAJ apabila dirinya tidak melakukan prospek atau penjualan produk asuransi jiwa kepada
calon nasabah atau nasabah. j.
Rekrutmen agen Dengan tetap mengindahkan peraturan dan perundang-undangan
yang berlaku, setiap agen yang melakukan perekrutan agen bagi
Universitas Sumatera Utara
perusahaan asuransi jiwa wajib memastikan bahwa agen yang akan direkrut menyerahkan :
1 Salinan surat pengunduran diri agen dari perusahaan agen asuransi
jiwa terdahulu apabila pengakhiran perjanjian keagenan terjadi karena agen mengundurkan diri dan salinan surat persetujuan
perusahaan asuransi jiwa atas pengunduran diri agen tidak diperlukan apabila perusahaan asuransi jiwa terdahulu tidak
mengeluarkan surat persetujuan dalam jangka waktu 30 tigapuluh hari sejak surat pengunduran diri tersebut diterima oleh perusahaan
asuransi jiwa terdahulu; atau salinan surat pengakhiran perjanjian keagenan apabila pengakhiran perjanjian keagenan terjadi karena
pemutusan perjanjian oleh perusahaan asuransi jiwa terdahulu 2
Salinan surat pernyataan agen yang berpindah dari suatu perusahaan asuransi jiwa ke perusahaan asuransi jiwa lainnya untuk
tidak melakukan Twisting k.
Perpindahan tenaga pemasar 1
Apabila agen bermaksud untuk pindah dari suatu perusahaan asuransi jiwa, maka agen wajib melakukan perpindahan sesuai
dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku dan wajib menyerahkan kepada perusahaan asuransi jiwa terdahulu
a Asli surat pengunduran diri
b Asli surat pernyataan agen yang berpindah untuk tidak
melakukan twisting
Universitas Sumatera Utara
Dan selanjutnya wajib menyerahkan kepada perusahaan asuransi jiwa yang baru :
a Salinan surat pengunduran diri apabila pengakhiran perjanjian
keagenan diakhiri dengan pengunduran diri dan salinan surat persetujuan perusahaan asuransi. Salinan surat persetujuan
perusahaan asuransi jiwa atas pengunduran diri agen tidak diperlukan apabila perusahaan asuransi jiwa terlebih dahulu
tidak mengeluarkan surat persetujuan dalam jangka waktu 30 hari sejak pengunduran diri tersebut diterima oleh perusahaan
asuransi jiwa terdahulu; atau salinan surat pengakhiran perjanjian keagenan
b Salinan surat pernyataan agen yang akan berpindah untuk tidak
melakukan twisting. 2
Perpindahan tenaga pemasar non-agen Tenaga pemasar non agen yang berpindah dari suatu
perusahaan yang memiliki kerjasama pemasaran produk asuransi dengan suatu perusahaan asuransi jiwa ke perusahaan lainnya yang
memiliki kerjasama pemasaran produk asuransi dengan suatu perusahaan asuransi jiwa wajib memberitahukan kepada AAJI
mengenai perpindahan tersebut dalam jangka waktu selambat- lambatnya 30 hari setelah perpindahan terjadi.
Universitas Sumatera Utara
L. Keterbukaan
Tenaga pemasar wajib setiap saat memberikan informasi yang jelas, benar dan lengkap kepada perusahaan asuransi jiwa yang
diwakili, calon nasabah dan nasabah. Tenaga pemasar dilarang menyampaikan informasi yang keliru dan menyesatkan kepada
perusahaan asuransi jiwa yang diwakili, calon nasabah dan nasabah M.
Bantuan investigasi, pemeriksaan dan audit Tenaga pemasar wajib senantiasa memberikan bantuan yang
wajar kepada perusahaan asuransi jiwa yang diwakili dalam hal terjadi investigasi atau pemeriksaan terkait usaha perasuransian, baik dari tim
pemeriksa perusahaan asuransi jiwa sendiri, pihak ketiga maupun dari pihak yang berwenang dari pemerintah. Bantuan tersebut termasuk tapi
tidak terbatas pada memberikan kesempatan, akses terhadap data-data terkait yang ada pada tenaga pemasar.
N. Presentasi penjualan
Tenaga pemasar dalam melakukan pemasaran danatau penjualan wajib memastikan termasuk tapi tidak terbatas atas hal-hal sebagai
berikut : 1
Calon nasabah atau nasabah telah memahami produk asuransi yang hendak dibeli termasuk dan tidak terbatas pada ketentuan mengenai
resiko, premi dan manfaat asuransi. 2
Tenaga pemasar wajib meminta calon nasabah atau nasabah untuk mengisi formulir SPAJ sendiri. Jika calon nasabah atau nasabah
Universitas Sumatera Utara
tidak dapat melakukannya, tenaga pemasar wajib menjelaskan formulir SPAJ tersebut kepada calon nasabah atau nasabah dengan
membacakan pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab calon nasabah sehingga calon nasabah atau nasabah mengerti dan bisa
mendiktekan jawaban-jawabannya. 3
Calon nasabah atau nasabah telah memahami bahwa calon nasabah atau nasabah wajib mengungkapkan dengan jujur segala informasi
yang berkaitan dengan riwayat kesehatan, usia, pekerjaan dan hal- hal lain yang dapat mempengaruhi keputusan perusahaan asuransi
jiwa dalam hal penjualan produk asuransi atau besarnya premi kepada calon nasabah atau nasabah.
O. Manipulasi penjualan
Tenaga pemasar dilarang untuk memanipulasi penjualan untuk tujuan mendapatkan insentif untuk memenangkan kontes atau award.
Termasuk contoh dalam memanipulasi penjualan adalah melakukan bujukan untuk mengakhiri polis segera setelah mendapatkan insentif
atau memenangkan kontes atau award P.
Pencemaran nama baik Tenaga pemasar dilarang mencemarkan nama baik dan reputasi
perusahaan asuransi jiwa dan lembaga asuransi lainnya.
Universitas Sumatera Utara
Q. Pelaporan pelanggaran
Tenaga pemasar wajib melaporkan kepada perusahaan asuransi jiwa jika ia mengetahui adanya agen lain yang melakukan pelanggaran
atas kode etik tenaga pemasar ini dan atau peraturan perasuransian yang berlaku.
Agen asuransi yang merupakan pihak memberikan jalan bagi perusahaan asuransi untuk mendapatkan pemegang polis, selain bekerja sesuai dengan
fungsinya, terdapat tugas-tugas yang membuat agen asuransi tersebut terus berusaha dalam meningkatkan kualitasnya.
Tugas agen asuransi bukan semata-mata menjual dan mengarahkan orang agar membeli produknya, seorang agen asuransi juga secara profesional
membantu prospek atau calon pemegang polis untuk mengenali kebutuhan dan masalah inansial mereka dengan memerikan solusi jasa asuransi jiwa
88
Agen asuransi perlu terus menerus menjaga terjalinnya komunikasi antara perusahaan dengan pemegang polis dalam tugasnya melakukan konservasi.
Selama masa kontrak asuransi berjalan, pastilah terjadi sedikit banyak perubahan di kalangan para pemegang polis. Perubahan kebutuhan tersebut akan berdampak
pada perubahan rencana keuangannya. Peran agen asuransi kemudian diperlukan dalam hal
ini berarti secara tidak langsung seorang agen asuransi berfungsi sebagai manager financial si pemegang polis apabila si pemegang polis tersebut memiliki masalah
maupun butuh bantuan mengenai hal pengaturan kebutuhan yang mana dalam hal ini perlu bantuan agen asuransi dalam management finansialnya.
88
Sugeng Widodo, Mindset Sukses Agen Asuransi Jakarta :PT Gramedia Pustaka Utama,2011, hlm. 10.
Universitas Sumatera Utara
untuk menciptakan pembelian ulang oleh para pemegang polis, dengan begitu pendapatan premi perusahaan pun bertambah.
89
Agen asuransi juga dituntut untuk tanggap terhadap permintaan pelayanan dari pemegang polis. Bila ada keluhan dari pemegang polis, agen asuransi wajib
membantu mencairkan solusinya dengan menyampaikan keluhan tersebut kepada pihak perusahaan lalu pihak perusahaan bertanggung jawab segera menyelesaikan
keluhan itu agar hubungan baik tetap terjaga. Perlu diperhatikan, hal ini dapat
berjalan sesuai dengan apa yang tertulis apabila pihak agen tersebut memiliki sifat yang terbuka dan memberikan kenyamanan yang lebih sehingga pemegang polis
tersebut merasa mendapatkan kepastian dari perusahaan asuransi tersebut. Bagaimanapun sikap agen asuransi tersebut menentukan si pemegang polis akan
menambah polisnya dan bahkan membawa teman dan sanak saudaranya untuk ikut membuat polis karena pemegang polis merasa agen asuransi memberikan
kepastian bahwa produk asuransi yang ia tawarkan menguntungkan dan tidak lepas tanggung jawab apabila dibutuhkan.
90
89
Ibid, hlm. 11.
Agen asuransi tidak hanya menawarkan polis, namun mereka harus mengerti batasan, aturan mengenai polis,
perusahaan dan juga peraturan yang berlaku di Indonesia yang berkaitan dengan usaha perasuransian karena semakin banyaknya pemegang polis yang ia dapatkan,
semakin banyak juga keluhan yang akan diterima, terutama pemegang polis yang kurang mengerti jalannya produk asuransi, tugas penting agen asuransi utk
menjelaskan secara lengkap apa yang akan menjadi kewajiban pemegang polis,
90
Ibid, hlm. 12.
Universitas Sumatera Utara
bukan hanya berbicara sebatas keuntungan dan hak, namun memberikan edukasi mengenai polis yang akan dipegang oleh calon penanggung seperti :
91
1. Pihak-pihak yang terikat dalam perjanjian
Pihak-pihak yang terikat dalam perjanjian, meliputi penanggung perusahaan asuransi jiwa, pemegang polis tertanggung dan agen asuransi
harus memberitahu kepada penanggung siapa pihak yang dituju untuk menerima uang pertanggungan suamiistri, anak danatau orang tua
2. Jenis asuransipertanggungan jiwa yang diikuti konsumen
Untuk ini diperlukan pemahaman konsumen terhadap produk-produk asuransi jiwa yang ditawarkan. Tidak mengherankan apabila terdapat produk
asuransi jiwa yang dikemas dengan program beasiswa berencana. Apabila konsumen meninggal dunia dalam masa pertanggungan, disamping menerima
uang pertanggungan, anak konsumen akan tetap menerima beasiswa pada waktu yang telah ditentukan polis.
3. Jumlah uang pertanggungan
Jumlah uang pertanggungan sesuai kesepakatan kedua belah pihak. Besarnya jumlah uang pertanggungan ini akan berpengaruh terhadap
besarnya premi yang dibayarkan 4.
Besarnya premi Besarnya premi yang dibayar hendaknya dihitung dan dipahami secara
teliti oleh pihak tertanggung sesuai dengan kemampuan keuangan konsumen. Terlalu mudah menuruti besarnya premi yang ditawarkan agen asuransi
91
Yusuf Shofie, Perlindungan Konsumen dan Instrumen-Instrumen Hukumnya Bandung :PT Citra aditya bakti, 2009, hlm.195-199.
Universitas Sumatera Utara
tanpa memperhitungkan kemampuan finansial akan membuat kesulitan bagi konsumen di kemudian hari, misalnya pemungutan pembayaran premi
asuransi 5.
Masa berlakunya polis Masa berlakunya polos masa pertanggungan berkisar 10, 15 dan 20
tahun. Penetapan lamanya masa pertanggungan atas dasar kesepakatan kedua belah pihak dengan sendirinya sama dengan masa pembayaran premi asuransi
jiwa yang diikuti konsumen 6.
Manfaat asuransi Manfaat asuransi, yakni sejumlah pembayaran danatau kompensasi
yang menjadi hak konsumen atau pihak yang ditunjuk untuk menerima pembayaran, baik karena terjadinya risiko kematian pada tertanggung
maupun berakhirnya masa pertanggungan insurance period. Besarnya manfaat yang diperoleh tertanggung atau pihak yang ditunjuk bergantung
pada jenis asuransi jiwa yang diikuti. Pemahaman konsumen terhadap produk asuransi jiwa mutlak sangat diperlukan.
7. Tata cara pembayaran manfaat asuransi
Apabila tertanggung meninggal dunia, pihak yang ditunjuk untuk menerima manfaat asuransi segera mengajukan klaim pembayaran pencairan
manfaat asuransi. Pengajuan klaim dilengkapi persyaratan : a.
Polis asuransi jiwa; b.
Bukti pembayaran premi berakhir; c.
Bukti identitas yang bersangkutan; dan
Universitas Sumatera Utara
d. Surat keterangan dokterpejabat yang berwenang menerangkan sebab-
sebab meninggalnya tertanggung Berakhirnya masa pertanggungan dengan sendirinya mewajibkan
perusahaan asuransi membayarkan manfaat asuransi meskipun tertanggung masih hidup. Sebelum menerima pembayaran itu, tertanggung menyerahkan
polis asuransi jiwa, bukti pembayaran premi terakhir, dan bukti identitas yang bersangkutan kepada perusahaan asuransi. Untuk kepentingan hukum
konsumen, hendaknya konsumen membiasakan tertib administrasi dengan meminta bahkan mendesak perusahaan asuransi untuk memberikan bukti
pengajuan pembayaranpencairan klaim manfaat asuransi. 8.
Tata cara penagihan.permbayaran premi asuransi Sebaiknya konsumen tetap mewaspadai caveat emptor atas berbagai
bentuk pelayanan pembayaran premi yang ditawarkan perusahaan asuransi. Kemudahan pelayanan pembayaran premi, seperti penagihan premi ke alamat
rumahkantor , penagihan premi melalui kartu kredit, dan sebagainya pada hakikatnya merupakan salah satu bentuk pemasaran produk asuransi.
Persoalan muncul jika petugas penagih premi membawa lari uang premi tertanggung. Polis tertanggung dapat saja terancam batal dengan alasan
pembayaran premi yang tertunggak. Apabila argumentasi pihak tertanggung merujuk pada kelalaian petugas, pihak tertanggung sering disudutkan seolah-
olah menunggak pembayaran premi. Syarat-syarat umum polis yang tertuang dalam rumusan kalimat yang kecil-kecil sulit dibaca karena terlalu kecil,
Universitas Sumatera Utara
perusahaan asuransi mematahkan argumentasi pihak tertanggung dengan rumusan pasal :
“Penagihan premi asuransi di alamat penagihan atau melalui cara penagihan lainnya yang diselenggarakan perusahaan asuransi, tidak
membebaskan pemegang polis dari kewajibannya untuk selalu melunasi premi asuransi.”
9. Pembatalan polis asuransi
Pembatalan polis asuransi sering dilakukan secara sepihak oleh perusahaan asuransi dalam hal terpenuhinya satu atau lebih syarat berikut :
a. Pemegang polis memberikan keterangan atau pernyataan tidak jujur atau
sengaja dipalsukan pada waktu mengisi formulir-formulir yang disiapkan terlebih dahulu oleh perusahaan asuransi. Pemberian
keteranganpernyataan tersebut diberikan sebelum diterbitkannya polis perjanjian asuransi.
b. Selambat-lambatnya dalam masa leluasa grace period biasanya kurang
lebih tiga bulan sejak tertunggaknya pembayaran premi, tertanggung belum juga melunasi pembayarannya
Konsekuensi pembatalan polis berdasarkan alasan butir a, tidak memberikan hak apapun kepada tertanggung untuk menuntut pembayaran,
kecuali konsumen dapat membuktikan keterangan atau pernyataanya diberikan secara jujur dan benar. Sebaliknya, pembatalan polis pada butir b,
memberi hak kepada konsumen atas pembayaran nilai tunai jika polisnya telah mempunyai nilai tunai. Perincian besarnya nilai tunai itu sesuai dengan
Universitas Sumatera Utara
daftar yang dilampirkan pada polis. Sangat dianjurkan kepada konsumen untuk meminta penjelasan secara terperinci mengenai perhitungan nilai tunai
itu sebelum konsumen menyetujui mengikuti asuransi jiwa. Pastikan pula informasi nilai tunai yang diinformasikan itu tidak berbeda dengan yang
dilampirkan pada polis asuransi. 10.
Penolakan pembayaran klaim manfaat asuransi Penolakan pembayaran klaim manfaat asuransi terjadi dalam hal :
a. Tertanggung meninggal dunia karena bunuh diri
b. Tertanggung meninggal dunia karena kejahatan yang dilakukannya
c. Tertanggung meninggal dunia karena perkelahian, kecuali sebagai pihak
yang membela diri Walaupun perusahaan asuransi menolak pembayarannya berdasarkan salah
satu alasan tersebut, perusahaan asuransi tetap berkewajiban membayarkan nilai tunainya atas polis yang telah memiliki nilai tunai. Sebaliknya, jika tertanggung
terbukti meninggal dunia akibat kejahatan yang dilakukan pihak ketiga yaitu pihak yang ditunjuk untuk menerima uang pertanggungan, pihak perusahaan
asuransi dibebaskan untuk membayar apapun kepada pihak ketiga itu. Kewenangan agen asuransi adalah menjual produk polis dan berbisnis
dengan produk yang ditawarkan oleh perusahaan asuransi tersebut, namun tetap harus mengedukasi pihak tertanggung dan menginformasikan hal terburuk yang
akan terjadi mengenai kelemahan produk asuransi yang telah dijelaskan diatas. Tidak ada diluar daripada itu, karena sesuai dengan fungsinya agen asuransi
Universitas Sumatera Utara
hanyalah pihak perantara yang telah disahkan oleh perusahaan asuransi untuk membantu perusahaan tersebut mendapatkan pemegang polis.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV PERTANGGUNGJAWABAN AGEN ASURANSI DALAM