Pengembangan sistem informasi rawat inap pada rumah sakit ibu dan anak restu
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI
RAWAT INAP
PADA RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK RESTU
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta
Oleh
Meyghi Nekedha 103093029711
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2008 M / 1429 H
(2)
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI
RAWAT INAP
PADA RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK RESTU
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer
Pada Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Oleh
Meyghi Nekedha 103093029711
Menyetujui
Pembimbing I Pembimbing II
Herlino Nanang, M. Kom Ir. M. Qomarul Huda, M.Kom
NIP. 150 368 819 NIP. 150 326 908
Mengetahui,
Ketua Program Studi Sistem Informasi
Ir. M. Qomarul Huda, M.Kom NIP. 150 326 908
(3)
(4)
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi yang ditulis oleh : Nama : Meyghi Nekedha
NIM : 103093029711
Program Studi : Sistem Informasi
Judul Skripsi : Pengembangan Sistem Informasi Rawat Inap Pada Rumah Sakit Ibu Dan Anak Restu
Dapat diterima sebagai syarat kelulusan untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer pada program studi Sistem Informasi jurusan Teknik Informatika, Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, Juni 2008
Tim Penguji,
Pembimbing I Pembimbing II
Herlino Nanang, M.Kom Ir. M. Qomarul Huda, M.Kom
NIP. 150 368 819 NIP. 150 368 820
Mengetahui,
Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Ketua Program Studi Sistem Informasi
DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis Ir. M. Qomarul Huda, M.Kom
(5)
PERNYATAAN
DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-BENAR HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN.
Jakarta, Juni 2008
Meyghi Nekedha 103093029711
(6)
ABSTRAKSI
MEYGHI NEKEDHA, Pengembangan Sistem Informasi Rawat Inap Pada
Rumah Sakit Ibu dan Anak Restu. (Dibawah bimbingan Herlino Nanang,
M.Kom dan Ir. M. Qomarul Huda, M.Kom).
Menerapkannya teknologi informasi pada rumah sakit ibu dan anak restu guna meningkatkan pelayanan terhadap pasien, terutama pasien rawat inap karena masih adanya permasalahan yang dihadapi diantaranya proses pendaftaran yang masih manual sehingga membutuhkan waktu untuk mendapatkan data pasien rawat inap, belum adanya kontrol kamar untuk mengetahui status kamar, masih terdapatnya kesalahan pada proses penginputan biaya perawatan, dan tidak adanya laporan visit dokter untuk mengetahui kinerja dokter, masih adanya laporan pendapatan rumah sakit khususnya rawat inap yang penghitungan masih secara manual. Dari masalah tersebut sehingga dibangunlah sistem informasi yang terkomputerisasi yang dapat membantu pelayanan terhadap pasien dalam proses pendaftaran pasien, proses pengecekan kamar, proses pembayaran pasien, proses laporan visit dokter, dan proses penghitungan pendapatan rumah sakit.
Dalam hal ini penulis membuat aplikasi yang user friendly sehingga dapat dengan mudah dalam penggunaannya. Untuk menunjang aplikasi tersebut penulis menggunakan Visual Basic 6.0 sebagai bahasa pemogramannya dan Active Report sebagai pembuatan laporannya, serta Microsoft SQL Server sebagai database nya.
(7)
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Alhamdulillah, dengan rahmat dan taufiq dari Allah Azza wa jalla skripsi dengan judul “Pengembangan Sistem Informasi Rawat Inap Pada Rumah Sakit Ibu Dan Anak” berhasil penulis selesaikan. Semoga apa yang telah dikerjakan menjadi pelajaran dan berguna bagi yang membacanya.
Tugas ini disusun untuk memenuhi syarat mencapai gelar Kesarjanaan Komputer pada Program Studi Sistem Informasi Jenjang Program Strata-1 Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah.
Dalam penyusunan dan penyelesaian skripsi ini penulis banyak mendapat bantuan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dengan kerendahan hati penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Allah SWT yang telah memberikan kesehatan, kesabaran dan kelapangan bagi saya selama penyelesaian skripsi ini.
2. Ayahanda dan Ibunda, yang telah membantu dan mendorong baik secara materil maupun moril, dan selalu mengingatkan akan target dan batas waktu. 3. Bapak DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis. Sebagai dekan fakultas Sains
dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Bapak Herlino Nanang, M.Kom selaku Dosen Pembimbing I dan Bapak Ir. M. Qomarul Huda, M.Kom selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan segala daya dan upayanya untuk lebih memudahkan penulis selama menyelesaikan skripsi ini.
(8)
5. Staff Jurusan Sitem Informasi
6. Pimpinan dan seluruh staff RSIA Restu, terima kasih atas bantuan dan kerjasamanya.
7. Keluarga besar penulis yang telah turut memotivasi untuk menyelesaikan kuliah di UIN Jakarta.
8. Temen-temen seperjuangan, SI-03, TI-03, dan lainnya terimakasih buat semangatnya.
9. Aditriyanta Irawan, terima kasih atas waktu dan perhatiannya serta motivasinya.
10.Kepada semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang telah memberikan dorongan moril dan materil selama penyelesaian skripsi ini.
Pengalaman adalah guru yang paling bijak, sebagaimana kesalahan adalah awal dari kesempurnaan, diiringi keteguhan, keyakinan, dan ketabahan untuk terus memperjuangkan apa yang kita impikan. Itulah gambaran keseluruhan dari apa yang penulis dapatkan dalam penyusunan tugas akhir ini.
Akhir kata, dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini. Billahi taufik wal hidayah. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Jakarta, Juni 2008
(9)
DAFTAR ISI
Halaman Judul ... i
Lembar Persetujuan Pembimbing ... ii
Lembar Pengesahan Ujian ... iii
Lembar Pernyataan ... iv
Abstrak ... v
Kata Pengantar ... vii
Daftar Isi ... ix
Daftar Gambar ... xiii
Daftar Tabel ... xvi
Daftar Simbol ... xvii
BAB I : PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang ... 1
1.2Perumusan Masalah ... 3
1.3Batasan Masalah ... 4
1.4Tujuan Penelitian ... 5
1.5Manfaat Penelitian ... 5
1.6Metodologi Penelitian ... 6
(10)
BAB II : LANDASAN TEORI
2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi ... 10
2.1.1 Pengertian Sistem ... 10
2.1.2 Elemen Sistem ... 11
2.1.3 Pengertian Informasi ... 13
2.1.4 Siklus Informasi ... 14
2.1.5 Kualitas Informasi ... 14
2.1.6 Pengertian Sistem Informasi ... 15
2.1.7 Komponen Sistem Informasi ... 15
2.1.8 Sistem Informasi Manajemen ... 17
2.2 Metodologi Pengembangan Sistem ... 17
2.2.1 Siklus Hidup Pengembangan Sistem ... 18
2.2.2 Pendekatan Terstruktur ... 19
2.2.3 Model Proses Perangkat Lunak ... 19
2.3 Basis Data ... 25
2.3.1 Entity Relationship Diagram ... 25
2.3.2 Normalisasi ... 28
2.4 Data Flow Diagram (DFD) ... 30
2.4.1 Data Flow Diagram (DFD) Leveled ... 30
2.5 Kamus Data ... 31
2.6 Microsoft Visual Basic 6.0 ... 31
2.7 Microsoft SQL Server 2000 ……….. 34
(11)
2.9 Client Server ………. 35
2.9.1 Ciri-ciri Client Server ………... 36
2.10 Rumah Sakit ... 38
BAB III : METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data ... 40
3.2 Metode Pengembangan Sistem ... 41
BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1Gambaran Umum Perusahaan ... 45
4.1.1 Profil RSIA Restu ... 45
4.1.2 Struktur Organisasi ... 45
4.1.3 Uraian Tugas dan Tanggung Jawab ... 46
4.2 Analisa Sistem Berjalan ... 51
4.2.1 Analisa Prosedur ... 51
4.3 Sistem Yang Diusulkan ... 60
4.3.1 Diagram Konteks Sistem Yang Diusulkan ... 64
4.3.2 Diagram Level 0 Sistem Usulan ... 65
4.3.3 Diagram Level 1 Sistem Usulan ... 67
4.3.4 Spesifikasi Proses ... 70
4.4 Kamus Data ... 76
4.5 Perancangan Basis Data ... 79
(12)
4.5.2 Spesifikasi Basis Data ... 81
4.5.3 Normalisasi ... 86
4.6 Struktur Menu ... 90
4.7 State Transition Diagram (STD) ... 91
4.8 Rancangan Antar Muka Pemakai ... 94
4.9 Implementasi ... 105
4.9.1 Spesifikasi Peranti Keras (Hardware) ... 105
4.9.2 Spesifikasi Peranti Lunak (Software) ... 106
4.9.3 Pengujian ... 106
4.9.4 Pelatihan ... 107
4.9.5 Pemeliharaan Sistem ... 107
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 108
5.2 Saran ... 109
DAFTAR PUSTAKA ... 111
LAMPIRAN A WAWANCARA ... 113
LAMPIRAN B TAMPILAN FORM ... 114
LAMPIRAN C TAMPILAN LAPORAN ... 115
(13)
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Elemen-elemen Sistem ... 13
Gambar 2.2 Siklus Pengolahan Data ... 14
Gambar 2.3 Tahapan-tahapan dalam SDLC ... 18
Gambar 2.4 Model Sekuensial Menurut Pressman... 20
Gambar 2.5 Langkah-langkah Normalisasi ... 29
Gambar 2.6 Dialog Box New Project ... 32
Gambar 2.7 IDE Visual Basic ……... 33
Gambar 2.8 Tampilan Menu Bar Visio ... 35
Gambar 2.9 Client Server ... 36
Gambar 4.1 Struktur Organisasi ... 46
Gambar 4.2 Bagan Alir Sistem Pendaftaran yang Sedang Berjalan ... 53
Gambar 4.3 Bagan Alir Pemerikasaan Medik yang Sedang Berjalan ... 55
Gambar 4.4 Bagan Alir Sistem Permintaan Obat yang Sedang Berjalan ... 56
Gambar 4.5 Bagan Alir Sistem Pembayaran yang Sedang Berjalan ... 57
Gambar 4.6 Bagan Alir Sistem Usulan………... 61
Gambar 4.7 Diagram Konteks ... 64
Gambar 4.8 Data Flow Diagram (DFD) Level 0………... 66
Gambar 4.9 Data Flow Diagram (DFD) Level 1 Proses ke-2 ... 67
Gambar 4.10 Data Flow Diagram (DFD) Level 1 Proses ke-3 ... 67
Gambar 4.11 Data Flow Diagram (DFD) Level 1 Proses ke-4 ... 68
(14)
Gambar 4.13 Data Flow Diagram (DFD) Level 1 Proses ke-6 ... 69
Gambar 4.14 Data Flow Diagram (DFD) Level 1 Proses ke-7 ... 70
Gambar 4.15 Entity Relationship Diagram (ERD) Sistem Rawat Inap ... 80
Gambar 4.16 Normalisasi Bentuk Tidak Normal ………... 86
Gambar 4.17 Bentuk Normal Pertama (1 NF) ……….………... 88
Gambar 4.18 Bentuk Normal Kedua (2 NF) ……….………... 89
Gambar 4.19 Bentuk Normal Ketiga (3 NF) ……….………... 90
Gambar 4.20 Struktur Menu ………..………... 90
Gambar 4.21 STD Layar Utama ………..……..………... 91
Gambar 4.22 STD Menu File ……….………..……..………... 91
Gambar 4.23 STD Menu Registrasi ……….………..………... 92
Gambar 4.24 STD Menu Transaksi ……….………..………... 92
Gambar 4.25 STD Menu Pembayaran ……….………..………... 93
Gambar 4.26 STD Menu History ……….………..………... 93
Gambar 4.27 STD Menu Laporan ……….………..………... 94
Gambar 4.28 STD Menu Help ……….………..………... 94
Gambar 4.29 Rancangan Form Awal ……….………... 94
Gambar 4.30 Rancangan Layar Login ………... 95
Gambar 4.31 Rancangan Layar Menu ……….………... 96
Gambar 4.32 Rancangan Layar Data Pasien ………... 97
Gambar 4.33 Rancangan Layar Data Penanggung Jawab …………... 98
Gambar 4.34 Rancangan Layar Data Dokter ………... 98
(15)
Gambar 4.36 Rancangan Layar Registrasi ………... 99
Gambar 4.37 Rancangan Layar Layanan ………... 100
Gambar 4.38 Rancangan Layar Obat dan Alkes ………... 101
Gambar 4.39 Rancangan Layar Visit Dokter ………... 102
Gambar 4.40 Rancangan Layar Cek Kamar………... 102
Gambar 4.41 Rancangan Form Pembayaran ………... 103
Gambar 4.42 Rancangan Layar Form Laporan Pendapatan …... 104
(16)
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Simbol-simbol Kamus Data ... 13
Tabel 4.1 Atribut ... 80
Tabel 4.2 Spesifikasi Kebutuhan Hardware ... 105
(17)
Daftar Simbol Bagan Alir Sistem
(Jogiyanto 2001)
Nama Simbol Arti
Simbol Dokumen Menunjukan dokumen input dan output baik untuk proses manual, mekanik, atau komputer.
Simbol Kegiatan Manual
Menunjukan pekerjaan manual.
File non-komputer yang diarsip urut angka (numerical).
File non-komputer yang diarsip urut huruf (alphabetical).
Simbol Simpanan Offline
C
File non-komputer yang diarsip urut tanggal (cronological).
Simbol Proses Menunjukkan operasi yang dilakukan
diluar proses operasi komputer.
Simbol Operasi Luar Menunjukkan operasi yang dilakukan diluar proses operasi komputer.
Simbol Hard Disk Menunjukkan input atau output
menggunakan hard disk. Simbol Garis Alir Menunjukkan arus dari proses.
Simbol Penghubung Menunjukkan penghubung ke halaman yang masih sama atau ke halaman lain.
(18)
Daftar Simbol Bagan Alir Program
(Jogiyanto 2001)
Nama Simbol Arti
Simbol Input/Output Simbol input/output digunakan untuk mewakili data input/output
Simbol Proses Simbol proses digunakan untuk suatu proses.
Simbol Garis Alir Menunjukkan arus dari proses.
Simbol Penghubung Simbol penghubung digunakan untuk menunjuk sambungan dari bagan alir yang terputus dari halaman yang masih sama atau di halaman lainnya
Simbol Keputusan Simbol keputusan (decision symbol) digunakan untuk suatu penyelesaian kondisi di dalam program.
Simbol Proses Terdefinisi
Simbol proses terdefinisi digunakan untuk menunjukkan suatu operasi yang rinciannya di tunjukkan ke tempat lain. Simbol Titik Terminal Simbol titik terminal digunakan untuk
menunjukkan awal dan akhir dari proses.
(19)
Daftar Smbol Data Flow Diagram (DFD)
(Andi Kristanto 2004)
Teknik Yourdon / De Marco
Nama Simbol Arti
Entity luar Entity luar merupakan sumber atau tujuan dari aliran data dari atau ke sistem.
Aliran data Menggambarkan aliran data dari satu proses ke proses lainnya.
Proses Proses atau fungsi yang mentransformasikan
data.
Berkas atau tempat penyimpanan
Merupakan komponen yang berfungsi untuk menyimpan data atau file.
(20)
Daftar Simbol Entity Relationship Diagram (ERD)
(Fathansyah 1999)
Notasi-notasi simbolik di dalam ERD adalah :
Simbol Arti
Persegi panjang, menyatakan himpunan entitas.
Elips, menyatakan atribut.
Belah ketupat, menyatakan himpunan relasi.
Garis, sebagai penghubung antara relasi dengan himpunan entitas dan himpunan entitas dengan atributnya.
(21)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Perkembangan teknologi informasi begitu pesat, telah membawa pengaruh yang besar. Teknologi informasi memegang peranan penting sebagai alat atau tool yang membantu kinerja perusahaan atau organisasi dalam penyediaan informasi-informasi atau data-data penting perusahaan.
Dalam suatu organisasi, kesuksesan sangat tergantung dari kemampuan organisasi untuk mendapatkan data dan informasi secara cepat, akurat, mengaturnya secara efektif dan juga menggunakan nya untuk menunjang aktifitas sehari-hari tanpa kemampuan untuk mengatur data-data yang kian banyak dan mencari informasi yang relevan secara cepat untuk mengatasi permasalahan suatu organisasi, serta pengaturan dan pemeliharaan melebihi manfaat yang bisa didapat dibandingkan menjadi aset perusahaan yang berharga.
Saat ini hampir seluruh perusahaan memiliki data-data perusahaan masing-masing yang diperoleh dari kegiatan operasional perusahaan data tersebut harus di organisir dan di simpan sebaik mungkin untuk suatu informasi di butuhkan kembali maka dapat dilakukan penelusuran data secara cepat dan mudah.
(22)
Sistem basis data atau yang dikenal dengan Database System merupakan bagian dari bentuk teknologi informasi. Dalam penyimpanan, perawatan data dan informasi, pada semua data-data perusahaan di integrasikan dalam suatu wadah terstruktur untuk keperluan pengambilan, penyimpanan, dan manipulasi data secara cepat, aman, dan efektif dibandingkan penyimpanan data manual yang rentan akan kerusakan, kehilangan, dan kesalahan.
Rumah sakit Ibu dan Anak Restu sebagai lembaga yang bergerak di bidang jasa kesehatan dan merupakan pusat pelayanan kesehatan bagi anak-anak, ibu-ibu pada khususnya dan masyarakat luas pada umumnya. Sebagai sarana pelayanan kesehatan tentunya memiliki berbagai data-data operasional yang berhubungan dengan dokter, staff pegawai, pasien, rekam medis dan instalasi-instalasinya. Oleh karena itu, penggunaan sistem basis data terintegrasi untuk menyimpan dan mengolah data-data operasional pada rumah sakit di rasa perlu dan tepat untuk kelancaran pendataan pasien, kamar rawat inap, dan biaya perawatan yang berada dirumah sakit diperlukan suatu sistem yang dapat mengelola informasi-informasi tersebut, serta meningkatkan pelayanan yang menunjang kegiatan operasional RSIA Restu.
Dari uraian singkat di atas penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian yang berkaitan dengan sistem informasi pada Rumah Sakit Ibu dan Anak Restu serta memberikan solusi untuk menangani permasalahan tersebut dengan cara memberikan suatu usulan rancangan sistem informasi rumah sakit yang penulis susun dalam tugas
(23)
akhir penulis yang berjudul “Pengembangan Sistem Informasi Rawat Inap Pada Rumah Sakit Ibu dan Anak Restu”.
1.2
Permasalahan
1.2.1 Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah yang penulis dapatkan, antara lain :
a. Pencatatan data pasien dilakukan secara manual, sehingga untuk mengetahui informasi data pasien rawat inap membutuhkan waktu lama. b. Data-data masih berupa berkas-berkas dan tidak terintegrasi
c. Belum adanya kontrol kamar pada proses pendaftaran, sehingga untuk mengetahui informasi status kamar membutuhkan waktu.
d. Sering terjadinya kesalahan dalam proses input biaya perawatan pasien rawat inap.
e. Pencatatan jumlah atau stok obat dan alat kesehatan masih secara manual. f. Belum adanya medical history pasien secara komputerisasi, yang
sebelumnya telah menjalani rawat inap.
g. Adanya proses pengadaan laporan yang tidak terorganisir.
1.2.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang telah dipaparkan pada latar belakang di atas, maka masalah dalam penelitian adalah :
(24)
“Bagaimana mengembangkan Sistem Informasi Rawat Inap pada Rumah Sakit Ibu dan Anak Restu dengan pendekatan siklus pengembangan sistem (System Development Life Cycle-SDLC)?”.
1.2.3 Batasan Masalah
Batasan masalah pada penelitian ini adalah :
a. Fokus pada perancangan Sistem Informasi Rawat Inap.
b. Merancang dan mendesain Sistem Informasi dengan menggunakan metode System Development LifeCycle (SDLC).
c. Pada proses pendaftaran pencarian data pasien dapat dilakukan dari database yang telah diinput dan informasi status kamar akan lebih cepat didapat.
d. Proses pembayaran biaya perawatan dilakukan dengan komputerisasi sehingga dapat menghasilkan biaya-biaya perawatan yang akurat.
e. Program aplikasi dibuat dengan menggunakan bahasa pemograman Microsoft Visual Basic 6.0, dengan bahasa pemograman basis data SQL Server 2000, pembuatan laporan dibuat menggunakan Active Report, dan Aplikasi bantu simulasi desain dengan Microsoft Visio 2002.
(25)
1.3
Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.1 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah :
a) Menganalisis sistem pada RSIA Restu untuk mengetahui masalah-masalah yang ada serta untuk memberikan solusi untuk masalah-masalah tersebut. b) Memperbaiki sistem lama atau memperbaharui cara pengolahan data yang
masih dilakukan secara manual menjadi terkomputerisasi.
c) Merancang Sistem Informasi Rawat Inap yang sederhana sehingga mudah untuk dioperasikan.
1.3.2 Manfaat Penelitian
Bagi penulis :
1. Menambah wawasan dalam menganalisis sistem.
2. Membuat dan menghasilkan sebuah aplikasi yang berguna bagi rumah sakit. 3. Dapat mempelajari sistem rawat inap dan membuat sistem rawat inap yang
terkomputerisasi.
Bagi Universitas :
1. Memberikan alternatif dalam bidang akademis sebagai salah satu sumber referensi belajar mengajar.
(26)
Bagi Rumah Sakit :
1. Mempermudah wawasan dalam menganalisis sistem.
2. Dengan sistem informasi rawat inap informasi status kamar dengan cepat dapat didapatkan.
3. Mempermudah dalam pembuatan laporan-laporan data pasien, data biaya perawatan untuk rumah sakit.
4. Meningkatkan pelayanan bagi pasien dalam hal pembayaran perawatan dan proses pendaftaran pasien rawat inap.
5. Khususnya aplikasi ini diperuntukkan untuk bagian rawat inap pada Rumah Sakit Ibu dan Anak Restu.
1.4
Metodologi Penelitian
1.4.1 Metode Pengumpulan Data
Didalam metode pengumpulan data yang penulis gunakan dalam pembahasan masalah skripsi ini adalah
a. Observasi
Pada metode ini penulis langsung ke lapangan untuk mengetahui dan mengamati bagaimana sistem yang sudah ada pada rumah sakit.
b. Wawancara
Wawancara yaitu teknik pengumpulan data dengan cara melakukan tanya jawab atau bertanya langsung kepada pihak yang terkait.
(27)
c. Studi Pustaka
Mengumpulkan data dengan cara membaca dan membandingkan buku-buku referensi yang dapat dijadikan acuan pembahasan dalam masalah ini.
1.4.2 Metode Pengembangan Sistem
Dalam penelitian ini, penulis melakukan pengembangan sistem menggunakan pendekatan terstruktur. Metode pengembangan sistem yang penulis gunakan dalam penyusunan tugas akhir ini adalah dengan menggunakan siklus hidup pengembangan sistem atau System Development Life Cycle (SDLC), dengan model Waterfall. Tahapan yang dilakukan adalah :
a) Perencanaan b) Analisis c) Rancangan d) Penerapan e) Penggunaan
Dari lima tahapan dalam SDLC, penulis menerapkan empat kegiatan utama, yaitu perencanaan sistem, analisis sistem, rancangan sistem dan penerapan sistem.
(28)
1.5.
Sistematika Penulisan
Dalam penulisan tugas akhir ini dibagi menjadi beberapa bagian yang berupa bab-bab dimana satu dengan lainnya saling menunjang dan terkait. Secara garis besar bab tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
a) Bab I Pendahuluan
Bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah, tujuan dan manfaat penelitian, batasan masalah, metodologi yang dipergunakan dan sistematika penulisan tugas akhir yang diterapkan.
b) Bab II Landasan Teori
Dalam bab ini penulis menguraikan teori-teori yang menjadi dasar menyusunan skripsi.
c) Bab III Metodologi Penelitian
Dalam bab ini berisi uraian tentang metodologi penelitian yang digunakan dalam pembuatan suatu sistem.
d) Bab IV Pembahasan
Dalam bab ini, berisikan latar belakang perusahaan, permasalahan yang dihadapi serta pemecahan masalahnya implementasi atau cara pemakaian program yang penulis buat dan uji coba terhadap program yang telah dibuat.
(29)
e) Bab V Penutup
Bab ini merupakan bab akhir yang membahas mengenai kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian dan memberikan saran-saran agar aplikasi yang ditawarkan dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
(30)
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi
Teori tentang sistem informasi yang melandasi penelitian ini meliputi Pengertian Sistem, Elemen Sistem, Pengertian Informasi, Siklus Informasi, Kualitas Informasi, Pengertian Sistem Informasi, Komponen Sistem Informasi dan Sistem Informasi Manajemen. Dalam melakukan pembahasan mengenai sistem informasi maka pertama-tama yang harus dibahas adalah pengertian sistem dan informasi itu sendiri.
2.1.1 Pengertian Sistem
Menurut Andi Kristanto (2003 : 1), suatu sistem adalah jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Sistem juga merupakan kumpulan elemen-elemen yang saling terkait dan bekerja sama untuk memproses masukan (input) yang ditujukan kepada sistem tersebut dan mengolah masukan tersebut sampai menghasilkan keluaran (output) yang diinginkan.
(31)
2.1.2 Elemen Sistem
Menurut Andi Kristanto (2003 : 2), elemen-elemen sistem yang terdapat dalam sistem meliputi :
a. Tujuan Sistem
Tujuan sistem merupakan tujuan dari sistem tersebut dibuat. Tujuan sistem dapat berupa tujuan organisasi, kebutuhan organisasi, permasalahan yang ada dalam suatu organisasi maupun urutan prosedur untuk mencapai tujuan organisasi. b. Batasan Sistem
Batasan sistem merupakan sesuatu yang membatasi sistem dalam mencapai tujuan sistem. Batasan sistem dapat berupa peraturan-peraturan yang ada dalam suatu organisasi, biaya-biaya yang dikeluarkan orang-orang yang ada dalam organisasi maupun batasan yang lain.
c. Kontrol Sistem
Kontrol atau pengawasan sistem merupakan pengawasan terhadap pelaksanaan pencapaian tujuan dari sistem tersebut. Kontrol sistem dapat berupa kontrol terhadap pemasukan data (input), kontrol terhadap keluaran data (output), kontrol terhadap pengolahan data dan sebagainya.
(32)
d. Input
Input merupakan elemen dari sistem yang bertugas untuk menerima seluruh masukan data, dimana masukan tersebut dapat berupa jenis data dan frekuensi pemasukan data.
a. Proses
Proses merupakan elemen dari sistem yang bertugas untuk mengolah atau memproses seluruh masukan menjadi suatu informasi yang lebih berguna.
b. Output
Output merupakan hasil dari input yang telah di proses oleh bagian pengolah dan merupakan tujuan akhir sistem.
c. Umpan Balik
Umpan balik merupakan elemen dalam sistem yang bertugas mengevaluasi bagian dari output yang dikeluarkan, dimana elemen ini sangat penting demi kemajuan sebuah sistem. Umpan balik ini dapat merupakan perbaikan sistem dan pemeliharaan sistem.
(33)
Gambar 2.1 Elemen-elemen sistem (Andi Kristanto, 2003 : 2)
2.1.3 Pengertian Informasi
Menurut Andi Kristanto (2003 : 6), informasi merupakan kumpulan data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi menerima. Tanpa suatu informasi, suatu sistem tidak akan berjalan dengan lancar. Sumber informasi adalah data. Data menggambarkan suatu kejadian yang sedang terjadi, dimana data tersebut akan diolah dan diterapkan dalam sistem menjadi input yang berguna dalam suatu sistem.
(34)
2.1.4 Siklus Informasi
Menurut Andi Kristanto (2003 : 9), siklus informasi merupakan nama lain dari model pengolahan data. Suatu data yang masih merupakan bahan mentah apabila tidak diolah maka akan tidak akan berguna. Data tersebut akan berguna dan menghasilkan suatu informasi apabila diolah melalui suatu model. Model yang digunakan untuk mengolah data ini disebut model pengolahan data.
Gambar 2.2 Siklus pengolahan data (Andi Kristanto, 2003 : 9)
2.1.5 Kualitas Informasi
Menurut Jogiyanto (1991:10) Kualitas dari suatu informasi tergantung dari tiga hal, yaitu :
1. Akurat, yaitu informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan. 2. Tepat pada waktunya, yaitu informasi yang datang pada penerima
tidak boleh terlambat.
3. Relevan, yaitu berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.
(35)
2.1.6 Pengertian Sistem Informasi
Menurut Andi Kristanto (2003 : 11), sebuah sistem informasi merupakan kumpulan dari perangkat keras dan perangkat lunak komputer serta perangkat manusia yang akan mengolah data menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak tersebut.
Menurut Jeffery L. Whitten, Lonnie D. Bentley, dan Kevin C. Dittman (2004 : 10), sistem informasi merupakan pengaturan orang, data, proses dan teknologi informasi yang berinteraksi untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan dan menyediakan sebagai output informasi yang diperlukan untuk mendukung sebuah organisasi.
2.1.7 Komponen Sistem Informasi
Menurut Andi Kristanto (2003 : 12), untuk mendukung lancarnya suatu sistem informasi dibutuhkan beberapa komponen yang meliputi :
a. Input
Input yang dimaksudkan disini adalah semua data yang dimasukkan ke dalam sistem informasi. Dalam hal ini yang termasuk dalam input adalah dokumen-dokumen, formulir-formulir dan file-file.
(36)
b. Proses
Proses merupakan kumpulan prosedur yang akan memanipulasi input yang kemudian akan disimpan dalam bagian basis data dan seterusnya akan diolah menjadi suatu output yang akan digunakan oleh penerima.
c. Output
Output merupakan semua keluaran atau hasil model yang sudah diolah menjadi informasi yang berguna dan dapat dipakai penerima.
d. Teknologi
Teknologi disini merupakan bagian yang berfungsi untuk memasukkan input, mengolah input dan menghasilkan keluaran. e. Basis data
Basis data merupakan kumpulan data-data yang saling berhubungan satu dengan yang lain, disimpan dalam perangkat keras komputer dan akan diolah menggunakan perangkat lunak. f. Kendali
Kendali dalam hal ini merupakan semua tindakan yang diambil untuk menjaga sistem informasi tersebut agar bisa berjalan dengan lancar dan tidak mengalami gangguan.
(37)
2.1.8 Sistem Informasi Manajemen
Menurut Jogiyanto (1991: 14), sistem informasi manajemen atau lebih dikenal dengan SIM merupakan suatu sistem yang biasanya diterapkan dalam suatu organisasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan informasi yang dihasilkan dan dibutuhkan oleh semua tingkatan manajemen.
Menurut George M. Scott “Suatu SIM adalah kumpulan dari interaksi-interaksi sistem-sistem informasi yang menyediakan informasi baik untuk kebutuhan manajerial maupun kebutuhan operasi”. (Jogiyanto, 1991: 14).
2.2 Metodologi Pengembangan Sistem
Metodologi pengembangan sistem adalah metode-metode, prosedur-prosedur, konsep-konsep pekerjaan, aturan-aturan yang akan digunakan sebagai pedoman bagaimana dan apa yang harus dikerjakan selama pengembangan ini. Sedangkan metode merupakan suatu cara atau teknik sistematis untuk mengerjakan sesuatu. (http://www.ilkom.unsri.ac.id; 25 April 2008; 15.45 WIB).
(38)
2.2.1 Siklus Hidup Pengembangan Sistem (System Development Life Cycle)
Menurut Raymond Mcleod (2004 : 184), siklus hidup sistem (System Life Cycle – SLC) yang sering disebut pendekatan air terjun (waterfall approach) adalah penerapan pendekatan sistem untuk mengembangkan sistem atau subsistem informasi berbasis komputer.
SLC terdiri dari serangkaian tugas yang erat mengikuti langkah – langkah pendekatan sistem. Karena tugas – tugas tersebut mengikuti suatu pola yang teratur dan dilakukan secara top – down. SLC digambarkan sebagai suatu pola serupa roda, empat tahap yang pertama adalah perencanaan, analisis, rancangan, dan penerapan, tahap – tahap ini secara bersama – sama dinamakan siklus hidup pengembangan sistem (System Development Life Cycle – SDLC).
(39)
2.2.2 Pendekatan Terstruktur
Menurut Jogiyanto HM (2001 : 56) Pendekatan terstruktur mengenalkan penggunaan alat-alat dan teknik-teknik yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem, sehingga hasil dari sistem yang dikembangkan akan didapatkan sistem yang strukturnya didefinisikan dengan baik dan jelas.
Tujuan pendekatan terstruktur yaitu agar pada akhir pengembangan perangkat lunak dapat memenuhi kebutuhan user, dilakukan tepat waktu, tidak melampaui anggaran biaya, mudah dipergunakan, mudah dipahami dan mudah dirawat.
2.2.3 Model Proses Perangkat Lunak
Menurut Roger S. Pressman (2002 : 35), suatu model proses untuk rekaya perangkat lunak dipilih berdasarkan sifat aplikasi dan proyeknya, metode dan alat-alat bantu yang akan dipakai dan kontrol serta penyampaian yang dibutuhkan.
2.2.3.1 Model Sekuensial Linear atau Waterfall
Menurut Pressman (2002 : 38) Model sekuensial linier adalah paradigma rekayasa perangkat lunak yang paling luas dipakai dan paling tua. Sekuensial linier disebut juga dengan siklus kehidupan klasik atau model air terjun. Model ini mengusulkan sebuah pendekatan kepada
(40)
perkembangan perangkat lunak yang sistematik dan sekuensial yang mulai pada tingkat dan kemajuan sistem pada seluruh analisis, desain, kode, pengujian, dan pemeliharaan.
tes kode
analisis desain Pemodelan
Sistem informasi
Gambar 2.4 Model Sekuensial Linier menurut Pressman (2002 : 37)
Model sekuensial linear melingkupi aktivitas-aktivitas sebagai berikut :
1. Rekayasa dan pemodelan sistem / informasi
Karena sistem merupakan bagian dari sebuah sistem yang lebih besar, kerja dimulai dengan membangun syarat dari semua elemen sistem dan mengalokasikan beberapa subset dari kebutuhan ke software tersebut. Pandangan sistem ini penting ketika software harus berhubungan dengan elemen-elemen yang lain seperti software, manusia dan database. Rekayasa dan anasisis sistem menyangkut pengumpulan kebutuhan pada tingkat sistem dengan sejumlah kecil analisis serta disain tingkat puncak. Rekayasa
(41)
informasi mancakup juga pengumpulan kebutuhan pada tingkat bisnis strategis dan tingkat area bisnis.
2. Analisis kebutuhan Software
Proses pengumpulan kebutuhan diintensifkan dan difokuskan, khusunya pada software. Untuk memahami sifat program yang dibangun, analis harus memahami domain informasi, tingkah laku, unjuk kerja dan interface yang diperlukan. Kebutuhan baik untuk sistem maupun software didokumentasikan dan dilihat lagi dengan pelanggan.
3. Desain
Desain software sebenarnya adalah proses multi langkah yang berfokus pada empat atribut sebuah program yang berbeda; struktur data, arsitektur software, representasi interface, dan detail (algoritma) prosedural. Proses desain menterjemahkan syarat / kebutuhan ke dalam sebuah representasi software yang dapat diperkirakan demi kualitas sebelum dimulai pemunculan kode. Sebagaimana persyaratan, desain didokumentasikan dan menjadi bagian dari konfigurasi software.
4. Generasi Kode
Desain harus diterjemahkan kedalam bentuk mesin yang bisa dibaca. Langkah pembuatan kode melakukan tugas ini. Jika desain
(42)
dilakukan dengan cara yang lengkap, pembuatan kode dapat diselesaikan secara mekanis.
5. Pengujian
Sekali program dibuat, pengujian program dimulai. Proses pengujian berfokus pada logika internal software, memastikan bahwa semua pernyataan sudah diuji, dan pada eksternal fungsional, yaitu mengarahkan pengujian untuk menemukan kesalahan-kesalahan dan memastikan bahwa input yang dibatasi akan memberikan hasil aktual yang sesuai dengan hasil yang dibutuhkan.
6. Pemeliharaan
Software akan mengalami perubahan setelah disampaikan kepada pelanggan (perkecualian yang mungkin adalah software yang dilekatkan). Perubahan akan terjadi karena kesalahan – kesalahan ditentukan, karena software harus disesuaikan untuk mengakomodasi perubahan-perubahan di dalam lingkungan eksternalnya (contohnya perubahan yang dibutuhkan sebagai akibat dari perangkat peripheral atau sistem operasi yang baru), atau karena pelanggan membutuhkan perkembangan fungsional atau unjuk kerja. Pemeliharaan software mengaplikasikan lagi
(43)
setiap fase program sebelumnya dan tidak membuat yang baru lagi.
2.2.3.2 Model Rapid Application Development (RAD)
Menurut Pressman (2002 : 42) Rapid Application Development (RAD) adalah perkembangan perangkat lunak sekuensial linear yang menekankan siklus perkembangan yang sangat pendek. Model RAD ini merupakan sebuah adaptasi “kecepatan tinggi” dari model sekuensial linier dimana perkembangan cepat dicapai dengan menggunakan pendekatan kontruksi berbasis komponen.
2.2.3.3 Perbandingan Model Sekuensial Linear dan RAD
Menurut Hanna (dalam Roger S. Pressman, 2002: 39), kekurangan yang ada pada model sekuensial linear adalah sebagai berikut : a. Jarang sekali proyek nyata mengikuti aliran sekuensial yang dianjurkan
oleh model. Meskipun linear bisa mengakomodasikan iterasi, model itu melakukannya secara tidak langsung. Sebagai hasilnya, perubahan-perubahan dapat menyebabkan keraguan saat tim proyek berjalan. b. Kadang sulit bagi pelanggan untuk menyatakan semua kebutuhannya
(44)
mengalami kesulitan untuk mengakomodasi ketidakpastian natural yang ada pada bagian awal beberapa proyek.
c. Pelanggan harus bersikap sabar. Sebuah variasi kerja dari program-program itu tidak akan diperoleh sampai akhir waktu proyek dilalui. Sebuah kesalahan besar, jika tidak terdeteksi sampai program yang bekerja semua dikaji ulang, bisa jadi petaka.
Menurut Bulter (dalam Roger S. Pressman, 2002 : 44), kekurangan pada model RAD adalah sebagai berikut :
a. Bagi proyek besar yang bersekala, RAD memerlukan sumber daya yang memadai untuk menciptakan jumlah tim RAD yang baik. b. RAD menuntut pengembang dan pelanggan memiliki komitmen di
dalam aktifitas rapid-fire yang diperlukan untuk melengkapi sebuah sistem di dalam kerangka waktu yang sangat diperpendek. Jika komitmen tersebut tidak ada dari tiap konstituen, proyek RAD akan gagal.
c. RAD memerlukan manajemen yang sangat handal untuk menangani perubahan dan partisipasi customer sangat dibutuhkan.
(45)
2.3 Basis Data
Menurut Fathansyah (1999 : 2) Basis Data merupakan salah satu komponen yang penting dalam sistem informasi. Sedangkan Data adalah representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia, barang, peristiwa, konsep, keadaan, dan sebagainya, yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi, atau kombinasinya.
Berbagai definisi telah dikemukakan oleh para ahli mengenai Basis Data antara lain :
a. Menurut Jogiyanto (2001 : 711) Basis Data adalah kumpulan dari data yang paling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasi nya.
b. Menurut Andri Kristanto (2003 : 73) Basis Data adalah kumpulan data, yang dapat digambarkan sebagai aktifitas dari satu atau lebih organisasi yang berelasi.
2.3.1 Entity Relationship Diagram (ERD)
Menurut Jeffrey L. Whitten, Lonnie D. Bentley, dan Kevin C. Dittman (2004 : 281), ERD adalah model yang menggunakan beberapa notasi untuk menggambarkan data dalam konteks entitas dan hubungan yang
(46)
dideskripsikan oleh data tersebut. Komponen – komponen pokoknya antara lain :
1. Entitas
Digambarkan dengan kotak segi empat dan digunakan untuk menunjukkan sekumpulan orang, tempat, objek, kejadian atau konsep tentang apa yang kita perlukan untuk mengambil dan menyimpan data.
2. Hubungan atau Relasi
Digambarkan dengan kotak berbentuk diamon dengan garis yang menghubungkan ke entity yang terkait. Hubungan atau relasi menunjukkan abstraksi dari sekumpulan hubungan yang mengakibatkan antara entity yang berbeda.
3. Atribut
Menunjukkan karakteristik dari entitas atau sesuatu yang menjelaskan entitas atau hubungan. Dari setiap atribut – atribut entitas terdapat satu atribut yang dijadikan sebagai kunci ( key).
Ada beberapa jenis key yaitu :
a. Primary key, atribut yang tidak hanya mengindentifikasi secara unik kemunculan pada sebuah entitas (candidate key). b. Candidate key, sebuah atribut yang dapat mengindentifikasi
(47)
c. Composite key, candidate key yang terdiri dari dua atribut atau lebih.
d. Foreign key, atribut pada satu relasi yang cocok pada candidate key dari beberapa relasi.
4. Kardinalitas
Menurut Jeffrey L. Whitten, Lonnie D. Bentley, dan Kevin C. Dittman (2004 : 285), Kardinalitas mendefinisikan jumlah kemunculan bail minimum maupun maksimum satu entitas yang dapat dihubungkan dengan kemunculan tunggal entitas lain. Karena semua hubungan bersifat dua arah, maka kardinalitas harus didefinisikan untuk setiap hubungan.
a. Satu ke satu (one to one atau 1:1)
Tingkat hubungan dinyatakan satu ke satu jika suatu kejadian pada entitas pertama hanya mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas kedua.Demikian juga sebaliknya, satu kejadian pada entitas yang kedua hanya bisa mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas yang pertama.
b. Satu ke banyak (one to many atau 1 : M)
Tingkat hubungan satu ke banyak (1: M) adalah sama dengan banyak ke satu (M : 1), tergantung dari arah mana hubungan tersebut dilihat. Untuk satu kejadian pada entitas yang pertama
(48)
dapat mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas yang kedua. Sebaliknya satu kejadian pada entitas yang kedua hanya bisa mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas yang pertama.
c. Banyak ke banyak (Many to many atau M : N )
Tingkat hubungan banyak ke banyak terjadi jika tiap kejadian pada sebuah entitas akan mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas lainnya. Baik dilihat dari sisi entitas yang pertama maupun dilihat dari sisi entitas yang kedua.
2.3.2 Normalisasi
Menurut Jeffrey L. Whitten, Lonnie D. Bentley, dan Kevin C. Dittman (2004 : 306), Normalisasi adalah teknik analisis data yang mengelola data ke dalam kelompok-kelompok untuk membentuk entitas yang nonredundan, stabil, fleksibel, dan mudah beradaptasi.
Menurut Bambang Hariyanto (2004 : 69) Ada beragam tingkat bentuk normal, diantaranya :
1. Bentuk normal pertama (1NF) 2. Bentuk normal kedua (2NF) 3. Bentuk normal ketiga (3NF)
(49)
5. Bentuk normal keempat (4NF) 6. Bentuk normal kelima (5NF)
(50)
2.4 Data Flow Diagram (DFD)
MenurutAndri Kristanto (2003 : 55), Data Flow Diagram(DFD) adalah suatu model logika data atau proses yang dibuat untuk menggambarkan darimana asal data dan kemana tujuan data yang keluar dari sistem, dimana data disimpan, proses apa yang dihasilkan data tersebut dan interaksi antara data yang tersimpan dan proses yang dikenakan pada data tersebut. DFD menggambarkan penyimpanan data dan proses yang mentransformasikan data.
DFD merupakan suatu alat yang digunakan pada metodologi pengembangan sistem yang terstruktur (structured analysis and design). DFD dapat menggambarkan arus data didalam sistem dengan struktur dan jelas.
2.4.1 DFD Leveled
Menurut Andri Kristanto (2003 : 75), model ini menggambarkan sistem sebagai jaringan kerja antar fungsi yang berhubungan satu dengan yang lain dengan aliran data dan penyimpanan data. Sebagai alat bantu perancangan sistem, model ini hanya memodelkan sistem dari sudut pandang fungsi.
Dalam DFD Leveled ini akan terjadi penurunan level dimana dalam penurunan level yang lebih rendah harus mampu mempresentasikan proses tersebut ke dalam spesifikasi proses yang jelas.
(51)
2.5 Kamus Data (Data Dictionary)
Menurut Andri Kristanto (2003 : 78), kamus data adalah kumpulan elemen-elemen atau simbol-simbol yang digunakan untuk membantu dalam penggambaran atau pengidentifikasian setiap field atau file dalam sistem.
Simbol-simbol yang ada dalam kamus data adalah sebagai berikut : = artinya adalah terdiri atas
+ artinya adalah dan ( ) artinya adalah opsional
[ ] artinya adalah memilih salah satu alternatif ** artinya adalah komentar
@ artinya adalah identifikasi atribut kunci | artinya adalah pemisah alternatif simbol [ ]
Tabel 2.1 Simbol-simbol Kamus data
2.6 Microsoft Visual Basic 6.0
Pada buku Wahana Komputer (2004 : 2) Visual Basic adalah salah satu bahasa pemrograman komputer. Bahasa pemrograman yaitu perintah perintah yang dimengerti oleh komputer untuk melakukan tugas-tugas tertentu. Bahasa pemrograman Visual Basic, yang dikembangkan oleh Microsoft sejak tahun 1991, merupakan pengembangan dari pendahulunya yaitu bahasa pemrograman BASIC (Beginner’s All-purpose Symbolic Instruction Code)
(52)
yang dikembangkan pada tahun 1950. Visual Basic merupakan salah satu Development Tool yaitu alat bantu untuk membuat suatu program komputer, khususnya yang menggunakan sistem operasi Windows.
Berikut ini adalah tampilan awal dari visual basic :
Gambar 2.6 Dialog Box New Project ditampilkan sesaat menjalankan VB
Dibawah ini adalah tampilan area kerja atau Integrated Development Environtment (IDE) VB6 :
(53)
Gambar 2.7 IDE Visual Basic dengan jendela-jendela yang terbuka
Keterangan :
a. Menu bar, digunakan untuk memilih tugas-tugas tertentu seperti menyimpan project, membuka project, dll.
b. Main Toolbar,digunakan untuk melakukan tugas-tugas tertentu dengan cepat.
c. Jendela Project, jendela ini berisi gambaran dari semua modul yang terdapat dalam aplikasi.
(54)
d. Jendela Form Designer, jendela ini merupakan tempat untuk merancang user interface dari aplikasi.
e. Jendela Toolbox, jendela ini berisi komponen-komponen yang dapat anda gunakan untuk mengembangkan user interface.
f. Jendela Code, merupakan tempat bagi anda untuk menulis code.
g. Jendela Properties, merupakan daftar properti-properti object yang sedang terpilih. Sebagai contoh untuk mengubah warna tulisan (foreground) dan warna latar belakang (background), bisa menggunakan F4 untuk menampilkan jendela properti.
h. Jendela Color Pallete, adalah fasilitas cepat untuk mengubah warna suatu object.
i. Jendela Form Layout, akan menunjukkan bagaimana form bersangkutan ditampilkan ketika runtime.
2.7 Microsoft SQL Server 2000
Menurut Bunafit Nugroho dan Indah Indriyanna (2007 : 1), SQL Server merupakan salah satu produk DBMS (Database Management System). SQL Server 2000 menawarkan beberapa fitur didalam mengelola database, ada 2 fitur yang biasa digunakan untuk mengelola database di dalam SQL Server 2000, yaitu :
(55)
a. Menggunakan Enterprise Manager b. Menggunakan SQL Query Analyzer
2.8 Microsoft Visio
Microsoft Visio merupakan suatu program aplikasi komputer untuk membantu membuat diagram alir (flowchart) dan pembuatan gambar teknik seperti desain office, floor plan, desain elektrikal, dan sebagainya.
Gambar. 2.8 Tampilan menu bar visio
2.9 Client Server
Pada buku Budi Sutedjo Dharma Oetomo (2006 : 76). Client Server adalah suatu model konektivitas pada jaringan yang membedakan fungsi komputer sebagai terminal akses serta pusat pengolahan dan layanan.
(56)
Client Server merupakan suatu arsitektur jaringan yang menempatkan sebuah komputer sebagai server yang bertugas sebagai pusat pengolahan dan layanan bagi terminal-terminal lain (client) yang terhubung dalam sistem jaringan itu. Prinsip kerja client server sangat sederhana, dimana server akan menunggu permintaan dari client, memproses dan memberikan hasilnya kepada client, sedangkan client akan mengirimkan permintaan ke server, menunggu proses dan melihat visualisasi hasil prosesnya.
Gambar 2.9 Client Server
2.9.1 Ciri-ciri Client Server
Menurut Budi Sutedjo Dharma Oetomo (2004 : 98) Client Server memiliki ciri-ciri mendasar yang membedakan dirinya dengan perangkat lunak terdistribusi lain. Ciri-ciri tersebut ialah :
a. Berbasis layanan
Server memberikan sejumlah layanan yang dibutuhkan dan diminta oleh client.
(57)
b. Sumber daya yang digunakan bersama
Server mengelola sejumlah sumber daya yang dimilikinya agar dapat diakses dan digunakan secara bersama-sama oleh client yang terhubung pada server.
c. Hubungan dan interaksi client server
Hubungan yang terjadi antara server dan client adalah one-to-many, yang berarti bahwa satu server melayani banyak client. Client selalu memulai interaksi dengan meminta layanan sedangkan server menanti permintaan layanan secara pasif.
d. Client tidak perlu mengetahui lokasi fisik server
Server dapat terletak diberbagai tempat yang belum tentu diketahui oleh client. Walaupun demikian, client tetap dapat mengakses server untuk mendapatkan layanan sesuai kebutuhannya.
e. Intereperabilitas perangkat lunak dan perangkat keras
Perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan oleh masing-masing client tidak harus sama dengan yang digunakan pada server, namun masih dapat saling terkoneksi antara satu dan yang lain.
f. Konsistensi data
Data hanya dikelola pada server pusat sehingga konsistensi dan data lebih terjamin dan biaya pemeliharaan pun menjadi lebih murah.
(58)
2.10 Rumah Sakit
Rumah sakit adalah sebuah institusi perawatan kesehatan professional yang pelayanannya disediakan oleh dokter, perawat, dan tenaga ahli kesehatan lainnya. Menurut Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 983/Menkes/SK/XI/1992 menyebutkan bahwa rumah sakit adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan kesehatan yang bersifat dasar, spesialistik dan sub-spesialistik. Rumah sakit mempunyai misi untuk memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau oleh masyarakat dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Tugas Rumah Sakit adalah melaksanakan kegiatan pelayanan kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna, dengan mengutamakan upaya penyembuhan dan pemulihan, serta terdapat upaya peningkatan dan pencegahan serta melaksanakan upaya rujukan.
Untuk memenuhi kebutuhan itu rumah sakit perlu mempunyai fungsi pelayanan medis, penunjang medis, pelayanan dan asuhan keperawatan, rujukan, pendidikan dan pelatihan, penelitian dan pengembangan serta menyelenggarakan administrasi umum dan keuangan. Rumah sakit setidaknya mempunyai lima fungsi :
1. Harus ada pelayanan rawat inap dengan fasilitas diagnostik. Berbagai jenis spesialisasi, baik bedah maupun non-bedah, harus tersedia.
(59)
Pelayanan inap ini meliputi pelayanan keperawatan, gizi, farmasi laboratorium, radiologi, dan pelayanan diagnostik lainnya.
2. Rumah sakit harus memiliki fasilitas rawat jalan
3. Rumah sakit memiliki tugas untuk melakukan pendidikan dan latihan 4. Rumah sakit perlu melakukan penelitian dibidang kedokteran dan
kesehatan, karena keberadaan pasien di rumah sakit merupakan modal dasar untuk penelitian ini.
5. Rumah sakit juga mempunyai tanggung jawab untuk program pencegahan penyakit dan penyuluhan kesehatan bagi populasi sekitarnya.
(60)
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Pada penelitian tugas akhir ini, penulis menggunakan beberapa metode penelitian diantaranya metode pengumpulan data dan metode pengembangansistem.
3.1 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dilakukan dengan tiga cara, yaitu : 1. Observasi
Penelitian menggunakan metode ini bertujuan untuk memperoleh informasi masalah atau kendala yang terjadi dalam RSIA Restu. Pada metode observasi, penulis mengadakan peninjauan ke tempat penelitian.
Pengamatan dilakukan pada : Tanggal : 26 Desember 2007
Tempat : Rumah Sakit Ibu dan Anak Restu
(61)
2. Wawancara
Wawancara merupakan sebuah kegiatan pengumpulan informasi dengan cara mengajukan sejumlah pertanyaan. Dalam hal ini penulis melakukan tanya jawab dengan bagian-bagian yang terkait untuk mengetahui tentang : profil perusahaan, sistem kerja dan prosedur rawat inap yang berjalan serta permasalahan atau kendala apa saja yang dihadapi.
3. Studi Pustaka
Studi Pustaka adalah cara pengumpulan data secara teoritis sebagai bahan perbandingan dengan jalan mengadakan pengumpulan data-data yang diperoleh dari berbagai literature. Tujuan dari metode ini adalah untuk mendukung teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan yang muncul dalam pembuatan sistem rawat inap. Pada metode studi pustaka, penulis mempelajari buku-buku yang berhubungan dengan masalah yang dibahas dalam laporan tugas akhir.
3.2 Metode Pengembangan Sistem
Seperti yang telah diuraikan pada bab satu, dalam pengembangan sistem informasi rawat inap pada RSIA Restu, penulis menerapkan empat dari lima tahap yang ada pada siklus hidup pengembangan sistem (System Development Life Cycle), yaitu tahap perencanaan, analisa, perancangan, dan penerapan (implementasi).
(62)
Alasan penulis memilih metode Siklus Hidup Pengembangan Sistem atau yang biasa disebut System Development Life Cycle (SDLC) model waterfall, karena kemudahan dalam proses penelitian, setiap tahap dari penelitian dapat terkontrol secara sistematis karena harus menunggu satu tahap selesai sebelum dapat dilanjutkan ke tahap berikutnya. Pada model waterfall ini setiap fase harus diuji kebenarannya dan kesesuaian dengan kebutuhan sistem memasuki fase berikutnya bahkan sampai berulang-ulang, sehingga memudahkan dalam hal pendokumentasian, juga memberikan dampak kecil atas kesalahan fase. Berbeda dengan Rapid Application Development (RAD), yang merupakan metode perancangan cepat yang menekankan pada siklus pembangunan yang pendek atau singkat.
Tahapan-tahapan SDLC yang digunakan meliputi : 1. Perencanaan Sistem
Tahapan perencanaan merupakan tahap yang paling awal dimana pada tahap ini ditentukan apa saja yang akan dilakukan dalam pengembangan sistem informasi rawat inap. Adapun rencana penelitian yang dimaksud adalah pengumpulan data berupa dokumen-dokumen, melakukan wawancara dengan nara sumber untuk mengetahui sistem seperti apa yang sesuai, serta menentukan perangkat lunak dan perangkat keras yang sesuai dengan pengembangan sistem informasi pada rumah sakit.
(63)
2. Analisa Sistem
Untuk tahap ini penulis menganalisa sistem berjalan dan melakukan pengumpulan data untuk kebutuhan sistem usulan, yang hasilnya analisa nya berupa Data Flow Diagram (DFD), kamus data, dan Entity Relationship Diagram (ERD). Dari hasil analisa yang penulis lakukan, sistem informasi yang ada pada RSIA Restu masih mengunakan cara manual dalam pengoperasiannya terutama pada administrative nya. Adapun hasil analisis sistem ini adalah :
a. Gambaran umum perusahaan b. Analisis sistem berjalan c. Sistem yang diusulkan
3. perancangan
Tahapan yang melakukan proses perancangan terhadap hasil yang didapat dari tahap analisis meliputi proses :
a. Perancangan Sistem
• Data Flow Diagram (DFD) b. Perancangan Basis Data
• Entity Relationship Diagram (ERD) • Normalisasi
(64)
c. Perancangan Antarmuka sistem • Perancangan Masukan (input) • Perancangan Keluaran (output)
4. Penerapan (Implementasi)
Pada tahap ini terdiri dari menerjemahkan kode-kode dengan menggunakan bahasa pemograman yang telah ditentukan, yaitu visual basic 6.0, kemudian dilakukan pengujian untuk menemukan kesalahan-kesalahan program dan pengujian kebenaran program. Apabila setelah program diuji dan dinyatakan dapat berjalan sesuai yang diharapkan, langkah selanjutnya adalah penginstalan program, serta pelatihan kepada user.
(65)
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Profil RSIA Restu
Rumah Sakit Ibu dan Anak “Restu” lahir dari gagasan almarhumah Ibu Prayogo yang semula bernama Rumah Sakit Bersalin “Restu”. Diresmikan pada tahun 1965. RSIA Restu adalah rumah sakit swasta yang mempunyai komitmen untuk memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas bagi anak, ibu hamil dan bersalin. Pada tahun 2006 nama Rumah Sakit Bersalin “Restu” di ubah menjadi Rumah Sakit Ibu dan Anak “Restu”, agar mempunyai cangkupan layanan yang lebih luas.
4.1.2 Struktur Organisasi
“Organisasi adalah sistem saling pengaruh – mempengaruhi antara orang dalam kelompok kerjasama untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang sama”. (Jogiyanto, 2005 : 27).
(66)
Direktur
Wadir Pelayanan Wadir Pelayanan Penunjang
Wadir Adm. & keuangan Bidang Pelayanan Medik Instalasi Rawat Darurat Instalasi Rawat Jalan Instalasi Rawat Inap Bedah Instalasi Rawat Inap Non Bedah
Instalasi Uji coba Kebidanan & Peny.
Kand. Instalasi Anestesi Instalasi Pengujian Kesehatan Bidang Pelayanan Penunjang Medik Bidang Pelayanan Penunjang Non Medik Instalasi Radiologi Instalasi Farmasi
Instalasi Lab Klinik dan Patologi
Anatomi
Instalasi Pemel Sarana Rumah Tangga & Kamtib
Instalasi Sistem Informasi Manajemen RS Instalasi Catatan Medik dan Pelaporan Instalasi Kebersihan dan Pertamanan
Bidang Keuangan Bidang Admin dan Kepegawaian Sub Bidang Pengelolaan Keuangan Sub Bidang Kepegawaian
Sub Bidang Tata Usaha
Sub Bidang Perencanaan dan
Penyusunan Program
Gambar 4.1 Struktur Organisasi
4.1.3 Uraian Tugas dan Tanggung Jawab
1) Direktur
Direktur adalah posisi tertinggi pada RSIA Restu yang bertanggung jawab atas kelangsungan seluruh kegiatan yang ada di dalam RSIA Restu sehari-hari.
(67)
2) Wadir. Pelayanan
Bertanggung jawab dan mengawasi kinerja di bidang pelayanan medik yang membawahi dari sembilan instansi yang bersangkutan :
a. Instalasi rawat darurat
Bagian ini menangani pasien yang mengalami keadaan kritis / darurat, yang membutuhkan penanganan pertama masalah darurat untuk dirawat.
b. Instalasi rawat jalan
Bagian ini menangani pasien rawat jalan, yang tidak setiap hari melakukan kunjungan pemeriksaan.
c. Instalasi rawat inap bedah
Bagian ini menangani pasien yang melakukan perawatan dan pemeriksaan setiap harinya di rumah sakit.
d. Instalasi rawat inap non-bedah
Bagian ini menangani pasien yang melakukan perawatan dan pemeriksaan setelah melakukan operasi di rumah sakit.
e. Instalasi uji coba kebidanan dan penyakit kandungan
Bagian ini menangani masalah yang berhubungan dengan kandungan atau persalinan dan penyakit kandungan.
f. Instalasi kamar bedah
Bagian ini menangani segala kebutuhan kamar bedah yang digunakan untuk melakukan operasi atau bedah.
(68)
g. Instalasi anestesi
Bagian ini menyediakan pelayanan pembiusan pasien sebelum operasi dan memastikan tidak ada efek samping dari pembiusan.
h. Instalasi pengujian kesehatan
Bagian ini menangani pengecekan medis bagi pasien yang sehat.
3) Wadir. Pelayanan Penunjang
Bertanggung jawab dan mengawasi kinerja di bidang pelayanan penunjang medik dan non medik yang terdiri dari instansi yang bersangkutan.
1. Bidang pelayanan penunjang medik : a. Instalasi radiologi
Bagian ini menangani masalah penggunaan pemeriksaan penunjang yang berupa foto rontgen.
b. Instalasi farmasi
Bagian ini menyediakan obat-obatan RSIA. c. Instalasi lab. klinik dan patologi anatomi
Bagian pemeriksaan penunjang berupa darah dan urine, memeriksa jaringan tubuh pasca operasi.
2. Bidang pelayanan penunjang non medik :
(69)
Bagian ini menangani segala urusan yang berhubungan dengan properti dan masalah keamanan di dalam RSIA.
b. Instalasi sistem informasi manajemen RSIA
Bagian ini menangani kebutuhan informasi bagi pihak RSIA dan pasien. c. Instalasi catatan medik dan pelaporan
Bagian ini menangani pencatatan laporan kesehatan bagi pasien yang telah dirawat di RSIA.
d. Instalasi kebersihan dan pertamanan
Bagian ini menangani pemeliharaan taman serta kebersihan lingkungan RSIA.
4) Wadir. Administrasi dan Keuangan
Bertanggung jawab dan mengawasi kinerja di bidang keuangan dan bidang administrasi dan kepegawaian dalam mengatur manajemen keuangan dan kepegawaian.
1. Bidang keuangan
a. Sub. bidang pengelolaan keuangan
Mempunyai tugas mengawasi aliran keuangan yang keluar masuk di dalam RSIA.
2. Bidang administrasi dan kepegawaian a. Sub. bidang kepegawaian
(70)
Mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan bahan pembinaan pengelolaan administrasi kepegawaian dan pengadaan pegawai, pengembangan pegawai.
b. Sub. bidang tata usaha
Mempunyai tugas mendokumentasikan arsip-arsip RSIA yang berhubungan dengan kepegawaian, keuangan, dan pelayanan.
c. Sub. bidang perencanaan dan penyusunan program
Mempunyai tugas menyusun rencana bagi keperluan RSIA, serta penyusunan program kerja RSIA tersebut.
4.1.4 Job Description
1. Dokter
Dokter menangani serta memeriksa pasien, lalu setiap pemeriksaan dilakukan penginputan pada sistem yang nanti digunakan dalam pembuatan laporan visit dokter.
2. Perawat
Perawat menangani dan merawat pasien, setiap detil tindakan di tulis dalam kartu rekam medik. Misalnya apa saja obat yang diberikan.
3. Pasien Rawat Inap
Pasien sebelumnya melakukan pendaftaran, namun jika pasien tersebut sebelumnya sudah terdaftar langsung melakukan registrasi pasien. Setelah
(71)
pasien tersebut telah selesai melakukan rawat inap, pasien melakukan pembayaran secara tunai.
4. Staff
Staff menerima pendaftaran pasien, melakukan pengecekan kamar melalui sistem, memberikan layanan kepada pasien, serta membuat dan menerima pembayaran tagihan pasien.
4.2 Analisa Sistem Berjalan
RSIA Restu merupakan rumah sakit yang hanya diperuntukkan untuk ibu dan anak. Walaupun kini terus mengalami perkembangan terjadi kelambatan dalam pelayanan, karena banyaknya informasi yang diperlukan dan tidak mudah diakses pada sistem manual. Penempatan karyawan pada sistem manual dapat memakan tempat yang lebih besar, selain itu memproses laporan keuangan bulanan pasien suatu tugas yang menyita waktu serta membutuhkan ketelitian dan ketepatan waktu. Hal ini tidak terlepas dari besarnya keterlibatan staff. Ini merupakan sebagai akibat dari belum adanya sistem rawat inap. Untuk itu perlu di analisis permasalahan yang ada. Maka analisa yang dilakukan penulis adalah sebagai berikut :
4.2.1 Analisa Prosedur
Dari hasil analisa untuk menjalankan operasionalnya, RSIA masih menggunakan sistem berkas yang kemudian diolah menjadi laporan-laporan yang
(72)
diinginkan. Dimulai dari pasien melakukan registrasi data pasien dicatat dalam formulir pendaftaran pasien, kemudian pasien memilih kamar yang diinginkan dan kamar yang dipilih juga harus disesuaikan dengan diagnosa pasien.
Selama masa perawatan, setiap hari pasien akan dikenakan biaya akomodasi (biaya kamar) dan asuhan keperawatan yang besarnya tergantung dari kelas kamar yang ditempati pasien.
Selain itu, pasien juga terkena biaya layanan meliputi : 1. Biaya obat dan alat medik
Yang termasuk dalam layanan ini adalah obat yang dipakai pasien, alat medis yang digunakan pasien seperti infus.
2. Biaya visit dokter
Biaya visit akan dikenakan apabila ada dokter yang memeriksa pasien. 3. Biaya layanan medik
Biaya layanan medik adalah biaya yang dikenakan apabila pasien menggunakan fasilitas medik RSIA seperti mendapat transfusi, penggunaan Laboratorium, Rontgen.
Biaya-biaya tersebut akan dicatat dalam sebuah berkas tiap harinya. Selanjutnya bila pasien akan keluar RSIA maka akan dibuatkan tagihan dari rekapitulasi data-data yang telah dicatat.
(73)
Untuk lebih jelasnya, sistem yang sedang berjalan digambarkan dengan bagan alir sistemsebagai berikut :
(74)
(75)
(76)
(77)
(78)
(79)
Berdasarkan hasil analisa terhadap sistem yang sedang berjalan, maka diperoleh poin-poin masalah yang dihadapi RSIA Restu sebagai berikut :
a. Data-data masih berupa berkas-berkas dan tidak terintegrasi.
Data-data di RSIA masih dicatat dalam berkas sehingga sulit bila ingin mendapatkan informasi tertentu.
b. Tidak adanya pengecekan kamar secara otomatis.
RSIA memiliki banyak kamar dalam kegiatan rawat inap. Pasien akan dipisah-pisahkan berdasarkan diagnosa penyakit dan kelas yang diinginkan. Selama ini untuk melakukan pengecekan kamar dilakukan secara manual dan sering kali dari catatan yang ada tidak sesuai dengan keadaan, terkadang kamar yang dalam catatan seharus nya masih ada terkadang sudah terisi. c. Proses pengadaan laporan yang rumit
Untuk membuat laporan pendapatan kotor RSIA, kegiatan dokter maupun pembuatan tagihan pasien pihak rumah sakit melakukan perhitungan secara manual dari berkas-berkas transaksi yang ada. Jadi hal ini sangatlah tidak efisien mengingat transaksi yang terjadi dalam RSIA sangat banyak.
4.3 Sistem yang Diusulkan
Berdasarkan analisa yang didapat dari hasil wawancara dan survey yang dilakukan, maka sistem yang diusulkan, yaitu :
(80)
1. Mampu menyediakan informasi kamar-kamar yang masih bisa ditempati oleh pasien baru berdasarkan diagnosa jenis penyakit pasien dan kelas yang diinginkan pasien.
2. Mampu menyediakan tagihan biaya perawatan secara terperinci bagi pasien. 3. Mampu menyediakan laporan untuk pihak manajemen rumah sakit.
4. Mampu menyediakan laporan kinerja masing-masing Dokter.
Untuk lebih jelasnya, sistem yang diusulkan digambarkan dengan bagan alir sebagai berikut :
(81)
Staff Perawat Dokter Pasien
Mulai Pasien baru ?
Pendaftaran pasien baru Registrasi Pasien Ya Tidak Kartu berobat pasien Pencarian rekam medik Rekam medik Mendiagnosa dan menentukan pengobatan Pencatatan diagnosa dan tindakan di rekam medik Rekam medik Rawat inap Membuat surat pengantar rawat inap Ya Tidak Rekam Medik Menyimpan ke bagian rekam medik Rekam Medik Surat pengantar rawat inap Cek kamar rawat inap Pendaftaran pasien rawat inap RS lain
Tidak
(82)
Kasir Dokter Perawat Staff Pasien Pasien rawat inap baru ?
Pendaftaran pasien rawat inap
Registrasi Pasien Ya Tidak Membayar uang muka Pembayaran uang muka oleh pasien Memasukkan pasien ke kamar inap Proses perawatan Informasi visit Mendiagnosa dan menentukan pengobatan Pencatatan rekam medik Rekam medik Visit dokter Laporan visit Membuat resep obat Informasi Layanan Infomasi Kamar Inap Informasi Alkes Resep Obat 2 1 Hitung biaya perawatan Pasien rawat inap
(83)
(84)
4.3.1 Diagram Konteks sistem yang diusulkan
Gambar 4.7 Diagram Konteks
Pasien melakukan registrasi dengan memberikan data-data pasien tersebut, yang kemudian akan disimpan serta diproses oleh sistem basis data rawat inap. Melalui data diagnosa pasien, sistem akan melakukan pengecekan ketersediaan kamar dan hasilnya akan diinformasikan kepada pasien. Dokter serta perawat akan memberikan layanan kepada pasien rawat inap, yang nantinya data layanan-layanan tersebut akan disimpan dan diproses oleh sistem untuk pembuatan tagihan rawat inap pasien, serta untuk pembuatan laporan kegiatan dokter.
(85)
Jika pasien telah selesai menjalani rawat inap, maka sistem akan memproses transaksi-transaksi yang hasilnya berupa tagihan. Apabila pasien sudah melakukan pembayaran maka pasien akan mendapatkan bukti pembayaran. Untuk informasi pendapatan rumah sakit diambil dari data-data transaksi yang ada di rumah sakit.
4.3.2 Diagram Level 0 Sistem Usulan
Menggambarkan tahapan proses yang ada di dalam diagram konteks, yang penjabarannya lebih terperinci.
(86)
Gambar 4.8 Data Flow Diagram Level 0
Pasien memberikan data registrasi, dan staff akan mengecek registrasi pasien pada sistem basis data rawat inap. Pasien juga memberikan data diagnosa yang
(87)
berguna untuk pengecekan ketersediaan kamar melalui sistem. Perawat memberikan layanan penggunaan obat selama pasien dirawat. Dokter memberikan pelayanan dan visit kepada pasien, melalui informasi tersebut dibuatlah laporan kegiatan dokter.
Jika pasien telah selesai menjalani rawat inap, maka dibuatlah rincian tagihan. Tagihan tersebut akan dibayar oleh pasien, dan pasien mendapatkan bukti pembayaran.
4.3.3 Diagram Level 1 Sistem Usulan
Gambar 4.9 DFD Level 1 Proses ke-2
Pencarian kamar rawat inap berdasarkan diagnosa, jika kamar yang diinginkan oleh pasien masih tersedia, maka sistem menampilkan informasi kamar.
(88)
3.1 Cek keanggotaan Data registrasi 3.2 Insert data pasien sebagai anggota baru 3.3 Update data pasien data pasien lama data pasien baru
Pasien 3.4 Registrasi rawat inap data pasien Registrasi data pasien 3.5 Menampilkan data registrasi Info registrasi
Gambar 4.10 DFD Level 1 Proses ke-3
Dengan data registrasi yang diberikan, sistem akan mengecek apakah pasien baru atau pasien lama. Jika pasien baru, insert data pasien terlebih dahulu. Bila pasien lama, data-data pasien akan di update. Berdasarkan data pasien tadi sistem akan memproses dan menampilkan data registrasi.
(89)
Gambar 4.11 DFD Level 1 Proses ke-4
Staff mencatat data transaksi layanan dalam sistem dan data tersebut disimpan sebagai data transaksi. Jika pasien telah selesai menjalani rawat inap, staff akan mengecek transaksi pasien, setelah itu sistem akan menampilkan informasi yang dibutuhkan dalam pembuatan laporan transaksi, yang nantinya akan menghasilkan rincian tagihan pasien.
(90)
Gambar 4.12 DFD Level 1 Proses ke-5
Pasien melakukan pembayaran berdasarkan tagihan, maka pasien akan mendapat bukti pembayaran.
6.1 Pengecekan
informasi Informasi laporan kegiatan
dokter
Transaksi
6.2 Pembuatan laporan kegiatan
dokter
Informasi yang dibutuhkan
Laporan kegiatan dokter
(91)
Staff memberikan informasi laporan kegiatan dokter, dan sistem melakukan pengecekan informasi. Informasi tersebut disimpan didalam database yang nantinya sangat berguna dalam laporan kegiatan dokter.
7.1 Pengecekan
informasi
7.2 Pembuatan
laporan pendapatan rs
Transaksi
Laporan pendapatan rs Informasi yang dibutuhkan Informasi laporan
pendapatan rs
Gambar 4.14 DFD Level 1 Proses ke-7
Berdasarkan data-data transaksi maka dapat dibuatnya laporan pendapatan RS.
4.3.4 Spesifikasi Proses
a. Proses Registrasi
Tampilkan NoMedical Record Input Kode Pasien
(92)
Input Tanggal Masuk Input Diagnosa Input Kelas
Input Penanggung Jawab Input No Kamar
If Cek Kode Pasien, Diagnosa, Penanggung Jawab, No Kamar
Then Simpan
Else Keluar
Tutup form
Endif
b. Proses Cek Kamar Input kelas Input Status
If Kapasitas Kamar > 0
Then Tampilkan Data Kamar
Else Keluar
Tutup Form
(93)
c. Proses Data Pasien Input Kode Pasien Input Nama Pasien Input Tanggal Lahir Input Jenis Kelamin Input Alamat Input Agama Input Telepon Input No Hp
If Cek Kode Pasien, Nama Pasien, Tanggal Lahir, Jenis Kelamin, Alamat, Agama, Telepon, No Hp
Then Simpan
Else If Cek Kode Pasien, Nama Pasien, Tanggal Lahir, Jenis Kelamin,
Alamat, Agama, Telepon, No Hp valid
Then Update
Else If Hapus data
Then Hapus
Else Keluar
Tutup Form
(94)
d. Proses Data Karyawan Input Kode Karyawan Input Nama Karyawan Input Jenis Kelamin Input Status
Input Tgl Lahir Input Alamat Input Agama Input Telepon Input Nomor Hp
If Cek Kode Karyawan, Nama Karyawan, Tanggal Lahir, Jenis Kelamin, Alamat, Agama, Telepon, Status, No Hp
Then Simpan
Else If Cek Kode Karyawan, Nama Karyawan, Tanggal Lahir, Jenis
Kelamin, Alamat, Agama, Telepon, Status, No Hp valid
Then Update
Else Keluar
Tutup Form
(95)
e. Proses Layanan
Input No Medical Record Input Tanggal Layanan Input Kode Pasien Input Nama Layanan Input Biaya Layanan Input Jumlah Layanan Input Total Biaya
If Total Biaya > 0
Then Total Biaya = Biaya Layanan * Jumlah Layanan
Else If Cek No Medical Record, Tanggal Layanan, Kode Pasien,
Nama Layanan, Total Biaya
Then Simpan
Endif
f. Proses Visit
Input No Medical Record Input Tanggal Visit Input Kode Pasien Input Nama Pasien Input Nama Dokter
(96)
Input Nama Visit Input Biaya Visit
Input Jumlah Visit Input Total Biaya
If Total Biaya > 0
Then Total Biaya = Jumlah Visit * Biaya Visit
Else If Cek No Medical Record, Tanggal Visit, Kode Pasien, Nama
Dokter
Then Simpan
Else Keluar
Tutup Form
End if
g. Proses Pembayaran Input No Medical Record Input Kode Pasien
Input Nama Pasien Input Tanggal Masuk Input Tanggal Keluar Input Lama Opname Input Total Biaya Kamar
(97)
Input Total Biaya Layanan Input Total biaya obat dan alkes Input Total Biaya visit dokter
If Total Biaya Kamar > 0
Then Total Biaya Kamar = Biaya kamar * Lama Opname
Else If Total Biaya Layanan > 0
Then Total Biaya Layanan = Biaya Layanan * Jumlah Layanan
Else If Total Biaya Obat dan Alkes > 0
Then Total Biaya Obat dan Alkes = Harga Obat dan Alkes * Jumlah
Else If Biaya Visit
Then Total nBiaya Visit = Biaya Visit * Jumlah Visit
Else If No Medical Record, Kode Pasien, Tanggal Masuk
, Tanggal Keluar, Lama Opname, Total Biaya Kamar, Total Biaya Layanan, Total biaya obat dan alkes, Total Biaya visit dokter
Then Simpan
Else Keluar
Tutup Form
(98)
h. Proses Laporan Keuangan Input Bulan
Input Tahun Input Status
If Cek Bulan, Tahun, Status valid
Then Lihat
Else Keluar
Tutup Form
Endif
i. Proses Laporan Laporan Visit Dokter Input Bulan
Input Tahun
Input Nama Dokter
If Cek Bulan, Tahun, Nama Dokter
Then Rekap
Else Keluar
Tutup Form
(99)
4.4 Kamus Data
a. data_pasien = @kode_pasien + tgl_daftar + nama_pasien + jk + alamat_pasien + tgl_lahir + no_telepon + no_hp + agama
DATA SPESIFIKASI DATA
@kode_pasien Kode pasien
tgl_daftar Tanggal daftar pasien
No_medical Nomor medical record
Nama_pasien Nama pasien
Nama depan + nama belakang
Jk Jenis kelamin
[pria][wanita]
Alamat_pasien Alamat pasien
Nama jalan + nomor rumah + rt + rw + kode pos + nama kota
Tgl_lahir Tanggal lahir
No_telepon Nomor telepon
Kode daerah + nomor telepon
No_hp Nomor handphone
Agama Agama
(100)
b. data_karyawan = @kode_karyawan + nama_karyawan + jk + status_karyawan + tgl_lahir + alamat_karyawan + agama + no_telepon + no_hp
DATA SPESIFIKASI DATA
@kode_karyawan Kode karyawan
Nama_karyawan Nama karyawan
Nama depan + nama belakang
Jk Jenis kelamin
Status_karyawan Status karyawan
[admin][dokter][perawat][staff user]
Tgl_lahir Tanggal lahir
Alamat_karyawan Alamat karyawan
Nama jalan + nomor rumah + rt + rw + kode pos + nama kota
Agama Agama
No_telepon Nomor telepon
Kode daerah + nomor telepon
(1)
organisasi yang menggunakan sistem tersebut. Sebaiknya pelatihan tersebut dirancang dengan prinsip magang.
4.8.5Pemeliharaan Sistem
Menurut Jeffery L. Whitten (2004 : 96) pemeliharaan bukanlah perbaikan sistem, namun aktivitas pemeliharaan adalah menambah daya fungsi (peningkatan) ke program. Setelah sistem dioperasikan, ia akan membutuhkan system support atau dukungan sistem yang berkesinambungan untuk siklus hidupnya yang berguna dan produktif.
Pemeliharaan sistem ini sendiri biasanya dilakukan oleh seorang admin yang memahami sistem rawat inap ini dan dapat dipercaya.
(2)
BAB V
PENUTUP
Pada bab akhir ini penulis membuat kesimpulan dan saran yang berdasarkan uraian, pembahasan serta analisis yang telah dilakukan pada bab-bab sebelumnya. Kesimpulan dan saran tersebut adalah sebagai berikut :
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa :
Dengan diterapkannya aplikasi sistem informasi rawat inap, maka akan mempermudah dan mempercepat dalam penginputan data pasien rawat inap, pencarian data-data pasien, dapat mengetahui informasi kamar, dan mengetahui jumlah ketersediaan obat dengan cepat. Aplikasi sistem informasi rawat inap ini dapat mengurangi kesalahan-kesalahan yang terjadi yang dapat mengakibatkan informasi yang dihasilkan tidak sesuai dengan yang diharapkan. Sistem ini dibuat berbasiskan client-server yangbertujuan untuk meningkatkan keamanan proses pendataan pasien, serta pendapatan rumah sakit, karena apapun yang terjadi pada sistem client data tetap tidak bermasalah karena data yang utuh dan sebenarnya berada dan tersentralisasi di server, kecepatan akses lebih tinggi karena penyediaan fasilitas
(3)
jaringan dan pengelolaannya dilakukan secara khusus oleh satu komputer (server) yang tidak dibebani dengan tugas lain sebagai workstation, dan menggunakan user access level dimana setiap pengguna mempunyai level akses yang berbeda dalam menggunakan dan mengolah data di dalam sistem informasi rawat inap pada RSIA Restu.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan-kesimpulan yang telah dikemukakan, dapat diajukan beberapa saran untuk pengembangan lebih lanjut antara lain :
a. Instalasi rawat inap ini perlu menyediakan orang yang mempunyai keterampilan untuk mengelola sistem basis data yang telah diimplementasikan.
b. Mengadakan suatu pelatihan bagi user yang menggunakan sistem ini sehingga dalam pengoperasiannya mendapatkan hasil yang maksimal. c. Dilakukan pengembangan sistem basis data sesuai perkembangan
kebutuhan Instalasi rawat inap atau dilakukan integrasi terhadap sistem lain untuk lebih memperluas kegunaan aplikasi basis data yang ada.
d. Banyaknya bagian-bagian yang berhubungan dengan aplikasi ini maka membutuhkan kerjasama dalam pengoperasian sistem sehingga kinerja sistem dapat maksimal.
(4)
e. Lebih memperhatikan pemeliharaan dan perawatan perangkat keras dan perangkat lunak agar tidak mudah rusak. Untuk perangkat keras harus diperhatikan penempatan ruangan yang baik, sedangkan untuk perangkat lunak harus memperbaiki kesalahan yang terdapat dalam program komputer dan meningkatkan kemampuan perangkat lunak untuk merespon perubahan kebutuhan-kebutuhan organisasional.
(5)
DAFTAR PUSTAKA
Fathansyah, Ir. 1999. Basis Data. Informatika. Bandung.
Hariyanto, Bambang. 2004. Sistem Manajemen Basis Data. Informatika. Bandung.
Hartono, Jogiyanto. 2000. Pengenalan Komputer: Dasar Ilmu Komputer, Pemograman, Sistem Informasi, dan Intelegensi Buatan. Andi. Yogyakarta.
Hartono, Jogiyanto. 2001. Analisis dan Disain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Andi. Yogyakarta.
Kadir, Abdul. 2002. Penuntun Praktis Belajar SQL. Andi. Yogyakarta.
Kendall, Kenneth E. & Kendalll, Julie E. 2003. Analisis dan Perancangan Sistem. Jilid 1. Prehallindo. Jakarta.
Kristanto, Andri. 2004. Rekayasa Perangkat Lunak. Gava Media. Yogyakarta.
Mc Leod, Raymond. 1998. Sistem Informasi Manajemen. Jilid 1. Prehallindo. Jakarta.
Nugroho, Bunafit., Indriyanna, Indah. Membuat Aplikasi Database SQL Server dengan Visual Basic 6.0. Gava Media. Yogyakarta.
Pressman, Roger S. 2002. Rekayasa Perangkat Lunak: Pendekatan Praktisi. Andi. Yogyakarta.
(6)
Sutedjo, Budi. 2006. Konsep dan Aplikasi Pemograman Client Server dan Sistem Terdistribusi. Andi. Yogyakarta.
Wahana Komputer. 2004. Tutorial Membuat Program dengan Visual Basic. Salemba Infotek. Jakarta.
Whitten, Jeffery L., Lonnie D., Bentley, Kevin C., Dittman. 2004. Metode Desain & Analisis Sistem, Edisi 6. Andi. Yogyakarta.
Yuswanto. 2005. Pemograman Client Server Microsoft Visual Basic 6.0. Jilid 2. Prestasi Pustaka. Jakarta.
http://www.ilkom.unsri.ac.id, 25 April 2008, pk. 15.45 WIB