Wawancara Teknik Pengumpulan Data

69 Aprilia Jayanagara, 2013 Studi Realitas Peran Dan Fungsi Masjid Sekolah Dalam Pembinaan Keagamaan Siswa Studi Deskriptif Di SMAN 2 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu karakteristik, perbedaan, dan kesamaan antar kategori, serta menemukan hubugan antara satu kategori dengan kategori yang lain. pada tahap ini, peneliti telah dapat menemukan pemahaman yang mendalam atau hipotesis Sugiyono, 2008, hal. 231.

2. Wawancara

Menurut Sukmadinata 2005, hal. 216, wawancara interview merupakan salah satu bentuk teknik pengumpulan data yang banyak digunakan dalam penelitian deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Wawancara dilaksanakan secara lisan dalam pertemuan tatap muka secara individual. Esterberg dalam Sugiyono 2008, hal. 231 mendefinisikan wawancara interview adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, tetapi juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam Sugiyono, 2008, hal. 231. Dalam penelitian kualitatif, sering menggabungkan teknik observasi partisipatif dengan wawancara mendalam. Selama melakukan observasi, peneliti juga melakukan interview kepada orang-orang yang ada didalamnya. Esterberg sebagaimana yang dikutip oleh Sugiyono 2008, hal. 233 mengemukakan beberapa macam wawancara, yaitu wawancara terstruktur, wawancara semi terstruktur, dan wawancara tidak terstruktur. Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data bila peniliti telah mengetahui dengan pasti tentang informasi yang akan diperoleh. Oleh karena itu, dalam melakukan wawancara, peneliti telah menyiapkan instrumen penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternatif jawabannya pun telah disiapkan. Dengan wawancara terstruktur ini, setiap 70 Aprilia Jayanagara, 2013 Studi Realitas Peran Dan Fungsi Masjid Sekolah Dalam Pembinaan Keagamaan Siswa Studi Deskriptif Di SMAN 2 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu responden diberi pertanyaan yang sama dan peneliti mencatatnya Sugiyono, 2008, hal. 233. 71 Aprilia Jayanagara, 2013 Studi Realitas Peran Dan Fungsi Masjid Sekolah Dalam Pembinaan Keagamaan Siswa Studi Deskriptif Di SMAN 2 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Wawancara semi terstruktur sudah termasuk dalam kategori in-depth interview, dimana dalam pelaksanaannya lebih bebas bila dibandingkan dengan wawancara terstruktur. Tujuan dari wawancara ini adalah untuk menemukan permasalahan secara lebih teruka, dimana pihak yang diajak wawancara diminta pendapat dan ide-idenya Sugiyono, 2008, hal. 233. Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan. Dalam wawancara tidak terstruktur, peneliti belum mengetahui secara pasti data apa yang akan diperoleh, sehingga peneliti lebih banyak mendengarkan apa yang diceritakan oleh responden Sugiyono, 2008, hal. 233-234. Pihak yang diwawancara oleh peneliti antara lain: Kepala Sekolah SMAN 2 Bandung, Pembina DKM al-Ikhlas SMAN 2 Bandung, Pembina KRM al- Ikhlas SMAN 2 Bandung, Guru Pendidikan Agama Islām SMAN 2 Bandung, Ketua KRM al-Ikhlas SMAN 2 Bandung, serta perwakilan siswa-siswi SMAN 2 Bandung.

3. Dokumen

Dokumen yang terkait

KARAKTERISTIK BUDAYA SEKOLAH DALAM PELAKSANAAN PEMBINAAN KEAGAMAAN Karakteristik Budaya Sekolah Dalam Pelaksanaan Pembinaan Keagamaan (Studi Kasus di Madrasah Tsanawiyah Negeri Jatinom Tahun Pelajaran 2014/2015).

0 2 20

PERAN MASJID DALAM PENDIDIKAN ISLAM NONFORMAL UNTUK PEMBINAAN UMAT Peran Masjid Dalam Pendidikan Islam Nonformal Untuk Pembinaan Umat (Studi Kasus di Masjid Mardhatillah Gempol Ngadirejo Kartasura Sukoharjo).

1 13 17

PERAN MASJID DALAM PENDIDIKAN ISLAM NONFORMAL UNTUK PEMBINAAN UMAT Peran Masjid Dalam Pendidikan Islam Nonformal Untuk Pembinaan Umat (Studi Kasus di Masjid Mardhatillah Gempol Ngadirejo Kartasura Sukoharjo).

0 4 13

PEMBINAAN KEAGAMAAN PADA NARAPIDANA ANAK: Studi Deskriptif Pada Lembaga Pemasyarakatan Anak Kelas III Bandung.

0 1 35

“Model Pembinaan Keagamaan di Masyarakat Melalui Kegiatan Khurūj Fī Sabīlillāh” (Studi Deskriptif Pada Jamaah Masjid Al-Madinah Antapani Bandung dan Sekitarnya Tahun 2014).

0 0 25

Peranan Guru PAI Dalam Menghidupkan Suasana Keagamaan di Sekolah Menengah : studi deskriptif di SMA Pasundan 2 Bandung.

3 7 24

PERAN MASJID DALAM PEMBINAAN UMAT Peran Masjid Dalam Pembinaan Umat Sebagai Upaya Pendidikan Islam Non Formal (Studi Kasus Di Masjid Al-Huda Weleri, Kendal) Tahun 2011.

0 5 11

POLA PEMBINAAN KEAGAMAAN BAGI TUNANETRA :Studi Deskriptif di Panti Sosial Bina Netra Wyata Guna Bandung Tahun 2014.

0 10 46

PERAN MASJID DALAM PEMBINAAN UMAT PADA B

0 0 1

PENYEMPITAN PERAN DAN FUNGSI MASJID DI A

0 0 7