Tahap Perencanaan Metode Pengumpulan Data

36 2 Pengamatan terhadap guru 1. Kehadiran guru 2. Penampilan guru didepan kelas 3. Suara guru dalam menyampaikan materi 4. Cara guru dalam menyampaikan materi 5. Cara guru membimbing kelompok yang membutuhkan 6. Waktu yang dibutuhkan 4. Refleksi reflecting Refleksi merupakan langkah untuk menganalisa hasil kerja siswa dalam kegiatan beajar mengajar. Analisa yang digunakan juga untuk mengukur baik kelebihan atau kekurangan pada siklus 2. Hasil analisis tersebut untuk mengetahui perubahan yang terjadi selama tindakan suklus 2 dan untuk menentukan langkah selanjutnya apakah masih perlu diadakan tindakan atau tidak.

3.6 Metode Pengumpulan Data

3.6.1 Tahap Perencanaan

Hal-hal yang dilakukan guru sebelum melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas ini yaitu : 1 Menyusun perangkat pembelajaran berupa silabus, memilah materi yang akan diberikan dengan melihat Kompetensi Dasar yang tepat. Rencana pembelajaran yang disetting sebagai Penelitian Tindakan Kelas, bahan pengajaran yang akan diberikan kepada siswa berupa buku ajar, menyusun alat evaluasi instrumen penelitian, menyusun lembar observasi pelaksanaan tindakan guru, menyusun lembar observasi keaktifan belajar siswa. 37 2 Alat evaluasi disusun berdasarkan kisi-kisi soal yang telah dibuat sebelumnya. Sebelum soal digunakan untuk mengukur hasil penelitian maka diuji coba terlebih dahulu. Uji coba berfungsi untuk mengetahui validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya beda dari soal. Hal ini bertujuan untuk mendukung kesahihan dari soal penelitian. 1. Reliabilitas Realibilitas instrumen atau alat evaluasi adalah ketepatan alat evaluasi dalam mengukur. Analisis realibilitas bentuk tes pilihan ganda menggunakan KR- 21. Keterangan: k : Banyaknya butir soal Spq : Jumlah dari pq s 2 : Varians total Kriteria Apabila r 11 r tabel , maka instrumen tersebut reliabel. 2. Validitas Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Sebuah tes dikatakan valid apabila mempunyai dukungan yang besar terhadap skor total. Untuk mengetahui validitas item soal digunakan rumus: q p S M M r t t p pbis − = ⎟⎟⎠ ⎞ ⎜⎜⎝ ⎛ ∑ − ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ = 2 2 11 S pq S 1 - k k r 38 Keterangan: M p = Rata-rata skor total yang menjawab benar pada butir soal M t = Rata-rata skor total S t = Standart deviasi skor total p = Proporsi siswa yang menjawab benar pada setiap butir so q = Proporsi siswa yang menjawab salah pada setiap butir soa Kriteria Apabila r pbis r tabel , maka butir soal valid 3. Daya Pembeda PB PA JB BB JA BA DP − = − = Keterangan : DP : Daya pembeda JA : Banyaknya peserta kelompok atas JB : Banyaknya peserta kelompok bawah BA : Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar BB : Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar PA : Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar PB : Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar Kriteria : No Interval DP Kriteria 1. 0,00 ≤ DP ≤ 0,20 Jelek 2. 0,20 DP ≤ 0,40 Cukup 39 3. 0,40 DP ≤ 0,70 Baik 4. 0,70 DP ≤ 1,00 Baik sekali DP negatif soal harus diperbaiki 4. Tingkat Kesukaran JS B P = Keterangan P : Taraf kesukaran B : Banyaknya siswa yang menjawab benar JS : Jumlah seluruh siswa peserta tes Kriteria : No Interval P Kriteria 1. 0,00 ≤ P ≤ 0,30 Sukar 2. 0,30 P ≤ 0,70 Sedang 3. 0,70 P ≤ 1,00 Mudah Suharsimi Arikunto,2002:73 3.6.2 Tahap Tindakan Pada Tahap ini dilaksanakan proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran cooperative group investigation sebagai berikut: Guru menyampaikan tujuan proses dan tujuan afektif pembelajaran menggunakan model pembelajaran cooperative group investigation. 1 Guru menyampaikan pokok bahasan materi. 2 Guru menyampaikan bagaimana cara kerja dari model pembelajaran cooperative group investigation. 40 3 Guru membagi siswa kedalam kelompok kecil yang terdiri antara 2-6 orang siswa. 4 Guru menyampaikan materi ajar. 5 Guru mengajukan pertanyaan berupa soal-soal yang telah dibuat dan dipersiapkan untuk diberikan pada kelompok-kelompok yang telah dibagi tersebut. 6 Siswa berpikir untuk menanggapi pertanyaan yang diberikan oleh guru dengan cara berdiskusi dengan sesama teman satu kelompok agar siswa dapat mengaktualisasikan dirinya. 7 Guru mengamati masing-masing individu dari kelompok yang telah dibagi tersebut dalam berdiskusi. 8 Masing-masing kelompok diberi tugas yang berbeda-beda tapi masih dalam satu pokok bahasan untuk pada berikutnya didiskusikan didepan kelas. 9 Setelah diskusi selesai dilaksanakan siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah didiskusikan tersebut. 10 Guru memberikan soal tes sebagai evaluasi tahap pertama. 11 Guru mengoreksi hasil tes siswa dan mencatat hasilnya untuk pengumpulan data. 3.6.3 Tahap Pengamatan Observasi Pada tahap ini dilaksanakan pengamatan tingkat aktivitas dan hasil belajar siswa selama mengikuti proses pembelajaran siswa. 3.6.4 Tahap Refleksi. Pada akhir siklus guru bersama kolaborator mengadakan refleksi terhadap data yang diperoleh dari catatan guru dan semua temuan baik kelebihan maupun kekurangannya. Kemudian yang didapatkan dari siklus I selanjutnya diadakan 41 perbaikan pada siklus selanjutnya. Hasil refleksi dijadikan sebagai acuan dalam mengambil solusi untuk perbaikan dan penyusunan rencana tindakan siklus berikutnya. Prosedur kerja tersebut secara garis besar dapat digambarkan dalam skema sebagai berikut: Gambar 2. Siklus Penelitian Tindakan Kelas Arikunto, Suharsimi, 2008:16

3.7 Prosedur Pengumpulan Data