Prosedur Kerja BAHAN DAN METODE

24 − Eter l − Metanol − Nipagin − Nipasol − Asam Sorbat − Asam Benzoat

3.2. Prosedur Kerja

1. Larutan Uji Timbang 1 dosis cuplikan, masukkan ke dalam labu erlenmeyer125 ml tambahkan 50 ml air dan dibasahkan dengan larutan NaOH 2 N hingga pH 10, kocok selama 30 menit dan saring, filtrat diasamkan dengan H 2 SO 4 1 N hingga pH 3 dan ekstraksi 3 kali setiap kali menggunakan 30 ml eter.Ekstrak eter dikumpulkan dan diuapkan hingga kering sisa penguapan dilarutkan dalam 5 ml metanol A. 2. Larutan Baku Timbang masing – masing baku nipagin, nipasol, asam benzoat dan asam sorbat 100 mg, kemudian masing – masing larutan bakudimasukkan ke dalam labu tentukur 100 ml. Larutkan dalam metanol, tambahkan metanol sampai garis tanda B. 3. Identifikasi a. Cara KLT Totolkan secara terpisah larutan Adan B dan lakukan KLT sebagai berikut : − Fase diam : Silikagel GF 254 − Fase gerak : i.pentana-asam asetat glasial 88:12 Universitas Sumatera Utara 25 ii.propanol-etil asetat-air 60:10:30 − Penjenuhan : Dengan kertas saring − Volume penotolan : Larutan A,B, dan C masing-masing 15 µl − Jarak rambat : 15 cm − Nampak bercak : Cahaya UV 251, terjadi peredaman fluoresensi b. Cara Spektrofotometri UV − Larutan Adan B di KLT seperti tersebut di atas dengan volume penotolan disesuaikan hingga diperoleh bercak setara dengan 50 µg nipagin, 50 µg nipasol, 50 µg asam benzoat, 40 µg asam sorbat Bercak baku dan bercak senyawa yang mempunyai harga Rf sama ditandai dan dikerok − Hasil kerokan diekstraksi secara terpisah dengan metanol dan disaring − Ukur serapan filtrat pada panjang gelombang antara 200 nm dan 300 nm − Nipagin akan menunjukkan serapan maksimum pada panjang gelombang ± 256 ��, nipasol akan menunjukan serapan maksimum pada panjang gelombang ± 268 nm, asam benzoat akan menunjukan serapan maksimum pada panjang gelombang ± 227 nm, sedangkan asam sorbat akan menunjukan serapan maksimum ± 255 nm. c. Penetapan Kadar Serapan larutan A, B dan C diukur pada panjang gelombang ± 251 nm, kadar metil hidroksi benzoat dihitung dengan rumus sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 26 �� �� x Kb x ��� ��� x ��� � x F x 100 Keterangan : Au : serapan larutan uji Ab : seraoan larutan baku Kb : konsentrasi larutan baku Vtb : volume penotolan µl Vtu : volume penotolan larutan uji µl Veu : volume awal ekstrak ml B : bobot cuplikan F : faktor pengencer Universitas Sumatera Utara 27

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil 4.1.1. Data Percobaan

4.1.1.1. Tabel Metode KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS

Nama Zat Bobot Faktor Pengenceran Volume Penotolan Tinggi Bercak Rf Wadah + Zat Wadah + Sisa Baku Pembanding Asam Benzoat 33,341 mg 12,997 mg 10 50 µL 7,6 0,506 Asam Sorbat 32,974 mg 12,997 mg 10 50 µL 7,2 0,48 Nipagin 22,986 mg 12,976 mg 10 50 µL 4,6 0,306 Nipasol 22,775 mg 12,801 mg 10 50 µL 5,8 0,386 Zat Uji Univit 1. 2. 10,7482 mg 0,3982 mg 5 200 µL 7,6 0,506 10,7601 mg 0,3981 mg 5 200 µL 7,7 0,513 Univit lysine 1. 10,8289 mg 0,3982 mg 5 400 µL 7,6 0,506 2 10,8981 mg 0,3978 mg 5 400 µL 7,6 0,506 Universitas Sumatera Utara