22
Tabel 5.
Gambaran Umum Spektra IR dari Zeolit Mode Vibrasi
Bilangan gelombang cm
-1
Dalam Tetrahedral Regangan asimetris
1250 – 950
Regangan simetris 720
– 650 Ikatan T-O
420 – 500
Ikatan Luar Cincin ganda
650 – 500
Pembukaan pori 300
– 420 Regangan simetris
750 – 820
Regangan asimetris 1050
– 1150 Sumber: Jumaeri, Widi Astuti, dan Wahyu Tutik Puji Lestari, 2007
B. Penelitian yang Relevan
Jumaeri, Widi Astuti, dan Wahyu Tutik Puji Lestari 2007 telah melakukan penelitian mengenai preparasi zeolit dari abu layang batubara secara
alkali hidrotermal dengan menggunakan autoclave stainless-steel. Abu layang batubara tersebut digunakan sebagai sumber SiO
2
dan Al
2
O
3
. Dalam penelitian ini diperoleh hasil bahwa aktivasi abu layang dengan proses alkali hidrotermal dapat
menghasilkan material zeolit zeolit-like yang mengandung mineral sodalit, mullit, dan zeolit P. Karakteristik zeolit yang dihasilkan sangat dipengaruhi oleh
konsentrasi NaOH dan temperatur pada proses hidrotermal. Pada konsentrasi NaOH dan temperatur yang lebih tinggi terjadi peningkatan kristalinitas produk.
Proses alkali hidrotermal pada temperatur 160ºC, konsentrasi NaOH 2M dan waktu 72 jam dihasilkan zeolit dengan intensitas fasa kristalin tertinggi. Perlakuan
awal dengan larutan HCl 1M juga dapat meningkatkan kristalinitas produk yang dihasilkan.
Penelitian lainnya memanfaatkan abu sekam padi sebagai sumber silika untuk membuat zeolit sintetis dilakukan oleh Ghasemi dan Younesi 2011.
23
Penelitian ini dilakukan pada suhu kamar tanpa menggunakan bahan organik. Nanokristal zeolit NaA dengan ukuran kristal 50-120 nm berhasil disintesis pada
temperatur kamar dengan waktu kristalisasi selama 3 hari dan perbandingan Na
2
OSiO
2
= 6. Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu reaksi, perbandingan Na
2
OSiO
2
, dan alkalinitas sangat berpengaruh pada sifat struktural produk yang dihasilkan.
Penelitian lainnya yang juga memanfaatkan abu sekam padi sebagai sumber silika untuk pembuatan zeolit dilakukan oleh A.M. Fuadi, dkk 2012. Pembuatan
zeolit sintetis dilakukan dengan menggunakan microwave pada berbagai variasi suhu dan waktu. Pada penelitian ini, sintesis dengan microwave yang dilakukan
pada suhu rendah dapat menghasilkan kristal zeolit sintetis setelah 60 menit, pada kondisi med low kristal zeolit diperoleh setelah proses 20 menit, dan pada suhu
sedang kristal zeolit sudah terbentuk meskipun proses baru berjalan 5 menit. Kesimpulan yang diperoleh yaitu suhu dan waktu reaksi berpengaruh pada proses
pembuatan zeolit sintetis. Semakin besar suhu yang digunakan, maka akan semakin cepat kristal zeolit sintetis tersebut terbentuk sehingga lebih efisien
waktu.
C. Kerangka Berpikir