Latar Penelitian Prosedur Penelitian

46 Dalam penelitian ini peneliti bekerjasama dengan guru kelas dalam merencakan kegiatan pembelajaran. Dimulai dari menentukan tema dan sub tema yang akan digunakan, penyusunan RKH Rencana Kegiatan Harian yang disesuaikan dengan tema dan sub tema pada hari tersebut, penyusunan rubrik penilaian perkembangan anak, lembar observasi, media pembelajaran yang akan digunakan, serta strategi pembelajaran yang akan digunakan.

B. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah anak kelompok A yang berjumlah 21 anak terdiri dari 10 anak laki-laki dan 11 anak perempuan. Sedangkan objek penelitian ini adalah kemampuan mengenal lambang bilangan menggunakan media loto anak TK kelompok A TK ABA Tamanagung II Kecamatan Muntilan.

C. Latar Penelitian

1. Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di TK ABA TAMANAGUNG II Kecamatan Muntilan pada semester II tahun ajaran 2015 2016. 2. Waktu Penelitian Waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari-April 2016 tahun ajaran 2015 2016. Pelaksanaan penelitian ini sesuai dengan tema dan sub tema pada bulan dan minggu tersebut. 47

D. Prosedur Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan model Kemmis McTaggart yang merupakan pengembangan dari konsep dasar yang diperkenalkan oleh Kurt Lewin. Model yang dikemukakan oleh Kemmis McTaggart pada hakekatnya berupa perangkat-perangkat atau untaian-untaian dengan satu perangkat terdiri dari empat komponen, yaitu: perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Keempat komponen yang berupa untaian tersebut dipandang sebagai suatu siklus Wijaya Kusumah Dedi Dwitagama, 2011: 21. Berikut ini merupakan model Penelitian Tindakan Kelas Kemmis McTaggart: Gambar 1 Desain Penelitian Tindakan Kelas Model Kemmis McTaggart sumber: Wijaya Kusumah Dedi Dwitagama, 2011: 21 Keterangan : Siklus I: 1. Perencanaan I 2. Tindakan I dan Observasi I 3. Refleksi I Siklus II: 1. Revisi Perencanaan I dan Perencanaan II 2. Tindakan II dan Observasi II 3. Refleksi II 48 Berdasarkan desain penelitian di atas, maka keempat komponen tersebut dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Perencanaan Perencanaan dalam setiap siklus disusun perencanaan pembelajaran untuk perbaikan pembelajaran. Ada dua jenis perencanaan yang dapat disusun oleh peneliti, yaitu perencanaan awal dan perencanaan lanjutan. Perencanaan awal diturunkan dari berbagai asumsi perbaikan hasil dari kajian studi pendahuluan, sedangkan perencanaan lanjutan disusun berdasarkan hasil refleksi setelah peneliti mempelajari berbagai kelemahan yang harus diperbaiki. Perencanaan ini berupa menentukan tema dan sub tema, menyusun RKH Rencana Kegiatan Harian, membuat rubrik penilaian perkembangan anak, menyusun lembar observasi, menyiapkan media pembelajaran, menentukan strategi pembelajaran, dan menyiapkan LKA Lembar Kerja Anak yang akan digunakan. Dalam mempersiapkan berbagai komponen tersebut peneliti berkolaborasi dengan guru kelas. Pembuatan RKH disesuaikan dengan format yang digunakan di sekolah tersebut dan dikonsultasikan dengan guru kelas. Selain itu dalam penyusunan rubrik penilaian, lembar observasi, media pembelajaran, serta LKA juga dikonsultasikan kepada guru kelas. Peneliti bersikap terbuka pada kemungkinan terjadinya perubahan dalam proses pembelajaran. 49 2. Pelaksanaan Pelaksanaan tindakan adalah perlakuan yang dilaksanakan guru berdasarkan perencanaan yang telah disusun. Tindakan adalah perlakuan yang dilaksanakan oleh guru sesuai dengan fokus masalah. Tindakan inilah yang menjadi inti dari PTK, sebagai upaya meningkatkan kinerja guru untuk menyelesaikan masalah. Tindakan dilakukan dalam program pembelajaran apa adanya. 3. Observasi Observasi dilakukan untuk mengumpulkan informasi tentang proses pembelajaran yang dilakukan guru sesuai dengan tindakan yang telah disusun. Melalui pengumpulan informasi, observer dapat mencatat berbagai kelemahan dan kekuatan yang dilakukan guru dalam melaksanakan tindakan, sehingga dapat dijadikan masukan ketika guru melakukan refleksi untuk penyusunan rencana ulang memasuki putaran atau siklus berikutnya. 4. Refleksi Refleksi adalah aktivitas melihat berbagai kekurangan yang dilaksanakan guru selama tindakan. Refleksi dilakukan dengan melakukan diskusi dengan observer yang biasanya dilakukan oleh teman sejawat atau mitra dari LPTK. Dari hasil refleksi, guru dapat mencatat berbagai kekurangan yang perlu diperbaiki, sehingga dapat dijadikan dasar dalam penyusunan rencana ulang. 50 Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini direncanakan dalam beberapa siklus. Dalam setiap siklus terdapat empat komponen yang akan dilaksanakan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Setiap siklus akan dilihat tingkat perkembangan anak dan disesuaikan dengan indikator keberhasilan. Apabila pada siklus tersebut belum terjadi peningkatan sesuai dengan indikator keberhasilan, maka penelitian akan dilanjutkan pada siklus berikutnya dengan melihat refleksi pada siklus sebelumnya. Siklus 1. Perencanaan Hal-hal yang akan dilakukan dalam perencanaan pada Siklus I adalah sebagai berikut: a. Peneliti menyusun RKH Rencana Kegiatan Harian dengan memasukkan serangkaian pembelajaran yang berkaitan dengan kegiatan mengenal lambang bilangan. Dalam penyusunan RKH tema dan sub tema meyesuaikan dengan TK ABA Tamanagung II. RKH yang telah dibuat oleh peneliti kemudian dikonsultasikan kepada guru kelas yang bersangkutan. b. Peneliti menyusun rubrik penilaian dan menyiapkan LKA. c. Peneliti menyiapkan alat dan bahan pembelajaran yang akan digunakan dalam proses pembelajaran termasuk media pembelajaran. Alat dan bahan yang akan digunakan dikonsultasikan kepada guru kelas yang bersangkutan. 51 d. Peneliti menyusun lembar observasi mengenai kemampuan anak dalam mengenal lambang bilangan. 2. Pelaksanaan Pada tahap ini guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan perencanaan yang telah disusun oleh peneliti. Guru bertindak sebagai kolaborator dan peneliti bertugas membantu guru kelas. Dalam pelaksanaan proses pembelajaran dilaksanakan oleh satu guru kelas. Guru memberikan kegiatan mengenal lambang bilangan menggunakan media loto yang telah disediakan oleh peneliti. Sementara itu peneliti mengamati perkembangan anak dalam mengenal lambang bilangan dan mendokumentasikan proses pembelajaran. 3. Observasi Pada tahap ini peneliti mengamati seluruh kegiatan dalam proses pembelajaran. Peneliti mencatat perkembangan anak dalam mengenal lambang bilangan dalam lembar observasi. Selain itu peneliti juga melakukan penilaian perkembangan anak dan mencatat dalam rubrik penilaian sesuai dengan indikator yang telah dibuat. Peneliti juga mendokumentasikan proses pembelajaran yang berlangsung selama hari itu. 4. Refleksi Pada tahap ini peneliti beserta guru melakukan penilaian terhadap hasil data pembelajaran yang telah diperoleh. Guru beserta peneliti melakukan perbandingan antara hasil pembelajaran sebelumnya dengan 52 hasil pembelajaran pada Siklus I menggunakan indikator keberhasilan. Apabila hasil yang diperoleh belum mencapai batas minimal indikator keberhasilan maka penelitian akan dilanjutkan pada Siklus II. Selain itu guru dan peneliti melakukan evaluasi terhadap pembelajaran pada Siklus I untuk menjadi perbaikan di Siklus II dengan membuat variasi lain dalam pembelajaran. Apabila Siklus pertama telah selesai dilaksanakan, guru dan peneliti melihat hasil refleksi pada Siklus pertama. Apabila belum terdapat peningkatan sesuai dengan indikator keberhasilan yang telah ditetapkan maka penelitian akan dilanjutkan pada Siklus selanjutnya dengan melihat hasil yang diperoleh pada Siklus pertama. Peneliti dan guru kelas merancang kegiatan pada Siklus selanjutnya dengan beberapa modifikasi dalam proses pembelajarannya. Tahapan-tahapan dalam Siklus berikutnya sama dengan tahapan pada Siklus pertama yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.

E. Metode Pengumpulan Data

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN MELALUI PERMAINAN BOWLING PADA ANAK KELOMPOK A Peningkatan Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan Melalui Permainan Bowling Pada Anak Kelompok A Di TK Pertiwi I Blimbing Kecamatan Sambirejo Sragen Tahun Ajaran

0 1 16

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN MELALUI PERMAINAN BOWLING PADA ANAK KELOMPOK A Peningkatan Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan Melalui Permainan Bowling Pada Anak Kelompok A Di TK Pertiwi I Blimbing Kecamatan Sambirejo Sragen Tahun Ajaran

0 2 13

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG MELALUI BERMAIN KARTU BILANGAN, PADA KELOMPOK A DI TK ABA DENGKENG Peningkatan Kemampuan Berhitung Melalui Bermain Kartu Bilangan, Pada Kelompok A Di TK ABA Dengkeng Wedi Klaten Tahun Ajaran 2011/2012.

0 2 16

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL LAMBANG BILANGAN MELALUI PERMAINAN DETEKTIF PADA ANAK USIA KELOMPOK A DI TK ABA CANDI PURWOBINANGUN PAKEM SLEMAN YOGYAKARTA.

0 5 172

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL LAMBANG BILANGAN MELALUI BERMAIN KARTU ANGKA BERGAMBAR PADA ANAK KELOMPOK A DI TK KARYA RINI YOGYAKARTA.

1 34 147

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL LAMBANG BILANGAN MELALUI KEGIATAN BERMAIN KARTU ANGKA PADA ANAK KELOMPOK A DI TK ABA JIMBUNG I, KALIKOTES, KLATEN.

0 4 170

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL LAMBANG BILANGAN MELALUI BERMAIN KARTU ANGKA BERGAMBAR ANAK KELOMPOK A1 TK MASJID SYUHADA YOGYAKARTA.

0 7 178

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL LAMBANG BILANGAN MENGGUNAKAN MEDIA PAPAN RABA PADA ANAK KELOMPOK A DI TK KKLKMD SEDYO RUKUN BAMBANGLIPURO BANTUL.

2 37 137

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL LAMBANG BILANGAN MELALUI PENGGUNAAN MEDIA KARTU ANGKA DAN KARTU BERGAMBAR PADA ANAK KELOMPOK A2 TK MASYITHOH NGASEM SEWON BANTUL YOGYAKARTA.

8 46 125

Peningkatan Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan Melalui Media Sandpaper Numbers Pada Anak Kelompok A TK Qur’an Platinum Al Abidin Gedongan, Colomadu, Karanganyar Tahun Ajaran 20162017

0 0 17