3. Siswa belum mengetahui strategi pemodelan dalam pembelajaran
bermain peran. 4.
Pembelajaran bermain peran masih berkutat pada masalah pemahaman teks drama.
C. Batasan Masalah
Dari identifikasi masalah yang telah dirumuskan di atas, tidak mungkin dapat dibahas semua dalam penelitian ini. Dalam hal ini perlu dilakukan
pembatasan masalah agar penelitian eksperimen ini lebih terfokus dan terarah. Oleh karena itu, penelitian ini hanya difokuskan pada dua hal, yaitu sebagai
berikut. 1. Ada perbedaan kemampuan bermain peran yang signifikan antara siswa
yang mengikuti pembelajaran dengan strategi pemodelan dengan siswa yang mengikuti pembelajaran tanpa strategi pemodelan di kelas XI SMA
Negeri 9 Yogyakarta. 2. Keefektifan penggunaan strategi pemodelan dalam pembelajaran bermain
peran pada siswa kelas XI SMA Negeri 9 Yogyakarta.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, rumusan masalah yang akan diteliti pada penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Apakah ada perbedaan kemampuan bermain peran yang signifikan antara
siswa yang mengikuti pembelajaran dengan strategi pemodelan dengan
siswa yang mengikuti pembelajaran tanpa strategi pemodelan pada siswa kelas XI SMA Negeri 9 Yogyakarta?
2. Apakah penggunaan strategi pemodelan efektif dalam pembelajaran
bermain peran siswa kelas XI SMA Negeri 9 Yogyakarta?
E. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan yang telah diidentifikasi tersebut, maka tujuan penelitian ini dirumuskan sebagai berikut.
1. Mendeskripsikan ada tidaknya perbedaan kemampuan bermain peran yang signifikan antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan strategi
pemodelan dengan siswa yang mengikuti pembelajaran tanpa strategi pemodelan pada siswa kelas XI di SMA Negeri 9 Yogyakarta.
2. Mendeskripsikan apakah strategi pemodelan pada pembelajaran bermain peran lebih efektif dibandingkan pembelajaran bermain peran tanpa
menggunakan strategi pemodelan pada siswa kelas XI di SMA Negeri 9 Yogyakarta.
F. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis
Secara teoretis, melalui hasil penelitian ini semakin mengukuhkan teori- teori yang sudah ada mengenai pembelajaran bermain peran dan penggunaan
strategi- strategi tertentu dalam bermain peran, khususnya strategi pemodelan.
2. Manfaat Praktis
Secara praktis, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan siswa dan guru tentang teknik pembelajaran dalam bermain peran
dengan menggunakan strategi pemodelan. Penelitian ini juga dapat memberi masukan bagi guru agar dapat memotivasi siswa untuk lebih giat berlatih sehingga
dapat meningkatkan keterampilan bermain peran.
G. Batasan Istilah 1. Efektifitas
Keefektifan diartikan sebagai keadaan yang menunjukkan adanya
pengaruh atau peningkatan dalam kemampuan bermain peran pada siswa kelas XI SMA Negeri 9 Yogyakarta.
2. Strategi Pemodelan
Strategi dalam dunia pendidikan dapat diartikan sebagai rencana berisi langkah-langkah yang didesain secara sistematis untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu. Adapun pemodelan dalam konteks ini ialah model-model dari permasalahan sosial. Permasalahan sosial tersebut nantinya akan disajikan oleh
guru dalam rupa topik-topik tertentu untuk dikembangkan siswa menjadi skenario-skenario pendek. Secara sederhana, strategi pemodelan adalah langkah-
langkah pembelajaran yang menuntun siswa untuk mengembangkan topik yang diberikan oleh guru menjadi skenario pendek dan memantaskanya.
3. Kemampuan Bermain Peran
Kemampuan bermain peran dalam dunia pendidikan adalah keterampilan siswa memerankan karakter tokoh berdasarkan naskah drama atau imajinasi
mereka melalui demonstrasi-demonstrasi tertentu.