Tujuan Perebusan Perebusan Sterilisasi

2.6.1 Tujuan Perebusan

Sebelum proses ekstraksi minyak dilakukan, proses pertama yang dilakukan adalah merebus TBS dalam ketel rebusan Steriliser dengan tujuan : a. Menghentikan Aktifitas Enzim Dalam buah sawit terdapat enzim lipase yang bertindak sebagai katalisator dalam pembentukan asam lemak bebas ALB, dan enzim oksidase yang berperan dalam proses pembentukan peroksida yang kemudian dioksidasi lagi dan pecah menjadi gugusan asam aldehide. Jadi kandungan ALB yang terdapat dalam minyak sawit merupakan hasil kerja enzim lipase dan oksidase.Aktifitas enzim semakin tinggi apabila buah mengalami memar luka.Enzim pada umumnya tidak aktif lagi pada suhu 50°C. Oleh sebab itu rebusan pada suhu 130°C akan menghentikan kegiatan enzim. b. Melepaskan Brondolan dari Tandan Spikelet Kandungan Minyak dan inti sawit yang terdapat dalam buah, akan lebih mudah di ekstraksi bila buah telah dilepaskan dari tandannya. Buah dapat terlepas dari tandannya melalui cara hidrolisa hemisellulosa dan hidrolisa pektin yang terdapat di pangkal buah. Reaksi hidrolisa hemisellulosa dan pektin dapat terjadi dalam ketel rebusan yang dipercepat oleh pemanasan.Panas uap tersebut dapat meresap ke dalam buah karena adanya tekanan. Hidrolisa pektin dalam tangkai tidak seluruhnya menyebabkan pelepasan buah, oleh karena itu masih perlu dilanjutkan dengan proses pemipilan pada “Threshing Machine”. Universitas Sumatera Utara c. Menurunkan Kadar Air Dan Pelepasan Serat Sterilisasi atau Perbusan buah dapat membantu penurunan kadar air buah dan inti, yaitu dengan cara penguapan. Penurunan kandungan air buah menyebabkan buah menyusut sehingga terbentuk rongga-rongga kosong pada buah sawit yang mempermudah prosespenge-press-an. Buah sawit yang mendapat perlakuan panas dan tekanan akan menyebabkan serat menjadi mudah lepas ikatannya antara serat yang satu dengan yang lain. Hal ini akan meningkatkan efisiensi digester dan depericarperpolishing drum. Air yang terkandung dalam inti akan menguap melalui mata biji sehingga kernel susut dan proses pemecahan biji akan lebih mudah. d. Memecahkan Emulsi Minyak didalam buah sawit berbentuk emulsi dapat lebih mudah keluar dari sel jika berobah dari fase emulsi menjadi minyak. Perubahan ini dapat terjadi dengan bantuan pemanasan, yang menyebabkan bergabungnya tiap fraksi yang memiliki polaritas yang sama dan berdekatan, akibatnya minyak dan air terpisah. Peristiwa ini akan mempermudah minyak keluar dari buah sawit. Pemecahan emulsi yang dimulai dari proses perebusan akan membantu proses pemisahan minyak dari air dan bahan padat lainnya di stasiun klarifikasi pemurnian. e. Membantu proses pelepasan inti dari cangkang Perebusan yang sempurna akan menurunkan kadar air biji hingga 15. Kadar air biji yang turun hingga 15 akan menyebabkan inti susut sedangkan tempurung biji tetap, maka terjadi inti yang lekang dari cangkang. Hal ini akan Universitas Sumatera Utara membantu proses fermentasi didalam Nut Silo, sehingga pemecahan biji dapat berlangsung dengan baik, demikian juga pemisahan inti dan cangkang dalam proses pemisahan kering atau basah dapat menghasilkan inti yang mengandung kotoran lebih kecil.Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan tekanan uap 2,8 – 3,0 kgcm 2 dengan lama perebusan sekitar 90 menit P.M.Naibaho, 1990.

2.6.2 Faktor-faktor Peningkat Efisiensi Pelepasan Buah Dalam Proses Perebusan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Tekanan dan Waktu Perebusan terhadap Kehilangan Minyak (Losses) pada Air Kondensat di Stasiun Sterilizer dengan Sistem Tiga Puncak (Triple Peak) di Pabrik Kelapa Sawit PTPN IV (Persero) Pulu Raja

58 311 56

Pengaruh Tekanan dan Waktu Perebusan Terhadap Kehilangan Minyak Pada Air Kondensat di Stasiun Perebusan Dengan Menggunakan Sistem Tiga Puncak ( Triple Peak ) di PTPN IV Pabatu-Tebing Tinggi

5 144 47

Pengaruh Waktu Dan Temperatur Terhadap Kehilangan Minyak Pada Air Kondensat Dengan Perebusan Sistem Tiga Puncak (Triple Peak)

11 103 65

Pengaruh Tekanan Uap dan Waktu Perebusan Terhadap Kehilangan Minyak dan Kadar NOS ( Non- Oil Solid ) pada Air Kondensat di Stasiun Perebusan dengan Pola Perebusan Sistem Tiga Puncak ( Tripple Peak ) di PTPN III PKS Rambutan Tebing Tinggi

3 59 61

Pengaruh Tekanan Dan Waktu Perebusan Terhadap Kadar Air Dan Kadar Minyak Pada Air Kondensat Di Stasiun Perebusan Dengan Perebusan Sistem Tiga Puncak (Triple Peak) Di PTPN III PKS Sei Mangkei – Perdagangan

17 154 61

Pengaruh Waktu, Temperatur Dan Tekanan Terhadap Kehilangan Minyak Pada Air Kondensat Dengan Perebusan Sistem Tiga Puncak Di Pabrik Kelapa Sawit PTPN III Kebun Rambutan Tebing Tinggi

1 100 58

Pengaruh Air Yang Digunakan Dalam Proses Pengepresan (Screw Press) Terhadap Presentase Kehilangan Minyak Kelapa Sawit Pada Ampas Press PT.Socfin Indonesia Kebun Aek Loba

4 17 45

PENGARUH TEKANAN DAN WAKTU PEREBUSAN TERHADAP KEHILANGAN MINYAK (LOSSES) PADA AIR KONDENSAT DI STASIUN STERILIZER DENGAN SISTEM TIGA PUNCAK (TRIPLE PEAK) DI PABRIK KELAPA SAWIT PTPN IV (Persero) PULU RAJA TUGAS AKHIR - Pengaruh Tekanan dan Waktu Perebusan

0 1 12

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - Pengaruh Tekanan dan Waktu Perebusan Terhadap Kehilangan Minyak Pada Air Kondensat di Stasiun Perebusan Dengan Menggunakan Sistem Tiga Puncak ( Triple Peak ) di PTPN IV Pabatu-Tebing Tinggi

0 0 28

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sejarah Kelapa Sawit - Pengaruh Tekanan Uap dan Waktu Perebusan Terhadap Kehilangan Minyak pada Air Kondensat dengan Sistem Perebusan Tiga Puncak (Triple Peak) di PTPN IV Dolok Sinumbah

0 0 22