Peranan Kompetensi Sumber Daya Manusia Di Badan Pertanahan Nasional Kota Medan

(1)

i TUGAS AKHIR

PERANAN KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA DI BADAN PERTANAHAN NASIONAL KOTA MEDAN

Oleh :

INTAN SIVIANA SINAGA 112103098

PROGRAM DIPLOMA III KESEKRETARIATAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2015


(2)

i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan nikmat dan karunia Nya serta kekuatan lahir dan batin kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini. Penulisan Tugas Akhir ini dimaksudkan untuk memenuhi sebagian dari persyaratan akademik guna menyelesaikan program studiDiploma III Kesekretariatan pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Selama dalam melaksanakan perkuliahan dan penulisan Tugas Akhir ini, penulis telah banyak mendapatkan dukungan moral, moril, nasehat, serta dorongan dan bimbingan dari berbagai pihakterutama keluarga yaitu keduaorang tua penulis Dohar Mansyah Sinaga dan Muliana Purba yang selalumendukung dan mendoakan penulis, juga kepada abang penulis Mhd.Ardiansyah Sinaga dan adik penulis Mhd.Arif Firmansyah Sinaga yang telah membantu dan selalu mendukung.

Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini tidak lepas dari kekurangan baik dari segi penyusunan, tata bahasa, maupun dari segi ilmiah. Oleh karena itu penulis akan selalu menerima saran dan kritik yang bersifat membangun. Untuk itu dengan segala hormat dan kerendahan hati, penulis menyampaikan ucapan

terimakasih kepada berbagaipihak yang turutmembantudalampenyelesaianTugasAkhirini:

1. RektorUniversitas Sumatera Utara Prof. Dr. dr. SyahrilPasaribu, DTM& H, M.Sc. (CTM), Sp.A(K),


(3)

ii

2. Dekan Fakultas Ekonomidan Bisnis UniversitasSumatera UtaraProf. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ac, Ak, CA,

3. Ketua Program Studi Diploma III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi dan BisnisUniversitas Sumatera Utara Ibu Dr. Beby Karina Fawzeea Sembiring, SE, MM ,

4. Sekretaris Program Diploma III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi dan Bisnis sekaligus Dosen Pembimbing Ibu Magdalena Linda LeonitaSibarani, SE, MSi, yang bersediamembimbingpenulisdalammenyelesaikan TugasAkhirini,

5. Dosen Penasihat Akademik IbuFivy Rahmatus Sofiyah, SE, MM,

6. Pegawai di Kantor BadanPertanahanNasional Kota Medan untuk semua kesempatan dan sudah membantu dalam pengambilan datadalammenyempurnakan penyelesaian Tugas Akhir,

7. Buat sahabat – sahabat penulis Musdalifah, Riska, Winda, Eva, Kiki, Sucy, Ilmi, Winda, Muhammad Sufahmi, Kak Cristiany, Bang Yayan, Kak Astaridan Bang Reinhat,

8. Buat seluruh teman-teman seperjuangan Diploma III Kesekretariatan Angkatan 2011 terutama, Vera Septina Siregar, Lia Pontina Marpaung, Miftahul Jannah.

Medan, Maret 2015 Penulis,


(4)

iii DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...i

DAFTAR ISI...ii

DAFTAR GAMBAR...iii

DAFTAR TABEL...iv

BAB I PENDAHULUAN...1

A. Latar Belakang...1

B. Perumusan Masalah...3

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian...3

D. Jadwal Penelitian...4

E. Sistematika Penulisan...5

BAB II PROFIL PERUSAHAAN...7

A. Sejarah Badan Pertanahan Nasional...7

B. Struktur Organisasi di Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Medan………...12

C. Job Description...13

D. Kinerja Terkini Badan Pertanahan Nasional Kota Medan...22

BAB III PEMBAHASAN...25

A. Pengertian Kompetensi Sumber Daya Manusia...25

B. Perencanaan Prosedur dan Rencana Sumber Daya Manusia di Badan Pertanahan Nasional Kota Medan……….26


(5)

iv

C. Peranan Kompetensi Sumber Daya Manusia di Badan Pertanahan

Nasional Kota Medan...27

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN...34

A. Kesimpulan...33

B. Saran...35


(6)

v

DAFTAR GAMBAR

NO Judul Halaman

Gambar 2.1 Struktur Organisasi...12 Gambar 2.2 Logo Badan Pertanahan Nasional RI...22


(7)

vi

DAFTAR TABEL

NO Judul Halaman


(8)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam era globalisasi, masalah sumber daya manusia menjadi sorotan dan tumpuan bagi perusahaan untuk tetap dapat bertahan.Menurut Widjaja (2006 : 113) pegawai merupakan tenaga kerja manusia jasmaniah maupun rohaniah (mental dan pikiran) yang senantiasa dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi tertentu. Pegawai yang bekerja secara optimal juga harus didukung dengan menyediakan fasilitas yang menunjang kinerjanya menjadi lebih baik lagi, faktor lingkungan, dan kenyamanan dalam bekerja juga harus diperhatikan. Beberapa Perusahaan didalam maupun diluar negeri yang menghasilkan kinerja yang efektif membuat perusahaan dapat berkembang pesat karena peningkatan efektivitas kerja pegawai.

Setiap perusahaan dibentuk untuk mencapai tujuan tertentudan apabila tercapai barulah dikatakan berhasil. Untuk mencapai keberhasilan, diperlukan landasan yang kuat berupa kompetensi. Dengan demikian, kompetensi menjadi sangat berguna untuk membantu organisasi meningkatkan kinerjanya. Semakin banyak kompetensi dipertimbangkan, maka semakin meningkat pula kinerjanya.

Perusahaan akan berkembang dan mampu bertahan dalam lingkungan persaingan yang kompetitif apabila didukung oleh pegawai-pegawai yangkompeten di bidangnya. Kompetensi pegawai yang terdiri dari


(9)

2

pengetahuan (knowledge), kemampuan/keterampilan (skill), sikap(attitude) disesuaikan dengan bidang pekerjaan yang dibutuhkan oleh organisasi, sehingga dapat menghasilkan kinerja karyawan yang berprestasi.

Menurut Safaruddin(2001 : 6) Kompetensi merupakan suatu kemampuan untuk melaksanakan atau melakukan suatu pekerjaan atau tugas yang dilandasi atasketerampilan dan pengetahuan serta dukungan oleh sikap kerja yang dituntut oleh pekerjaan tersebut. Dengan demikian, kompetensi menunjukkan keterampilan dan pengetahuan yang dicirikan oleh profesionalisme dalam suatu bidang tertentu sebagai suatu yang terpenting atau sebagai unggulan bidang tersebut.

Salah satu organisasi pemerintahan di Indonesia yaitu Badan Pertanahan Nasional (BPN). Badan Pertanahan Nasional merupakan Lembaga Pemerintah Non Kementerian yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Presiden dan dipimpin oleh Kepala Badan(Sesuai dengan Perpres No. 63 Tahun 2013). Badan Pertanahan Nasional mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pertanahan secara nasional, regional dan sektoral sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Badan Pertanahan Nasional terdiri dari beberapa bagian atau seksi yang memiliki tenaga kerja atau pegawai yang bekerja langsung di bagian masing-masing sesuai dengan jabatan dan penempatan kerja yang sudah ditetapkan.

Sumber daya manusia memiliki kemampuan berkembang untuk menentukan keberhasilan instansi dalam jangka panjang. Oleh karena itu,instansi berupaya mengembangkan pegawai dengan membekali


(10)

3

pengetahuan, sehingga pegawai memiliki keahlian dan keterampilan yang dibutuhkan kantor.

Sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dalam meningkatkan kompetensi sumber daya manusia disegala bidang, peranan kompetensi sumber daya manusia pada kantor dianggap sangat penting oleh Badan Pertanahan Nasional Kota Medan karena dibuat tidak hanya bermanfaat bagi pegawai secara individu namun juga bagi instansi secara keseluruhan.

A. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas dapatlah dirumuskan permasalahan yang akan diteliti dalam Tugas Akhir ini yaitu ”Bagaimana Peranan Kompetensi Sumber Daya Manusia di Badan Pertanahan Nasional Kota Medan ?“

B. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah : Untuk mengetahui Peranan Kompetensi SumberDaya Manusia di Badan Pertanahan Nasional Kota Medan.

Manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Bagi BPN Kota Medan :

Penelitian ini diharapkan mampu menambah pengetahuan atau informasi tentang peranan kompetensi khususnya di Badan Pertanahan Nasional Kota Medan.


(11)

4 2. Manfaat Bagi Penulis :

Menambah pengetahuan dan sebagai dasar pemahaman lebih lanjut bagi penulis tentang peranan kompetensi sumber daya manusia di badan Pertanahan Nasional Kota Medan.

3. Manfaat Bagi Peneliti Lain:

Untuk menambah pengetahuan tentang adannya sumber daya manusiasebagai referensi bacaan bagi semua pihak yang membutuhkan.

C. Jadwal Kegiatan Penelitian

Dalam penulisan Tugas Akhir ini, dibuatjadwal penulisan yang diperlukan untuk bisa mengatur waktu dengan baik, supaya penulisan Tugas Akhir ini dapat diselesaikan tepat waktu. Jadwal kegiatan ini terdiri dari berbagai kegiatan. Kegiatan dimulai dari pengajuan judul, pelaksanaan survey (magang) /meminta data, pelaksanaan bimbingan untuk pengolahan data dan pelaporan bimbingan untuk penulisan tugas akhir. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat di Tabel 1.1 berikut ini :

Tabel Jadwal Kegiatan Penelitian

No. Kegiatan

Jadwal

I II III 1. Penyusunan Draft Tugas Akhir

2. Pengumpulan Data

3. Penyusunan Laporan Tugas akhir Sumber : Penulis (2014)


(12)

5 Keterangan :

Pada tahap penyusunan draft Tugas Akhir, dimulai dari pencaharian buku-buku referensi mengenai Peranan Kompetensi Sumber Daya Manusia di Badan Pertanahan Nasional Kota Medan, kemudian pada tahap penggumpulan data dilakukan penulis dengan kegiatan di Badan Pertanahan Nasional Kota Medan. Kegiatan dilaksanakan sejak tanggal 24 februari 2014 sampai 04 april 2014. Setelah melakukan observasi, penulis memulai penulisan laporan yang dikemas dalam bentuk Tugas Akhir. Dimana dalam penulisannya, penulis akan dibimbing oleh dosen pembimbing agar penulisan laporan sesuai dengan judul dan materi pembahasan.

D. Sistematika Penulisan

Luas pembahasan Tugas Akhir ini dibagi dalam 4 (empat) Bab yang dianggap cukup untuk memadai untuk mengemukakan hal yang dianggap penting dan relavan dengan judul Tugas Akhir yang dimaksud, dengan tujuan agar Tugas Akhir ini dapat lebih terarah dan sistematis. Adapun uraiannya adalah sebagai :

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini akan menjelaskan tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, jadwal kegiatan penelitian dan sistematika penelitian


(13)

6 BAB II : PROFIL ORGANISASI

Profil perusahaan yang akan dibahas dalam bab ini terdiri dari : sejarah singkat Badan Pertanahan Nasional Kota Medan, stuktur organisasi dan personalia, uraian tugas (job description), kegiatan di Badan Pertanahan Nasional Kota Medan, kinerja kegiatan terkini.

BAB III : PEMBAHASAN

Dalam Bab ini akan membahas tentang pengertian kompetensi dan sumber daya manusia, perencanaan dan penetapan job description karyawan di Badan Pertanahan Nasional Kota Medan, pengertian peranan kompetensi sumber daya manusia,

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisikan kesimpulan dan saran tentang Peranan Kompetensi Sumber Daya Manusia di Badan Pertanahan Nasional di Kota Medan.


(14)

7 BAB II

PROFIL PERUSAHAAN

A. Sejarah Singkat Badan Pertanahan Nasional (BPN)

Badan Pertanahan Nasional (BPN) awalnya adalah Akademi Agraria yang didirikan di Yogyakarta pada tahun 1963, kemudian didirikan lagi di Semarang pada tahun 1964. Yang di Yogyakarta dengan jurusan Agraria, tetapi disemarang dengan jurusan Pendaftaran Tanah.Pada tahun 1966, diterbitkan status Akademi Agraria.Sampai akhirnya pada tahun 1971, dibuka jurusan Tata Guna Tanah pada Akademi Agraria di Yogyakarta.

1. Berdirinya BPN dan Masa Sesudahnya, Tahun 1988 – 1993

Tahun 1988 merupakan tonggak bersejarah karena saat itu terbit Keputusan Presiden Nomor 26 Tahun 1988 tentang Badan Pertanahan Nasional. Sejalan dengan meningkatnya pembangunan nasional yang menjadi tema sentral proyek ekonomi – politik Orde Baru, kebutuhan akan tanah juga makin meningkat. Persoalan yang dihadapi Direktorat Jenderal Agraria bertambah berat dan rumit.Untuk mengatasi hal tersebut, status Direktorat Jenderal Agraria ditingkatkan menjadi Lembaga Pemerintah Non Departemen dengan namaBadan Pertanahan Nasional.Dengan lahirnya Keputusan Presiden Nomor 26 Tahun 1988 tersebut, Badan Pertanahan Nasional bertanggung jawab langsung kepada Presiden.


(15)

8 2. Periode Tahun1993 sampai 1998

Berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 96 Tahun 1993, tugas Kepala Badan Pertanahan Nasional kini dirangkap oleh Menteri Negara Agraria.Kedua lembaga tersebut dipimpin oleh satu orang sebagai Menteri Negara Agraria/ Kepala Badan Pertanahan Nasional.Dalam pelaksanaan tugasnya, Kantor Menteri Negara Agraria berkonsentrasi merumuskan kebijakan yang bersifat koordinasi, sedangkan Badan Pertanahan Nasional lebih berkonsentrasi pada hal-hal yang bersifat operasional.

Pada Tahun1994, Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional menerbitkan Keputusan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 5 Tahun 1994, tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Staf Kantor Menteri Negara Agraria.

3. Periode Tahun1999 sampai 2000

Pada 1999 terbit Keputusan Presiden Nomor 154 Tahun 1999 tentang Perubahan Keputusan Presiden Nomor 26 Tahun 1988.Kepala Badan Pertanahan Nasional dirangkap oleh Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia.Pelaksanaan pengelolaan pertanahan sehari-harinya dilaksanakan Wakil Kepala Badan Pertanahan Nasional.

4. Periode Tahun2000 sampai 2006

Pada periode ini Badan Pertanahan Nasional beberapa kali mengalami perubahan struktur organisasi. Keputusan Presiden Nomor 95 Tahun


(16)

9

2000tentang Badan Pertanahan Nasional mengubah struktur organisasi eselon satu di Badan Pertanahan Nasional. Namun yang lebih mendasar adalah Keputusan Presiden Nomor 10 Tahun 2001 tentang Pelaksanaan Otonomi Daerah Dibidang Pertanahan. Disusul kemudian terbit Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, Dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen, dan Keputusan Presiden Nomor 34 Tahun 2003 tentang Kebijakan Nasional Di Bidang Pertanahan memposisikan BPN sebagai lembaga yang menangani kebijakan nasional di bidang pertanahan.

5. Periode Tahun2006 sampai 2013

Pada 11 April 2006 terbit Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2006 tentang Badan Pertanahan Nasional yang menguatkan kelembagaan Badan Pertanahan Nasional, di mana tugas yang diemban BPN RI juga menjadi semakin luas. BPN RI bertanggung jawab langsung kepada Presiden, dan melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pertanahan secara nasional, regional dan sektoral, dengan fungsi:

a. perumusan kebijakan nasional di bidang pertanahan; b. perumusan kebijakan teknis di bidang pertanahan;

c. koordinasi kebijakan, perencanaan dan program di bidang pertanahan; d. pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang pertanahan; e. penyelenggaraan dan pelaksanaan survei, pengukuran dan pemetaandi


(17)

10

f. pelaksanaan pendaftaran tanah dalam rangka menjamin kepastian hukum;

g. pengaturan dan penetapan hak-hak atas tanah;pelaksanaan penatagunaan tanah, reformasi agraria dan penataan wilayah-wilayah khusus;

h. penyiapan administrasi atas tanah yang dikuasai dan/atau milik negara/daerah bekerja sama dengan Departemen Keuangan;

i. pengawasan dan pengendalian penguasaan pemilikan tanah;

6. Periode Tahun2013 sampai Sekarang

Pada 2 Oktober 2013 terbit Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2013 tentang Badan Pertanahan Nasional yang mengatur fungsi Badan Pertanahan Nasional sebagai berikut:

a. penyusunan dan penetapan kebijakan nasional di bidang pertanahan; b. pelaksanaan koordinasi kebijakan, rencana, program, kegiatan dan kerja

sama di bidang pertanahan;

c. pelaksanaan koordinasi tugas, pembinaan, dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unit organisasi di lingkungan BPN RI; d. perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang survei, pengukuran,

dan pemetaan;

e. perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang penetapan haktanah, pendaftaran tanah, dan pemberdayaan masyarakat;


(18)

11

f. perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengaturan, penataan dan pengendalian kebijakan pertanahan;

g. perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum dan penetapan hak tanah instansi;

h. perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengkajian dan penanganan sengketa dan perkara pertanahan;pengawasan dan pembinaan fungsional atas pelaksanaan tugas di bidang pertanahan; a. pelaksanaan pengelolaan data informasi lahan pertanian pangan

berkelanjutan dan informasi di bidang pertanahan;

i. pelaksanaan pengkajian dan pengembangan hukum pertanahan; j. pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang pertanahan;

k. pelaksanaan pembinaan, pendidikan, pelatihan, dan pengembangan sumber daya manusia di bidang pertanahan; dan

l. penyelenggaraan dan pelaksanaan fungsi lain di bidang pertanahan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.


(19)

12

B. StrukturOrganisasi di Kantor BadanPertanahanNasional (BPN) Kota Medan

Adapunstrukturorganisasi yang ada di Kantor BadanPertanahanNasional (BPN) Kota Medan dapatdilihatpada Gambar 2.1

Sumber : Kantor Pertanahan Kota Medan 2014 Gambar2.1StrukturOrganisasi

Kepala Kantor Pertanahan kabupaten/kota

Kepala Sub Bagian Tata usaha

Kepala Urusan umum dan kepegawaian

Kepala urusan perancangan dan keuangan

Kepala Seksi V sengketa, konflik dan perkara Kepala Seksi IV

pengendalian dan pemberdayaan Kepala Seksi II

Ipengaturan dan penataan pertanahan

Kepala Seksi II hak tanah dan pendaftaran tanah Kepala Seksi I survei

pengukuran dan pemetaan Kepala Subseksi sengketa dan konflik Kepala Subseksi pengendalian pertanahan Kepala Subseksi

penatagunaan tanah dan kawasan tertentu Kepala Subseksi penetapan hak tanah Kepala Subseksi pengukuran dan pemetaan Kepala Subseksi pemberdayaan masyarakat Kepala Subseksi landform

dan konsolidasi tanah Kepala Subseksi

pengaturan tanah pemerintah Kepala Subseksi

tematik dan potensi

tanah Kepala

Subseksi perkara pertanahan Kepala Subseksi Pendaftaran hak Subseksi peralihan, pembebasan hak dan PPAT


(20)

13

B. Job Description

Di bawah ini adalah uraian tugas dan wewenang dari gambar struktur organisasi Badan PertanahanNasionl (BPN) Kota Medan, sebagai berikut:

1. Kepala Kantor Badan Pertanahan Kota Medan

Kepala Kantor Badan pertanahan Nasional Kota Medan memiliki tanggung jawab langsung kepada Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasoinal Provinsi Sumatera Utara.

2. Kepala Sub Bagian Tata Usaha

Tugasnya:Memberikan pelayanan administratif kepada seluruh satuan organisasi Kantor Pertanahan, serta menyiapkan bahan evaluasi kegiatan, penyusunan program dan peraturan perundang-undangan.

Fungsinya:

a. Pengolahan data dan informasi.

b. Penyusunan rencana program, dan anggaran serta laporan akuntabilitas kinerja pemerintah.

c. Pelaksanaan urusan kepegawaian.

d. Pelaksanaan urusan keuangan dan kepegawaian.

e. Pelaksanaan urusan tata usaha, rumah tangga, sarana dan perasarana. f. Penyiapan bahan evaluasi kegiatan dan penyusunan program.


(21)

14 Sub Bagian Tata Usaha terdiri dari:

a. Kepala Urusan Perencanaan dan Keuangan

Tugasnya: Menyiapkan penyusunan rencana, program, dan anggaran laporan akuntanbilitas kerja pemerintah serta urusan keuangan dan pelaksanaan anggaran.

b. Kepala Urusan Umum Dan Kepegawaian

Tugasnya:Melakukan urusan kepegawaian dan Pengembangan

sumberdaya manusia pertanahan.

3. Kepala Seksi I Survei Pengukuran dan Pemetaan

Tugasnya:Mengkoordinasikan dan melaksanakan survey, pengukuran dan pemetaan bidang tanah dan pengukuran batas wilayah, pemetaan tematik dan survey potensi tanah, pembinaan surveyor berlisensi.

Fungsinya:

a. Pelaksanana kegiatan teknis survey, pengukuran dan pemetaan sebidang tanah. Pengukuran batas wilayah, dan survey potensi tanah, pembinaan surveyor berlisensi.

b. Pelaksanaan dan pengukuran batas wilayah/kawasan.

c. Pelasanaan pengukuran, pemetaan dan pembukuan bidang tanah.

d. Pelaksanaan, pengolahan, pemeliharaan, pengembangan peralatan


(22)

15

e. Pelaksanaan bimbingan teknik, surveyor berlisensi dan pejabat

penilaian tanah.

Seksi Survei Pengukuran dan Pemetaan terdiri dari:

a. Kepala Subseksi Pengukuran dan Pemetaan

Tugasnya: Menyiapkan perapatan kerangka dasar orde 4, pemetaan batas bidang tanah dan pengukuran bidang tanah batas kawasan/wilayah, kerjasama teknis, surveyor berlisensi, pembinaan surveyor berlisensi dan memelihara peta pendaftaran, daftar tanah, peta bidang tanah, surat ukur, dan daftar lainnya dibidang pengukuran.

b. Kepala Subseksi Tematik dan Potensi Tanah

Tugasnya: Menyiapkan survey, pemetaan, pemeliharaan, pengembangan pemetaan tematik, survey potensi tanah, pemeliharaan peralatan teknis komputerisasi dan penbinaan pejabat penilai tanah.Kepala Bagian Hak Tanah dan Pendaftaran Tanah. Menyiapkan bahan dan melakukan penetapan hak dalam rangka pemberian, perpanjangan dan pembaruan hak tanah, pengadaan tanah, perijinan, pendataan dan penertipan bekas tanah hak; pendaftaran,peralihan, pembebanan hah atas tanah serta pembinaan pejabat pembuat akte tanah (PPAT).

Fungsinya:

a. Pelaksanaan pengaturan dan penetapan di bidang hak tanah.

b. Penyiapan rekomendasi pelepasan, penaksiran harga tukar-menukar,

saran dan pertimbangan serta ,melakukan kegiatan perijinan, saran dan pertimbangan usulan penetapan hak pengolahan.


(23)

16

c. Penyiapan telaahan dan pelaksanaan pemberian rekomendasi

perpanjangan jangka waktu pembayaran uang pemasukan dan atau pendaftaran hak.

d. Mengadministrasikan atas tanah yang dikuasai dan atau milik Negara, daerah bekerjasama dengan pemerintah, termasuk tanah badan hukum pertanahan.

e. Pendataan dan penertiban tanah bekas hak.

f. Pelaksanaan pendaftaran hak dan koputerisasi pelayanan pertanahan.

g. Pelaksanana penegasan dan pengakuan hak.

h. Pelaksanaan, pembebanan hak atas tanah dan pembinaan PPAT.

4. Kepala Seksi II Hak Tanah dan Pendaftaran Tanah terdiri dari:

a. Kepala Subseksi Penetapan Hak Tanah

Tugasnya:Menyiapkan pelaksanaan pemeriksaan, saran dan pertimbangan mengenai penetapan hak milik,hak guna bangunan dan hak pakai, perpanjang jangka waktu, pembaharuan hak, perijinan, peralihan hak atastanahdan rekomendasi perpanjang jangka waktu pembayaran uang pemasukan dan pendaftaran hak tanah perorangan.

b. Kepala Subseksi Pengaturan Tanah Pemerintah

Tugasnya: Menyiapkan pelaksanaan pemeriksaan, saran dan pertimbangan mengenai penetapan hak milik, hak guna bangunan dan hak pakai, dan hak pengolahan bagi instansi pemerintahan, badan hukum pemerintahan, perpanjangan jangka waktu, pembaharuan hak,


(24)

17

perijianan, peralihan hak atas tanah;rekomendasi pelepasan dan tukar-menukar tanh pemerintah.

c. Kepala Subseksi Pendaftaran Hak

Tugasnya:Menyiapkan pelaksanaan pendaftaran hak atas tanah;pengakuan dan penegasan konversi hak-hak lain, hak milik atas satuan rumah susun,tanah hak pengelola, tanah wakaf, data lainnya,data fisik bidang tanah, data komputerisasi pelayanan pertanahan serta memelihara daftar buku tanah serta daftar lainnya di bidang pendaftaran tanah.

d. Kepala Subseksi Peralihan, Pembebasan Hak dan Pejabat Pembuat

Akta Tanah (PPAT)

Tugasnya:Menyiapkan pelaksanaan pendaftaran, peralihan, pembebanan hak atas tanah, pembebanan hak tanggungan, dan bimbingan PPAT serta sarana daftar isian dibidang pendaftaran tanah.

5. Kepala Seksi III Pengaturan dan Penataan Tanah

Tugasnya: Menyiapkan bahan dan melakukan penatagunaan tanah, landreform,konsolidasi tanah, penataan pertanahan wilayah pesisir, pulau-pulau kecil perbatasan dan wilayah tertentu lainnya.

Fungsinya:

a. Penyusunan daerah bekas konflik, peruntukan, penggunaan dan

pemeliharaan tanah, neraca penatagunaan tanah kabupaten/kota. b. Pemelihara basis data penatagunaan tanah kabupaten/kota.


(25)

18

c. Pengusulan penetapan/penegasan tanah menjadi objek landreform.

d. Penyediaan tanah untuk pembangunan.

e. Pengolahan sumbangan tanah untuk pembangunan.

f. Pengumpulan, pengolahan, penyajian dan dokumentasi data

landreform.

Seksi Pengaturan dan Penataan tanah terdiri dari:

a. Kepala Sub Seksi Penatagunaan tanah dan kawasan tertentu

Tugasnya: Menyiapkan bahan penyusunan rencana persediaan, peruntukan, pemeliharaan, dan penggunaan tanah rencana penataan, kawasan, pelaksaanaan koordinasi, monitoring dan evaluasi pemeliharaan tanah, perubahan penggunaan dan pemanfaatan tanah pada setiap fungsi kawasan penertiban penimbangan teknis, penangguhan tanah,penerbitan ijin perubahan penggunaan penetapan penggunaan dan pemanfaatan tanah, penyesuain penggunaan dan pemanfaatan tanah serta melaksakan pengumpulan dan pengolahan dan pemeliharaan data tekstual.

b. Kepala Subseksi Landreform dan Konsolidasi Tanah

Tugasnya: Menyiapkan bahan usul penetapan/penegasan tanah menjadi obyek landreform,penguasaan tanah obyek landreform, pemberian ijin peralihan atas tanah dan ijin redistribusi tanah luasan tertentu, usulan penerbitan surat keputusan restribusi tanah dan pengeluaran tanah dari landreform,monitoring dan evaluasi restribusi tanah, ganti rugi, pemanfaatan tanah bersama dan penertiban


(26)

19

administrasi landreform serta fasilitas bantuan keuangan/permodalan, teknis dan pemasaran,usulan penegasan obyek penataan tanah bersama untuk peremajaan permukiman kumuh,daerah bencana dan daerah bekas konflik serta permukiman kembali penyediaan tanah dan pengelola sumbangan tanah untuk pembangaunan teknik dan metode, promosi dan sosialisasi, pengorganisasian dan pembimbingan masyarakat, kerja sama dan fasilitas,pengolahan basis data dan informasi monitoring dan evaluasi serta koordinasi dan pelaksanaan konsolidasi tanah.

6. Kepala Seksi IV Pengendalian dan Pemberdayaan

Tugasnya: Menyiapkan bahan dan melakukan kegiatan pengendalian pertanahan, pengolahan tanah Negara, tanah terlantar dan tanah kritis serta pemberdayaan masyarakat.

Fungsinya:

a. Penyiapan saran tindak dan langkah-langkah penanganan serta usulan

rekomendasi, pembinaan, peringatan, harmonisasi, program pertanahan dan sektor dalam pengolahan tanah negara, penanganan tanah terlantar dan kritis.

b. Peningkatan partisipasi masyarakat marjinal, asistensi dan pembentukan kelompok masyarakat, fasilitas dan peningkatan akses ke sumberproduktif.


(27)

20

d. Pengolahan basis data dan hak atas tanah, tanah Negara, tanah,

terlantar, dan tanah kritis serta pemberdayaan masyarakat.

e. Penyiapan usulan keputusan pembatalan dan penghentian hubungan

hukum atas tanah terlantar.

Seksi Pengendalian dan Pemberdayaan terdiri dari:

a. Kepala Subseksi Pengendalian Pertanahan

Tugasnya: Menyiapkan pengolahan basis data, melakukan inventarisasi dan identifikasi, penyusunan saran tindak dan langkah menanganan serta menyiapkan bahan koordinasi usulan penertiban dan pendayagunaan dalam rangka penegakan hak dan kewajiban pemegang hak atas tanah, pemantauan, evaluasi, harmonosasi dan program pertanahan dan sector dalam pengolahan tanah Negara, penanganan tanah terlantar dan tanah kritis.

b. Kepala Subseksi Pemberdayaan Masyarakat

Tugasnya: Menyiapkan bahan inventarisasi, asistensi, fasilitas dalam rangka penguatan penguasaan, dan pelaksanaan pembinaan partisipasi masyarakat, lembaga masyarakat, mitra kerja teknis dalam penolahan pertanahan, serta melakukan kerjasama pemberdayaan dengan pemerintah kabupaten/kota, lembaga keuangan dan dunia usaha, serta bimbingan dan pelaksanaan kerjasama pemberdayaan.


(28)

21

7. Kepala Seksi V Sengketa, Konflik dan Perkara

Tugasnya: Menyiapkan bahan dan melakukan kegiatan penanganan sengketa, konflik dan perkara pertanahan.

Fungsinya:

a. Pengkajian masalah, sengketa dan konflik pertanahan.

b. Penyiapan bahan dan penanganan sengketa dan konflik pertanahan serta hukum dan non hukum, penanganan dan penyelesaian perkara, pelaksanaan alternatif, penyelesaian melalui mediasi, fasilitas dan sebagainya usulan dan rekomendasi pelaksanaan putusan lembaga peradilan serta usulan rekomendasi pembatalan dan penghentian hubungan hukum antar orang dan badan hukum dengan tanah.

c. Pengkordinasian penanganan sengketa, konflik dan perkara

pertanahan.Pelaporan penganan dan penyelesaian konflik, sengketa dan perkara pertanahan.

Seksi Sengketa, Konflik dan Perkara terdiri dari:

a. Kepala Subseksi Sengketa dan Konflik Pertanahan

Tugasnya: Menyiapkan pengkajian hukum,sosoal, budaya, ekonomi dan polotik terhadap sengketa dan konflik pertanahan, usulan rekomendasi pembatalan dan penghentian hubungan hukum antara orang dan badan hukum dengan tanah, pelaksanaan alternatif penyelesaian semgketa melalui mediasi, fasilitas, koordinasi penanganan sengketa dan konflik.


(29)

22

b. Kepala Subseksi Perkara Pertanahan

Tugasnya: Menyiapkan penanganan dan penyelesaian perkara, koordinasi penanganan perkara, usulan rekomendasi pembatalan dan penghentian antar orang dan badan hukum dengan tanah sebagai pelaksanaan putusan lembaga peradilan.

C. Kinerja Terkini

Badan Pertanahan Nasional mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pertanahan secara nasional, regional dan sektoral sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

a. Visi

“Menjadi lembaga yang mampu mewujudkan tanah dan pertanahan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat, serta keadilan dan keberlanjutan sistem kemasyarakatan, kebangsaan dan kenegaraan Republik Indonesia”

b. Misi

Mengembangkan dan menyelenggarakan politik dan kebijakan pertanahan untuk:

1. Peningkatan kesejahteraan rakyat, penciptaan sumber-sumber baru kemakmuran rakyat, pengurangan kemiskinan dan kesenjangan pendapatan, serta pemantapan ketahanan pangan.

2. peningkatan tatanan kehidupan bersama yang lebih berkeadilan dan bermartabat dalam kaitannya dengan penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah (P4T).


(30)

23

3. Perwujudan tatanan kehidupan bersama yang harmonis dengan mengatasi berbagai sengketa, konflik dan perkara pertanahan di seluruh tanah air dan penataan perangkat hukum dan sistem pengelolaan pertanahan sehingga tidak melahirkan sengketa, konflik dan perkara di kemudian hari.

4. Keberlanjutan sistem kemasyarakatan, kebangsaan dan kenegaraan Indonesia dengan memberikan akses seluas-luasnya pada generasi yang akan datang terhadap tanah sebagai sumber kesejahteraan masyarakat. Menguatkan lembaga pertanahan sesuai dengan jiwa, semangat, prinsip dan aturan yang tertuang dalam UUPA dan aspirasi rakyat secara luas.

Arti Logo Badan Pertanahanan Nasional (BPN)

Sumber : Kantor Pertanahan Kota Medan (2014) Gambar 2.2 Logo Perusahaan

Lambang Badan Pertanahan Nasional

a. Gambar 4 (empat) butir padimelambangkan Kemakmuran dan kesejahteraan. Memaknai atau melambangkan 4 (empat) tujuan Penataan


(31)

24

Pertanahan yang akan dan telah dilakukan BPN RI yaitu kemakmuran, keadilan, kesejahteraan sosial dan keberlanjutan.

b. Gambar lingkaran bumi melambangkan sumber penghidupan manusia. Melambangkan wadah atau area untuk berkarya bagi BPN RI yang berhubungan langsung dengan unsur-unsur yang ada didalam bumi yang meliputi tanah, air dan udara.

c. Gambar sumbu melambangkan poros keseimbangan. 3 (tiga) Garis Lintang dan 3 (tiga) Garis Bujur Memaknai atau melambangkan pasal 33 ayat 3 UUD 45 yang mandasari lahirnya Undang-undang Pokok Agraria (UUPA) nomor 5 tahun 1960.

d. Gambar 11 (sebelas) bidang grafis bumi memaknai atau melambangkan 11 (Sebelas) agenda pertanahan yang akan dan telah dilakukan BPN RI. Bidang pada sisi sebelah kiri melambangkan bidang bumi yang berada diluar jangkauan wilayah kerja BPN RI.

e. Warna Coklat melambangkan bumi, alam raya dan cerminan dapat dipercaya dan teguh.

f. Warna Kuning Emas melambangkan kehangatan, pencerahan, intelektual dan kemakmuran.

g. Warna Abu-abu melambangkan kebijaksanaan, kedewasaan serta keseimbangan.


(32)

25 BAB III PEMBAHASAN

A. Pengertian Kompetensi Sumber Daya Manusia

Perkembangan kompetensi sebagai konsep maupun praktek dalam manajemen tidak dapat dipisahkan dengan sejarah perkembangan manajemen sumber daya manusia itu sendiri. Timbulnya teori motivasi pada empat dekade denganMaslowsebagai pelopormya merupakan bukti konkrit bahwa penekanan sumber daya manusia sebagai asset,potensi yang memiliki pengaruh besar terhadap kemajuan organisasi di sektor bisnis maupun publik.Salah satu kebutuhan yang diperlukan perusahaan/organisasi adalah menyangkut kompetensi sumber daya manusia. Hal ini mengingat kini organisasi menghadapi berbagai kemajuan di bidang informasi dan teknologi sehingga diperlukan orang yang memiliki keahlian tertentu.

Menurut Safaruddin (2006:6) Sumber Daya Manusia atau human resource adalah orang yang bekerja dalam suatu organisasi yang sering pula disebut karyawan. Sedangkan menurut Nawawi (2001:57) Sumber Daya Manusia adalah manusia atau orang yang bekerja atau anggota suatu organisasi yang disebut personil,karyawan,tenaga kerja,dan lainnya.

Menurut Mangkunegara (2005:40) Kompetensi Sumber Daya Manusia

adalahKompetensi yang berhubungan dengan pengetahuan,keterampilan,kemampuan dan karakteristik kepribadian yang


(33)

26

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kompetensi sumber daya manusia adalah suatu yang dapat diberikan gambaran kemampuan suatu individu sumber daya manusia untuk melaksanakan tugas tertentu. Kompetensi sumber daya manusia juga dapat diartikan sebagai karakteristik dasar individu yang dalam hubungan sebab akibat dengan performa yang efektif atau superior dalam suatu pekerjaan atau jabatan.

B. Perencanaan Prosedur dan Rencana Sumber Daya Manusia di Badan Pertanahan Nasional Kota Medan

Perencanaan Sumber Daya Manusia merupakan fungsi pertama dari manajemen sumber daya manusia.Sumber daya manusia diproses oleh perencanaan dan hasilnya menjadi rencana.Dalam rencanan ditetapkan tujuan dan pedoman pelaksanaan serta menjadi dasar control. Tanpa rencana, control tidak dapat dilakukan dan tanpa control pelaksanaan rencanan baik ataupun salah tidak dapat diketahui.Rencana adalah sejumlah keputusan yang menjadi pedoman untuk mencapai pedoman suatu tujuan tertentu, jadisetiap rencana mengandung dua unsur yaitu tujuan dan pedoman. Tujuan perencanaan sumber daya manusia adalah untuk menentukan kualitas dan kuantitas karyawan yang akan mengisi semua jabatan dalam perusahaan.

1.Syarat-syarat perencanaan SDM di Badan Pertanahan Nasional Kota Medanyaitu :


(34)

27

b. Harus mampu mengumpulkan dan menganalisis informasi yang ada diBadan Pertanahan Kota Medan,

c. Harus mempunyai pengetahuan luas tentang pekerjaan yang ada di Badan Pertanahan Kota Medan,

d. Harus mampu membaca situasi SDM masa kini dan masa mendatang.

2.Prosedur perencanaan sumber daya manusia di Badan Pertanahan KotaMedan yaitu :

a. Menetapkan secara jelas kualitas dan kuantitas SDM yang dibutuhkan di Badan Pertanahan Nasional Kota Medan,

b. Mengelompokan data dan informasi serta menganalisisnya, c. Memilih yang terbaik dari alternative yang ada menjadi rencana,

d. Menginformasikan rencana kepada para karyawan untuk direalisasikan.

C. PerananKompetensi Sumber Daya Manusia di Badan Pertanahan Nasional Kota Medan

Peranan berasal dari kata peran.Peran memiliki makna yaitu seperangkattingkat diharapkan yang dimiliki oleh yang berkedudukan di masyarakat. (Kamus Bahasa Indonesia 2007; 845) “peranan adalah bagian dari tugas utama yang harus dilaksanakan.Peranan adalah terciptanya serangkaian tingkah laku yang saling berkaitan yang dilakukan dalam suatu situasi tertentu serta berhubungan dengan kemajuan perubahan tingkah laku.


(35)

28

PerananSumber Daya Manusia di Badan Pertanahan Nasional Kota Medansangatlah penting karena Sumber Daya Manusia ini sebagai pengelola system, agar system ini tetap berjalan tentu dalam pengelolaannya harus memperhatikan aspek-aspek penting seperti pelatihan, pengembangan dan motivasi. Dalam hal ini sumber daya manusia dijadikan manajemen sebagai salah satu indikator secara efektif dan efisien.

Untuk mencapai visi, misi, dan tujuan di Badan Pertanahan Kota Medan tentu harus memiliki nilai kompetensi dak karakterisik, menurutWibowo (2009) ada 5 ( lima) nilai kompetensi dan karakterisik yaitu :

1. Motivasi

Motivasi adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu atau perkelompok untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai suatu tujuan.Agar pekerjaan berjalan dengan baik para atasan dan bawahan saling memberi saran agar pekerjaan berjalan dengan lancar. Memotivasi diri sendiri dan sesama karyawan agar pekerjaan tidak telalu terbebani. Maka itu sangatlah penting motivasi di Badan Pertanahan Nasional Kota Medan

2. Sikap (attitude)

Untuk saling menjaga sikap (attitude) di Badan Pertanahan Nasional Kota Medan dilakukan peraturan yang sangat disiplin dan ketat karena setiap pagi pukul 08.00 WIB para karyawan harus mengikuti apel pagi dan mengisi absen melalui system Fingerprint,dilakukan pada pagi hari dan sore hari ketika pulang kerja, konsekuensi jika para karyawan melanggar


(36)

29

akan di kenakan sanski dengan pemotongan gaji maka itu para karyawan sangatlah giat bekerja sesuai dengan apa yang ditugaskan dan ditempatkan tanpa pengecualian baik para atasan maupun bawahan, saling membantu pekerjaan masing-masing, dan kekeluargaan di dalam kantor pun dijaga dengan baik.

3. Skill/Keahlian

Setiap Perusahaan menginginkan pekerjanya mempunyai skill/keahlian begitu juga di Badan Pertanahan Kota Medan. Karyawan Di Badan Pertanahan Nasional Kota Medan diwajibkan dan harus menguasai teknologi untuk mengoperasikan komputer, dari mulai membuat sertifikat tanah, menggambar untuk peta bidang tanah dan mengisi data berkas untuk di kirim ke pusat melalui situs online. Karyawan juga harus mampu berkomunikasi dengan baik karena di Badan Pertanahan Kota Medan para karyawan langsung berhadapan dengan masyarakat dan harus menjaga baik antara pekerja satu sama lainnya dan juga khususnya dengan masyarakat.

4. Konsep Diri adalah pandangan dan sikap individu terhadap diri sendiri. 5. Pengetahuan

Pengetahuan adalah informasi yang telah diproses dan diorganisasikan untuk memperoleh pemahaman, pembelajaran, sehingga bisa diaplikasikan ke dalam masalah.


(37)

30

Dimensi-dimensi tertentu memberikan pengaruh khusus pada kemampuan organisasi untuk meningkatkan kinerja para pegawai. Dimensi-dimensi ini adalah :

a) Kebijakan dan Peraturan Organisasi

Kebijakan dan peraturan organisasi yang lebih mementingkan kenyamanan kerja dan kesejahteraan karyawan akan menyebabkan produktivitas mengkingkat sehingga karyawan lebih bersemangat dalam bekerja. Pensertipikatan tanah secara massal melalui Proyek Nasional (PRONA)merupakan salah satu kegiatan pembangunan pertanahan yang mendapat tanggapan positif dari masyarakat. Selama ini pelaksanaan kegiatan pendaftaran tanah dalam 5 dekade, yang dimulai pada tahun 1961 baru mampu melaksanakan pendaftaran tanah sebanyak ± 34 juta bidang dari ± 85 juta bidang. Pasal 19 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria (UUPA) menetapkan bahwa untuk menjamin kepastian hukum oleh Pemerintah diadakan pendaftaran tanah di seluruh wilayah Republik Indonesia. Sehubungan dengan hal tersebut Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia (BPN-RI) yang berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2006 tentang Badan Pertanahan Nasional, ditugaskan untuk melaksanakan urusan pemerintahan di bidang pertanahan, antara lain melanjutkan penyelenggaraan percepatan pendaftaran tanah sesuai dengan amanat Pasal 19 tersebut, terutama bagi masyarakat golongan ekonomi lemah sampai


(38)

31

menengah melalui kegiatan Proyek Nasional (PRONA) yang sudah dilaksanakan sejak tahun 1981.

Percepatan pendaftaran tanah diselenggarakan hendaknya memperhatikan prinsip bahwa tanah secara nyata dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, berperan secara jelas untuk terciptanya tatanan kehidupan bersama yang lebih berkeadilan, menjamin keberlanjutan kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara untuk meminimalkan perkara, masalah, sengketa dan konflik pertanahan. Selain dari pada itu percepatan pendaftaran tanah juga merupakan pelaksanaan dari 11 Agenda BPN-RI, khususnya untuk meningkatkan pelayanan pelaksanaan pendaftaran tanah secara menyeluruh, dan penguatan hak-hak rakyat atas tanah.

b) Cara Meningkatkan Kinerja Pegawai

Setiap organisasi selalu berusaha untuk meningkatkan gairah kerja para pegawainya semaksimal mungkin. Ada beberapacara untuk meningkatkan pekerja pegawai antara lain:

1. Gaji Yang Cukup

Dengan adanya gaji yang cukup untuk memenuhi kebutuhan para karyawan cenderung akan meningkatkan kinerja pegawai. Di Badan Pertanahan Kota Medan Pegawai menerima gaji setiap sebulan sekali, selain gaji bulanan pegawai juga mendapat tunjangan dari bagian masing-masing sesuai dengan penanganan proyek kerja yang sedang berlangsung, misalnya dalam penanganan PRONA ( Proyek Nasional )


(39)

32

seorang puldadis atau pengumpul data yuridis akan mendapatkan tunjangan dari seberapa banyak data yang dia kumpulkan dari masyarakat. Berkaitan dengan tunjangan yang diberikan selain gaji bulanan maka dapat meningkatkan kinerja atau semangat pegawai dalam bekerja.

2. Fasilitas Yang Memadai

Dengan tersedianya fasilitas yang lengkap dan menunjang, akan meningkatkan mutu dan kualitas kerja mereka. Melihat kondisi di Badan Pertanahan Nasional Kota Medan sudah tersedia fasilitas yang memadai untuk mendukung kinerja setiap pegawai. Misalnya ruangan kerja yang nyaman, perlengkapan kantor yang cukup memadai, tersedianya transportasi apabila pegawai turun ke lapangan.

3. Menempatkan Pegawai Pada Posisi Yang Tepat

Hal ini menyebabkan karyawan merasa senang dalam bekerja karena sesuai dengan keahlian dan keterampilan dalam bidangnya.Begitu juga di Badan Pertanahan Nasional Kota Medan setiap pegawai ditempatkan pada posisi sesuai dengan kemampuannya.Penempatan pegawai merupakan faktor penting di dalam organisasi berkaitan dengan pengelolaansumber daya manusia dalam mencapai tujuan organisasi.Penempatan pegawai dalam posisi yang tepat merupakan suatu hal utama karena erat hubungannya dengan kinerja pegawai. Penempatan pegawai ini bertujuan untuk menempatkan orang yang tepat pada jabatan yang sesuai dengan minat dan kemampuannya,


(40)

33

sehingga akan menjadi sumber daya yang produktif. Misalnya di Badan Pertanahan Kota Medan, seorang pegawai yang ditempatkan di bagian Pengukuran Tanah adalah pegawai yang memiliki latar belakang pendidikan dan kemampuan yang sesuai, biasanya pegawai ini adalah tamatan dari Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional yang ada di Yogyakarta, seorang petugas ukur haruslah memegang surat tugas dimana pengukuran bidang tanah dan penetapan batas yang akan dilakukan oleh petugas ukur didasarkan pada surat tugas yang dibuat oleh Kepala Seksi I Survey Pengukuran dan Pemetaan Tanah dan Kepala Seksi II Pendaftaran Hak Tanah atas nama Kepala Kantor Pertanahan. Seorang petugas ukur juga harus mampu dan mengerti dalam memeriksa peta-peta dan warkah pengukuran yang tersedia.


(41)

34 BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Kompetensi Sumber Daya Manusia adalah Kompetensi yang berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan, kemampuan dan karakteristik kepribadian yang mempengaruhi secara langsung terhadap kinerjanya. 2. Tujuan perencanaan sumber daya manusia adalah untuk menentukan

kualitas dan kuantitas karyawan yang akan mengisi semua jabatan dalam perusahaan.

3. Untuk mencapai visi, misi, dan tujuan di Badan Pertanahan Kota Medan tentu harus memiliki nilai kompetensi dan karakterisik, ada 5 ( lima ) nilai kompetensi dan karakterisik yaitu :

a. Motivasi b. Skill/Keahlian c. Sikap (Attitude) d. Konsep Diri e. Pengetahuan


(42)

35 B. Saran

Didalam kesempatan ini penulis ingin memberikan beberapa saran, yaitu : 1. Perlu mempertahankan kompetensi sumber daya manusia yang sudah baik

dan menyesuaikan dengan perkembangan serta kemampuan manajemen kantor.

2. Diharapkan terus ditingkatkan pegawai yang handal sehingga mampu melayani masyarakat dan menjaga kepercayaan masyarakat terhadap Kantor Badan Pertanahan Kota Medan agarmenjadi lebihbaik.

3. Diharapkan agar system pengelolaannya harus lebih memperhatikan aspek-aspek penting seperti motivasi, skill/keahlian, sikap (Attitude), konsep diri, pengetahuan.


(43)

36

DAFTAR PUSTAKA

Hasibuan. M.S.P.(2000).Manajemen Sumber-Daya ManusiaEdisi Revisi. Cetakan ke 6. Jakarta: Bumi Aksara.

Kamus Bahasa Indonesia 2007.

Nawawi, 2001, Manajemen Sumber Daya Manusia.

Mangkunegara, 2005, Evaluasi Kinerja , Bandung : PT Revika Aditama.

Robbins, Stephen. P. 2006. Perilaku Organisasi (alih bahasa Drs. Benjamin Molan), Edisi Bahasa Indonesia, Klaten: PT INTAN SEJATI.

Safaruddin. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia Keunggulan Kompetitif. Yogyakarta. BPFE.

Siagian, Sondang P, 2001. Manajemen Sumber Daya ManusiaJakarta: Bumi Aksara.

Widjaja, 2006, Administrasi KepegawaianJakarta : Rajawali Pers. Wibowo, 2009, Manajemen Kinerja. Jakarta : Rajawali Pers.

Zainun, Buchari. Manajemen Sumber Daya Manusia Indonesia. Jakarta: Penerbit PT. Toko Gunung Agung.


(1)

31

menengah melalui kegiatan Proyek Nasional (PRONA) yang sudah dilaksanakan sejak tahun 1981.

Percepatan pendaftaran tanah diselenggarakan hendaknya memperhatikan prinsip bahwa tanah secara nyata dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, berperan secara jelas untuk terciptanya tatanan kehidupan bersama yang lebih berkeadilan, menjamin keberlanjutan kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara untuk meminimalkan perkara, masalah, sengketa dan konflik pertanahan. Selain dari pada itu percepatan pendaftaran tanah juga merupakan pelaksanaan dari 11 Agenda BPN-RI, khususnya untuk meningkatkan pelayanan pelaksanaan pendaftaran tanah secara menyeluruh, dan penguatan hak-hak rakyat atas tanah.

b) Cara Meningkatkan Kinerja Pegawai

Setiap organisasi selalu berusaha untuk meningkatkan gairah kerja para pegawainya semaksimal mungkin. Ada beberapacara untuk meningkatkan pekerja pegawai antara lain:

1. Gaji Yang Cukup

Dengan adanya gaji yang cukup untuk memenuhi kebutuhan para karyawan cenderung akan meningkatkan kinerja pegawai. Di Badan Pertanahan Kota Medan Pegawai menerima gaji setiap sebulan sekali, selain gaji bulanan pegawai juga mendapat tunjangan dari bagian masing-masing sesuai dengan penanganan proyek kerja yang sedang berlangsung, misalnya dalam penanganan PRONA ( Proyek Nasional )


(2)

32

seorang puldadis atau pengumpul data yuridis akan mendapatkan tunjangan dari seberapa banyak data yang dia kumpulkan dari masyarakat. Berkaitan dengan tunjangan yang diberikan selain gaji bulanan maka dapat meningkatkan kinerja atau semangat pegawai dalam bekerja.

2. Fasilitas Yang Memadai

Dengan tersedianya fasilitas yang lengkap dan menunjang, akan meningkatkan mutu dan kualitas kerja mereka. Melihat kondisi di Badan Pertanahan Nasional Kota Medan sudah tersedia fasilitas yang memadai untuk mendukung kinerja setiap pegawai. Misalnya ruangan kerja yang nyaman, perlengkapan kantor yang cukup memadai, tersedianya transportasi apabila pegawai turun ke lapangan.

3. Menempatkan Pegawai Pada Posisi Yang Tepat

Hal ini menyebabkan karyawan merasa senang dalam bekerja karena sesuai dengan keahlian dan keterampilan dalam bidangnya.Begitu juga di Badan Pertanahan Nasional Kota Medan setiap pegawai ditempatkan pada posisi sesuai dengan kemampuannya.Penempatan pegawai merupakan faktor penting di dalam organisasi berkaitan dengan pengelolaansumber daya manusia dalam mencapai tujuan organisasi.Penempatan pegawai dalam posisi yang tepat merupakan suatu hal utama karena erat hubungannya dengan kinerja pegawai. Penempatan pegawai ini bertujuan untuk menempatkan orang yang tepat pada jabatan yang sesuai dengan minat dan kemampuannya,


(3)

33

sehingga akan menjadi sumber daya yang produktif. Misalnya di Badan Pertanahan Kota Medan, seorang pegawai yang ditempatkan di bagian Pengukuran Tanah adalah pegawai yang memiliki latar belakang pendidikan dan kemampuan yang sesuai, biasanya pegawai ini adalah tamatan dari Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional yang ada di Yogyakarta, seorang petugas ukur haruslah memegang surat tugas dimana pengukuran bidang tanah dan penetapan batas yang akan dilakukan oleh petugas ukur didasarkan pada surat tugas yang dibuat oleh Kepala Seksi I Survey Pengukuran dan Pemetaan Tanah dan Kepala Seksi II Pendaftaran Hak Tanah atas nama Kepala Kantor Pertanahan. Seorang petugas ukur juga harus mampu dan mengerti dalam memeriksa peta-peta dan warkah pengukuran yang tersedia.


(4)

34 BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Kompetensi Sumber Daya Manusia adalah Kompetensi yang berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan, kemampuan dan karakteristik kepribadian yang mempengaruhi secara langsung terhadap kinerjanya.

2. Tujuan perencanaan sumber daya manusia adalah untuk menentukan kualitas dan kuantitas karyawan yang akan mengisi semua jabatan dalam perusahaan.

3. Untuk mencapai visi, misi, dan tujuan di Badan Pertanahan Kota Medan tentu harus memiliki nilai kompetensi dan karakterisik, ada 5 ( lima ) nilai kompetensi dan karakterisik yaitu :

a. Motivasi b. Skill/Keahlian c. Sikap (Attitude) d. Konsep Diri e. Pengetahuan


(5)

35

B. Saran

Didalam kesempatan ini penulis ingin memberikan beberapa saran, yaitu : 1. Perlu mempertahankan kompetensi sumber daya manusia yang sudah baik

dan menyesuaikan dengan perkembangan serta kemampuan manajemen kantor.

2. Diharapkan terus ditingkatkan pegawai yang handal sehingga mampu melayani masyarakat dan menjaga kepercayaan masyarakat terhadap Kantor Badan Pertanahan Kota Medan agarmenjadi lebihbaik.

3. Diharapkan agar system pengelolaannya harus lebih memperhatikan aspek-aspek penting seperti motivasi, skill/keahlian, sikap (Attitude), konsep diri, pengetahuan.


(6)

36

DAFTAR PUSTAKA

Hasibuan. M.S.P.(2000).Manajemen Sumber-Daya ManusiaEdisi Revisi. Cetakan ke 6. Jakarta: Bumi Aksara.

Kamus Bahasa Indonesia 2007.

Nawawi, 2001, Manajemen Sumber Daya Manusia.

Mangkunegara, 2005, Evaluasi Kinerja , Bandung : PT Revika Aditama.

Robbins, Stephen. P. 2006. Perilaku Organisasi (alih bahasa Drs. Benjamin Molan), Edisi Bahasa Indonesia, Klaten: PT INTAN SEJATI.

Safaruddin. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia Keunggulan Kompetitif. Yogyakarta. BPFE.

Siagian, Sondang P, 2001. Manajemen Sumber Daya ManusiaJakarta: Bumi Aksara.

Widjaja, 2006, Administrasi KepegawaianJakarta : Rajawali Pers. Wibowo, 2009, Manajemen Kinerja. Jakarta : Rajawali Pers.

Zainun, Buchari. Manajemen Sumber Daya Manusia Indonesia. Jakarta: Penerbit PT. Toko Gunung Agung.