2.2 Tindak Pidana
a. Pengertian Tindak Pidana
Pengertian tindak pidana sering kita mendengar istilahnya “Het
Strafbaar Feit ”. Istilah tersebut memiliki terjemahan dalam bahasa
Indonesia oleh beberapa pakar yaitu: 1.
Peristiwa Pidana; 2.
Perbuatan Pidana; 3.
Tindak Pidana.
35
Penggunaan istilah tersebut pada hakikatnya tidak menjadi masalah sepanjang penggunaannya disesuaikan dengan konteks dan dipahami
maknanya. Istilah mengenai Strafbar Feit juga menimbulkan perdebatan di konseptual di dalamnya yaitu munculnya perbedaan dari istilah yang
dimaksud seperti: 1.
SIMONS Simons merumuskan bahwa Strafbar Feit adalah suatu handeling
tindakan atau perbuatan yang diancam dengan pidana oleh undang-undang.
2. VOS
VOS merumuskan Strafbar Feit adalah suatu kelakuan gedraging manusia yang dilarang dan oleh undang-undang diancam dengan
pidana. 3.
POMPE
35
Zainal Abidin, Muhammad dan I Wayan Edi Kurniawan, 2013, Catatan Mahasiswa Pidana, Indie Publishing, Depok, h.76.
Pompe merumuskan Strafbar Feit adalah suatu pelanggaran kaidah penggangguan ketertiban hukum, terhadap mana pelaku
mempunyai kesalahan untuk mana pemidanaan adalah wajar untuk menyelenggarakan ketertiban hukum dan menjamin kesejahteraan
umum, dan masih banyak lagi perumusan perumusan lainnya.
36
Istilah strafbaar feit ke dalam bahasa Indonesia dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Perbuatan yang dapat atau boleh dihukum;
b. Peristiwa pidana;
c. Perbuatan pidana;
d. Tindak Pidana.
37
Pengertian istilah di atas para sarjanapun memberikan pengertian tersendiri terhadap istilah tersebut, diantaranya:
38
1. Moeljatno menyatakan strafbaar feit diistilahkan dengan perbuatan
pidana, yang dimana perbuatan yang dilarang oleh suatu aturan hukum, yang dimana larangan tersebut disertai dengan ancaman sanksi yang
berupa pidana tertentu, bagi barang siapa yang melanggar larangan tersebut.
2. E Utrech menyatakan strafbaar feit sebagai peristiwa pidana karena
yang ditinjau adalah feit peristiwa dari sudut hukum pidana penggunaan istilah peristiwa pidana sering dijumpai dalam KUHP.
36
Ibid, h.77
37
E.Y Kanter dan S.R. Sianturi, 2002, Asas-Asas Hukum Pidana dan Penerapannya, Storia Grafika, Jakarta, h. 208.
38
Zainal Abidin, Muhammad dan I Wayan Edi Kurniawan, op.cit, h.78
3. Wirjono Prodjodikoro menggunakan istilah strafbaar feit sebagai
tindak pidana, yang dimana suatu perbuatan yang pelakunya dapat dikenakan sanksi pidana.
b. Unsur-Unsur Tindak Pidana