Pasar Tradisional di Jalan Cokroaminoto Denpasar 25
b. Fasilitas dan Kondisi Pasar
Pasar Satrya ini memiliki luasan tanah 1.234 m
2
dengan luasan bangunan 2.500 m
2
. Pasar ini terbagi atas 4 lantai. Lantai 1 dan 2 di fungsikan sebagai Los dan kios pedagang, lantai 3 difungsikan sebagai Pusat seni, dan lantai 4 di
fungsikan sebagai kantor pengelola dan Koperasi. Pasar Satrya beroperasi hanya dipagi hari. Pasar ini memulai aktivitasnya pada pukul 04.00
– 14.00 dengan memiliki fasilitas utama seperti kios dengan jumlah 47 buah, los sejumlah 230
buah, dan pelataran sejumlah 38 buah. Berikut pada gambar 2.20 sampai gambar 2.28 penataan ruang dan kondisi dari fasilitas-fasilitas :
1. Kios
Gambar 2.19 Tampilan depan Pasar Satrya
Sumber : Observasi, 7 Oktober 2015
Gambar 2.20 Kios sembako
Sumber : Observasi, 7 Oktober 2015
Gambar 2.21 Kios patung atau art shop
Sumber : Observasi, 7 Oktober 2015
Pasar Tradisional di Jalan Cokroaminoto Denpasar 26
2. Los
3. Koperasi dan Informasi
4. Tempat potong daging dan Kantor pengelola
Gambar 2.23
Los daging Sumber : Observasi, 7 Oktober 2015
Gambar 2.22 Los rempah-rempah
Sumber : Observasi, 7 Oktober 2015
Gambar 2.24 Koperasi
Sumber : Observasi, 7 Oktober 2015
Gambar 2.25 Informasi
Sumber : Observasi, 7 Oktober 2015
Gambar 2.27 Kantor Pengelola
Sumber : Observasi, 7 Oktober 2015
Gambar 2.26 Tempat Potong Daging
Sumber : Observasi, 7 Oktober 2015
Pasar Tradisional di Jalan Cokroaminoto Denpasar 27
c. Permasalahan
Adapun permasalahan yang terdapat didalam Pasar Satrya ini ialah: 1.
Kurangnya fasilitas parkir bagi pengunjung sehingga terkadang menyebabkan kemacetan akibat parkir di badan jalan.
2. Minimnya pengawasan terhadap pedagang sehingga berjualan di areal
trotoar jalan 3.
Kebersihan dalam pasar dan penataan komoditi yang berlebih dan kurang tertata.
d. Implikasi terhadap Desain
Berdasarkan dari tinjauan objek tersebut diharapkan perencanaan pasar sebaiknya memiliki fasilitas parkir sehingga tidak mempergunakan badan
jalan sebagai areal parkir pasar. selain hal tersebut pengawasan dan penertiban terkait pedagang pasar lebih ditingkatkan agar penjual tidak berjualan di areal
luar pasar sehingga menyebabkan kemacetan dan kesan tidak teratur serta perlunya sistem pengelolaan sampah bagi bangunan pasar yang bertingkat
agar lebih meminimalkan penumpukan sampah pada areal pasar seperti penmanfaatan sistem shaft sampah
2.3.3 Pasar Anyarsari
a. Tinjauan Umum
Pasar Anyarsari merupakan pasar tradisional yang terletak di perbatasan antara kecamatan Denpasar Barat dengan Denpasar Utara ini memperjualbelikan
buah-buahan dengan skala penjualan yang cukup banyak. Pasar ini berdiri pada tahun 1994 dan terletak di Jl. Gn. Galunggung Padang Sambian, Kecamatan
Denpasar Barat. Secara umum pasar ini memiliki lingkup pelayanan terhadap masyarakat di sekitar desa namun juga mencangkup masyarakat kota, sehingga
pasar ini dapat digolongkan sebagai pasar regional. Pada gambar 2.28 menampilkan lokasi dari Pasar Anyar Sari sebagai berikut.