Konsumen Nilai Guna Utilitas

kapasitas tangki, jenis sepeda motor, ban, harga, roda, warna, dan daya mesin.

2.3 Konsumen

Menurut Nugroho 2003: 109, definisi perilaku konsumen adalah suatu proses pengambilan keputusan dan aktivitas masing –masing individu yang dilakukan dalam rangka evaluasi, mendapatkan, penggunaan atau mengukur barang dan jasa. Sedangkan menurut Bilson Simamora yang dikutip dari Engel F. James 2004: 3, menyatakan perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat untuk mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan ini. Dari definisi perilaku konsumen tersebut, dapat diketahui bahwa perilaku konsumen merupakan tindakan –tindakan yang dilakukan oleh individu, kelompok atau organisasi tertentu, tindakan itu berhubungan dengan proses pengambilan keputusan dari para pembeli. Tujuannya adalah agar keputusan itu dapat digunakan untuk mendapatkan dan menggunakan barang dan jasa yang ekonomis.

2.4 Nilai Guna Utilitas

Teori nilai guna utilitas yaitu teori ekonomi yang mempelajari kepuasan atau kenikmatan yang diperoleh seorang konsumen dari mengkonsumsi barang-barang. Jika kepuasan itu semakin tinggi maka semakin tinggi nilai gunanya. Sebaliknya semakin rendah kepuasan dari suatu barang maka nilai guna semakin rendah juga. Nilai guna dibedakan menjadi dua pengertian a. Nilai Guna Marginal Nilai guna marginal adalah pertambahan atau pengurangan kepuasan akibat adanya pertambahan atau pengurangan penggunaan satu unit barang tertentu. b. Total Nilai Guna Total nilai guna yaitu keseluruhan kepuasan yang diperoleh dari mengkonsumsi sejumlah barang-barang tertentu. Jika konsumen membeli barang karena mengharap memperoleh nilai gunanya, Universitas Sumatera Utara tentu saja secara rasional konsumen berharap memperoleh nilai guna optimal. Secara rasional nilai guna akan meningkat jika jumlah komoditas yang dikonsumsi meningkat. Ada dua cara mengukur nilai guna dari suatu komoditas yaitu secara kardinal dengan menggunakan pendekatan nilai absolut dan secara ordinal dengan menggunakan pendekatan nilai relatif, atau ranking. Dalam pendekatan kardinal bahwa nilai guna yang diperoleh konsumen dapat dinyatakan secara kuantitatif dan dapat diukur secara pasti. Untuk setiap unit yang dikonsumsi akan dapat dihitung nilai gunanya, Sugiarto, 2010.

2.5 Uji Validitas dan Reliabilitas