a. Education menumbuhkan pemahaman terhadap visi. b. Authentication
menumbuhkan keyakinan kepada semua pihak bahwa ―kata sesuai dengan perbuatan‖.
c. Motivation menumbuhkan kemauan dari dalam diri pegawai – self motivated
workforce – untuk berperilaku sesuai dengan tujuan perusahaan.
118
Davidson menambahkan ada 7 elemen kunci yang dapat digunakan untuk meningkatkan efektifitas
komunikasi visi effective communication of vision antara lain
: a. Simplicity visi sebaiknya dituliskan secara sederhana sehingga mudah
dikomunikasikan kepada semua orang baik secara internal maupun eksternal perusahaan.
b. Metaphor, analogy and example visi dapat secara sederhana dituliskan melalui kata- kata yang bersifat kiasan, analogi dan contoh agar visi dapat lebih mudah
dikomunikasikan. c. Multiple forum mengkomunikasikan visi dapat dilakukan dengan berbagai cara
antara lain dapat melalui rapat besar, memo, surat kabar, poster dan pembicaraan informal lainnya.
d. Repetition visi akan dapat meresap dan dipahami secara mendalam biasanya setelah para pegawai mendengar visi tersebut berkali-kali.
e. Leadership by example mengkomunikasikan visi akan lebih efektif jika dilakukan dengan adanya kesamaan antara perkataan dan perilaku atasan.
f. Explanation of seeming inconsistencies jika ternyata terdapat inkonsistensi seperti pada butir 5, maka manajemen harus segera memberikan penjelasan kepada seluruh
pegawai secara sederhana dan jujur untuk menghindari berkurangnya kepercayaan pegawai pada manajemen.
g. Give and take mengkomunikasikan visi akan lebih efektif apabila penyampaiannya dilakukan dua arah.
119
D. Kedisiplinan Guru
1. Pengertian Disiplin
Pengertian Disiplin Menurut bahasa, disiplin adalah tata tertib di sekolah, kemiliteran dan sebagainya; ketaatan kepatuhan kepada peraturan tata tertib dan
sebagainya.
120
Sedang menurut Hadari Nawawi, disiplin diartikan bukan hanya sekedar
118
Davidson, Introduction to Management Accounting New Jersey: Engleweood liffs: Prantince - Hall International Inc, 1995, p. 75.
119
Ibid., h. 76
120
Tim Penyusun Kamus Pusat dan Pengembangan Bahasa, Kamus..., h. 208.
pemberian hukuman atau paksaan agar setiap orang melaksanakan peraturan atau kehendak kelompok orang-orang tertentu yang disebut pimpinan.
121
Dari beberapa pengertian tentang disiplin tersebut diatas dapat diambil kesimpulan bahwa disiplin adalah suatu unsur moralitas seseorang yang menekankan
pada peraturan dan tata tertib dalam prinsip-prinsip keteraturan, pemberian perintah, larangan, pujian dan hukuman dengan otoritas atau paksaan untuk mencapai kondisi
yang baik.
2. Pentingnya Kedisiplinan
Dalam menanamkan kedisiplinan pada siswa, guru sebagai pendidik harus bertanggungjawab untuk mengarahkan apa yang baik, menjadi tauladan, sabar dan
penuh pengertian. Guru harus mampu menumbuhkan dalam peserta didik, terutama disiplin diri. Untuk kepentingan tersebut guru harus mampu melakukan hal-hal sebagai
berikut: a. Membantu mengembangkan pola perilaku dalam dirinya
b. Membantu peserta didik meningkatkan standar perilakunya c. Menggunakan pelaksanaan aturan sekolah sebagai alat untuk menegakkan disiplin.
122
Dengan disiplin, anak didik bersedia untuk tunduk dan mengikuti peraturan tertentu dan menjauhi larangan tertentu. Kesediaan semacam ini harus dipelajari dan
harus secara sadar diterima dalam rangka memelihara kepentingan bersama atau memelihara tugas-tugas sekolah.
123
Hanya dengan menghormati aturan sekolah anak belajar menghomati aturan-aturan umum lainnya, belajar mengembangkan kebiasaan
mengekang dan mengendalikan diri semata-mata karena ia harus mengekang dan mengendalikan diri. Jadi, inilah fungsi yang sebenarnya dari disiplin. Ia bukan sekedar
prosedur sederhana yang dimaksudkan untuk membuat anak bekerja dengan merangsang kemauannya untuk mentaati instruksi, dan menghemat tenaga guru.
Fungsi utama disiplin adalah untuk mengajar mengendalikan diri dengan mudah, menghormati dan mematuhi otoritas. Dalam mendidik anak perlu disiplin, tegas dalam
121
Hadari Nawawi, Administrasi Pendidikan Jakarta: Gunung Agung, 1990, h. 128.
122
Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi: Konsep, Karakteristik dan Implementasi Bandung: Remaja Rosda Karya, 2006, h. 109.
123
Ahmad Rohani, Pengelolaan Pengajaran Jakarta: Rineka Cipta, 2004, h. 134.
hal apa yang harus dilakukan dan apa yang dilarang dan tidak boleh dilakukan. Disiplin perlu dalam mendidik anak supaya anak dengan mudah untuk dapat:
a. Meresapkan pengetahuan dan pengertian sosial secara mendalam dalam dirinya. b. Mengerti dengan segera menurut untuk menjalankan apa yang menjadi kewajibannya
dan secara langsung mengerti laranganlarangan yang harus ditinggalkan. c. Mengerti dan dapat membedakan tingkah laku yang baik dan tingkah laku yang
buruk. d. Belajar mengendalikan keinginan dan berbuat sesuatu tanpa adanya peringatan dari
orang lain.
124
3. Ciri-ciri Guru yang Disiplin dan Profesional