16
e. Keamanan Kerja
Keamanan menurut Nitisemito 1996: 116, dibagi menjadi dua, yaitu keamanan terhadap milik pribadi dan kemanan diri karyawan.
Keamanan terhadap milik pribadi misalnya kendaraan karyawan yang ditinggalkan ditempat parkir
sehingga karyawan
tidak dapat
mengawasinya secara langsung, apabila tempat parkir tersebut tidak aman akan menimbulkan kegalisahan sendiri bagi karyawan yang
menyebabkan semangat dan kegairahan dalam bekerja berkurang dan akibat dari hal-hal tesebut produktivitas karyawan akan menurun.
Selanjutnya keamanan diri karyawan, sering ditafsirkan sebagai keselamatan kerja. Pekerjaan yang berbahaya hendaknya karyawan
menggunakan pelindung yang sudah sesuai standar yang dapat
memperkecil resiko kecelakaan ditempat kerja. f. Jam Kerja dan Istirahat
Jam kerja adalah waktu yang diberikan lembaga kepada karyawan untuk melakukan pekerjaan. Biasanya jam kerja sudah ditetapkan oleh
peraturan lembaga yang sudah ada, pembagian jam kerja bertujuan untuk menertibkan kedisiplinan karyawan dalam bekerja dan pemberian jam
kerja yang tepat dapat mamacu produktifitas dan kreatifitas karyawan dalam bekerja.
Pemberian jam kerja yang berlebih dapat menimbulkan efek stress dan kelelahan pada karyawan terlebih tidak ada kompensasi lebih dari
lembaga yang diberikan kepada karyawan apabila bekerja melebihi jam
17 kerja yang ditetapkan. Jadi sangat tidak efektif apabila pemberian jam
kerja kepada karyawan tidak sesuai dengan peraturan yang sudah ada. Dengan adanya jam kerja yang sudah diterapkan suatu lembaga
diharapkan karyawan menjadi disiplin dan bertanggung jawab atas kewajiban nya.
Sedangkan waktu istirahat adalah waktu yang diberikan lembaga kepada karyawan untuk berisitrahat, bersantai, ataupun rehat sejenak dari
segala urusan pekerjaan. Biasanya jam istirhat digunakan karyawan untuk melakukan kegiatan seperti makan siang, sholat, dan bersantai sejenak
agar fisik dan pisikis kembali fit lagi. g. Hubungan dengan Atasan
Komunikasi merupakan hal yang sangat penting dalam suatu organisasi karena dapat menciptakan hubungan yang harmonis dalam
lingkungan kerja. Komunikasi biasanya terjadi antara karyawan dengan karyawan atau sebaliknya. Seorang atasan harus dapat menciptakan
hubungan dan komunikasi yang baik dengan bawahan agar dapat menumbuhkan sikap kepercayaan diri bagi karyawan. Dan dapat
meningkatkan produktifitas kerjanya. Sebuah salam dan sapaan akan dapat berimbas baik bagi psikis karyawan dan akan menganggap sapaan tersebut
adalah perhatian yang diberikan oleh pimpinan. Seorang atasan yang baiktentu harus dapat menempatkan diri di lingkungan karyawan agar
tidak tercipta jarak untuk berkomunikasi.