perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 17
B. KEGIATAN PELAKSANAAN
1. Pengumpulan Data
Data yang diperlukan akurat sehingga tercapai keyakinan akan suatu kebenaran dan untuk memperoleh data - data yang relevan, maka teknik
pengumpulan data yang di gunakan oleh penulis yaitu: a. Pengamatan Lapang observasi
Praktek kerja magang secara langsung dilakukan dengan mengikuti kegiatan budidaya tanaman Wortel Daucus carota L. . Selain itu juga
mengikuti semua kegiatan yang dilaksanakan di KBH Tawangmangu. b. Wawancara
Wawancara adalah metode pengumpulan data dengan cara tanya jawab secara tangsung dengan responden. Responden dalam hal ini adalah
staf dan anggota perusahaan tempat magang atau masyarakat di sekitar tempat perusahaan tempat magang, sehingga diperoleh informasi yang
mudah dan jelas mengenai permasalahan yang sedang dibahas. Kemudian praktikum melakukan diskusi dengan narasumber dari lembaga atau
perusahaan yang dikunjungi dengan melakukan tanya jawab dan mambahas topik bahasan. .
c. Studi Pustaka Pengumputan data dengan cara memanfaatkan data yang tersedia
yang berhubungan dengan kegiatan praktek magang. Data tersebut berupa internet, buku, arsip, dan lain sebagainya yang bersifat informatif dan
relevan.
UnRegister ed
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 18
2. Sumber Data
Berdasarkan sifatnya, terdapat dua sumber data yang dikumpulkan yaitu:
1. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari responden. Dalam pelaksanaan praktik magang, data primer diperoleh dari
wawancara dengan staf dan anggota perusahaan tempat magang maupun masyarakat di sekitar perusahaan tempat magang.
2. Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dari responden. Dalam pelaksanaan kegiatan praktik magang, data sekunder
diperoleh dari internet, buku, arsip dan lain sebagainya yang berhubungan dengan kegiatan magang.
3. Analisis Data
Metode dasar yang digunakan dalam pelaksanaan magang ini adalah diskriptif analisis. Diskriptif analisis digunakan untuk menjelaskan hasil
yang diperoleh, cara pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan keadaan objek atau subjek pada saat sekarang
berdasarkan fakta – fakta yang tampak sebagaimana adanya kemudian dianalisis. Dalam banyak kasus hasilnya hanya digunakan untuk
menyediakan ringkasan dari apa yang telah dikumpulkan misalnya, berapa banyak suka atau tidak suka produk tanpa membuat pernyataan
apakah hasil yang tahan terhadap evaluasi statistik. Untuk pengumpulan data kualitatif, di mana analisis dapat terdiri dari interpretasi peneliti
sendiri tentang apa yang telah dipelajari, informasi dapat dikodekan atau diringkas ke dalam kelompok kategori.
UnRegister ed
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 19
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Keadaan Umum Kebun Benih Hortikultura Tawangmangu
1. Sejarah Kebun Benih Hortikultura Tawangmangu
Kebun Benih Hortikultura KBH Tawangmangu berdiri sejak zaman penjajahan Belanda pada tahun 1927. Kebun benih ini berada di
dataran tinggi Tawangmangu dan mengusahakan berbagai tanaman sayuran, Jeruk Keprok Tawangmangu, Jeruk Keprok Grabak serta berbagai tanaman
hias. Kebun tersebut pada awalnya merupakan milik Mangkunegaran di
kelola oleh pegawai Mangkunegaran dengan nama kebun Kismo usaha yang beratinya kismo adalah tanah, usaha berarti usaha, jadi kismo usaha adalah
upaya dalam pertanahan. Setelah Indonesia merdeka nama kebun tersebut diganti menjadi Jawatan Usaha Tani yang di kelola oleh Mangkunegaran
beberapa tahun kemudian KBH ini mengalami perkembangan, status tanah kebun selanjutnya di ambil oleh pemerintah daerah tingkat I Jawa Tengah
dengan nama perusahaan daerah Persuda dalam hal ini pengguasaannya di tangani oleh PT Perusahaan Pariwisata Tawangmangu.
Dinas Pertanian Tanaman Pangan DPTP hanya mempunyai wewenang hak pakai saja yaitu dengan jalan menyewa. Hal ini dirasakan
terlalu berat oleh dinas pertanian tersebut, sehingga DPTP berusaha agar dapat mengelola kebun dengan hak milik sendiri. Akhirnya pada tanggal 10
September 1987 Balai Benih Hortikultura BBH Tawangmangu berhasil untuk di sertifikatkan dengan nomor sertifikat 318Twn1987 dan langsung
di kelola oleh dinas pertanian Surakarta. Dari tahun ketahun BBH Tawangmangu ini banyak mengalami
perkembangan BBH Tawangmangu banyak menghasilkan benih-benih yang dibutuhkan oleh masyarakat baik dari komoditi Buah-buahan seperti jeruk,
pisang dan kelengkeng. Sayuran seperti kentang, wortel, bawang putih dan kubis, tanaman hias seperti berbagai jenis anthurium, anggrek, jendron, dan
masih banyak lagi jenisnya.
19
UnRegister ed