Pengujian Hipotesis Penelitian. Uji Mutikolinieritas

49 satu dengan variabel bebas yang lain. Uji Multikolinesritas dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu dengan melihat VIF Varience Inflation Factors dan nilai tolerence. Jika VIF 10 dan nilai toleransi diatas 10. Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas atau independen. Deteksi ada tidaknya multikolineritas dalam model regresi adalah dengan cara : 1. Nilai R 2 yang dihasilkan sangat tinggi, tetapi secara simultan variabel independen tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen. 2. Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independen. Adanya korelasi yang cukup tinggi antar variabel independen diatas 0,90. 3. Nilai tolerance dan Variance Inflation Factor VIF. Dalam penelitian ini diasumsikan sebagai berikut Ghozali:2006: • Jika nilai tolerance 0,10 dan VIF 10, tidak terdapat multikolinearitas • Jika nilai tolerance 0,10 dan VIF 10 terjadi gangguan multikolinearitas

3.7.3. Pengujian Hipotesis Penelitian.

Untuk mendapatkan arah yang baik dan jelas dalam penelitian ini maka diperlukan suatu hipotesa sebagai berikut :

3.7.3.1. Uji Parsial Uji t

Menurut Ghozali 2007 uji statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individu dalam menerangkan variabel dependen. Langkah-langkah pengujian 50 1. Menentukan Hipotesis : • Ho = β 1 = 0 tidak ada pengaruh signifikan antara variabel X 1 terhadap variabel Y. • H A = β 1 ≠ 0 ada pengaruh signifikan antara variabel X 1 terhadap variabel Y. 2. Menentukan tingkat signifikan α = 5, df = n-k df = derajat kebebasan n = jumlah observasi k = jumlah variabel 3. Menghitung nilai t hitung dengan bantuan komputer paket program SPSS versi 17. 4. Menentukan kriteria pengujian : • Ho ditolak dan H A diterima, apabila t hitung t tabel. • Ho diterima dan H A ditolak, apabila t hitung t tabel . 5. Kaidah pengambilan keputusan : • Apabila t hitung t tabel atau nilai probabilitas signifikansi 0,05 maka Ho ditolak dan H A diterima yang artinya variabel independen secara parsial berpengaruh terhadap variabel dependen. • Apabila t hitung t tabel atau nilai probabilitas signifikansi 0,05 maka Ho diterima dan H A ditolak yang artinya variabel independen secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. 51 Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh masin-masing variabel bebas terhadap variabel terikat. Uji t dilakukan dengan membandingakn antara t hitung dengan t tabel. Untuk mengetahui nilai t tabel ditentukan dengan tingkat signifikan 5 dengan derajat kebebasan df = n-k-1 dimana n adalah jumlah responden dan k adalah jumlah variabel. Kriteria pengujian yang dilakukan adalah : Jika p value 0,05 maka Ha diterima Jika p value 0,05 maka Ha ditolak Untuk mengetahui seberapa besar prosentase sumbangan dari variabel independen X1,X2 secara parsial terhadap kualitas audit sebagai variabel dependen dapat dilihat dari besarnya koefisien determinasi r2. Dimana r2 menjelaskan seberapa besar variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini mampu menjelaskan variabel dependen.

3.7.3.2. Uji Simultan Uji F

Menurut Ghozali 2007 uji statistik F menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara simultan terhadap variabel dependen. Langkah-langkah pengujian 1. Menentukan Hipotesis : • Ho = β 1, β 2, β 3, β 4 , β 5 , β 6 , ... β n = 0 tidak ada pengaruh signifikan antara variabel X 1 ,X 2 ,X 3 ,X 4, X 5, X 6, ...X n terhadap variabel Y. 52 • H A = β 1, β 2, β 3, β 4 , β 5 , β 6 , ... β n ≠ 0 ada pengaruh signifikan antara variabel X 1 ,X 2 ,X 3 ,X 4, X 5, X 6, ...X n terhadap variabel Y. 2. Menentukan tingkat signifikan α = 5, df = k-1 dan df = n-k df = derajat kebebasan n = jumlah observasi k = jumlah variabel 3. Menghitung nilai F hitung dengan bantuan komputer paket program SPSS versi 16. 4. Menentukan kriteria pengujian : • Ho ditolak dan H A diterima, apabila F hitung F tabel. • Ho diterima dan H A ditolak, apabila F hitung F tabel . 5. Kaidah pengambilan keputusan : • Apabila F hitung F tabel atau nilai probabilitas signifikansi 0,05 maka Ho ditolak dan H A diterima yang artinya variabel independen secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen. • Apabila F hitung F tabel atau nilai probabilitas signifikansi 0,05 maka Ho diterima dan H A ditolak yang artinya variabel independen secara simultan tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Uji F ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh secara bersama-sama simultan variabel-variabel independen terhadap variabel dependen. Pembuktian dilakukan dengan cara membandingkan nilai F hitung dengan 53 F tabel pada tingkat kepercayaan 5 dan derajat kebebasan degree of freedom df = n-k-1 dimana n adalah jumlah responden dan k adalah jumlah variabel. Kriteria pengujian yang dugunakan adalah : Jika F hitung F tabel n-k-1 maka Ha diterima Arti secara statistik data yang digunakan membuktikan bahwa semua varibel independen X1 dan X2 berpengaruh terhadap variabel Y. Selain itu uji F dapat dilihat dari besarnya probabilitas value p value dibandingkan dengan 0,05 Taraf signifikan α = 5. Adapun kriteria pengujian yang digunakan adalah : Jika p value 0,05 maka Ha diterima Jika p value 0,05 maka Ha ditolak Selanjutnya untuk mengetahui berapa besar prosentase sumbangan dari variabel independen X1, X2 secara bersama-sama terhadap kualitas audit sebagai variabel dependen dapat dilihat dari besarnya koefisien determinasi R 2 . Dimana R menjelaskan seberapa besar variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini maupun menjelaskan variabel dependen.

3.7.4. Koefisien Determinasi Simultan R

Dokumen yang terkait

Pengaruh kualitas jasa auditor internal terhadap efektifitas sistem pengendalian intern : pada pt. pln penyaluran dan pusat pengaturan beban jawa bali di jakarta selatan

1 8 176

Pengaruh Efektivitias Pengendalian Intern Kredit dan Likuiditas terhadap Rentabilitas pada PD BPR BKK di Kabupaten Tegal

0 3 112

PENGARUH INDEPENDENSI, KEAHLIAN PROFESIONAL, PENGALAMAN KERJA, GAYA KEPEMIMPINAN PENGAWAS INTERN, SERTA FREKUENSI AUDIT TERHADAP EFEKTIVITAS PENERAPAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT DI KABUPATEN KLATEN.

0 1 10

PENGARUH INDEPENDENSI, KEAHLIAN PROFESIONAL, DAN PENGALAMAN KERJA PENGAWAS INTERN TERHADAP EFEKTIVITAS PENERAPAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN PADA PT. GATRA KANAKA HARUM SURABAYA.

0 5 99

PENGARUH INDEPENDENSI, KEAHLIAN PROFESIONAL, DAN PENGALAMAN KERJA PENGAWAS INTERN TERHADAP EFEKTIVITAS PENERAPAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN PADA KOPERASI WANITA SETIA BHAKTI WANITA.

3 6 86

(ABSTRAK) PENGARUH INDEPENDENSI PENGAWAS INTERN DAN KEAHLIAN PROFESIONAL TERHADAP EFEKTIFITAS PENERAPAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN PADA BPR-BKK KABUPATEN PATI.

0 0 2

PENGARUH STRUKTUR SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP KINERJA PERKREDITAN PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT PD. BPR BKK BOYOLALI

0 0 12

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EFEKTIVITAS PENERAPAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN (STUDI EMPIRIS PADA PD BPR-BKK SE KARESIDENAN PATI)

0 0 19

PENGARUH INDEPENDENSI, KEAHLIAN PROFESIONAL, DAN PENGALAMAN KERJA PENGAWAS INTERN TERHADAP EFEKTIVITAS PENERAPAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN PADA KOPERASI WANITA SETIA BHAKTI WANITA

0 0 16

KATA PENGANTAR - PENGARUH INDEPENDENSI, KEAHLIAN PROFESIONAL, DAN PENGALAMAN KERJA PENGAWAS INTERN TERHADAP EFEKTIVITAS PENERAPAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN PADA PT. GATRA KANAKA HARUM SURABAYA

0 0 16