Rancangan Penelitian METODE PENELITIAN

33 Secara lebih rinci, definisi operasional variabel tersebut diuraikan sebagai berikut : 1. Kepemimpinan dari Manajer Koperasi X 1 adalah suatu proses kegiatan dari Manajer Koperasi untuk mempengaruhi kegiatan pegawai dan kelompok orang lainnya untuk mencapai tujuan, sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Dalam hal ini indikator kepemimpinan Manajer Koperasi diukur dengan pernyataan responden pegawai Koperasi dan Manajer Koperasi, atas : penerapan fungsi manajemen X 11 , perilaku keteladanan X 12 , komitmen Manajer Koperasi X 13 , transparasi Manajer Koperasi dalam pengelolaan keuangan dan asset Koperasi X 14 , kemampuan advokasi koordinasi Manajer Koperasi dengan Instansi terkait X 15 , dan perhatian Manajer Koperasi atas kesejahteraan pegawai Koperasi X 16 . Penerapan fungsi manajemen adalah, konsistensi dari manajer Koperasi dalam melaksanakan proses perencanaan, pengorganisasian dan pengawasan secara efektif. Perilaku keteladanan dari Manajer Koperasi adalah tindakan atau perbuatan Manajer Koperasi yang sesuai dengan peraturan dalam menjalankan usaha Koperasi. Komitmen Manajer Koperasi adalah sikap dari Manajer Koperasi dalam melaksanakan fungsi manajemen secara bertanggung jawab dan konsisten. Transparasi Manajer Koperasi dalam mengelola keuangan dan asset koperasi adalah mencatat dan membukukan semua transaksi keuangan dan asset Koperasi sesuai dengan standar akuntansi keuangan SAK. Hal ini ditunjukkan oleh keterbukaan sikap dan perilaku Manajer Koperasi dalam pengelolaan dana uang operasional maupun penggunaan peralatan dan fasilitas lain yang ada di masing-masing Koperasi. Kemampuan advokasi atau koordinasi dan sosialisasi adalah kemampuan dari Manajer Koperasi untuk melakukan koordinasi dengan instansi terkait dan melakukan sosialisasi seluruh program Koperasi kepada masyarakat di wilayah kerja masing-masing Koperasi. Perhatian Manajer Koperasi terhadap kesejahteraan pegawai adalah Kepekaan dan usaha sungguh-sungguh dari Manajer Koperasi 34 untuk meningkatkan kesejahteraan pegawai Koperasi baik berupa pemberian insentif maupun kesempatan mengembangkan karier bagi pegawai Koperasi. 2. Disiplin pegawai Koperasi Y 1 adalah sikap mental yang dicerminkan oleh perbuatan atau tingkah laku pegawai, berupa ketaatan terhadap peraturan, etika, norma dan kaidah yang harus dilaksanakan oleh setiap pegawai Koperasi. Dalam hal ini indikator disiplin pegawai Koperasi diukur dengan pernyataan responden pegawai Koperasi dan Manajer Koperasi, atas : ketepatan waktu kerja pegawai koperasi Y 11 , ketaatan pegawai koperasi terhadap sistem dan prosedur kerja Y 12 , ketaatan pegawai koperasi dalam menyelesaikan tugas dan tanggung jawab Y 13 , ketepatan pegawai Koperasi dalam memberikan pelayanan kepada anggota Y 14 , serta kepatuhan pegawai koperasi untuk menggunakan pakaian seragam dalam melaksanakan program Y 15 Ketepatan waktu kerja pegawai adalah perilaku pegawai koperasi dalam mentaati jam waktu kerja, baik bekerja di lapangan maupun di kantor, yang dinilai dari persentase pegawai yang mentaati aturan kerja. Ketaatan terhadap sistem dan prosedur kerja adalah ketaatan pegawai koperasi dalam melaksanakan sistem dan prosedur dalam melaksanakan program koperasi. Ketaatan dalam menyelesaikan tugas dan tanggung jawab adalah kesesuaian antara hasil kerja dengan tugas dan tanggung jawab yang dibebankan kepada masing-masing pegawai koperasi sesuai dengan diskripsi jabatannya. Ketepatan pegawai Koperasi dalam memberikan pelayanan kepada anggota adalah perilaku pegawai yang tepat waktu dalam memberikan pinjaman dan penagihan kredit. Kepatuhan pegawai dalam mempergunakan pakaian seragam Y 14 adalah kepatuhan pegawai untuk mempergunakan pakaian seragam dalam melaksanakan program dan memberikan pelayanan nasabah. 3. Kinerja organisasi koperasi Y 2 adalah hasil kerja yang dicapai oleh koperasi yang dapat menjamin tercapainya tugas pokok koperasi. Dalam hal ini indikator kinerja organisasi koperasi diukur dengan pernyataan responden

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Pada Kantor Pertanahan Kabupaten Deli Serdang

22 229 101

PENGARUH MOTIVASI KERJA, KEPEMIMPINAN, DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL Pengaruh Motivasi Kerja, Kepemimpinan, Dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil (Studi Kasus Pada Pegawai Negeri Sipil Di Kabupaten Klat

0 1 13

PENGARUH MOTIVASI KERJA, KEPEMIMPINAN, DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL Pengaruh Motivasi Kerja, Kepemimpinan, Dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil (Studi Kasus Pada Pegawai Negeri Sipil Di Kabupaten Klat

0 2 13

PENGARUH KEPEMIMPINAN, MOTIVASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI (Survey Pada Pegawai Kecamatan Di Kabupaten Sukoharjo).

1 2 9

Peran Kepemimpinan dalam Meningkatkan Kinerja Organisasi Melalui Disiplin Kerja Pegawai (Studi pada Koperasi di Tiga Kecamatan di Kabupaten Tabanan).

0 1 88

PERAN KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI, DAN KOMITMEN ORGANISASI DALAM MENINGKATKAN KINERJA PEGAWAI MELALUI KEPUASAN KERJA - UDiNus Repository

0 0 1

PERAN KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI, DAN KOMITMEN ORGANISASI DALAM MENINGKATKAN KINERJA PEGAWAI MELALUI KEPUASAN KERJA - UDiNus Repository

0 0 1

ANALISIS PENGARUH KETERLIBATAN KERJA DAN PERAN KEPEMIMPINAN TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI UNTUK MENINGKATKAN KINERJA PEGAWAI

0 0 14

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, KEPEMIMPINAN DAN KOMPENSASI MELALUI MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI.

0 0 13

PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA DALAM MENINGKATKAN KINERJA PEGAWAI

0 0 11