Pemupukan Pengendalian hama dan penyakit

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 33

6. Pemupukan

Pemupukan adalah usaha untuk menambah atau mencukupi unsur hara yang di butuhkan oleh tanaman agar tanaman dapat tumbuh dan berkembang serta bereproduksi tinggi. Ada dua macam pemumupkan yaitu pemupukan dasar yang dilakukan sebelum penanaman dan pemupukan susulan. Pemupukan. Pemupukan dasar di lakukan bersamaan dengan pengolahan tanah dengan menggunakan pupuk kandang. Pemupukan susulan merupakan pemupukan yang dilakukan untuk memenuhi unsur-unsur yang di perlukan untuk pertumbuhan tanaman dan pembentuakan umbi wortel. Pupuk yang digunakan adalah pupuk urea dengan kandungan unsur N. Tanaman wortel memerlukan 3 kali pemupukan susulan dengan dosis yang telah ditetapkan yaitu Urea 200kgha, SP36 150 kgha, Ponska Merah 100kgha dan ZA 20 kgha. Untuk pemupukan pertama atau pupuk dasar diberikan pupuk bokasi sebanyak 10 tonha dan TSP 150 kgha. Pemupukan susulan pertama diberikan pada saat tanaman berumur 35 hari setelah tanam yaitu dengan menggunakan Urea sebanyak 100 kgha dan ZA 10 kgha. Untuk pemupukan susulan kedua diberikan pada saat tanaman berumur 50 hari setelah tanam dengan menggunakan pupuk Urea sebanyak 100 kgha, dan ZA 5 kgha. Untuk pemupukan susulan ketiga diberikan pada saat tanaman berumur 70 hari selain tanam yaitu dengan menggunakan ZA 5 kgha dan ponska merah 100 kgha. Untuk Kebun Benih Hortikultura sediri juga diperlukan pupuk KCl untuk meningkatkan produktifitas wortel, karena dapat memperbesar umbi wortel. Hal yang perlu di perhatikan pada pemupukan adalah mengusahakan pupuk agar tidak menempel pada daun tanaman wortel karena dapat menyebabkan daun wortel menjadi terbakar sehingga setelah di lakukan UnRegister ed perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 34 pemupukan, tanaman wortel di goyang- goyangkan atau di gepyok dengan mengunakan tangan atau daun pepaya.

7. Pengendalian hama dan penyakit

Dalam budidaya tanaman wortel, pengendalian hama dan penyakit merupakan aspek yang penting, karena hama dan penyakit dapat menumnkan kualitas dan hasil panen. Di Kebun Benih Hortikultura Tawangmangu kebanyakan hama yang menyerang adalah ulat tanah. Sedangkan penyakit yang menyerang adalah busuk daun Alternaria dauci. Pengendalian hama dan penyakit tanaman wortel di Kebun Benih Hortikultura Tawangmangu dianggap perlu. Pertama di lakukan pengamanan pada areal pertanaman. Bila serangan cukup berat dan di duga menurunkan hasil panen maka dilakukan penyemprotan dengan menggunakan bahan kimia. dalam pemakaian pestisida, KBH Tawangmangu sedapat mungkin menggunakan dosis rendah. Tanaman wortel di KBH umumnya sehat dan frekuensi serangan hama serta penyakit juga jarang. Hama yang menyerang tanaman wortel adalah ulat tanah, ulat tanah ini berwarna coklat sampai hitam dan memiliki panjang antara 4-5 cm. Ulat tanah menyerang bagian pucuk atau bagian titik tumbuh tanaman wortel sehingga tanaman menjadi layu dan terkulai. Secara non kimiawi hama ini dapat dikendalikan dengan cara mengumpulkan ulat kemudian membakamya. Secara kimiawi hama ini dapat di kendalikan dengan penggunaan atonik bersamaan dengan penggunaan metalik. Untuk setiap 1000 m 2 lahan yang di tanami wortel, di butuhkan atonik sebesar 200ml dan metalik 100ml yang di campur dan di gunakan bersama- sama dalam satu kali penyemprotan. Sedangkan penyakit yang menyerang tanaman wortel adalah busuk daun Alternaria dauci. Penyakit ini di tandai denga bercak-bercak kecil berwarna coklat tua sampai hitam dengan tepi kuning kemudian bercak ini membesar dan bersatu hingga seluruh daun terkena bercak dan akhimya mati. Daun yang mad berwarna hitam bercak ini berwarna coklat kemerahan seperti karat apa bila menyerang tangkai daun. Upaya pengendalian busuk daun di lakukan dengan cara memangkas daun-daun yang sakit atau bahkan mencabut UnRegister ed perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 35 tanaman apabila penyakit ini telah menyerang seluruh bagian tanaman kemudian membakar dan mengubumya. Apabila serangan ini telah menyerang sebagian besar tanaman, maka pengendalian secara kimiawi dilakukan dengan menggunakan atonik bersamaan dengan metalik untuk setiap 1000 m 2 lahan yang di tanami wortel, di butuhkan atonik 200 ml dan metalik 100 ml yang di campur dan di gunakan secara bersama-sama dalam satu kali penyemprotan, konsentrasi atonik untuk setiap penyemprotan adalah 1,5-2 mlL air. Penyemprotan sebagai upaya pengendalian hama dan penyakit bisanya di lakukan sebanyak 2 kali. Penyemprotan pertama di lakukan pada saat wortel berumur 10-15 HST. Penyemprotan kedua dilakukan setelah tanaman wortel berumur 30 HST. Yang perlu di perhatikan pada penyemprotan denga menggunakan pestisida adalah penyemprotan di hentikan pada 15 hari sebelum panen. Hal ini di tunjukkan untuk menghindari keracunan yang di sebabkan oleh penggunaan pestisida serta agar tidak terdapat residu di dalam tanaman wortel. Hama dan penyakit pada tanaman wortel tidak begitu banyak karena penanaman wortel sesuai dengan musim tanam.

8. Pemanenan