BAB III PENGATURAN
INTERNET BANKING DI INDONESIA
A. Pengertian Internet Banking
Di era informasi, lembaga keuangan memberikan layanannya tidak saja melalui model-model konvensional, tetapi kini sudah mulai beralih pada
pemanfaatan teknologi informasi. Kondisi ini sebenarnya dipacu oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi. Mungkin dahulu
lembaga keuangan bank dalam memberikan layanannya lebih menekankan kepada model face to face dan didasarkan kepada paper document. Sejak teknologi
informasi mampu mendukung terhadap sistem transaksi lembaga keuangan bank, model transaksi pun lebih mengedepankan pada model non-face to face dan
paperless document atau Digital Document. Untuk saat ini, tren yang berkembang
dalam konteks transaksi seperti itu salah satunya yakni layanan internet banking. Berikut ini dipaparkan sekilas mengenai kajian konseptual dari layanan internet
banking. Revolusi informasi yang ditandai dengan kemunculan internet telah
berdampak hampir ke setiap aspek sektor kehidupan manusia, yang dimulai dari sektor pertahanan dan keamanan hingga sampai pada sektor perbankan. Pada
sektor perbankan, hasil dari revolusi informasi ini adalah ditemukannya sebuah konsep baru yang disebut internet banking.
35
Pengertian internet banking menurut Karen Furst adalah sebagai berikut. .
35
Istilah ini dikenal juga dengan sebutan cyberbanking, electronic banking, virtual banking, home banking,
dan online banking. Lihat Efraim Turban, et.el, Electronic Commerce A Manajerial Perspective
New Jersey: Prentice – Hall.Inc, 2000
Universitas Sumatera Utara
Internet banking is the use of the internet as remote delivery channel for banking services, including traditional services, such as opening a deposit
account or transferring funds among different account, as well as new banking services, such as electronic bill presentment and payment, which allow customers
to receive and pay hill over banks website.
36
Pengertian ini tidak jauh berbeda dengan pendapatnya Efraim Turban, meskipun ia memberikan istilah internet banking dengan istilah online banking.
Selengkapnya, ia menyatakan: online banking, includes various banking activities conducted from home, business, or on the road instead of at a physical
bank location.
37
Secara konseptual, lembaga keuangan bank dalam menawarkan layanan internet banking
dilakukan melalui dua jalan, yaitu pertama, melalui bank konvensional an existing bank dengan representasi kantor secara fisik
menetapkan suatu website dan menawarkan layanan internet banking pada nasabahnya dan hal ini merupakan penyerahan secara tradisional. Kedua, suatu
bank mungkin mendirikan suatu virtual” cabang, atau internet bank. didirikan suatu Virtual bank dapat menawarkan kepada nasabahnya kemampuan
Dari pengertian ini, dapat didefinisikan secara sederhana bahwa internet banking
merupakan suatu bentuk pemanfaatan media internet oleh bank untuk mempromosikan dan sekaligus melakukan transaksi secara online, baik dari
produk yang sifatnya konvensional maupun yang baru.
36
Karen Furst, et.al, “Internet Banking: Development and Prospects,” Program on Information Resources Policy Harvad Offers Internet Banking, “Quarterly Journal, Vol. 19 No. 2
June 2000, hal. 30.
37
Efraim Turban, et.el, Elektronic Commerce A Manajerial Prespective, New Jersy: Prentice Hall Inc, 2000, hal. 173
Universitas Sumatera Utara
untuk penyimpanan deposito dan tagihan dana pada ATM atau bentuk lainnya yang dimiliki.
38
Nasabah juga dapat mengakses layanan internet banking melalui personal computer,
ponsel atau media wireless lainnya. Namun demikian, layanan internet banking
di-setting sebagai sebuah channel baru dan customer touchpoint. Untuk membuat layanan internet banking memberi keuntungan, lembaga keuangan bank
harus menyediakan bagian integral dari strategi multichannel yang membolehkan nasabah bagaimanapun, kapanpun, di mana pun mereka dapat bertransaksi.
Kehadiran layanan internet banking melalui home banking dan wireless banking,
ternyata telah mengubah secara dramatis terhadap pola interaksi antara lembaga keuangan dengan nasabahnya. Dengan, disediakannya fasilitas layanan
internet banking, nasabah bank mendapatkan keuntungan berupa fleksibilitas
untuk melakukan kegiatan setiap saat.
39
Sebagai dasar untuk menciptakan strategi multichannel, lembaga keuangan bank harus menyediakan fasilitas layanan internet banking yang a real time dan
cross-channel view dari semua informasi nasabah. Dengan pandangan demikian,
lembaga keuangan bank dapat merespons dengan segera untuk setiap kontaktransaksi dengan nasabah, memperbaiki layanan nasabah, membuka
kesempatan keuntungan untuk penjualan secara silang, dan juga dengan layanan internet banking
ini diharapkan lembaga keuangan mampu masuk pada generasi selanjutnya dari retail banking.
40
38
Karen Furst, Op. cit., hal. 4
39
“Next-generation retail banking,” http:www.zle. nonstop. compaq. comview.asp? IO = INTBKGWP, diakses 5 September 2011.
40
Ibid
Universitas Sumatera Utara
Dalam melakukan transaksi, baik antara bank dengan nasabahnya, bank dengan merchant, bank dengan bank, dan nasabah dengan nasabahnya. Namun
demikian, kemudahan ini bukanlah berarti tanpa memiliki risiko. Di samping layanan internet banking memberikan kemudahan, juga pada kenyataannya
memiliki beberapa risiko. Risiko ini sifatnya baru dan sekaligus merupakan tantangan bagi para praktisi di bidang layanan internet banking.
B. Tujuan dan Manfaat Internet Banking