37 acuan untuk menentukan keputusan uji statistik. Adapun dasar
pengambilan keputusan dalam uji homogenitas adalah jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka dikatakan bahwa varian
dari dua atau lebih kelompok populasi data adalah sama Sebaliknya, jika nilai signifikan hitungnya lebih kecil dari 0,05
maka dikatakan bahwa varian dari dua atau lebih kelompok populasi data adalah tidak sama.
2. Uji Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan
masalah penelitian. Untuk membuktikan kebenaran hipotesis yang telah dikemukakan, maka dilakukan suatu pengujian analisis.
Penelitian ini menggunakan teknik analisis kuantitatif dengan menggunakan uji t dan uji Rsquare. analisis pada penelitian ini
menggunakan bantuan program SPSS Statistikal Package for The Social Science.
a. Uji t Uji t adalah uji statistik yang dugunakan untuk menguji
kebenaran atau kepalsuan hipotesis. Dalam penelitian ini digunakan metode uji independent sample t test. Perlu diketahui
bahwa dalam statistik inferensial parametik uji beda terdapat syarat-syarat yang harus terpenuhi sebelum dilakukannya
pengujian. Seperti; Data yang diuji harus diuji normalitas dan hasilnya harus berdistribusi normal. Dan data harus sejenis atau
38 homogen. Dasar pengambilan keputusannya adalah jika nilai
signifikan lebih besar dari 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak. Sedangkan jika nilai signifikan lebih kecil dari 0,05 maka Ho
ditolak dan Ha diterima. Data Perbandingan uji t adalah dengan menggunakan t tabel.
b. Uji Koefisien Determinasi R square Uji R
square yang sering dikenal sebagai makna koefisien determinasi dalam analisis regresi linear, dimana koefisien
determinasi R square disimbolkan dengan R
2
dimaknai sebagai sumbangan pengaruh yang diberikan variabel bebas X terhadap
variabel terikat Y dengan syarat hasil uji F dalam analisis regresi bernilai signifikan. Nilai signifikan uji F dapat dilihat pada output
ANOVA. Apabila nilai signifikan dalam uji F lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan tidak ada pengaruh variabel bebas X
terhadap variabel terikat Y. sebaliknya apabila nilai signifikan dalam uji F lebih kecil dari 0,05 data disimpulkan adanya pengaruh
variabel bebas X terhdap variabel terikat Y.
39
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian 1. Hasil Deskripsi Tempat Penelitian
Dinas Kepemudaan dan Olahraga DISPORA Kabupaten Indramayu merupakan instansi pemerintah kabupaten yang bertugas
mengelola semua kegiatan kepemudaan dan olahraga di Kabupaten Indramayu. Lembaga ini mempunyai visi agar dapat terwujudnya
pemuda yang mandiri dan beprestasi dalam olahraga khususnya di Kabupaten Indramayu. Sedangkan misinya yaitu mewujudkan
organisasi pemuda yang mandiri serta mewujudkan kewirausahaan muda. Selain itu berupaya meningkatkan sitem pembinaan terpadu pada
organisasi pemuda ataupun olahraga agar memiliki kualitas yan merata dan meningkatka sarana dan prasarana serta mengembangkan IPTEK
olahraga. Lokasi Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Indramayu berada di jalan Soekarno-Hatta No. 08 Kabupaten
Indramayu berdampingan dengan Badan Urusan Logistik BULOG dan berhadapan dengan SMA Madrasah Aliyah Negeri Indramayu. Lembaga
ini dipilih peneliti karena berdasarkan pertimbangan waktu dan lokasi penelitian ini tidak jauh dari tempat tinggal peneliti.
Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Indramayu memiliki 30 karyawan berdasarkan data dan absensi karyawan yang terdaftar.
40 Terbagi kedalam 13 bagian yaitu, Kepala dinas, Sekretaris, Kabid
Olahraga, Kabid Pemuda, Kasie Infrastruktur dan Kemitraan Olahraga, Kasie Infrastruktur dan Kemitraan Pemuda, Kasie Peningkatan Prestasi
Olahraga, Kasie Pengembangan Pemuda, Kasie Pembudayaan dan Olahraga, Kasie Pemberdayaan dan Pemuda, Kasubag Umum, dan
Kasubag Perencanaan. Pada awalnya Dinas Kepemudaan dan Olahraga menjadi satu
dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata yang dulu lebih dikenal dengan DISPORABUDPAR Kabupaten Indramayu. Pada awal tahun 2017
Banyak terbentuk SKPD Satuan Kerja Perangkat Daerah baru di daerah Indramayu karena hasil kaijan dan perencanaan daerah, salah satunya
DISPORA yang dijadikan dinas baru dan lepas dari DISBUDPAR Dinas Kebudayaan dan Pariwisata. DISPORA memiliki kantor baru dan
keadaan lingkungan kerja yang berbeda dengan pada saat masih bergabung dengan DISBUDPAR.
Dari hasil pengamatan, penulis dapat menyimpulkan bahwa lingkungan kerja di DISPORA dari segi fisik masih terlihat baru karena
terlihat seperti baru selesai direnovasi dengan pewarnaan yang masih bersih. Sedangkan untuk kelengkapan peralatan kantor masih kurang
karena masih dalam proses pengadaan. Namun untuk lingkungan kerja kantor dan tiap ruangan sudah tertata rapih dan bersih.
Dinas Kepemudaan dan Olahraga ini baru berjalan kurang lebih baru 4 bulan terhitung sejak pembentukan baru pada awal tahun.
41 Pekerjaan yang sedang dilakukan adalah pengajuan anggaran kepada
pihak pusat agar berjalannya kegiatan-kegiatan yang akan diagendakan. Kinerja Karyawan pada DISPORA ini belum terlihat karena merupakan
dinas baru dan belum adanya evaluasi dari Badan Kepegawaian Daerah BKD karena belum memiliki anggaran dan agenda keiatan. Tetapi dari
hasil pengamatan penulis mengenai kinerja karyawan pada dinas tersebut sudah terlihat dari perencanaan dan pengajuan anggaran yang dilakukan
begitu cepat berarti menunjukan produktifitas karyawan yang baik karena dapat menunjukan kinerja maksimal.
2. Hasil Analisis Deskriptif.
Penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif menurut Suharsimi Arikunto 2010: 269 menjelaskan analaisis data deskriptif
kualitatif yaitu analisis data menggunakan teknik deskriptif kualitatif memanfaatkan presentase. Setelah itu presentase harus dinyatakan dalam
sebuah predikat yang merujuk pada pernyataan keadaan, ukuran kualitas. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 24 April 20117 sampai dengan
tanggal 09 Mei 2017, dengan total populasi 30 karyawan dinas dan sampel sebesar 30 karyawan Total Sampling.
a. Lingkungan Kerja
Hasil penelitian yang telah dilakukan di Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Indramayu mengenai lingkungan kerja
dengan jumlah 30 angket dan jumlah penyataan 23 butir dengan skor yang diberikan pada setiap butir pernyataan maksimal 4 dan
42 minimal 1 yang diberikan kepada para karyawan, memperoleh skor
minimum sebesar 72 dan skor maksimum sebesar 85. Berdasarkan penyebaran frekuensi nilai presentase yang diperoleh adalah sebagai
berikut
Tabel. 9 Nilai Kategori Lingkungan Kerja
No Kategori
Interval Frekuensi
Presentase
1. Baik
84-90 2
6.7 2.
Cukup 78-83
19 63.3
3. Kurang
72-77 9
30 Jumlah
30 100
Berdasarkan hasil perhitungan dapat diketahui persebaran skor jawaban responden karyawan mengenai variabel lingkungan kerja
adalah 6.7 berada pada kategori baik dan 63.3 berada pada
kategori cukup dan 30 berada pada kategori kurang.
b. Kinerja Karyawan
Hasil penelitian yang telah dilakukan di Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Indramayu mengenai kinerja karyawan
dengan jumlah 30 angket dan jumlah penyataan 16 butir dengan skor yang diberikan pada setiap butir pernyataan maksimal 4 dan
minimal 1 yang diberikan kepada para karyawan, memperoleh skor minimum sebesar 52 dan skor maksimum sebesar 58