= �
2
− + 1 � + + 1
2
4 12
+ 1 −
Dapat ditulis dengan:
�
−
+1 2
2 12
+1 −
dimana =
1
+
2
+ … +
− =
�
−
+1 2
2 12
+1
= 12
+ 1 �
2
− 3 + 1
2.7 Analisis Konjoin
2.7.1 Definisi Analisis Konjoin
Analisis konjoin adalah suatu teknik yang secara spesifik digunakan untuk memahami bagaimana keinginan atau minat konsumen terhadap suatu produk atau jasa dengan
mengukur tingkat kegunaan dan nilai kepentingan relatif berbagai atribut suatu produk. Analisis konjoin yang mulai dikembangkan pada tahun 1970-an ini mulai
banyak digunakan pada bidang ilmu yang terkait dengan persepsi seseorang, seperti pemasaran, sosial politik dan psikologi. Pada bidang pemasaran, analisis ini
khususnya banyak digunakan untuk mengetahui preferensi konsumen akan sebuah produk baru. Analisis konjoin sangat berguna untuk membantu bagaimana seharusnya
karakteristik produk baru, membuat konsep produk baru, mengetahui pengaruh tingkat harga serta memprediksi tingkat penjualan atau penggunaan Santoso, 2010.
2.7.2 Manfaat Analisis Konjoin
Manfaat yang dapat diambil produsen dari penggunaan analisis konjoin ini adalah produsen dapat mencari solusi kompromi yang optimal dalam merancang dan
mengembangkan suatu produk. Analisis ini dapat juga dimanfaatkan untuk merancang harga, memprediksi tingkat penjualan atau penggunaan produk, uji coba konsep
produk baru, dan merancang strategi promosi. Atribut-atribut yang digunakan dalam analisis konjoin berskala kategorik, sehingga dibutuhkan peubah boneka untuk
mewakili taraf-tarafnya ke dalam model.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Hair 1993, beberapa manfaat dari penggunaan analisis konjoin adalah sebagai berikut:
1. Dapat menentukan kombinasi optimal dari atribut –atribut produk yang paling
penting atau menarik bagi konsumen. 2. Dapat menunjukan kontribusi relatif dari tiap atribut dan level terhadap seluruh
evaluasi produk yang mempengaruhi proses pembelian konsumen. 3. Dapat mengkelompokkan pasar berdasarkan kesamaan kesukaan konsumen
terhadap atribut produk.
2.7.3 Tahapan Analisis Konjoin