Sistematika Penulisan Kamus Data Data Microsoft Visual Basic 6.0

1.5. Sistematika Penulisan

Dalam penulisan tugas akhir ini dibagi menjadi beberapa bagian yang berupa bab-bab dimana satu dengan lainnya saling menunjang dan terkait. Secara garis besar bab tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut : a Bab I Pendahuluan Bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah, tujuan dan manfaat penelitian, batasan masalah, metodologi yang dipergunakan dan sistematika penulisan tugas akhir yang diterapkan. b Bab II Landasan Teori Dalam bab ini penulis menguraikan teori-teori yang menjadi dasar menyusunan skripsi. c Bab III Metodologi Penelitian Dalam bab ini berisi uraian tentang metodologi penelitian yang digunakan dalam pembuatan suatu sistem. d Bab IV Pembahasan Dalam bab ini, berisikan latar belakang perusahaan, permasalahan yang dihadapi serta pemecahan masalahnya implementasi atau cara pemakaian program yang penulis buat dan uji coba terhadap program yang telah dibuat. 8 e Bab V Penutup Bab ini merupakan bab akhir yang membahas mengenai kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian dan memberikan saran-saran agar aplikasi yang ditawarkan dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang diharapkan. 9 BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi

Teori tentang sistem informasi yang melandasi penelitian ini meliputi Pengertian Sistem, Elemen Sistem, Pengertian Informasi, Siklus Informasi, Kualitas Informasi, Pengertian Sistem Informasi, Komponen Sistem Informasi dan Sistem Informasi Manajemen. Dalam melakukan pembahasan mengenai sistem informasi maka pertama-tama yang harus dibahas adalah pengertian sistem dan informasi itu sendiri.

2.1.1 Pengertian Sistem

Menurut Andi Kristanto 2003 : 1, suatu sistem adalah jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Sistem juga merupakan kumpulan elemen-elemen yang saling terkait dan bekerja sama untuk memproses masukan input yang ditujukan kepada sistem tersebut dan mengolah masukan tersebut sampai menghasilkan keluaran output yang diinginkan. 10

2.1.2 Elemen Sistem

Menurut Andi Kristanto 2003 : 2, elemen-elemen sistem yang terdapat dalam sistem meliputi : a. Tujuan Sistem Tujuan sistem merupakan tujuan dari sistem tersebut dibuat. Tujuan sistem dapat berupa tujuan organisasi, kebutuhan organisasi, permasalahan yang ada dalam suatu organisasi maupun urutan prosedur untuk mencapai tujuan organisasi. b. Batasan Sistem Batasan sistem merupakan sesuatu yang membatasi sistem dalam mencapai tujuan sistem. Batasan sistem dapat berupa peraturan-peraturan yang ada dalam suatu organisasi, biaya- biaya yang dikeluarkan orang-orang yang ada dalam organisasi maupun batasan yang lain. c. Kontrol Sistem Kontrol atau pengawasan sistem merupakan pengawasan terhadap pelaksanaan pencapaian tujuan dari sistem tersebut. Kontrol sistem dapat berupa kontrol terhadap pemasukan data input, kontrol terhadap keluaran data output, kontrol terhadap pengolahan data dan sebagainya. 11 d. Input Input merupakan elemen dari sistem yang bertugas untuk menerima seluruh masukan data, dimana masukan tersebut dapat berupa jenis data dan frekuensi pemasukan data. a. Proses Proses merupakan elemen dari sistem yang bertugas untuk mengolah atau memproses seluruh masukan menjadi suatu informasi yang lebih berguna. b. Output Output merupakan hasil dari input yang telah di proses oleh bagian pengolah dan merupakan tujuan akhir sistem. c. Umpan Balik Umpan balik merupakan elemen dalam sistem yang bertugas mengevaluasi bagian dari output yang dikeluarkan, dimana elemen ini sangat penting demi kemajuan sebuah sistem. Umpan balik ini dapat merupakan perbaikan sistem dan pemeliharaan sistem. 12 Gambar 2.1 Elemen-elemen sistem Andi Kristanto, 2003 : 2

2.1.3 Pengertian Informasi

Menurut Andi Kristanto 2003 : 6, informasi merupakan kumpulan data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi menerima. Tanpa suatu informasi, suatu sistem tidak akan berjalan dengan lancar. Sumber informasi adalah data. Data menggambarkan suatu kejadian yang sedang terjadi, dimana data tersebut akan diolah dan diterapkan dalam sistem menjadi input yang berguna dalam suatu sistem. 13

2.1.4 Siklus Informasi

Menurut Andi Kristanto 2003 : 9, siklus informasi merupakan nama lain dari model pengolahan data. Suatu data yang masih merupakan bahan mentah apabila tidak diolah maka akan tidak akan berguna. Data tersebut akan berguna dan menghasilkan suatu informasi apabila diolah melalui suatu model. Model yang digunakan untuk mengolah data ini disebut model pengolahan data. Gambar 2.2 Siklus pengolahan data Andi Kristanto, 2003 : 9

2.1.5 Kualitas Informasi

Menurut Jogiyanto 1991:10 Kualitas dari suatu informasi tergantung dari tiga hal, yaitu : 1. Akurat, yaitu informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan. 2. Tepat pada waktunya, yaitu informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. 3. Relevan, yaitu berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. 14

2.1.6 Pengertian Sistem Informasi

Menurut Andi Kristanto 2003 : 11, sebuah sistem informasi merupakan kumpulan dari perangkat keras dan perangkat lunak komputer serta perangkat manusia yang akan mengolah data menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak tersebut. Menurut Jeffery L. Whitten, Lonnie D. Bentley, dan Kevin C. Dittman 2004 : 10, sistem informasi merupakan pengaturan orang, data, proses dan teknologi informasi yang berinteraksi untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan dan menyediakan sebagai output informasi yang diperlukan untuk mendukung sebuah organisasi.

2.1.7 Komponen Sistem Informasi

Menurut Andi Kristanto 2003 : 12, untuk mendukung lancarnya suatu sistem informasi dibutuhkan beberapa komponen yang meliputi : a. Input Input yang dimaksudkan disini adalah semua data yang dimasukkan ke dalam sistem informasi. Dalam hal ini yang termasuk dalam input adalah dokumen-dokumen, formulir- formulir dan file-file. 15 b. Proses Proses merupakan kumpulan prosedur yang akan memanipulasi input yang kemudian akan disimpan dalam bagian basis data dan seterusnya akan diolah menjadi suatu output yang akan digunakan oleh penerima. c. Output Output merupakan semua keluaran atau hasil model yang sudah diolah menjadi informasi yang berguna dan dapat dipakai penerima. d. Teknologi Teknologi disini merupakan bagian yang berfungsi untuk memasukkan input, mengolah input dan menghasilkan keluaran. e. Basis data Basis data merupakan kumpulan data-data yang saling berhubungan satu dengan yang lain, disimpan dalam perangkat keras komputer dan akan diolah menggunakan perangkat lunak. f. Kendali Kendali dalam hal ini merupakan semua tindakan yang diambil untuk menjaga sistem informasi tersebut agar bisa berjalan dengan lancar dan tidak mengalami gangguan. 16

2.1.8 Sistem Informasi Manajemen

Menurut Jogiyanto 1991: 14, sistem informasi manajemen atau lebih dikenal dengan SIM merupakan suatu sistem yang biasanya diterapkan dalam suatu organisasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan informasi yang dihasilkan dan dibutuhkan oleh semua tingkatan manajemen. Menurut George M. Scott “Suatu SIM adalah kumpulan dari interaksi-interaksi sistem-sistem informasi yang menyediakan informasi baik untuk kebutuhan manajerial maupun kebutuhan operasi”. Jogiyanto, 1991: 14.

2.2 Metodologi Pengembangan Sistem

Metodologi pengembangan sistem adalah metode-metode, prosedur- prosedur, konsep-konsep pekerjaan, aturan-aturan yang akan digunakan sebagai pedoman bagaimana dan apa yang harus dikerjakan selama pengembangan ini. Sedangkan metode merupakan suatu cara atau teknik sistematis untuk mengerjakan sesuatu. http: www.ilkom.unsri.ac.id ; 25 April 2008; 15.45 WIB. 17

2.2.1 Siklus Hidup Pengembangan Sistem System Development Life

Cycle Menurut Raymond Mcleod 2004 : 184, siklus hidup sistem System Life Cycle – SLC yang sering disebut pendekatan air terjun waterfall approach adalah penerapan pendekatan sistem untuk mengembangkan sistem atau subsistem informasi berbasis komputer. SLC terdiri dari serangkaian tugas yang erat mengikuti langkah – langkah pendekatan sistem. Karena tugas – tugas tersebut mengikuti suatu pola yang teratur dan dilakukan secara top – down. SLC digambarkan sebagai suatu pola serupa roda, empat tahap yang pertama adalah perencanaan, analisis, rancangan, dan penerapan, tahap – tahap ini secara bersama – sama dinamakan siklus hidup pengembangan sistem System Development Life Cycle – SDLC. Gambar 2.3 Tahapan-tahapan dalam SDLC Raymond Mcleod, 2004 : 24 18

2.2.2 Pendekatan Terstruktur

Menurut Jogiyanto HM 2001 : 56 Pendekatan terstruktur mengenalkan penggunaan alat-alat dan teknik-teknik yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem, sehingga hasil dari sistem yang dikembangkan akan didapatkan sistem yang strukturnya didefinisikan dengan baik dan jelas. Tujuan pendekatan terstruktur yaitu agar pada akhir pengembangan perangkat lunak dapat memenuhi kebutuhan user, dilakukan tepat waktu, tidak melampaui anggaran biaya, mudah dipergunakan, mudah dipahami dan mudah dirawat.

2.2.3 Model Proses Perangkat Lunak

Menurut Roger S. Pressman 2002 : 35, suatu model proses untuk rekaya perangkat lunak dipilih berdasarkan sifat aplikasi dan proyeknya, metode dan alat-alat bantu yang akan dipakai dan kontrol serta penyampaian yang dibutuhkan.

2.2.3.1 Model Sekuensial Linear atau Waterfall

Menurut Pressman 2002 : 38 Model sekuensial linier adalah paradigma rekayasa perangkat lunak yang paling luas dipakai dan paling tua. Sekuensial linier disebut juga dengan siklus kehidupan klasik atau model air terjun. Model ini mengusulkan sebuah pendekatan kepada 19 perkembangan perangkat lunak yang sistematik dan sekuensial yang mulai pada tingkat dan kemajuan sistem pada seluruh analisis, desain, kode, pengujian, dan pemeliharaan. tes kode analisis desain Pemodelan Sistem informasi Gambar 2.4 Model Sekuensial Linier menurut Pressman 2002 : 37 Model sekuensial linear melingkupi aktivitas-aktivitas sebagai berikut : 1. Rekayasa dan pemodelan sistem informasi Karena sistem merupakan bagian dari sebuah sistem yang lebih besar, kerja dimulai dengan membangun syarat dari semua elemen sistem dan mengalokasikan beberapa subset dari kebutuhan ke software tersebut. Pandangan sistem ini penting ketika software harus berhubungan dengan elemen-elemen yang lain seperti software, manusia dan database. Rekayasa dan anasisis sistem menyangkut pengumpulan kebutuhan pada tingkat sistem dengan sejumlah kecil analisis serta disain tingkat puncak. Rekayasa 20 informasi mancakup juga pengumpulan kebutuhan pada tingkat bisnis strategis dan tingkat area bisnis. 2. Analisis kebutuhan Software Proses pengumpulan kebutuhan diintensifkan dan difokuskan, khusunya pada software. Untuk memahami sifat program yang dibangun, analis harus memahami domain informasi, tingkah laku, unjuk kerja dan interface yang diperlukan. Kebutuhan baik untuk sistem maupun software didokumentasikan dan dilihat lagi dengan pelanggan. 3. Desain Desain software sebenarnya adalah proses multi langkah yang berfokus pada empat atribut sebuah program yang berbeda; struktur data, arsitektur software, representasi interface, dan detail algoritma prosedural. Proses desain menterjemahkan syarat kebutuhan ke dalam sebuah representasi software yang dapat diperkirakan demi kualitas sebelum dimulai pemunculan kode. Sebagaimana persyaratan, desain didokumentasikan dan menjadi bagian dari konfigurasi software. 4. Generasi Kode Desain harus diterjemahkan kedalam bentuk mesin yang bisa dibaca. Langkah pembuatan kode melakukan tugas ini. Jika desain 21 dilakukan dengan cara yang lengkap, pembuatan kode dapat diselesaikan secara mekanis. 5. Pengujian Sekali program dibuat, pengujian program dimulai. Proses pengujian berfokus pada logika internal software, memastikan bahwa semua pernyataan sudah diuji, dan pada eksternal fungsional, yaitu mengarahkan pengujian untuk menemukan kesalahan-kesalahan dan memastikan bahwa input yang dibatasi akan memberikan hasil aktual yang sesuai dengan hasil yang dibutuhkan. 6. Pemeliharaan Software akan mengalami perubahan setelah disampaikan kepada pelanggan perkecualian yang mungkin adalah software yang dilekatkan. Perubahan akan terjadi karena kesalahan – kesalahan ditentukan, karena software harus disesuaikan untuk mengakomodasi perubahan-perubahan di dalam lingkungan eksternalnya contohnya perubahan yang dibutuhkan sebagai akibat dari perangkat peripheral atau sistem operasi yang baru, atau karena pelanggan membutuhkan perkembangan fungsional atau unjuk kerja. Pemeliharaan software mengaplikasikan lagi 22 setiap fase program sebelumnya dan tidak membuat yang baru lagi.

2.2.3.2 Model Rapid Application Development RAD

Menurut Pressman 2002 : 42 Rapid Application Development RAD adalah perkembangan perangkat lunak sekuensial linear yang menekankan siklus perkembangan yang sangat pendek. Model RAD ini merupakan sebuah adaptasi “kecepatan tinggi” dari model sekuensial linier dimana perkembangan cepat dicapai dengan menggunakan pendekatan kontruksi berbasis komponen.

2.2.3.3 Perbandingan Model Sekuensial Linear dan RAD

Menurut Hanna dalam Roger S. Pressman, 2002: 39, kekurangan yang ada pada model sekuensial linear adalah sebagai berikut : a. Jarang sekali proyek nyata mengikuti aliran sekuensial yang dianjurkan oleh model. Meskipun linear bisa mengakomodasikan iterasi, model itu melakukannya secara tidak langsung. Sebagai hasilnya, perubahan- perubahan dapat menyebabkan keraguan saat tim proyek berjalan. b. Kadang sulit bagi pelanggan untuk menyatakan semua kebutuhannya secara eksplisit. Model sekuensial linear memerlukan hal ini dan 23 mengalami kesulitan untuk mengakomodasi ketidakpastian natural yang ada pada bagian awal beberapa proyek. c. Pelanggan harus bersikap sabar. Sebuah variasi kerja dari program- program itu tidak akan diperoleh sampai akhir waktu proyek dilalui. Sebuah kesalahan besar, jika tidak terdeteksi sampai program yang bekerja semua dikaji ulang, bisa jadi petaka. Menurut Bulter dalam Roger S. Pressman, 2002 : 44, kekurangan pada model RAD adalah sebagai berikut : a. Bagi proyek besar yang bersekala, RAD memerlukan sumber daya yang memadai untuk menciptakan jumlah tim RAD yang baik. b. RAD menuntut pengembang dan pelanggan memiliki komitmen di dalam aktifitas rapid-fire yang diperlukan untuk melengkapi sebuah sistem di dalam kerangka waktu yang sangat diperpendek. Jika komitmen tersebut tidak ada dari tiap konstituen, proyek RAD akan gagal. c. RAD memerlukan manajemen yang sangat handal untuk menangani perubahan dan partisipasi customer sangat dibutuhkan. 24

2.3 Basis Data

Menurut Fathansyah 1999 : 2 Basis Data merupakan salah satu komponen yang penting dalam sistem informasi. Sedangkan Data adalah representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia, barang, peristiwa, konsep, keadaan, dan sebagainya, yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi, atau kombinasinya. Berbagai definisi telah dikemukakan oleh para ahli mengenai Basis Data antara lain : a. Menurut Jogiyanto 2001 : 711 Basis Data adalah kumpulan dari data yang paling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasi nya. b. Menurut Andri Kristanto 2003 : 73 Basis Data adalah kumpulan data, yang dapat digambarkan sebagai aktifitas dari satu atau lebih organisasi yang berelasi.

2.3.1 Entity Relationship Diagram ERD

Menurut Jeffrey L. Whitten, Lonnie D. Bentley, dan Kevin C. Dittman 2004 : 281, ERD adalah model yang menggunakan beberapa notasi untuk menggambarkan data dalam konteks entitas dan hubungan yang 25 dideskripsikan oleh data tersebut. Komponen – komponen pokoknya antara lain : 1. Entitas Digambarkan dengan kotak segi empat dan digunakan untuk menunjukkan sekumpulan orang, tempat, objek, kejadian atau konsep tentang apa yang kita perlukan untuk mengambil dan menyimpan data. 2. Hubungan atau Relasi Digambarkan dengan kotak berbentuk diamon dengan garis yang menghubungkan ke entity yang terkait. Hubungan atau relasi menunjukkan abstraksi dari sekumpulan hubungan yang mengakibatkan antara entity yang berbeda. 3. Atribut Menunjukkan karakteristik dari entitas atau sesuatu yang menjelaskan entitas atau hubungan. Dari setiap atribut – atribut entitas terdapat satu atribut yang dijadikan sebagai kunci key. Ada beberapa jenis key yaitu : a. Primary key, atribut yang tidak hanya mengindentifikasi secara unik kemunculan pada sebuah entitas candidate key. b. Candidate key, sebuah atribut yang dapat mengindentifikasi secara unik sebuah kemunculan sebuah entitas yang spesifik. 26 c. Composite key, candidate key yang terdiri dari dua atribut atau lebih. d. Foreign key, atribut pada satu relasi yang cocok pada candidate key dari beberapa relasi. 4. Kardinalitas Menurut Jeffrey L. Whitten, Lonnie D. Bentley, dan Kevin C. Dittman 2004 : 285, Kardinalitas mendefinisikan jumlah kemunculan bail minimum maupun maksimum satu entitas yang dapat dihubungkan dengan kemunculan tunggal entitas lain. Karena semua hubungan bersifat dua arah, maka kardinalitas harus didefinisikan untuk setiap hubungan. a. Satu ke satu one to one atau 1:1 Tingkat hubungan dinyatakan satu ke satu jika suatu kejadian pada entitas pertama hanya mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas kedua.Demikian juga sebaliknya, satu kejadian pada entitas yang kedua hanya bisa mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas yang pertama. b. Satu ke banyak one to many atau 1 : M Tingkat hubungan satu ke banyak 1: M adalah sama dengan banyak ke satu M : 1, tergantung dari arah mana hubungan tersebut dilihat. Untuk satu kejadian pada entitas yang pertama 27 dapat mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas yang kedua. Sebaliknya satu kejadian pada entitas yang kedua hanya bisa mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas yang pertama. c. Banyak ke banyak Many to many atau M : N Tingkat hubungan banyak ke banyak terjadi jika tiap kejadian pada sebuah entitas akan mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas lainnya. Baik dilihat dari sisi entitas yang pertama maupun dilihat dari sisi entitas yang kedua.

2.3.2 Normalisasi

Menurut Jeffrey L. Whitten, Lonnie D. Bentley, dan Kevin C. Dittman 2004 : 306, Normalisasi adalah teknik analisis data yang mengelola data ke dalam kelompok-kelompok untuk membentuk entitas yang nonredundan, stabil, fleksibel, dan mudah beradaptasi. Menurut Bambang Hariyanto 2004 : 69 Ada beragam tingkat bentuk normal, diantaranya : 1. Bentuk normal pertama 1NF 2. Bentuk normal kedua 2NF 3. Bentuk normal ketiga 3NF 4. Bentuk normal Boyce-Codd BCNF 28 5. Bentuk normal keempat 4NF 6. Bentuk normal kelima 5NF Gambar 2.5 Langkah-langkah Normalisasi 29

2.4 Data Flow Diagram DFD

Menurut Andri Kristanto 2003 : 55, Data Flow Diagram DFD adalah suatu model logika data atau proses yang dibuat untuk menggambarkan darimana asal data dan kemana tujuan data yang keluar dari sistem, dimana data disimpan, proses apa yang dihasilkan data tersebut dan interaksi antara data yang tersimpan dan proses yang dikenakan pada data tersebut. DFD menggambarkan penyimpanan data dan proses yang mentransformasikan data. DFD merupakan suatu alat yang digunakan pada metodologi pengembangan sistem yang terstruktur structured analysis and design. DFD dapat menggambarkan arus data didalam sistem dengan struktur dan jelas.

2.4.1 DFD Leveled

Menurut Andri Kristanto 2003 : 75, model ini menggambarkan sistem sebagai jaringan kerja antar fungsi yang berhubungan satu dengan yang lain dengan aliran data dan penyimpanan data. Sebagai alat bantu perancangan sistem, model ini hanya memodelkan sistem dari sudut pandang fungsi. Dalam DFD Leveled ini akan terjadi penurunan level dimana dalam penurunan level yang lebih rendah harus mampu mempresentasikan proses tersebut ke dalam spesifikasi proses yang jelas. 30

2.5 Kamus Data Data

Dictionary Menurut Andri Kristanto 2003 : 78, kamus data adalah kumpulan elemen-elemen atau simbol-simbol yang digunakan untuk membantu dalam penggambaran atau pengidentifikasian setiap field atau file dalam sistem. Simbol-simbol yang ada dalam kamus data adalah sebagai berikut : = artinya adalah terdiri atas + artinya adalah dan artinya adalah opsional [ ] artinya adalah memilih salah satu alternatif artinya adalah komentar artinya adalah identifikasi atribut kunci | artinya adalah pemisah alternatif simbol [ ] Tabel 2.1 Simbol-simbol Kamus data

2.6 Microsoft Visual Basic 6.0

Pada buku Wahana Komputer 2004 : 2 Visual Basic adalah salah satu bahasa pemrograman komputer. Bahasa pemrograman yaitu perintah perintah yang dimengerti oleh komputer untuk melakukan tugas-tugas tertentu. Bahasa pemrograman Visual Basic, yang dikembangkan oleh Microsoft sejak tahun 1991, merupakan pengembangan dari pendahulunya yaitu bahasa pemrograman BASIC Beginner’s All-purpose Symbolic Instruction Code 31 yang dikembangkan pada tahun 1950. Visual Basic merupakan salah satu Development Tool yaitu alat bantu untuk membuat suatu program komputer, khususnya yang menggunakan sistem operasi Windows. Berikut ini adalah tampilan awal dari visual basic : Gambar 2.6 Dialog Box New Project ditampilkan sesaat menjalankan VB Dibawah ini adalah tampilan area kerja atau Integrated Development Environtment IDE VB6 : 32 Gambar 2.7 IDE Visual Basic dengan jendela-jendela yang terbuka Keterangan : a. Menu bar, digunakan untuk memilih tugas-tugas tertentu seperti menyimpan project, membuka project, dll. b. Main Toolbar, digunakan untuk melakukan tugas-tugas tertentu dengan cepat. c. Jendela Project, jendela ini berisi gambaran dari semua modul yang terdapat dalam aplikasi. 33 d. Jendela Form Designer, jendela ini merupakan tempat untuk merancang user interface dari aplikasi. e. Jendela Toolbox, jendela ini berisi komponen-komponen yang dapat anda gunakan untuk mengembangkan user interface. f. Jendela Code, merupakan tempat bagi anda untuk menulis code. g. Jendela Properties, merupakan daftar properti-properti object yang sedang terpilih. Sebagai contoh untuk mengubah warna tulisan foreground dan warna latar belakang background, bisa menggunakan F4 untuk menampilkan jendela properti. h. Jendela Color Pallete, adalah fasilitas cepat untuk mengubah warna suatu object. i. Jendela Form Layout, akan menunjukkan bagaimana form bersangkutan ditampilkan ketika runtime.

2.7 Microsoft SQL Server 2000