Penjarangan Penyiangan dan Pendangiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 31 hampir setiap satu bulan sekali selama tanaman wortel berumur kurang dari 100 HST. Penyiraman dilakukan dengan cara mengairi selokan leb Kemudian air itu di siramkan kelahan bedengan atau ke tanaman dengan menggunakan alat bantu gayung, piring plastik atau sejenisnya. Pemberian air perlu di kurangi seiiing pertumbuhan umbi wortel.

4. Penjarangan

Tanaman wortel akan tumbuh setelah berumur 10-14 HST. Sistem penanaman tanaman wortel adalah dengan system alur sehingga tanaman wortel tumbuh secara teratur. Penjarangan tanaman wortel di lakukan setelah tanaman wortel berumur sekitar 60-75 HST, bersamaan dengan penyiangan kedua dan pendangiran pertama, Dalam penjarangan, tanaman wortel yang di cabut harus di buang. Tujuan penjarang yaitu untuk menjaga jarak antara tanaman dalam bendengan sehingga tidak terjadi kompetisi antar tanaman dalam memanfaatkan faktor-faktor lingkungan seperti cahaya matahari dan unsur hara. Di samping itu penjarangan juga ditunjukan untuk menyeragamkan tanaman. Penyeragaman tanaman di lakukan untuk memperoleh tanaman wortel yang tumbuhnya baik dan subur serta sehat yaitu dengan cara mencabut tanaman yang pertumbuhanya lemah, kerdil dan tidak sehat. Sementara tanaman yang pertumbuhanya baik dan normal, di sisakan. Penjarangan dilakukan dengan membuat jarak antara tanaman satu dengan tanaman lain menjadi sekitar 5-10 cm, dengan mencabut tanaman yang kurang sehat. sehingga tanaman wortel tumbuh tidak terlalu rapat dan umbi berkembang dengan optimal.

5. Penyiangan dan Pendangiran

Penyiangan pemberantasan gulma dilakukan secara manual menggunakan tangan atau dengan alat bantu arit. Penyiangan dilakukan sebanyak 3 kali selama pertumbuhannya. Penyiangan pertama dilakukan bersamaan dengan penjarangan pada saat tanaman wortel berumur 30 hari setelah tanam, penyiangan kedua 50 hari setelah tanam dan panyiangan ketiga 70 hari setelah tanam. UnRegister ed perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 32 Gulma merupakan tanaman yang kehadirannya tidak di kehendaki dalam suatu areal petanaman. Adanya gulma menyebabkan terjadinya kompetisi antara gulma dengan tanaman pokok di dalam memanfaatkan cahaya matahari, unsur hara maupun air. Sehingga gulma yang tumbuh perlu di siangi. Penyiangan tanaman wortel bertujuan untuk membuang rumput atau gulma kerena mempakan pesaing bagi tanaman wortel dalam hal kebutuhan cahaya matahari, unsur hara dan air, di samping itu gulma atau rumput juga merupakan sarang bagi hama dan penyakit. Penyiangan di lakukan secara manual menggunakan tangan. Di Kebun Benih Hortikultura Tawangmangu, Penyiangan dilakukan sebanyak 2 kali selama pertumbuhan penyiangan pertama di lakukan pada saat umur 30-35 HST. Sedangkan penyiangan kedua di lakukan bersamaan dengan penjarangan yaitu pada saat tanaman berumur 60-75 HST. Gulma yang telah di cabut di letakan pada pant alur pada bendengan sedemikian rupa agar tidak menggagu pertumbuhan tanaman wortel. Pendangiran bertujuan untuk menggemburkan tanah agar tidak padat serta untuk menunbun bagian pangkal tanaman wortel agar umbinya tertutup oleh tanah sehingga umbi tidak berwarna hijau. Warna hijau ini disebabkan karena bagian pangkal umbi yang tidak tertutup oleh tanah sehingga terkena sinar matahari. Umbi wortel yang bagian pangkalnya berwarna hijau merupakan umbi yang kurang berkualitas dan kurang di minati oleh konsumen di pasar. Pendangiran di lakukan dengan cara membersihkan bendengan dari rumput liar dengan menggunakan alat bantu cangkul kemudian tanah di sekitar bendengan di gemburkan dan di timbun di bagian pangkal batang wortel. Pendangiran tanah ini mampu memperbaiki aerasi dan struktur tanah sehingga umbi dapat berkembang dengan baik. Pada penyiangan dan pendangiran, gulma yang mempunyai perakaran dalam di cabut, sehingga menyebabkan tanah bagian dalam terangkat, maka terjadi pembalikan tanah dan tanah menjadi gembur. UnRegister ed perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 33

6. Pemupukan