Populasi dan Sampel Teknik Penarikan Sampel

2.8 Pengambilan Sampel

2.8.1 Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generelisasi yang terdiri atas; obyek atau subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sampel merupakan bagian dari populasi yang mempunyai ciri-ciri atau keadaan tertentu yang akan diteliti karena tidak semua data dan informasi akan diproses dan tidak semua orang atau benda akan diteliti melainkan cukup dengan menggunakan sampel yang mewakilinya Sugiyono, 2006. Dalam pelaksanaan penelitian, ruang lingkup populasi merupakan area yang amat luas batasnya sehingga penggunaan populasi sebagi instrumen penelitian sangat sulit dilakukan. Oleh karena itu, untuk memenuhi kelayakan dalam pelaksanaan penelitian, ditentukan populasi sasaran target population, yaitu populasi yang digunakan untuk mengeneralisasi hasil penelitian.

2.8.2 Teknik Penarikan Sampel

Krejcie dan Morgan 1970 dalam Uma Sekaran 1992 membuat daftar yang bisa dipakai untuk menentukan jumlah sampel yang benar-benar mewakili seluruh populasi, dapat dilihat pada lampiran 10 dan dengan rumus sebagai berikut: = � 2 ��1 − � � − 1 � 2 + � 2 �1 − � Di mana: n = ukuran sampel N = ukuran populasi d = galat pendugaan � 2 = nilai chi-kuadrat Universitas Sumatera Utara P = proporsi populasi Berdasarkan pada perhitungan di atas, dapat diketahui beberapa keterangan mengenai tabel Krejcie-Morgan sebagai berikut: 1. Tabel Krejcie-Morgan dapat dipakai untuk menentukan ukuran sampel. 2. Asumsi tingkat keandalan 95, karena menggunakan nilai � 2 = 3,841 yang artinya memakai � = 0,05 pada derajat bebas 1. 3. Asumsi keragaman populasi yang dimasukkan dalam perhitungan adalah P1- P, dimana P=0,5 4. Asumsi nilai galat pendugaan 5 d=0,05. Dalam penelitian ini pengambilan sampel dilakukan dengan teknik penarikan sampel bertingkat proposional propotional stratified random sampling. Ada beberapa syarat yang harus terpenuhi terlebih dahulu untuk menggunakan teknik ini antara lain Singarimbun dan Effendi, 1989:162-163: 1. Adanya kriteria yang jelas yang akan dipergunakan sebagai dasar untuk menstratifikasi populasi ke dalam lapisan-lapisan. 2. Adanya data pendahuluan dari populasi mengenai kriteria yang dipergunakan untuk menstratifikasi. 3. Jumlah satuan elementer dari setiap strata ukuran setiap subpopulasi harus diketahui dengan pasti. Hal ini diperlukan agar peneliti dapat membuat kerangka sampling untuk setiap subpopulasi atau strata yang akan dijadikan sumber dalam menentukan sampel atau responden. Universitas Sumatera Utara BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Merumuskan Masalah

Langkah awal pada penelitian ini adalah merumuskan masalah. Masalah yang dirumuskan berdasarkan pendahuluan yaitu apakah dalam penelitian ini ada atau tidak perbedaan ranking kualitas atribut menurut responden dan bagaimana minat mahasiswa terhadap 8 atribut yang berkaitan dengan sepeda motor dan akan dilibatkan dalam mengevaluasi produk dengan analisis konjoin sehingga menghasilkan kombinasi atribut-atribut yang sesuai dengan minat mahasiswa USU. Adapun data yang digunakan dalam proses analisis adalah data primer dengan penyebaran kuesioner kepada mahasiswa USU.

3.2 Studi Literatur

Studi literatur dilakukan dengan mengidentifikasi permasalahan, mengkaji dan menganalisis metode Kruskal-Wallis dan Analisis Konjoin. Penelusuran referensi ini bersumber dari buku, jurnal maupun penelitian yang telah ada sebelumnya mengenai hal-hal yang berhubungan dengan metode yang dipakai.

3.3 Pengamatan dan Pengumpulan Data

Pada tahap ini dilakukan pengamatan pengumpulan data pada mahasiswa USU yang menggunakan sepeda motor. Data yang digunakan diperoleh dari menyebarkan kuesioner di setiap fakultas USU yaitu fakultas kedokteran, kedokteran gigi, kesehatan masyarakat, keperawatan, ilkom, ilmu budaya, hukum, ilmu sosial dan politik, ekonomi, mipa, teknik, farmasi, pertanian, pisikologi dapat dilihat pada Lampiran 8.

3.4 Membuat Landasan Teori

Universitas Sumatera Utara