Rina Agustina, 2013 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING
AND COMPOSITION CIRC TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA KARANGAN NARASI Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Mills Suprijono, 2012: 45 model pembelajaran adalah bentuk representasi akurat sebagai proses aktual yang memungkinkan seseorang atau
sekelompok orang mencoba bertindak berdasarkan model itu. Sejalan dengan hal itu, Suprijono 2012: 46 mengemukakan bahwa model pembelajaran ialah pola
yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas maupun tutorial.
Model pembelajaran sejatinya dipahami guru agar dapat melaksanakan pembelajaran secara efektif dalam meningkatkan hasil pembelajaran. Dalam
penerapannya model pembelajaran seyogianya dilakukan dengan kebutuhan siswa karena masing-masing model pembelajaran memiliki tujuan, prinsip dan tekanan
utama yang berbeda. Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang terdapat
dalam kegiatan pembelajaran di sekolah. Mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia berorientasi pada hakikat pembelajaran bahasa, bahwa belajar bahasa
adalah belajar berkomunikasi dan belajar sastra adalah belajar menghargai manusia dan nilai-nilai kemanusiaannya. Oleh karena itu, pembelajaran Bahasa
Indonesia mengupayakan peningkatan kemampuan siswa untuk berkomunikasi secara lisan dan tertulis serta menghargai karya cipta bangsa Indonesia,
sebagaimana diuraikan dalam Kurikulum Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar. Indihadi 2008:178 mengungkapkan bahwa “Pengajaran Bahasa Indonesia pada
hakikatnya belajar berkomunikasi dan peningkatan kemampuan siswa dalam berba
hasa Indonesia lisan maupun tulisan”. Dalam pelaksanaannya Pembelajaran Bahasa Indonesia dapat dipadukan
melalui berbagai kegiatan pembelajaran seperti bermain peran, berdialog dengan topik tertentu, menulis karangan, membaca karangan dan sebagainya, yang
dikemas dalam pembelajaran Bahasa Indonesia berupa empat keterampilan yaitu
Rina Agustina, 2013 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING
AND COMPOSITION CIRC TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA KARANGAN NARASI Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
terampil mendengarkan, terampil berbicara, terampil membaca, terampil menulis, serta terampil berapresiasi sastra.
Setiap keterampilan erat sekali berhubungan dengan proses-proses yang mendasari bahasa. Bahasa seseorang mencerminkan pikirannya, semakin terampil
seseorang berbahasa, semakin cerah dan jelas jalan pemikirannya. Membaca merupakan keterampilan dasar yang perlu dimiliki oleh setiap
orang, tidak hanya untuk meraih keberhasilan bersekolah melainkan sepanjang hayatnya. Membaca perlu mendapat perhatian khusus dari semua pihak, baik
sekolah sebagai penyelenggara pendidikan, masyarakat, orang tua dan pemerintah. Membaca mempunyai manfaat yang sangat besar, yaitu untuk menambah
wawasan dan pengetahuan seseorang. Membaca perlu diterapkan saat anak masih sedini mungkin, ketika anak memasuki lembaga pendidikan formal. Kemampuan
membaca anak sejak dini akan menolong perkembangan membaca siswa. Dengan membaca siswa diharapkan akan memperoleh berbagai informasi yang
sebelumnya pernah didapatkan. Siswa sejatinya membiasakan membaca karena diri sendiri bukan atas
dasar paksaan dari pihak lain. Semakin banyak membaca semakin banyak informasi yang akan diperoleh. Kemampuan membaca merupakan keterampilan
dasar bagi siswa, yang harus dikuasai agar mereka dapat mengikuti seluruh proses pembelajaran. Kemampuan membaca sangat penting bagi siswa karena banyak
kegiatan belajar adalah membaca. Berbagai mata pelajaran dapat dikuasai apabila siswa terbiasa membaca. Para guru Sekolah Dasar SD bertanggung jawab untuk
memberikan kemampuan membaca yang memadai kepada para siswa. Sebagian meneruskan pelajaran ke sekolah yang lebih tinggi. Untuk itu, mereka harus
dibekali kemampuan membaca yang memungkinkan mereka memperoleh dan memahami informasi. Tujuan utama pembelajaran membaca adalah memperoleh
informasi, mencakup isi, dan memahami makna bacaan. Hal ini mendorong terciptanya kerjasama antara guru dan siswa dalam pembelajaran membaca.
Kemampuan membaca di SD masih rendah, karena masih banyak siswa yang malas untuk membaca. Siswa harus lebih banyak dihadapkan dengan
berbagai ragam bacaan yang bertujuan untuk meningkatkan dan menumbuhkan
Rina Agustina, 2013 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING
AND COMPOSITION CIRC TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA KARANGAN NARASI Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
kebiasaan membaca. Guru sejatinya memberi materi bacaan yang menarik dan menantang, sehingga siswa termotivasi dan membangun semangat siswa untuk
membaca dengan sungguh-sungguh. Bacaan yang dipilih hendaknya dari berbagai sumber misalnya buku teks, buku cerita, majalah, surat kabar dan karya sastra
anak. Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD saat ini masih bersifat satu arah
atau berpusat kepada guru dan siswa masih terlihat pasif, sehingga merasa cepat bosan dalam proses belajar atau lebih dikenal sebagai model pembelajaran
konvensional. Hal itu disebabkan karena guru masih belum dapat menggunakan model pembelajaran dengan baik dan kurang bervariasi dalam proses mengajar.
Guru selama ini hanya menggunakan model pembelajaran yang monoton, karena tidak mempunyai kemampuan dan keterampilan untuk menggunakan model
pembelajaran lainnya. Keberhasilan belajar siswa akan tercapai apabila terjadi interaksi dua arah antara guru dengan siswa sudah dapat berjalan dengan baik.
Oleh karena itu, pemilihan model pembelajaran yang tepat akan meningkatkan motivasi siswa dalam menerima pelajaran yang disampaikan oleh guru.
Dalam menyampaikan materi pembelajaran, guru biasanya hanya menggunakan model pembelajaran konvensional yang biasa disebut ceramah. Hal
ini dikarenakan model pembelajaran konvensional dianggap lebih efektif dari segi waktu dan masih kurangnya pemahaman guru tentang pemilihan model yang tepat
dalam pembelajaran. Model pembelajaran konvensional berupa penyampaian materi secara lisan. Hal tersebut cenderung membuat siswa kurang berminat
terhadap pembelajaran terutama Bahasa Indonesia dan menyebabkan kemampuan membaca siswa rendah, sehingga tujuan pembelajaran tidak dapat tercapai dengan
baik. Guru hendaknya memilih model pembelajaran yang tepat dan bervariasi sesuai dengan pokok bahasan.
Salah satu model pembelajaran yang bisa digunakan guru dalam mengajar adalah model pembelajaran kooperatif cooperative l.earning.
„Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerjasama dalam memaksimalkan kondisi belajar
untuk mencapai tujuan belajar‟ Sugianto 2010:37.
Rina Agustina, 2013 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING
AND COMPOSITION CIRC TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA KARANGAN NARASI Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Selanjutnya Suprijono 2012:54 mengemukakan bahwa model pembelajaran kooperatif adalah konsep yang lebih luas meliputi semua
jenis kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk yang lebih dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh guru. Model pembelajaran kooperatif cocok
digunakan secara efektif di semua tingkat kelas dan semua mata pelajaran.
Berangkat dari kutipan di atas, dapat disimpulkan bahwa dengan pembelajaran kooperatif, interaksi dan sosialisasi antarsiswa akan terjalin, dan dapat melatih
siswa dalam menghargai dan menerima pendapat dari teman. Ada banyak tipe dalam pembelajaran kooperatif, salah satunya adalah
tipe Cooperative Integrated Reading and Composition CIRC yang dapat digunakan dalam pengajaran membaca dan menulis . Menurut Slavin 2008
Pembelajaran kooperatif tipe CIRC adalah salah satu metode pembelajaran kooperatif yang paling efektif dalam pelajaran membaca, menulis, dan seni
berbahasa. Pembelajaran kooperatif tipe CIRC merupakan komposisi terpadu antara
membaca dan menulis secara kooperatif-kelompok. Dalam CIRC siswa dituntut untuk menguasai pikiran utama dari suatu wacana, menemukan isi dalam cerita
yang di baca, dan kemampuan membaca dan menulis lainnya secara bersama- sama. Siswa dibagi kelompok oleh guru, kemudian menyelesaikan masalah yang
terdapat dari bacaan tersebut secara bersama-sama. Dalam pembelajaran membaca pada mata pelajaran Bahasa Indonesia
dapat menggunakan model pembelajaran CIRC, yaitu guru memberikan sebuah cerita yang berbentuk karangan narasi atau novel. Tujuan utama menggunakan
pendekatan tipe CIRC dalam pembelajaran membaca adalah membantu siswa meningkatkan kemampuan membaca pemahaman dan meningkatkan hasil belajar
siswa yang rendah. Pembelajaran CIRC diharapkan dapat meningkatkan cara siswa berfikir
kritis, kreatif dan menumbuhkan rasa sosial yang tinggi sesama teman. Membaca karangan narasi bertujuan untuk menyampaikan pengetahuan atau informasi
kepada orang lain atau para pembaca. Narasi dapat menambah ilmu pengetahuan melalui jalan cerita, bagaimana suatu peristiwa itu berlangsung.
Rina Agustina, 2013 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING
AND COMPOSITION CIRC TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA KARANGAN NARASI Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Menurut Gorys Keraf 2010:136 membaca karangan narasi bertujuan untuk menyampaikan pengetahuan atau informasi kepada orang lain atau
para pembaca. Narasi dapat menambah ilmu pengetahuan melalui jalan cerita, bagaimana suatu peristiwa itu berlangsung. Narasi adalah suatu
bentuk wacana yang berusaha menggambarkan dengan sejelas-jelasnya kepada pembaca suatu peristiwa yang telah terjadi.
Dengan menggunakan pembelajaran CIRC siswa dapat latihan membaca atau saling membaca, memahami ide pokok, menuliskan kembali isi cerita,
memahami unsure intrinsik sebuah cerita dan memberikan tanggapan terhadap isi bacaan yang telah dibaca secara berkelompok. Pada kenyataannya kemampuan
membaca siswa di SD masih rendah atau kurang diminati siswa karena siswa merasa cepat bosan dengan apa yang dibacanya. Guru dapat memberi contoh
bentuk karangan narasi dari novel atau cerita yang membuat siswa tertarik untuk membaca, sehingga siswa menjadi mengerti tentang karangan narasi.
Banyak kalangan seperti guru yang menganggap bahwa membaca itu telah berakhir ketika siswa telah mampu membaca. Padahal guru mempunyai
peran penting dalam meningkatkan minat dan kebiasaan siswa dalam membaca. Dengan menggunakan model pembelajaran tipe CIRC diharapkan dapat
meningkatkan kemampuan membaca siswa. Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul ” Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe CIRC Terhadap Kemampuan Membaca Karangan Narasi Siswa Kelas V SD Negeri 2
Parakanlima”.
B. Rumusan Masalah