26
g. Timbangan analitik merk Ohaus Explorer h. Magnetic stirrer merk Cimarec 2 thermolyne
i. Labu Erlenmeyer j. Pipet tetes
k. Kaca arloji l. Cawan porselin
m. Kertas saring n. pH meter
2. Bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Sekam padi yang diperoleh dari tempat pembuatan batu bata di dusun
Ngampon, Sitimulyo, Piyungan, Bantul, Yogyakarta b. NaOH p.a. Merck, kadar 97
c. Al
2
O
3
p.a. Merck, kadar 97 d. Akuades
D. Prosedur Penelitian
1. Proses Pengabuan Sekam Padi
Sampel sekam padi diperoleh dari tempat pembuatan batu bata di dusun Ngampon, Sitimulyo, Piyungan, Bantul, Yogyakarta. Sekam padi dibersihkan dari
batu, tanah, kerikil, daun, batang, dan kotoran lainnya. Sekam padi yang sudah bersih dicuci dengan air bersih, kemudian dijemur di bawah sinar matahari hingga
kering. Sekam padi yang telah kering dan bersih dibakar dengan menggunakan nyala api sehingga diperoleh arang sekam padi. Kemudian arang sekam padi
27
diabukan dalam tungku pembakar muffle furnace pada temperatur 600ºC selama 8 jam. Setelah didinginkan, abu sekam padi yang diperoleh digerus dan diayak
dengan menggunakan ayakan ukuran 200 mesh.
2. Pembuatan Larutan Natrium Silikat
Sebanyak 1,26 gram abu sekam padi hasil ayakan dicampur dengan NaOH sebanyak 3,895 gram dan 24,93 gram akuades di dalam labu erlenmeyer.
Pencampuran tersebut disertai pengadukan dengan magnetic stirrer pada skala 6-8 selama 1 jam. Hasil pengadukan ini merupakan larutan yang akan digunakan
sebagai bahan sintesis zeolit pada temperatur kamar.
3. Pembuatan Larutan Natrium Aluminat
Larutan natrium aluminat dibuat dengan melarutkan 3,895 gram NaOH dalam 24,93 gram akuades. Ke dalam larutan tersebut dimasukkan 2,04 gram
Al
2
O
3
sambil dipanaskan pada suhu 50
o
C selama 1 jam disertai pengadukan dengan magnetic stirrer pada skala 6-8. Larutan hasil pencampuran ini akan
digunakan sebagai bahan sintesis zeolit pada temperatur kamar.
4. Sintesis Zeolit
Proses sintesis zeolit dilakukan dengan menambahkan larutan natrium aluminat secara perlahan-lahan ke dalam larutan natrium silikat dari abu sekam
padi disertai dengan pengadukan dengan kecepatan skala 2 selama 1 jam. Kemudian pengadukan dilanjutkan dengan periode aging pada suhu kamar T= 25
± 2
o
C dengan variasi waktu aging 24, 48, dan 72 jam. Serbuk yang diperoleh dicuci dengan akuades hingga mencapai pH 8, lalu dikeringkan dalam oven pada
suhu 110
o
C. Serbuk yang dihasilkan selanjutnya diuji secara kualitatif dengan menggunakan difraksi sinar-X XRD dan spektroskopi inframerah FTIR.
28
5. Karakterisasi Serbuk Hasil Sintesis