Pengaruh kepemimpinan terhadap Kinerja Organisasi

13 meningkatkan kinerja organisasi. Dengan kata lain bahwa ketidakdisiplinan individu akan dapat merusak kinerja organisasi, Tohardi 2002:43. Mengacu pada Dessler 2000:375, “discipline is a procedure that corrects or punishes a subordinate because a rule or procedure has been violated”. Disiplin kerja adalah suatu sikap menghormati, menghargai, patuh, dan taat terhadap peraturan – peraturan yang berlaku, baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis serta sanggup menjalankan dan tidak mengelak untuk menerima sanksi-sanksinya, apabila anggota organisasi yang bersangkutan melanggar tugas dan wewenang yang diberikan kepadanya. Discensza and Smith, dalam Timpe 2000:403-435, menyatakan indikator yang dapat dipergunakan untuk mengkaji disiplin pegawai adalah ; 1 ketaatan terhadap peraturan, 2 kepatuhan terhadap perintah kedinasan, 3 ketaatan terhadap jam kerja, 4 kepatuhan berpakaian seragam, 5 kepatuhan dalam penggunaan dan pemeliharaan sarana kantor dan 6 selalu bekerja sesuai dengan prosedur. Sinungan 2000:62, menyatakan bahwa disiplin adalah sikap mental yang dicerminkan melalui perbuatan atau tingkah laku perorangan, kelompok atau masyarakat berupa kekuatan terhadap peraturan-peraturan atau ketentuan yang ditetapkan pemerintah atau etika, norma dan kaidah yang berlaku dalam masyarakat untuk tujuan tertentu. Di bidang psikologi dan pendidikan kata disiplin berhubungan dengan perkembangan, latihan fisik, mental serta kapasitas moral anak melalui pengajaran dan praktek. Disiplin juga berarti hukuman atau latihan yang membutuhkan, serta kontrol yang memperkuat ketaatan. Makna lain kata disiplin ialah seseorang yang mengikuti pemimpinnya. Ada beberapa elemen yang tersirat dalam kata disiplin. Pertama, latihan watak dan batin agar segala perbuatan seseorang sesuai dengan peraturan yang ada. Kedua, pembinaan, pendidikan, serta perkembangan pribadi manusia. Yang menjadi sasaran pembinaan dan pendidikan disiplin ialah individu manusia dengan segala aspeknya sebagai suatu keseluruhan. Semua aspek ini diatur, dibina, dikontrol hingga pribadi yang demikian mampu mengatur diri sendiri. Dari pernyataan tersebut jelas terlihat bahwa tujuan pembinaan dan 14 pendidikan disiplin adalah untuk mencapai disiplin diri. Jadi disiplin diri adalah tingkah laku manusia yang terkontrol, terkendali, serta teratur yang berpijak pada kesadaran dan maksud luhur dari pribadi yang bersangkutan agar keberadaannya selalu membahagiakan dirinya dan orang lain. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa disiplin mengarah pada tingkah laku mengikuti pimpinan. Matindas, dalam Unaradjan, 2003:95, mengaitkan disiplin dengan pelanggaran seseorang terhadap aturan atau kebiasaan yang digariskan oleh pemimpin dalam suatu organisasi. Disiplin pada dasarnya adalah kepatuhan pada peraturan. Artinya bila seseorang berfikir disiplin, ia diharapkan berperilaku patuh, menurut, dan mengikuti aturan tertentu di lingkungannya. Moenir 1983:67, mendefinisikan disiplin sebagai suatu keadaan di suatu lingkungan kerja yang tertib, berdaya guna dan berhasil guna melalui sistem pengaturan yang tepat. Disiplin adalah suatu sikap yang mencerminkan ketaatan dan ketepatan terhadap suatu aturan. Sifat taat terhadap aturan memang menjadi dasar dari disiplin, tidak peduli baik atau tidaknya aturan itu. Noe et al., 1997:145 menyatakan ; “Dispite a company’s best efforts in the area of personnel selection, training, and design of compensation systems, some employees will occasionally fail to meet performance requirements or will violate company policies while on the job. When this happens, organizations need to invoke a discipline program that could ultimately lead to the individuals discharge”. Demikian juga dinyatakan oleh Anthony et al., 1999:584, “From a strategic standpoint, management has a responsibility to create the proper diciplinery climate rather than just allow any climate to evolve. This means that management and human resources manager must have in mind a set of desirable criteria. A good disciplinary climate includes the following ; self – discipline over externally imposed discipline, positive and future orientation, prevention and

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Pada Kantor Pertanahan Kabupaten Deli Serdang

22 229 101

PENGARUH MOTIVASI KERJA, KEPEMIMPINAN, DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL Pengaruh Motivasi Kerja, Kepemimpinan, Dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil (Studi Kasus Pada Pegawai Negeri Sipil Di Kabupaten Klat

0 1 13

PENGARUH MOTIVASI KERJA, KEPEMIMPINAN, DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL Pengaruh Motivasi Kerja, Kepemimpinan, Dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil (Studi Kasus Pada Pegawai Negeri Sipil Di Kabupaten Klat

0 2 13

PENGARUH KEPEMIMPINAN, MOTIVASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI (Survey Pada Pegawai Kecamatan Di Kabupaten Sukoharjo).

1 2 9

Peran Kepemimpinan dalam Meningkatkan Kinerja Organisasi Melalui Disiplin Kerja Pegawai (Studi pada Koperasi di Tiga Kecamatan di Kabupaten Tabanan).

0 1 88

PERAN KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI, DAN KOMITMEN ORGANISASI DALAM MENINGKATKAN KINERJA PEGAWAI MELALUI KEPUASAN KERJA - UDiNus Repository

0 0 1

PERAN KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI, DAN KOMITMEN ORGANISASI DALAM MENINGKATKAN KINERJA PEGAWAI MELALUI KEPUASAN KERJA - UDiNus Repository

0 0 1

ANALISIS PENGARUH KETERLIBATAN KERJA DAN PERAN KEPEMIMPINAN TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI UNTUK MENINGKATKAN KINERJA PEGAWAI

0 0 14

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, KEPEMIMPINAN DAN KOMPENSASI MELALUI MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI.

0 0 13

PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA DALAM MENINGKATKAN KINERJA PEGAWAI

0 0 11