commit to user
XLVI III.
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian kualitatif yaitu penelitian yang memiliki karakteristik bahwa
datanya dinyatakan dalam keadaan sewajarnya dan bagaimana adanya natural setting, dengan tidak dirubah dalam bentuk simbol-simbol dan
bilangan, sedangkan pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan deskriptif. Pendekatan deskriptif dapat diartikan sebagai suatu prosedur pemecahan
masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan obyek penelitian pada saat sekarang, dan memusatkan perhatiannya pada
penemuan fakta-fakta fact finding sebagaimana keadaan sebenarnya Nawawi dan Mimi Martini, 1996.
Penelitian deskriptif bertujuan untuk mendiskripsikan keadaan atau situasi yang sebenarnya terjadi pada saat ini dengan menganalisis data dari
bentuk aslinya seperti pada waktu dicatat tanpa memotong cerita maupun datanya dengan simbol-simbol angka. Pada penelitian ini bertujuan untuk
mendeskripsikan peran LSM yang dilakukan untuk mengembangkan pertanian padi organik di Desa Tawangsari Kecamatan Teras Kabupaten Boyolali.
Sedangkan teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus tunggal karena dalam penelitian ini menyatakan kasus penting dalam menguji
suatu teori yang telah tersusun dengan baik dan perhatian diberikan pada satu unit analisis Yin, 1996.
B. Lokasi Penelitian
Lokasi yang dipilih dalam penelitian ini dilakukan secara sengaja purposive yaitu di Desa Tawangsari Kecamatan Teras Kabupaten Boyolali.
Dengan pertimbangan karena di Desa Tawangsari telah melaksanakan pertanian organik sejak tahun 2009. Dibanding desa yang lain, Desa
Tawangsari mempunyai produktivitas paling tinggi antara desa-desa lain di Boyolali, yaitu 6,8 tonHa. Berikut rincian produktivitas di kabupaten
Boyolali:
commit to user
XLVII Tabel 3.1 Produktivitas Padi Organik Di Kabupaten Boyolali
No Nama Desa
Luas lahan Ha Produktivitas
tonHa 1
Duwet 5,6
4,46 2
Catur 16
1 3
Andong 5,3
6,6 4
Sumber 29
3,17 5
Dlingo 38
5,9 6
Tawangsari 4,9
6,8 7
Rembun 5,5
6,2 8
Karangdowo 3
4,2 9
Bendungan 6,25
5,1 10
Wates 17
4,7 11
Pranggong 3
3,3 12
Glonggong 7,15
6,5 Sumber : Data Sekunder
Di Desa Tawangsari juga terdapat LSM yang mendampingi dari hulu sampai hilir dalam usahatani padi organik. Pertanian organik di Desa
Tawangsari juga sering menjadi obyek kunjungan dari luar jawa. Selain itu Desa Tawangsari merupakan Desa yang mempunyai gapoktan yang
membantu dalam usahatani padi organik petani dan memiliki cukup lengkap sarana prasarananya, seperti gudang penyimpanan dan pemasaran, sekertariat
gapoktan, radio komunitas, rice mill, truk pengangkut beras dan padi dan gubuk tani. Selain itu Gapoktan Marsudi Mulyo yang ada di Desa Tawangsari
tersebut juga tidak hanya bergelut dalam bidang pertanian saja akan tetapi Gapoktan Marsudi Mulyo juga membantu ibu-ibu rumah tangga dalam hal
perekonomian lewat memberikan pekerjaan dalam tenun lidi yang bekerjasama dengan PT Swastama. Gapoktan Marsudi Mulyo juga sering
mendapat bantuan dari pemerintah dalam program RMU berupa alsinta dan LDPM Lumbung Desa Pangan Mandiri berupa Rp150.000.000,-. Pemberian
bantuan tersebut diberikan kepada Gapoktan karena Gapoktan Marsudi Mulyo dinilai sudah bagus dalam administrasi dan dinilai mampu mengelola dengan
baik.
commit to user
XLVIII C.
Teknik Cuplikan Sampling
Penentuan sampling dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Menurut Moleong 2009, penentuan sampling bertujuan untuk menggali
informasi yang akan menjadi dasar dari rancangan dan teori yang muncul. Dengan secara sengaja memilih sampling diharapkan dapat mendapatkan
informasi yang akurat dan mendalam. Dalam penelitian ini informasi yang yang dimbil adalah informasi mengenai sejauh mana peran LSM dalam
pengembangan padi organik di Desa Tawangsari Kecamatan Teras Kabupaten Boyolali, informasi ini digali baik dari pihak LSM maupun dari pihak petani.
Penentuan subyek dan informan dalam penelitian ini dilakukan secara snowball sampling. Menurut Bungin 2008, Teknik snowball sampling
didefinisikan sebagai teknik untuk memperoleh beberapa informasi dalam organisasi atau kelompok yang terbatas dan yang dikenal sebagai teman dekat
atau kerabat, kemudian informan tersebut bersedia menunjukkan teman-teman kerabat lainnya sampai peneliti menemukan konstilasi persahabatan yang
berubah manjadi suatu pola-pola sosial yang lengkap. Teknik snowball sampling digunakan bilamana peneliti ingin
mengumpulkan data yang berupa informasi dari subyek penelitian dan informan dalam salah satu lokasi, tetapi peneliti tidak mengetahui siapa yang
tepat untuk dipilih, sehingga peneliti tidak dapat merencanakan pengumpulan data secara pasti. Oleh karena itu, peneliti dapat bertanya secara langsung
kepada key informan yang dianggap mengetahui informasi tentang objek penelitian. Key informan dalam penelitian ini adalah ketua Gapoktan Desa
Tawangsari. Kemudian dari informan pertama yaitu key informan ini, peneliti mendapatkan petunjuk mengenai pelaksanaan serta menemukan subyek dan
informan selanjutnya.
D. Jenis dan Sumber Data