Upaya Pondok Pesantren Walisongo Dalam Pembinaan Ukhuwah Islamiyah Pada Jamaah

Menerus kegiatan-kegiatan yang sudah ada atau yang sudah dilaksanakan oleh Ponpes Walisongo seperti pengajian Fiqih, Tafsir Al-Qur’an dan Tartil Al-Qur’an. Ponpes walisongo dalam membina dan mengembangkan Ukhuwah Islamiyah pada masyarakat dalam kehidpan bermasyarakat sekaligus meningkatkan kemakmuran pada masyarakat desa Bandar Kagungan Raya dengan maksud untuk mempersatukan kembali diantara dua kelompok yang berselisih paham dengan jalan musyawarah dan membentuk Tim Porematur tanggal 29 September 2013. Kemudian didapatkan titik temu, maka diadakan kesepakatan sebagai berikut: 109 1. Memperbaiki susunan kepengurusan Desa Bandar Kagungan Raya periode tahun 2012-2016. 110 2. Bersama-sama menyusun jadwal Khotib yang akan bertugas setiap hari Jum’at dari masing-masing kelompok. 3. Mengaktifkan kembali kegiatan anak-anak Risma. 111 4. Menyusun jadwal yang bertugas untuk menjadi imam pada waktu Shakat Fardhu lima waktu berjamaah. 112 5. Diadakan kembali Peringatan hari-hari besar Islam. 113 109 Observasi, pada tanggal 12-9-2016 110 Mulyono,Jamaah, Wawancara, pada tanggal 12-9-2015 111 KH. M. Nuer, Tokoh Agama, Wawancara, pada tanggal 12-9-2016 112 Zulkarnaek, Jamaah, Wawancara, pada tanggal 12-9-2016 113 Suka, Jamaah, Wawancara, pada tanggal 12-9-2016

BAB IV Strategi Pondok Pesantren Walisongo dalam Pembinaan Ukhuwah Islamiyah

Pada Desa Bandar Kagungan Raya Kecamatan Abung Selatan Kabupaten Lampung Utara

A. Strategi Pondok Pesantren Walisongo dalam Pembinaan Ukhuwah Islamiyah

Setelah penulis mengadakan penelitian, sebagaimana telah dipaparkan dalam BAB III, maka pada bab ini penulis akan menganalisis hasil temuan tentang Strategi Pondok Pesantern Walisongo dalam Pembinaan Ukhuwah Islamiyah pada Jamaah Desa Bandar Kagungan Raya Kecamatan Abung Selatan Kabupaten Lampung Utara. Ponpes Walisongo adalah suatu komunitas muslim yang secara khusus menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran tentang agama Islam. Bertujuan untuk membina dan mengembangkan hubugan yang santun dan serasi antara manusia dengan Allah SWT, antara manusia dengan sesamanya dan antara manusia dengan lingkungannya, dalam rangka membina masyrakat yang bertakwa kepada Allah SWT. Pondok pesantren Walisongo sebagai wahana interaksi dan komunikaksi yang kuat diantara masyarakat awam dengan para mualim, dan sesama anggota jamaah tanpa dibatasi oleh tempat dan waktu. Sebagai tempat penghubung antar masyarakat yang mneghasilkan suatu proses pengaruh mempengaruhi yang menghasilkan hubungan tetap dan pada akhirnya memungkinkan pembentukan struktur sosial. Interaksi positif hanya mungkin terjadi apabila terdapat suasana saling mempercayai, menghargai, dan saling mendukung. Komunikasi sebagai proses yang di dalamnya terdapat suatu gagasan yang dikirimkan dari sumber ponpes Walisongo kepada penerima masyarakat dengan tujuan untuk merubah prilakunya menjadi lebih baik. Melalui kegiatan-kegiatan dan rutinitas Ponpes Walisongo inilah yang menjadikan lingkungan Desa Bandar Kagungan Raya sebagai wahana Interaksi dan komunikasi di sekitarnya. Ponpes Walisongo sebagai ajang berlangsungnya silahturahmi yang dapat menghidup suburkan da’wah dan ukhuwah islamiyah dengan berbagai acara dan aktivitas yang dilakukan Ponpes Walisongo inilah, Jamaah dan seluruh pengurus Ponpes Walisongo saling bersilahturahmi dan mempererat ukhuwah Islamiyah serta aktif melakukan dakwah kepada masyarakat sekitar secara rutin dan juga sebagai sarana dialog berkesinambungan antara ulama’ dan umara’ dengan umat. Kegiatan- kegiatan Ponpes Walisongo dengan adanya secara pengajian-pengajian diikut sesi Tanya jawab antara ustadz dan jamaah.Ponpes Walisongo juga merupakan media penyampaian gagasan yang bermanfaat bagi pembangunan umat dan bangsa pada umumnya. Ponpes Walisongo sebagai tempat sarana bagi jamaah dengan saling berbagu informasi-informasi masalah syariah Islam berhubungan dengan isu-isu perkembangan zaman. Strategi Ponpes Walisongo sebagaimana teori yang ado pada BAB II sangat besar pengarunya terhadap terbinanya ukhuwah islamiyah sehingga diharapkan akan sedikit sekali kemungkinan terjadinya perpecahan diantara warga masyarakatnya.

Dokumen yang terkait

Tradisi Masyarakat Desa Janji Mauli Kecamatan Sipirok Kabupaten Tapanuli Selatan (1900-1980)

3 83 104

Kehidupan Petani Salak di Desa Parsalakan Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan (1970 – 200)

10 134 104

Evaluasi Kesesuaian Lahan Desa Sihiong Kecamatan Bonatua Lunasi Kabupaten Toba Samosir untuk Tanaman Anggur, Stroberi, Apel dan Jambu Biji

5 89 45

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN DESA (Studi Desa Kembang Gading Kecamatan Abung Selatan Kabupaten Lampung Utara)

19 167 85

PERTUNJUKAN KUDA KEPANG DI DESA TRIMODADI KECAMATAN ABUNG SELATAN KABUPATEN LAMPUNG UTARA

2 25 57

PERSEPSI PETANI TERHADAP PROGRAM KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (KRPL) DI DESA ABUNG JAYO KECAMATAN ABUNG SELATAN KABUPATEN LAMPUNG UTARA

7 22 65

PERAN PONDOK PESANTREN MODERN “IMAM SYUHODO” DALAM PEMBINAAN MASYARAKAT DESA WONOREJO PERAN PONDOK PESANTREN MODERN “IMAM SYUHODO” DALAM PEMBINAAN MASYARAKAT DESA WONOREJO KECAMATAN POLOKARTO KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2010.

0 1 14

PERANAN KIAI DALAM MEMBINA AKHLAK SANTRI DI PONDOK PESANTREN WALISONGO KOTABUMI LAMPUNG UTARA

2 29 149

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP AKHLAK REMAJA DI DESA CANDIMAS KECAMATAN ABUNG SELATAN KABUPATEN LAMPUNG UTARA - Raden Intan Repository

0 0 119

STRATEGI OPTIMALISASI PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DESA MELALUI PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi Pada Desa Candimas Kecamatan Abung Selatan Kabupaten Lampung Utara) - Raden Intan Repository

0 0 116