perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 35
tanaman apabila penyakit ini telah menyerang seluruh bagian tanaman kemudian membakar dan mengubumya. Apabila serangan ini telah
menyerang sebagian besar tanaman, maka pengendalian secara kimiawi dilakukan dengan menggunakan atonik bersamaan dengan metalik untuk
setiap 1000 m
2
lahan yang di tanami wortel, di butuhkan atonik 200 ml dan metalik 100 ml yang di campur dan di gunakan secara bersama-sama dalam
satu kali penyemprotan, konsentrasi atonik untuk setiap penyemprotan adalah 1,5-2 mlL air.
Penyemprotan sebagai upaya pengendalian hama dan penyakit bisanya di lakukan sebanyak 2 kali. Penyemprotan pertama di lakukan pada
saat wortel berumur 10-15 HST. Penyemprotan kedua dilakukan setelah tanaman wortel berumur 30 HST. Yang perlu di perhatikan pada
penyemprotan denga menggunakan pestisida adalah penyemprotan di hentikan pada 15 hari sebelum panen. Hal ini di tunjukkan untuk menghindari
keracunan yang di sebabkan oleh penggunaan pestisida serta agar tidak terdapat residu di dalam tanaman wortel. Hama dan penyakit pada tanaman
wortel tidak begitu banyak karena penanaman wortel sesuai dengan musim tanam.
8. Pemanenan
Pemanenan merupakan kegiatan akhir dari proses budidaya tanaman wortel. Beberapa hal yang perlu di perhatikan dalam pemanenan adalah
umur panen dan cara panen. Wortel termasuk komoditas sayuran yang mudah rusak. Oleh karena
itu, penanganan panen dan pasca panen harus dilakukan dengan baik, untuk mendapatkan kualitas umbi yang baik. Perlakuan panen dan penanganan
setelah panen yang kurang baik merupakan salah satu faktor penyebab kerusakan umbi wortel. umbi wortel yang cacat, luka, terpotong tergores
pada saat pemanenan akan lebih cepat mengalami pembusukan sehingga tidak dapat bertahan lama jika disimpan.
Pemanenan tanaman wortel tergantung dari tujuan penanaman, apakah di pergunakan untuk konsumsi atau sebagai benih. Apabila di
UnRegister ed
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 36
gunakan untuk konsumsi. Maka pemanenan di lakukan pada saat tanaman berumur 90-120 HST. Sedangkan apabila di pergunakan sebagai benih maka
pemanenan di lakukan pada saat tanaman berumur 180 HST. Di Kebun Benih Hortikultura Tawangmangu budidaya tanaman
wortel kebanyakan di tujukan untuk keperluan konsumsi sehingga pemanenan di lakukan pada saat tanaman wortel berumur 90-120 HST.
Panen sebaiknya dilakukan setelah tanaman wortel berumur lebih dari 120 HST. Hal ini di karenakan umbi wortel yang berumur lebih dari 120
HST. Akan mengeras berkayu sehingga tidak enak untuk di konsumsi. Umbi wortel layak untuk di panen apa bila telah mempunyai diameter umbi
minimal 2 cm. Untuk mengetahuinya yaitu dengan jalan membongkar tanah di sekitar tanaman wortel secara hati-hati kemudian baru dapat di lihat apakah
sudah cukup besar atau belum. Apabila belum cukup besar untuk di panen maka umbi dapat di tutup kembali dengan tanah dan pemeliharaan tanaman
masih di lanjutkan. Di kebun ini, hasil panen tanaman wortel untuk setiap 1000 m
2
, hanya mencapai 1 ton umbi. Dengan luas lahan yang sama, pengusahaan wortel di
luar KBH oleh petani biasa mampu mencapai produk panen sekitar 2 ton bahkan lebih. Meski demikian, dengan harga wortel di pasar Rp 200kg, out
put wortel yang hanya 1 ton ini telah mampu mendapat keuntungan.
1. Pasca Panen