Keadaan Umum Tanaman Wortel

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 9

B. Keadaan Umum Tanaman Wortel

Tanaman wortel akan tumbuh baik dan bagus pada tanah berstruktur remah, dalam dan subur. Tanah yang gembur sangat membantu perkembangan akar wortel merubah bentuknya menjadi umbi sedangkan tanah yang subur banyak mengandung humus diperlukan untuk memenuhi zat-zat makanan yang dibutuhkan wortel bagi tanah yang kurang subur sebaiknya diberi pupuk. Derajat keasaman tanah pH antara 3,0-6,8. Jenis tanah yang paling baik adalah andosol dan umumnya terdapat di daerah dataran tinggi pegunungan. Pada tanah yang asam pH-nya rendah, kurang dari 5,0 tanaman wortel sulit membentuk umbi demikian pula tanah yang mudah becek ataupun mendapat perlakuan pupuk kandang yang berlebihan sering menyebabkan umbi wortel berserat, bercabang dan berambut. Tanaman sayuran membutuhkan tanah yang mempunyai syarat-syarat di bawah ini: a. Tanah harus gembur hingga kedalaman tertentu. b. Didalam tanah tidak terdapat batu, terutama untuk tanaman wortel yang menghasilkan umbi lobak, wortel c. Air dalam tanah mudah meresap ke bawah. Sehingga tanah tidak mudah menjadi padat. d. Dalam musim hujan, hendaknya air tidak menggenang. Ini berarti bahwa pembuangan air harus cukup baik. Tujuan pembuatan petakan pada tanaman sayuran adalah: a. Memudahkan pembuangan air hujan, melalui jatan antar petakan. b. Memudahkan meresapnya air hujan maupun air penyiraman ke dalam tanah. c. Memudahkan pemeliharaan, karena kita dapat berjalan di antara petakan yang satu ke petakan yang tain. d. Menghindarkan terinjak-injak tanah antara tanaman sehingga tanah tidak mudah padat. Rismunandar, 1983. UnRegister ed perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 10 Tanaman yang diperbanyak dengan biji umumnya besifat musiman. Untuk mendapatkan tanaman berikutnya harus menyemaikan terlebih dahulu. Tanaman hortikultura yang dari biji umumnya bersifat: 1. Berakar baik dengan batang tinggi 2. Berumur panjang dengan pembungaan yang lama 3. Terjadi penyimpangan dengan sifat induk Arif, 1990. Wortel merupakan tanaman subtropis yang memerlukan suhu dingin 22- 24°C, lembab dan cukup sinar matahari. Di Indonesia kondisi seperti ini biasanya terdapat di daerah ketinggian antara 1.200-1.500 m dpi, tetapi sekarang wortel sudah dapat ditanam di daerah ketinggian 600 m dpi. Sebaiknya menanam wortel di tanah yang subur, gembur dan kaya humus dengan pH antara 5,5 - 6,5. tanah yang kurang subur masih dapat ditanami wortel asalkan dilakukan pemupukan intensif. Kebanyakan tanah dataran tinggi di Indonesia mempunyai pH rendah. Bila demikian, tanah perlu di kapur, karena tanah yang asam menghambat perkembangan umbi Anonim,1995. Syarat-syarat tumbuh tanaman wortel antara lain: a. Iklim : Tanaman wortel pada permulaan tumbuhnya menghendaki cuaca yang agak dingin dan lembab. Tanaman ini dapat di tanam sepanjang tahun, baik musim kemarau maupun musim penghujan. Keadaan iklim yang sangat berpengaruh pertumbuhan tanaman dan produksi umbi wortel adalah: suhu, curah hujan, kelembapan udara, cahaya matahari, dan angin b. Tanah : Kaedaan tanah yang berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman wortel dan pembetukan umbi adalah ketinggian tempat letak geografis tanah: sifat fisika, kimia, dan biologi: serta derajat kemiringan tanah. Tanaman ini akan tumbuh dengan baik pada tanah berstruktur remah, dalam dan subur. Tanah yang subur diperlukan untuk membentuk umbi dan akar yang baik, sedangkan tanah yang becek kurang disukai tanaman wortel. UnRegister ed perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 11 c. Daerah : Tanaman wortel cocok ditanam pada daerah ketinggian diatas 400m dari perrmukaan air laut. Anonim, 1979. Wortel sangat kaya akan vitamin A, yang diperlukan untuk menjaga kesehatan mata dan menjaga jaringan epitel, yakni jaringan yang ada di permukaan kulit. Selain zat-zat gizi, umbi wortel juga mengandung zat-zat lain, antara lain alkaloida akonitina atau asetbencilakonin, benzoilakonina,akonina, dan neupelina Cahyo, 2002. Wortel banyak sekati macamnya, tetapi yang biasa ditanam orang ada tiga macam , yaitu tipe imperator, tipe chantenay dan tipe nantes: a. Tipe imperator mempunyai umbi yang yang bentuknya menyerupai kerucut, bulat panjang dan ujungnya runcing memiliki panjang umbi 20 cm – 30 cm, wortel ini tidak begitu di sukai karena rasanya kurang manis sehingga kurang disukai oleh konsumen. b. Tipe chantenay mempunyai umbi yang bentuknya bulat panjang dan ujungnya tumpul. Panjang antara 15 cm – 20 cm. Wortel ini lebih disukai karena rasanya manis. c. Tipe nantes mempunyai umbi yang bentuknya peralihan antara dua tipe chantenay, yaitu bulat pendek dengan ukuran panjang 5 cm- 6 cm atau bulat agak panjang dengan ukuran panjang 10 cm – 15 cm Warsito dan Soedijanto, 1981 Sedangkan Ali dkk 2003 menggolongkan wortel berdasarkan panjang umbinya yaitu: a. Wortel berumbi pendek, umbi pendek adatah ciri umumnya. Jenis umbi ini ada yang mempunyai umbi bundar seperti bola golf dengan panjang sekitar 5- 6 cm. ada pula yang memanjang seperti silinder seukuran jari dengan panjang sekitar 10-15 cm. wortel jenis ini termasuk wortel jenis nantes, yaitu bentuk peralihan runcing dan tumpul. b. Wortel berumbi sedang, umbi sekitar 15-20 cm. jenis ini memiliki 3 bentuk . bentuk pertama, yaitu memanjang seperti kerucut dengan ujung umbi bertipe imperator meruncing. Bentuk kedua chantenay yang tumpul. Sedangkan UnRegister ed perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 12 bentuk yang ketiga adalah memanjang seperti silinder dengan ujung umbi bertipe nantes. c. Wortel berumbi panjang, bentuk umbi lebih panjang dari wortel berumbi pendek dan wortel berumbi sedang.yaitu sekitar 20-30 cm. bentuk umbi seperti kerucut dengan ujung bertipe imperator. Jenis ini tidak cocok ditanam sebagai tanaman pekarangan. Wortel ini perlu struktur tanah yang dalam, gembur, dan terkena sinar matahari penuh. Menurut Sutaryono 1990, wortel diperbanyak dengan biji dan langsung ditanam di kebun tanpa melalui persemaian terlebih dahulu. Cara menanamnya ialah : mula-mula yang akan ditanami wortel dicangkut sedalam 40 cm. hal serupa juga dikemukakan dalam buku Budidaya Tanaman Holtikultura Anonim, 1984 bahwa tanaman untuk tanaman wortel digemburkan dengan cara dicangkul minimal sedalam 30 cm, sehingga memungkinkan pertumbuhan yang baik bagi perakaran tanaman. Ditambahkan pula bahwa tanaman wortel menghendaki kondisi tanah yang mengandung bahan makanan yang cukup baik di bagian lapisan bawahnya, karena ia berakar lebih dalam. Jadi dapat diketahui bahwa penggemburan tanah yang baik untuk tanaman wortel adalah dengan pencangkulan sedalam 30-40 cm. Menurut Anonim 1992, tanaman wortel memerlukan tanah yang bcrstruktur remah serta kandungan bahan organik yang cukup. Oleh karena itu pada saat melakukan pengolahan tanah perlu diberi pupuk organik, yaitu pupuk kandang yang sudah masak. Hal ini juga dikemukakan oleh Sunaryono 1990 bahwa tanah untuk tanaman wortel perlu diberi pupuk kandang atau kompos yang telah jadi sebanyak 15 ton tiap Ha. Pada tanah-tanah yang masih subur, misalnya tanah bekas tanaman kentang atau kubis dan lain-lain, pemberian pupuk kandang ini dapat ditiadakan. Jadi dapat diketahui tanaman wortel memerlukan tanah yang subur, yaitu tanah yang berstruktur remah dengan penambahan pupuk organik pada saat pengolahan tanah juga tanah bekas tanaman kentang atau kubis. Menurut Ali dkk 2003, Cahyono 2002 dan Tim Penulis PS 1995, penyiraman pada tanaman wortel harus dilakukan secara rutin, terutama pada UnRegister ed perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 13 musim kemarau. Penyiraman dapat dilakukan sehari sekali atau dua kali sekali tergantung kondisi tanah. Menurut Ali dkk 2003 dan Cahyono 2002, pada musim hujan penyiraman tanaman wortel dapat ditiadakan. Penyiraman pada musim hujan hanya dilakukan pada saat tanah terlihat kering dan hujan sebelum turun. Tanaman wortel yang telah tumbuh harus segera diseleksi. Penyeleksian dilakukan dengan cara mencabut tanaman yang lemah atau kering dan meninggalkan tanaman yang sehat dan kokoh. Tindakan ini sekaligus diikuti dengan penjarangan yang berguna untuk memberikan jarak dalam alur dan menjaga tercukupinya sinar matahari sehingga tanaman tumbuh subur. Penjarangan menghasilkan alur yang rapi berjarak antara 5-10 cm. Anonim, 1995. Gulma atau tanaman pengganggu sering tumbuh disekitar tanaman. Gulma merupakan tumbuhan lain disekitar tanaman yang tumbuh liar. Dalam pertumbuhannya, gulma akan saling memperebutkan air, cahaya, dan unsur hara dengan wortel yang dibudi dayakan. Sehingga gutma perlu dikendalikan dengan cara penyiangan. Sewaktu penggemburan tanah mendangir dilakukan pula penutupan umbi wortel yang muncul di permukaan tanah. Bagian umbi yang terkena sianr matahari langsung, `nya berubah menjadi hijau. Wortel seperti ini kurang baik di mata konsumen sehingga perlu dihindari Anonim, 2003. Pupuk mengandung satu unsur atau lebih yang digunakan untuk menggantikan unsur yang habis diserap tanaman dari tanah. Sehingga memupuk berarti menambah unsur hara bagi tanah pupuk akar dan tanaman pupuk daun. Sama dengan unsur hara bagi tanah yang mengenat unsur hara makro dan mikro, pupuk juga demikian. Jadi meskipun jumlah pupuk belakangan cenderung makin beragam dengan merek yang bennacam-macam, kita tidak akan terkecoh. Sebab pupuk dengan merek apapun dan buatan manapun, dari segi unsur yang terkandung, pada dasamya adalah berasal dari pupuk makro atau pupuk mikro. Jadi patokan dalam membeli pupuk adalah unsur yang dikandungnya Lingga, 1997. UnRegister ed perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 14 Pemeliharaan selanjutnya pada tanaman wortel adalah pemumukan yang dapat ditakukan sejak tanaman berumur dua minggu berupa dua minggu berupa 50 kg UreaHa, disusul pemberian pupuk yang kedua 1 atau 1,5 bulan kemudian berupa urea sebanyak 50 kgHa dan KCL 20 kgHa. Dosis dapat berubah sesuai kondisi tanah dan rekomendasi pemupukan yang ada. Cara pemupukan adalah dengan menaburkan pupuk pada alur sedalam 2 cm yang dibuat memanjang berjarak sekitar 5 cm dari alur tanaman. Anonim, 1995. Pestisida merupakan satah satu komponen penting dalam upaya peningkatan produksi pertanian, tetapi apabila penggunaannya tidak memperhatikan aturan yang ditentukan, maka akan menimbulakn dampak negative bagi lingkungan dan kesehatan manusia. Dampak negatif bagi lingkungan adalah tercemarnya air, tanah, bahkan munculnya strain hama penyakit serta gulma yang lebih resiten terhadap pestisida tertentu akibat penggunaan pestisida secara intensif pada areal yang sama. Selain itu terganggunya keseimbangan alamiah seperti terbunuhnya musuh-musuh alami non target organisme yang berperan sebagai penentu keseimbangan alam. Sedangkan dampak negatif bagi manusia jelas akan menimbulkan berbagai penyakit. Sebaliknya pestisida yang diaplikasi ke tanah soil treatment dapat mempengaruhi ekosistem di dalam tanah Alfizar, 2001. Menurut Cahyono 2002 dan Tim Penulis PS 1995, wortel dapat dipanen setelah 100 hari. Cahyono 2002 menambahkan umur panen wortel Juga dipengaruhi oleh keadaan iklim setempat. Kondisi iklim yang kurang sesuai, misalnya suhu udara yang sangat dingin, dapat memperlambat pertunasan pada awal pertumbuhan tanaman, sehingga memperpanjang masa pertunasan. Dengan demikian umur panen menjadi lebih panjang dari umur panen normal. Menurut Cahyono 2002 dan tim penulis PS, dalam pemanenan tanaman wortel bagian yang di panen adalah umbi. Umbi wortel ini ada di dalam tanah sehingga pemanenan harus dilakukan dengan mencabut selumh tanaman. Cahyono 2002 menambahkan bahwa pencabutan harus dilakukan dengan hati- hati agar umbi tidak terputus atau patah dan kemudian tertinggal di dalam tanah. UnRegister ed perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 15 Waktu panen yang baik juga di kemukakan oleh tim penulis PS 1995, bahwa pemanenan sebaiknya di lakukan pagi hari agar segera dapat di pasarkan. UnRegister ed perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 16

III. METODOLOGI