Jenis Parameter Status Gizi

c Faktor Ekologi Menurut Bengoa 1966 dalam Supariasa dkk 2002, mengungkapkan bahwa malnutrisi merupakan masalah ekologi sebagai hasil interaksi beberapa faktor fisik, biologis, dan lingkungan budaya. Jumlah makanan yang tersedia sangat tergantung dari keadaan ekologi seperti iklim, tanah, irigasi, dan lain – lain. Pengukuran faktor ekologi dipandang sangat penting untuk mengetahui penyebab malnutrisi di suatu masyarakat sebagai dasar untuk melakukan program intervensi gizi.

2.2.4 Jenis Parameter Status Gizi

Dalam penilaian status gizi diperlukan berbagai jenis parameter. Parameter adalah ukuran tunggal dari tubuh manusia, antara lain umur, berat badan, tinggi badan, lingkar lengan atas, lingkar kepala, lingkar dada, lingkar pinggul dan tebal lemak di bawah kulit. a Umur Menurut Puslitbang Gizi Bogor 1980 dalam Supariasa dkk 2002, batasan umur yang digunakan adalah tahun umur penuh Completed Year dan untuk anak umur 0 – 2 tahun digunakan bulan usia penuh Completed Month. b Berat Badan Menurut Hopkin 1993 dalam Hammond 2008, berat badan menggambarkan keseluruhan otot dan lemak yang tersimpan. Pada anak-anak, berat badan adalah lebih sensitif berbanding tinggi badan untuk menggambarkan kecukupan gizi dan mencerminkan pengambilan nutrisi pada saat kini Hammond, 2008. Berat badan menggambarkan jumlah dari protein, lemak, air dan mineral pada tulang. Pada remaja, lemak tubuh cenderung meningkat, dan protein otot menurun. Berat badan merupakan ukuran antropometri yang terpenting dan paling sering digunakan pada bayi – balita. Pada masa bayi – balita, berat badan dapat dipergunakan untuk melihat laju pertumbuhan fisik maupun status gizi Supariasa dkk, 2002. Universitas Sumatera Utara c Tinggi Badan Menurut Supariasa dkk 2002, tinggi badan merupakan parameter untuk mengetahui keadaan yang telah lalu dan keadaan sekarang, jika umur tidak diketahui dengan tepat. Kadar panjang dan tinggi badan mengambarkan kecukupan gizi untuk jangka panjang Hammond, 2008. d Lingkar Lengan Atas Menurut Hammnond 2008, lingkar lengan atas diukur di pertengahan antara processus olekranon dari scapula dan processus olekranon dari siku. Kombinasi antara pengukuran lingkar lengan atas dan lipat kulit trisep triceps skin-fold dapat menentukan area otot di tangan serta area lemak di tangan secara tidak langsung. e Jaringan Lunak Pengukuran ketebalan lipatan lemak sub-kutan atau lipatan kulit dapat menilai jumlah lemak di dalam tubuh individu.Tempat lipatan kulit yang mengambarkan lemak tubuh adalah di trisep dan bisep, di bawah scapula, di atas krista iliaka, dan paha atas Hammond, 2008. Menurut Supariasa dkk 2002,pengukuran pada trisep adalah paling praktis untuk semua umur disebabkan oleh peningkatan dan penurunan penyimpanan lemak di jaringan sub- kutan tidak sama pada seluruh permukaan tubuh.

2.2.5 Indeks Antropometri.