Sampel Penelitian Lokasi dan Subjek PopulasiSampel Penelitian

50 Aprilia Jayanagara, 2013 Studi Realitas Peran Dan Fungsi Masjid Sekolah Dalam Pembinaan Keagamaan Siswa Studi Deskriptif Di SMAN 2 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Sampel Penelitian

Penentuan sampel dalam penelitian kualitatif, sangat berbeda dengan penentuan sampel dalam penelitian kuantitatif. Penentuan sampel dalam penelitian kualitatif tidak didasarkan perhitungan statistik. Sampel yang dipilih berfungsi untuk mendapatkan informasi yang maksimum, bukan untuk digeneralisasikan. Jadi, penentuan sampel dalam penelitian kualitatif dilakukan saat peneliti mulai memasuki lapangan dan selama penelitian berlangsung. Sampel dalam penelitian kualitatif tidak dinamakan responden, tetapi sebagai narasumber, atau partisipan, informan, teman, dan guru dalam penelitian. Sampel dalam penelitian kualitatif, juga bukan disebut sampel statistik, tetapi sampel teoritis, karena tujuan penelitian adalah untuk menghasilkan teori. Menurut Spradley, sebagaimana dikutip oleh Sanafiah Faisal dalam Sugiyono 2008, hal. 221, situasi sosial untuk sampel awal sangat disarankan suatu situasi sosial yang dialamnya menjadi semacam muara dari banyak domain lainnya. Selanjutnya dinyatakan bahwa, sampel sebagai sumber data atau sebagai informan sebaiknya yang memenuhi kriteria sebagai berikut. a. Mereka yang menguasai atau memahami sesuatu melalui proses enkulturasi, sehingga sesuatu itu bukan sekedar diketahui, tetapi juga dihayatinya. b. Mereka yang tergolong masih sedang berkecimpung atau terlibat pada kegiatan yang tengah diteliti. c. Mereka yang mempunyai waktu yang memadai untuk dimintai informasi. d. Mereka yang tidak cenderung menyampaikan informasi hasil “kemasannya” sendiri. e. Mereka yang pada mulanya tergolong “cukup asing” dengan peneliti sehingga lebih menggairahkan untuk dijadikan semacam guru atau narasumber. 51 Aprilia Jayanagara, 2013 Studi Realitas Peran Dan Fungsi Masjid Sekolah Dalam Pembinaan Keagamaan Siswa Studi Deskriptif Di SMAN 2 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Jadi, dalam penelitian ini, jika pemilihan sampel atau informan benar- benar jatuh pada subjek yang benar-benar menguasai situasi sosial yang diteliti objek, maka peneliti tidak memerlukan banyak sampel. Karena yang menjadi kepedulian bagi peneliti kualitatif adalah “tuntasnya” perolehan inf ormasi dengan keragaman variasi yang ada, bukan “banyaknya” sampel sumber data.

4. Subjek Penelitian

Dokumen yang terkait

KARAKTERISTIK BUDAYA SEKOLAH DALAM PELAKSANAAN PEMBINAAN KEAGAMAAN Karakteristik Budaya Sekolah Dalam Pelaksanaan Pembinaan Keagamaan (Studi Kasus di Madrasah Tsanawiyah Negeri Jatinom Tahun Pelajaran 2014/2015).

0 2 20

PERAN MASJID DALAM PENDIDIKAN ISLAM NONFORMAL UNTUK PEMBINAAN UMAT Peran Masjid Dalam Pendidikan Islam Nonformal Untuk Pembinaan Umat (Studi Kasus di Masjid Mardhatillah Gempol Ngadirejo Kartasura Sukoharjo).

1 13 17

PERAN MASJID DALAM PENDIDIKAN ISLAM NONFORMAL UNTUK PEMBINAAN UMAT Peran Masjid Dalam Pendidikan Islam Nonformal Untuk Pembinaan Umat (Studi Kasus di Masjid Mardhatillah Gempol Ngadirejo Kartasura Sukoharjo).

0 4 13

PEMBINAAN KEAGAMAAN PADA NARAPIDANA ANAK: Studi Deskriptif Pada Lembaga Pemasyarakatan Anak Kelas III Bandung.

0 1 35

“Model Pembinaan Keagamaan di Masyarakat Melalui Kegiatan Khurūj Fī Sabīlillāh” (Studi Deskriptif Pada Jamaah Masjid Al-Madinah Antapani Bandung dan Sekitarnya Tahun 2014).

0 0 25

Peranan Guru PAI Dalam Menghidupkan Suasana Keagamaan di Sekolah Menengah : studi deskriptif di SMA Pasundan 2 Bandung.

3 7 24

PERAN MASJID DALAM PEMBINAAN UMAT Peran Masjid Dalam Pembinaan Umat Sebagai Upaya Pendidikan Islam Non Formal (Studi Kasus Di Masjid Al-Huda Weleri, Kendal) Tahun 2011.

0 5 11

POLA PEMBINAAN KEAGAMAAN BAGI TUNANETRA :Studi Deskriptif di Panti Sosial Bina Netra Wyata Guna Bandung Tahun 2014.

0 10 46

PERAN MASJID DALAM PEMBINAAN UMAT PADA B

0 0 1

PENYEMPITAN PERAN DAN FUNGSI MASJID DI A

0 0 7