dan ko.tor tersebut. Informasi keenam berkaitan dengan konteks penggunaan
masing-masing lema berdasarkan maknanya. Informasi ini memungkinkan pengguna menggunakan lema tersebut dengan makna dan konteks yang tepat.
2. Tipe Lema Abreviasi
Abreviasi atau pemendekan dapat diwujudkan dalam tiga bentuk, yaitu singkatan, akronim dan kontraksi. Dua dari tiga bentuk yang sering dijumpai
dalam sebuah teks bacaan, yaitu singkatan dan akronim. Singkatan merupakan pemendekan beberapa kata dengan beberapa huruf, misalnya MPR, UNY, FBS.
Sedangkan akronim merupakan kependekan dari beberapa kata yang dibentuk sebagaimana sebuah kata, misalnya kata pos pelayanan terpaadu menjadi
posyandu, pemilihan umum menjadi pemilu, program studi menjadi prodi. Keduanya sangat mungkin muncul sebagai calon lema. Dalam kamus standar
bahasa Indonesia KBBI, singkatan tidak dimasukkan dalam lema pokok. KBBI hanya memasukkan abreviasi jenis akronim. Akan tetapi, tidak semua bentuk
akronim dijadikan sebagai lema pokok, misalnya posyandu, pemilu, dan prodi tidak dapat ditemukan dalam KBBI. Berikut ini contoh akronim yang menjadi
lema dalam KBBI.
pus.kes.mas akr pusat kesehatan masyarakat; poliklinik di tingkat
kecamatan tempat rakyat menerima pelayanan kesehatan dan penyuluhan mengenai keluarga berencana;
ti.lang n akr bukti pelanggaran lalu lintas: hari ini telah
diputuskan tiga belas perkara --; kena -- , dikenai bukti pelanggaran;
3. Tipe Lema Kata Gramatikal
Lema bertipe kata gramatikal mengacu pada lema yang berperan secara gramatikal. Lema bertipe kata gramatikal ini juga digunakan sebagai lema dalam
kamus bahasa Indonesia. Dalam penjabarannya, setiap lema diberi informasi tentang variasi makna yang muncul dan konteks penggunaannya. Berikut ini
contoh lema dalam KBBI yang bertipe gramatikal.
na.mun p kata penghubung antarkalimat untuk menandai
perlawanan; tetapi
dan p penghubung satuan bahasa kata, frasa, klausa, dan kalimat
yg setara, yg termasuk tipe yg sama serta memiliki fungsi yg tidak berbeda: ayah -- ibu, bibi -- paman, serta para anak,
cucu, -- kemenakan bersama-sama merayakan 50 tahun perkawinan nenek mereka
se.dang.kan p 1 kata penghubung untuk menandai perlawanan;
meski ... sekalipun; selagi ... sekalipun: -- Tuan tidak
sanggup mengerjakannya, apalagi saya; 2 padahal:
bagaimana aku dapat menolongmu, -- aku sendiri kekurangan
4. Tipe Lema Ensiklopedik
Lema bertipe ensiklopedik mengacu pada lema yang berbentuk nama diri. Kata ensiklopedi menandakan bahwa lema yang dimaksud umumnya dimuat
dalam ensiklopedi. Dalam beberapa kamus monolingual, tipe lema ini memungkinkan muncul namun jumlahnya sangat sedikit. Penjelasan lema dalam
kamus berbeda dengan penjelasan dalam ensiklopedi. Penjelasan tipe lema ini dalam kamus cenderung singkat dibandingkan penjelasan dalam ensiklopedi.
Nama diri yang dapat dimasukkan dalam kamus adalah nama diri yang berjenis nama sebuah perayaan atau nama festival, sedangkan untuk nama orang dan nama
letak geografis suatu daerah tidak dimasukkan ke dalam kamus. Berikut ini contoh lema yang bertipe ensiklopedik.
nga.ben ngabén n upacara pembakaran mayat pd masyarakat
Bali yg beragama Hindu
se.ka.ten sekatén n pasar malam terutama di Yogyakarta dan
Surakarta yg diadakan tiap bulan Maulud untuk merayakan Maulid Nabi Muhammad saw.
Idul.fit.ri n hari raya umat Islam yg jatuh pd tanggal 1 Syawal
setelah selesai menjalankan ibadah puasa selama sebulan
F. Mikrostruktur Lema
Sterkenburg 2003: 6, melalui Setiawan, 2007 menyatakan bahwa mikrostruktur merupakan informasi yang diberikan pada masing-masing kata
yang tersusun dalam kamus. Hal itu dipertegas oleh Bowker 2003: 158, melalui Setiawan, 2007 mikrostruktur mengacu pada penyusunan informasi setiap entri
dalam kamus. Jenis mikrostruktur yang dipilih oleh seorang leksikograf berdampak pada jenis kamus yang akan dibuat, akan menjadi kamus monolingual
ataukah bilingual. Mikrostruktur lema berkaitan dengan informasi yang disajikan pada setiap
lema. Kamus tidak hanya berupa kata yang diurut secara alfabetis, tetapi juga berisi informasi yang berkaitan dengan lema yang disusun. Kaidah penyusunan
informasi lema menjadi bagian dari mikrostruktur. Informasi yang diberikan pada setiap lema setidaknya mencakup lima informasi, yaitu pelafalan, kelas kata,
etimologi asal lema, makna, ragam, bentuk turunan, informasi morfologi dan contoh penggunaan dalam kalimat. Informasi lema tersebut dapat ditambah
dengan informasi lain yang dapat memperjelas lema tersebut misalnya gambar melalui Setiawan, 2007.